PROPOSAL
Oleh
2020
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Proposal yang berjudul
“Evaluasi Kapasitas Saluran Drainase Kampus Universitas Negeri Gorontalo”.
Penyusunan Proposal ini dilaksanakan untuk memenuhi syarat kelulusan dalam
mata kuliah Metodologi Penelitian di Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Gorontalo.
Penulis menyadari bahwa Proposal ini tidak akan mampu diselesaikan
tanpa arahan, bantuan, bimbingan serta dukungan dari banyak pihak. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT. yang telah memudahkan hamba-Nya dalam menyelesaikan
laporan tugas akhir ini.
2. Kedua orang tua penulis yang tidak hentinya memberikan doa dan nasihat
kepada penulis.
3. Ibu Dr. Marike Machmud, S.T., M.Si. selaku dosen Pembimbing yang
telah memberikan arahan dan bimbingannya dalam proses penyusunan
Proposal ini.
Penulis berusaha untuk menyelesaikan Proposal ini dengan sebaik-baiknya
dan menyadari bahwa Proposal ini masih jauh dari sempurna. Karena itu, segala
bentuk saran, koreksi maupun kritik dari pembaca sangat penulis harapkan.
Terakhir, harapan penulis semoga Proposal ini dapat memberi manfaat
kepada semua pembaca, khususnya di Bidang Teknik Sipil.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................2
1.4 Batasan Masalah...........................................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian.......................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4
2.1 Pengertia Drainase Perkotaan....................................................................4
2.2 Analisis Hidrologi.........................................................................................4
2.3 Analisis Hidraulika.......................................................................................8
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................9
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian......................................................................9
3.2 Alat dan Bahan.............................................................................................9
3.3 Desain Penelitian..........................................................................................9
3.4 Pengumpulan Data.....................................................................................10
3.5 Teknik Analisis Data..................................................................................11
3.6 Tahapan Penelitian.....................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebuah komplek kampus merupakan kebutuhan dasar bagi para mahasiswa,
para dosen, dan pegawainya. Menyadari betapa pentingnya suatu kampus maka
sudah sewajarnya kampus terencana dalam suatu sistem dan pola pengaturan yang
tertata dengan baik. (Jaelani, dkk, 2014).
Sistem saluran drainase kampus sangat penting untuk menjamin
kenyamanan penghuninya, karena tidak sedikit komplek kampus yang mengalami
banjir atau genangan karena sistem drainase yang kurang baik. Drainase kampus
merupakan sarana atau prasarana untuk mengalirkan air hujan, dari suatu tempat
ke tempat yang lain, misalnya dari daerah kampus ke daerah pembuang seperti
saluran utama, sungai, danau, laut, dan lain-lain. Masalah ini juga terjadi di
komplek Kampus Universitas Negeri Gorontalo tepatnya di Jalan Jendral
Sudirman yang kerap mengalami genangan yang cukup luas dan tinggi saat terjadi
hujan. Penyebabnya dikarenakan sistem drainase yang kurang baik di komplek
kampus tersebut.
Pada dasarnya sistem drainase dibagi menjadi dua macam yaitu sistem
drainase tertutup dan sistem drainase terbuka. Pada komplek Kampus UNG
menggunakan sistem saluran drainase terbuka, yaitu saluran drainase yang terdiri
dari saluran sekunder yang mengalir ke saluran primer kemudian diteruskan ke
sungai sebagai tempat pembuangan akhir. Pada komplek ini saluran sekunder
mengelilingi tiap komplek fakultas. Kondisi saluran eksisting di komplek Kampus
UNG tidak berfungsi lagi sesuai dengan fungsinya, baik disebabkan oleh daya
tampung yang lebih kecil dari debit yang ada, kurangnya perawatan maupun
sistem pengaliran dan pembuangan yang tidak sesuai lagi dengan lingkungan dan
sebagainya.
Akibat dari permasalahan ini maka dilakukan evaluasi kapasitas sistem
saluran drainase di komplek Kampus UNG, sehingga dapat diketahui apakah
saluran itu masih dapat menampung debit banjir rencana atau tidak.
1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang pokok dalam penelitian ini adalah apakah saluran
drainase eksisting di komplek Kampus UNG mampu menampung debit banjir
rencana dengan kala ulang 10 tahun?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis apakah saluran drainase
eksisting di komplek UNG mampu menampung debit banjir rencana dengan kala
ulang 10 tahun.
1.4 Batasan Masalah
Untuk memfokuskan dan menghindari ruang lingkup yang terlalu luas
sehingga penelitian dapat terarah dengan baik sesuai tujuan penelitian maka perlu
adanya batasan masalah. Batasan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Lokasi yang ditinjau adalah sistem saluran drainase yang ada di komplek
Kampus UNG.
2. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan pada tahun 2007
sampai 2017 yang didapat dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) Gorontalo.
3. Penelitian ini menganalisis curah hujan periode ulang dan debit rencana
periode ulang 2 tahun, 5, dan 10 tahun.
4. Tidak menghitung sedimentasi di dalam saluran drainase.
2
3. Bagi warga kampus UNG dapat mengetahui bahwa sistem saluran drainase
tersebut sangatlah penting dalam kenyamanan, keamanan, dan sebagai acuan
dalam perencanaan sistem drainase yang akan datang.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertia Drainase Perkotaan
Drainase adalah prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke
badan air dan atau kebangunan resapan buatan. Drainase perkotaan adalah sistem
drainase dalam wilayah administrasi kota dan daerah perkotaan (urban).
(Zulfiandri, dkk, 2017).
Secara umum, drainase dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan teknis
untuk mengurangi kelebihan air, baik yang berasal dari air hujan, rembesan,
maupun kelebihan air irigasi dari suatu kawasan atau lahan, sehingga fungsi
kawasan atau lahan tidak terganggu. Fungsi drainase adalah membebaskan suatu
wilayah (terutama yang padat permukiman) dari genangan air, erosi dan banjir.
Kegunaan tanah permukiman padat akan menjadi lebih baik karena terhindar dari
kelembaban. Dengan sistem yang baik, tata guna lahan dapat dioptimalkan dan
juga memperkecil kerusakan-kerusakan struktur tanah untuk jalan dan bangunan-
bangunan lainnya.
dengan:
4
p : Hujan rata-rata wilayah
p1 , p2 , … , p n : Hujan pada stasiun 1, 2, ..., n
A1 , A 2 ,… , A N : Luas daerah pada stasiun 1, 2, ..., N.
a. Distribusi Normal
Distribusi normal atau kurva normal disebut juga distribusi Gauss.
XT = X + KT . S (2.2)
dengan:
XT : Perkiraan nilai yang diharapkan terjadi dengan periode ulang T
X : Harga rata-rata data curah hujan
S : Deviasi standar
KT : Faktor frekuensi, merupakan fungsi dari peluang atau periode
ulang dan tipe model matematik distribusi peluang yang digunakan
untuk analisis peluang. Nilai faktor frekuensi dapat dilihat pada
tabel Reduksi Gauss.
b. Distribusi Log Normal
Distribusi Log Normal data X diubah kedalam bentuk logaritmik Y = log X.
Jika variabel acak Y = log X terdistribusi secara normal, maka X dikatakan
mengikuti Distribusi Log Normal. Untuk Distribusi Log Normal
perhitungan curah hujan rencana menggunakan persamaan berikut ini:
YT = Y + KT S (2.3)
dengan:
YT : Perkiraan nilai yang diharapkan terjadi dengan periode ulang T-
tahun.
5
Y : Harga rata-rata data curah hujan
S: Deviasi standar
KT : Faktor frekuensi, merupakan fungsi dari peluang atau periode
ulang dan tipe model matematik distribusi peluang yang
digunakan untuk analisis peluang.
c. Distribusi Log Person III
Distribusi log paerson III, langkah-langkah pengerjaannya sama dengan
distribusi normal namun data X diubah kedalam bentuk logaritmik Y = Log
X. Jika variabel acak Y = log X terdistribusi secara normal, maka X
dikatakan mengikuti Distribusi Log Pearson III. Untuk distribusi Log
Pearson III perhitungan curah hujan rencana menggunakan persamaan
berikut ini :
YT = Y + KT S (2.4)
dengan:
YT : Perkiraan nilai yang diharapkan terjadi dengan periode ulang T
Y : Harga rata-rata data curah hujan
S : Deviasi standar
KT : Faktor frekuensi, merupakan fungsi dari peluang atau periode
ulang dan tipe model matematik distribusi peluang yang digunakan
untuk analisis peluang.
d. Distribusi Gumbel
Distribusi gumbel yang banyak digunakan dalam analisis distribusi
frekuensi menggunakan persamaan berikut ini:
XT = X + S K (2.5)
dengan:
XT : Perkiraan nilai yang diharapkan terjadi dengan periode ulang T
X : Harga rata-rata data curah hujan
S: Deviasi standar
K : Faktor frekuensi.
6
Uji kecocokan digunakan untuk mengetahui apakah pemilihan distribusi
yang digunakan dalam perhitungan curah hujan rancangan diterima atau ditolak,
maka perlu dilakukan uji kesesuaian distribusi. Uji Chi-Square menguji
penyimpangan distribusi data pengamatan dengan mengukur secara metematis
kedekatan antara data pengamatan dan seluruh bagian garis persamaan distribusi
teoritisnya.
x 2= ∑ [ ( Ef −Of )²
Of ] (2.6)
dengan:
x2 : Harga Chi-Square
Ef : Nilai yang diamati
Of : Nilai yang diharapkan.
( )
R 24 24 2 /3
I= (2.8)
24 t c
dengan:
I : intensitas curah hujan (mm/jam)
7
tc : lamanya curah hujan (menit), untuk rumus Mononobe dalam
(jam)
R24 : curah hujan yang mungkin terjadi berdasarkan masa ulang
tertentu (curah hujan maximum dalam 24 jam - mm).
c. Perhitungan debit banjir maksimum
Untuk menghitung debit rencana pada penelitian ini digunakan perhitungan
dengan metode Rasional.
Qp = 0,278.C.I.A (2.9)
dengan:
Qp : Debit banjir maksimum (m3/detik)
C : Koefisien limpasan
I : Intensitas hujan dengan durasi sama dengan waktu konsentrasi
(mm/jam)
A : Luas DAS (Km2).
2.3 Analisis Hidraulika
2.3.1 Perhitungan Kapasitas Maksimum Saluran
Untuk menghitung kapasitas maksimum saluran pada penelitian ini
digunakan rumus Manning.
1 2/ 3 1 /2
V= R S (2.10)
n
Qc = V A (2.11)
dengan:
Qc : Debit maksimum saluran (m3/detik)
V : Kecepatan aliran rata-rata (m/detik)
A : Luas penampang (m)
n : Koefisien kekasaran Manning
R : Jari-jari hidraulik (m)
S : Kemiringan permukaan saluran.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan sepekan pada bulan Januari tahun 2020, di Kampus
Universitas Negeri Gorontalo. Lingkup lokasi penelitian ditunjukkan pada
Gambar 3.1.
9
dengan analisis data pembahasan sehingga dapat diambil kesimpulan. Studi pustaka yang
digunakan meliputi buku referensi, jurnal-jurnal, laporan, atau studi yang terkait dengan
sistem drainase Universitas Negeri Gorontalo mengenai :
1. Peta saluran drainase Universitas Negeri Gorontalo.
2. Jurnal-jurnal tentang evaluasi kapasitas saluran drainase.
3. Buku referensi hidrologi, hidraulika, dan drainase.
Studi lapangan adalah mempelajari kondisi drainase eksisting yang ditinjau. Studi
lapangan ini dilakukan dengan melakukan survei kawasan studi dengan pengumpulan
data-data berupa foto dokumentasi, wawancara warga kampus, dan penyusuran saluran.
10
Peta topografi dibutuhkaan untuk mengetahui kontur lokasi guna mencari arah aliran
eksisting dari elevasi kontur. Berdasarkan data peta topografi, Universitas Negeri
Gorontalo memiliki bentang alam relatif datar dengan ketinggian 70–100 m. Maka secara
umum, Universitas Negeri Gorontalo memiliki kemiringan 0–5 %.
4. Daerah tangkapan air
Daerah tangkapan air (catchment area) adalah daerah tempat curah hujan yang jatuh
dan mengalir menuju saluran. Zona-zona daerah tangkapan air yang telah dibagi, dihitung
luasnya kemudian dipergunakan untuk perhitungan debit pada permukaan.
11
1. Perhitungan debit kapasitas saluran maksimum
Perhitungan debit kapasitas saluran maksimum dihitung menggunakan persamaan
2.11.
12
Gambar 3.2 Bagan Alir.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiyanto, A. F., 2016, Evaluasi Kapasitas Saluran Drainase Desa Sariharjo
Ngaglik Sleman Yogyakarta, JTS, Vol 14, No. 1, Program Studi Teknik
Sipil, FTSP, UII, hal 47-55.
Jaelani, J., Anita S. S. G, dan Elma Y., 2014, Evaluasi Teknis Sistem Drainase di
Kawasan Kampus Universitas Islam “45” Bekasi, JB, Vol 2, No. 1,
Program Studi Teknik Sipil, UNISMA, hal 9-23.
Kusumastuti, C., Ruslan D., dan Angel R., 2015, Evaluation of drainage channels
capacity in Ambon city: a case study on Wai Batu Merah watershed
flooding, Procedia Engineering, Departement of Civil Engineering, Petra
Christian University, hal 121-131.
Purnawan, D. P., Sasmito S., dan Ery S., 2018, Evaluation of Drainage Systems in
Sekarbela Area and its Surroundings, IJETST, Vol 5, No. 11, Master of
Civil Engineering, Postgraduate Study, Program, University of Mataram,
hal 6745-6751.
Sulistiono, B., 2016, Evaluasi Kapasitas Saluran Drainase Desa Sariharjo
Ngaglik Sleman Yogyakarta, JTS, Vol 14, No. 1, Program Studi Teknik
Sipil, FTSP, UII, hal 47-55.
Triatmodjo, B., 2014, Hidrologi Terapan, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
Zulfiandri., Rismalinda., dan Anton A., 2017, Analisa Kelayakan Kapasitas
Saluran Drainase, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Pasir Pengairan, hal 1-10.
13
14