Anda di halaman 1dari 35

Pertemuan 2

Parameter Lalu Lintas

Yuliyanti Kadir
Parameter lalu lintas
• Parameter makroskopik. Parameter yang
mencirikan arus lalu lintas sebagai suatu
kesatuan (system) secara keseluruhan,
Parameter Lalu Lintas
Makrokopis Mikroskopik
1) Volume lalu lintas. • Time headway kendaraan
2) Kecepatan rata-rata
kendaraan
3) Kerapatan kendaraan.
VOLUME LALU LINTAS
Volume Lalu Lintas
• Volume merupakan jumlah kendaraan yang
diamati melewati suatu titik tertentu dari suatu
ruas jalan selama rentang waktu tertentu.
• Volume lalu lintas biasanya dinyatakan dengan
satuan kendaraan/jam atau kendaraan /hari,
smp/menit
Volume lalu lintas dibagi
1. Volume Harian (daily volumes)
Volume harian ini digunakan sebagai dasar
perencanaan jalan dan observasi umum tentang
“trend” pengukuran
2. Volume jam-an (hourly volumes)
Volume jam-an adalah suatu pengamatan terhadap
arus lalu lintas untuk untuk menentukan jam puncak
selama periode pagi dan sore
1. Pola arus lalulintas
Volume lalulintas 2. PHF, SF dan DF
dianalisis untuk 3. LHR dan LHRT
mendapatkan 4. Volume jam perencanaan
informasi tentang : (VJP)
5. Diagram volume lalu lintas
6. Matriks asal dan tujuan lalu
lintas
1. POLA ARUS LALU LINTAS
• Pola arus lalu lintas menunjukkan fluktuasi volume lalu
lintas pada suatu rentang waktu tertentu.
• Volume lalu lintas di suatu jalan akan bervariasi yang
akan 7 membentuk pola arus berlalulintas:
1. jam-jaman (dalam 1 hari),
2. harian (dalam 1 minggu),
3. bulanan (dalam 1 tahun).
Pola arus lalu lintas bermanfaat untuk:
1. Mengetahui waktu jam puncak dan jam tidak
puncak beserta intervalnya
2. Efisiensi survei volume lalu lintas jika antar ruas
jalan memiliki 9 pola arus lalu lintas yang sama:
jumlah surveyor, waktu survei, dan dana survei
2. Peak hour factor (PHF)
• Peak hour factor (PHF) adalah faktor konversi dari volume lalulintas
pada periode tertentu ke volume lalulintas pada jam puncak.
Volume lalulintas jam puncak adalah volume lalulintas yang terjadi
pada jam tersibuk. Jam tersibuk ini dapat terjadi pada beberapa
waktu yang berlainan seperti: pagi, siang dan sore.
• Peak hour factor (PHF) merupakan perbandingan volume lalu lintas
per jam pada saat jam puncak dengan 4 kali rate of flow pada saat
yang sama (jam puncak)
• Volume lalu-lintas yang diekspresikan dibawah satu jam seperti, 15
menitan dikenal dengan istilah rate of flow atau nilai arus.
Mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas dengan menambah
kapasitas atau mengurangi volume lalu lintas pada suatu jalan.
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑗𝑎𝑚
• 𝑃𝐻𝐹 = 4 x peak rate factor of flow

Rate factor of flow adalah nilai eqivalen dari volume lalu lintas
per jam, dihitung dari jumlah kendaraan yang melewati suatu
titik tertentu pada suatu lajur/segmen jalan selama interval
waktu kurang dari satu jam
• Tingkat kepadatan lalu lintas berhubungan dengan jam
puncak. Jam puncak merupakan satu jam pada saat
arus lalu lintas di dalam jaringan jalan berada pada
volume maksimum.
• Faktor jam puncak memiliki nilai maksimum sebesar 1
(100%) yang menandakan kapasitas maksimum yang
terisi penuh.
• Misalkan nilai PHF sebesar 0,8 (80%) yang menyatakan
bahwa masih ada kapasitas sisa sebesar 0,2 (20%).
Makin besar nilai PHF maka akan mendekati kapasitas
maksimum
contoh
• Dari tabel tersebut didapat volume jam-an maksimum yaitu
3654 kendaraan pada pukul 16.45 – 17.45 WITA dan arus
ekuivalen jam-an maksimum sejumlah 3832 kendaraan pada
pukul 17.30 – 17.45 WITA. Maka dengan data volume jam-an
maksimum dan arus ekuivalen jam-an maksimum PHF dapat
dianalisis.
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑗𝑎𝑚 𝑗𝑎𝑚 − 𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑥 3654
𝑃𝐻𝐹 = = = 0,96
𝐴𝑟𝑢𝑠 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛 𝑚𝑎𝑥 3832
Dari hasil analisis tersebut dapat diartikan bahwa saat kondisi puncak terjadi, kapasitas yang
terpakai sebesar 96% dari kapasitas maksimumnya.
Daily factor (DF)
• Daily factor (DF) adalah faktor konversi dari
volume lalu lintas tertentu ke volume lalu
lintas rata-rata dalam seminggu. Untuk
mendapatkan DF dilakukan analisis dari data
yang 10 DAILY FACTOR dikumpulkan selama 7
x 24 jam dalam bulan yang sama.
SEASONAL FACTOR (SF)
• Faktor konversi dari volume lalu lintas pada periode
tertentu pada bulan tertentu ke volume lalu lintas rata-
rata dalam setahun.
• Untuk mendapatkan SF dilakukan analisis dari data
yang 12 SEASONAL FACTOR dikumpulkan selama 12 x
24 jam (satu bulan sekali pada hari yang sama)
3. Lalu Lintas Harian Rata Rata
Lalu Lintas Harian Rata Rata Lalu Lintas Harian Rata Rata
Tahunan (LHRT) = Average (LHR) = Average Daily Traffic
Annual Daily Traffic (AADT) (ADT)
volume yang diukur selama 24 volume yang diukur selama 24
jam dalam kurun waktu 365 hari, jam penuh dalam periode
dengan demikian total kendaraan waktu tertentu yang dibagi
yang di bagi 365 hari. dari banyaknya hari tersebut.
LHRT Rencana
LHRT yang diperhitungkan dapat memberikan gambaran angka LHR
yang mungkin terjadi selama umur rencana, besarnya diperkirakan
dengan mempertimbangkan pertumbuhan lalu lintas
Data LHR atau LHRT digunakan untuk:
• Menentukan prioritas pengembangan jalan
raya
• Mengukur dan mengevaluasi demand pada
suatu ruas jalan untuk mengetahui tingkat
pelayanan jalan
Selain LHR dan LHRT juga terdapat
• Lalu Lintas “Hari Kerja” Rata-Rata Tahunan
(LHRKT) = Average Annual Weekday Traffic
(AAWT)
• Lalu Lintas “Hari Kerja” Rata-Rata (LHRK) =
Average Weekday Traffic (AWT)
Perhitungan LHRT
• Untuk dapat memperhitungkan LHRT Rencana, terlebih dahulu
harus diketahui besarnya LHRT berdasarkan data hasil survei yang
telah diperoleh pada Pos A, Pos B atau Pos C. Sesuai dengan
panduan, survei untuk pos-pos tersebut harus dilakukan 4 kali
dalam setahun.
• Bagaimana menghitung LHRT berdasarkan hasil hasil survei
tersebut? Jika hasil evaluasi dan perhitungan pada survei pertama
kita sebut LHRT1, maka untuk 4 kali survei kita akan mempunyai
LHRT1, LHRT2, LHRT3, dan LHRT4
LHRT Hasil Survei = ( LHRT1 + LHRT2 + LHRT3 + LHRT4 ) / 4
• LHRT1, LHRT2, LHRT3, dan LHRT4 diperhitungkan dengan
menggunakan factor faktor konversi yang diambil dari
panduan IRMS
Contoh soal :
• Jika di Pos A pada suatu ruas jalan dilakukan survei lalu
lintas ke-1 selama 40 jam dimulai pada hari Selasa jam 6.00
pagi dan berakhir pada hari Rabu jam 22.00 malam dengan
hasil catatan volume lalu lintas = 6.176 kendaraan,
berapakah nilai LHRT1 ?.
• Jawaban :
LHRT1 = ( 0.54*18/40 + 0.55*22/40 ) x 6.176 = 3.369
kendaraan/hari.
4. Volume Jam Perancangan (VJP)
• VJP adalah volume lalu lintas selama 1 jam pada jam sibuk, yang
nilainya direncanakan sebesar persentase tertentu terhadap LHRT
Rencana.
• VJP adalah prakiraan volume lalulintas pada jam sibuk rencana
lalulintas dan dinyatakan dalam smp/jam.

Volume Jam Perancangan (VJP) sangat bermanfaat untuk


1. Perancangan geometrik (jumlah lajur, lebar jalan dan simpang),
2. Evaluasi tingkat pelayanan jalan (V/C),
3. Manajemen lalulintas (lampu lalulintas, marka dan rambu, jalan satu
arah
• Cara pertama: dengan menganalisis hasil pengumpulan data
volume lalulintas jam sibuk selama 12 x 1 jam (1 jam sehari
setiap bulan selama 12 bulan). Asumsi yang dipakai adalah
dalam 1 hari ada 1 jam tersibuk (puncak). Dengan cara ini
diharapkan bahwa pada jam puncak di hari normal jalan
tersebut mampu melayani lalulintas dengan baik (tidak
macet).
• Cara kedua: perlu dilakukan pengumpulan data jam-jam
selama 24 jam x 365 hari (setahun). Data diurutkan dari yang
tertinggi ke yang terendah dan membentuk suatu grafik.
Kemudian volume lalulintas jam-jaman yang terletak di tumit
dipilih sebagai VJP.
Hasil Analisis Seasonal Factor Tahun 2000 (Data Hari Rabu)
𝑘
𝑉𝐽𝑃 = 𝐿𝐻𝑅𝑇𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎
𝐹
• Faktor K didefinisikan sebagai rasio antara
volume lalu lintas pada jam sibuk terhadap
LHRT. Faktor K dan F tergantung pada
karakteristik lalu-lintas.
korelasi antara LHRT Rencana, faktor K
dan faktor F
KECEPATAN
Kecepatan terdiri dari :
1. Kecepatan Setempat (Spot 2. Kecepatan Berjalan 3. Kecepatan Perjalanan
Speed) (Running Speed) (Journey Speed)
Kecepatan ketika kendaraan Kecepatan ketika kendaraan Kecepatan total
melewati suatu titik/segmen melewati suatu ruas jalan sepanjang ruas jalan.
tertentu pada sepanjang ruas tertentu, tanpa Semua tundaan yang
jalan 25 Dihitung dengan: memperhitungkan adanya terjadi sepanjang ruas
speed gun, pengamatan 100- tundaan di ruas jalan yang jalan diperhitungkan
an meter menyebabkan kendaraan
berhenti Dihitung dengan:
panjang ruas jalan / waktu
perjalanan
kecepatan setempat
1. Time Mean Speed 2. Space Mean Speed
(TMS) (SMS)
Kecepatan rerata yang Kecepatan rerata yang
didasarkan atas kecepatan didasarkan waktu
individu dari semua perjalanan kendaraan
kendaraan di jalan yang melintasi suatu ruas
jalan
Add Your Title
• Pellentesque at eros vel dui ultricies vestibulum.
• Praesent ut ante pulvinar, tempus est quis.
• Nullam interdum lectus at lorem rhoncus mollis.
• Find More PowerPoint Templates, Backgrounds,
Presentations From MyFreePPT.com

Anda mungkin juga menyukai