Anda di halaman 1dari 33

PEMELIHARAAN

JALAN DAN JEMBATAN

PERTEMUAN KE – 2
MANAJEMEN PEMELIHARAAN JALAN
Oleh :
Ir. HERI SISMORO, MT

UNIVERSITAS SANGGA BUANA YPKP BANDUNG


JL. PHH. MUSTOFA NO. 68 – BANDUNG 40124
MANAJEMEN
PEMELIHARAAN JALAN
Tujuan dari manajemen pemeliharaan jalan adalah
melakukan kegiatan penyelenggaraan pemeliharaan
jalan dengan efisien dan efektif agar kondisi jaringan
jalan tersebut dapat selalu berfungsi dengan baik.

Kegiatan pengelolaan tersebut dilakukan dengan


suatu proses untuk mengoptimalkan kinerja pada
suatu jaringan jalan sepanjang waktu.

Proses yang dilakukan tersebut terdiri dari beberapa


’tahapan pengelolaan kegiatan’ yang akan berdampak
pada suatu jaringan jalan.
PEMELIHARAAN RUTIN

Dampak yang mungkin ditimbulkan dari kegiatan


pengelolaan pemeliharaan jalan adalah antara lain:

 Tingkat pelayanan jalan atau kondisi jalan


 Pembangunan nasional atau isue-isue yang
berkaitan dengan sosial ekonomi
 Biaya pengguna jalan
 Biaya dan tingkat kecelakaan
 Penurunan kualitas lingkungan
 Biaya administrasi penyelenggara jalan
TAHAPAN PENGELOLAAN
PEMELIHARAAN JALAN
Secara tradisional, penyelenggara jalan melakukan pengelolaan
pemeliharaan jalan dengan cara menentukan pembiayaan dan
pemprograman untuk pekerjaan penanganan jalan berdasarkan pada
riwayat pekerjaan yang mana dana setiap tahunnya didasarkan pada
dana tahun sebelumnya yang dilakukan penyesuaian terhadap inflasi.
Dengan ketentuan ini akan membawa dampak dimana tidak akan dapat
diketahui apakah dana yang tersedia cukup, atau alokasi yang harus
dilakukan secara detail untuk masing-masing kegiatan, untuk
menangani kegiatan pemeliharaan secara keseluruhan jaringan.

Untuk melakukan kegiatan pengelolaan suatu jaringan jalan yang luas


dan besar, pengelolaan pemeliharaan ini tidak dapat hanya didasarkan
pada suatu pendekatan berdasarkan kebutuhan penanganan melainkan
juga harus diberdasarkan kinerja dari perkerasan jalan. Sampai saat ini,
bagi kebanyakan orang, kegiatan pemeliharaan jalan terkesan hanya
pada kegiatan perbaikan kerusakan jalan.
TAHAPAN PENGELOLAAN
PEMELIHARAAN JALAN

Pemahaman ini tidak sepenuhnya benar, karena kegiatan


pemeliharaan adalah relatif kompleks yang menyangkut antara lain:
 perencanaan
 distribusi sumber daya
 jaringan jalan yang tersebar
 penyediaan tingkat pelayanan
 perkuatan perkerasan

Oleh karena itu, untuk melaksanakan kegiatan pemeliharaan tersebut


dilakukan melalui tahapan-tahapan yang rasional dan terpadu (Richard
Robinson, 1998), seperti yang ditunjukkan pada Tabel berikut ini :
TAHAPAN PENGELOLAAN
PEMELIHARAAN JALAN
TABEL 2.1. Tahapan dalam Pengelolaan Pemeliharaan Jalan
TAHAPAN PENGELOLAAN
PEMELIHARAAN JALAN
GAMBAR 2.1. Tahapan dalam Pengelolaan Pemeliharaan Jalan
TAHAPAN PENGELOLAAN
PEMELIHARAAN JALAN

A. Perencanaan Umum (Planning)


Pada tahapan ini dilakukan ’identifikasi’ kebutuhan pemeliharaan jalan
yang ada pada suatu jaringan secara keseluruhan. Kegiatan ini
menyangkut analisis jaringan jalan (network analisys) secara
keseluruhan yang ditujukan untuk memperkirakan kebutuhan biaya
jangka menengah/ jangka panjang, sesuai dengan target yang
ditetapkan ataupun dana yang tersedia dan beberapa skenario
ekonomi yang dibuat.

Analisis yang dilakukan tersebut berdasarkan panjang jalan,


kelas/ hirarki jalan, lalu lintas kendaraan, tipe perkerasan dan
kondisi fisik lainnya.

Kegiatan ini dilakukan dengan siklus tertentu dan pada umumnya


berkisar 3-5 tahun.
TAHAPAN PENGELOLAAN
PEMELIHARAAN JALAN

B. Pemprogaman (Programming)
Pada tahapan ini dilakukan ’kelayakan’ pekerjaan pemeliharaan untuk
dilaksanakan satu tahun kedepan. Pada kegiatan ini ditentukan
program tahunan yang disesuaikan dengan kebutuhan penanganan
pada masing-masing ruas, baik berdasarkan biaya yang telah
diperkirakan ataupun berdasarkan biaya yang ditetapkan
(dialokasikan).

Analisis yang dilakukan adalah lebih detail untuk ruas peruas yang ada
guna menentukan biaya dan prioritas penanganan sesuai dengan
kondisi ruas dan dana yang tersedia.

Kegiatan pemrograman tahunan ini dilakukan untuk mempersiapkan


untuk usulan pengajuan dana pemeliharaan jalan Kegiatan dilakukan
secara rutin tahunnya (tipikal siklus tahunan).
TAHAPAN PENGELOLAAN
PEMELIHARAAN JALAN

C. Persiapan Pelaksanaan (Preperation)


Pada tahapan ini disiapkan ’desain’ untuk pekerjaan pemeliharaan
yang akan dilaksanakan satu tahu kedepan. Kegiatan yang dihasilkan
adalah perencanaan teknik secara detail dan persiapan dokumen
kontrak/ dokumen tender yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
pekerjaan pemeliharaan.

Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan didasarkan pada alokasi dana


yang telah disetujui oleh pihak yang berwenang, sehingga dengan
demikian pembagian pekerjaan (paket) dapat dilakukan dengan
pertimbangan efektifitas pekerjaan.

Kegiatan persiapan ini dilakukan dengan siklus waktu yang kurang dari
satu tahun. Setelah dokumen tender itu siap, maka dapat segera
diserahkan kepada Panitia Tender untuk dilakukan proses pengadaan
kontraktor.
TAHAPAN PENGELOLAAN
PEMELIHARAAN JALAN

D. Pelaksanaan Kegiatan (Operations)


Tahapan ini merupakan implementasi, operasi dan evaluasi terhadap
kegiatan pemeliharaan yang telah direncanakan sebelumnya. Kegiatan
ini meliputi aktifitas operasi pemeliharaan yang sedang berjalan guna
menyelesaikan kontrak pemeliharaan yang ada.

Pengambil keputusan dalam pengelolaan operasi pekerjaan dilakukan


berdasarkan waktu harian atau mingguan, termasuk penjadwalan
untuk pekerjaan yang harus dilakukan; memonitor penggunaan buruh,
peralatan dan bahan; Pencatatan dan evaluasi pekerjaan yang telah
diselesaikan; dan penggunaan informasi-informasi yang ada ini guna
untuk monitoring dan pengendalian.

Kegiatan ini dilakukan oleh unsur-unsur yang terkait dalam organisasi


proyek, antara lain seperti: Tim Konsultan Supervisi, Pengawas
Lapangan, dan Mandor Jalan.
SIKLUS PADA PENGELOLAAN
PEMELIHARAAN JALAN

Guna tercapainya tujuan pemeliharaan jalan, maka pada masing-


masing tahapan pengelolaan pemeliharaan jalan harus dilakukan
pendekatan kegiatan yang dikenal dengan siklus pengelolaan jalan.

Siklus tersebut menyediakan suatu rangkaian dari tahapan-tahapan


yang harus dilakukan dalam kegiatan pengambil-keputusan. Proses
penyelesaian untuk setiap siklus pengelolaan harus diselesaikan
pada masing-masing tahapan sebelum tahapan pengelolaan
pemeliharaan jalan berikutnya dilakukan.
SIKLUS PADA PENGELOLAAN
PEMELIHARAAN JALAN

1. Pendefenisian Tujuan (Define Aims)


Kebijakan pemeliharaan jalan oleh pembina jalan harus dinyatakan
secara jelas di dalam setiap tahapan pengelolaan pemeliharaan
jalan. Pendefinisian tujuan ini merupakan langkah awal yang
penting dalam siklus pengelolaan jalan untuk tiap-tiap tahapan
kegiatan pengelolaan jalan..

2. Pengujian Kebutuhan (Asses Needs)


Langkah kunci dalam pengujian kebutuhan pemeliharaan adalah
dengan survei lapangan untuk melakukan pengumpulan data. Data
ini dibutuhkan untuk mendapatkan informasi terkini mengenai
tingkat pelayanan yang kemudian akan dibandingkan dengan
standar yang ada guna mendapatkan identifikasi kegiatan yang
dibutuhkan.
SIKLUS PADA PENGELOLAAN
PEMELIHARAAN JALAN

3. Penentuan Kegiatan (Determine Action)


Pada umumnya diperlukan pemilihan tentang kegiatan-kegiatan
yang diperlukan agar sesuai dengan hasil identifikasi kegiatan yang
dilakukan sebelumnya. Alternatif pemilihan tersebut harus
dipertimbangkan untuk menentukan opsi kegiatan yang sesuai.

4. Penentuan Biaya dan Prioritas (Determine Costs


and Priorities)
Kegiatan yang telah dipilih tersebut harus dihitung biayanya guna
mengidentifikasikan kebutuhan sumberdaya. Pada umumnya
kebutuhan sumberdaya tersebut lebih besar dari pada sumberdaya
yang ada. Untuk itu diperlukan sistim rasionalisasi untuk penentuan
prioritas untuk mengalokasikan sumberdaya secara sistimatis dan
layak sehingga dapat dicapai penggunaan nilai uang yang terbaik.
SIKLUS PADA PENGELOLAAN
PEMELIHARAAN JALAN

5. Implementasi Kegiatan (Implement Activities)


Kegiatan ini melibatkan semua kegiatan yang dikerjakan selama
pelaksanaan dari tahapan pengelolaan. Implementasi kegiatan
harus dilaksanakan sesuai dengan rencana atau standar yang telah
dibuat sehingga tujuan administrasi dapat terlaksana dengan baik.
Untuk itulah maka kegiatan pengawasan merupakan hal terpenting
dari implementasi kegiatan ini.
SIKLUS PADA PENGELOLAAN
PEMELIHARAAN JALAN

6. Monitoring dan Audit


Proses kajian (review) adalah merupakan satu kesatuan dalam
pengelolaan pemeliharaan jalan.
Kegiatan kajian ini terdiri atas:
Monitoring
Kegiatan ini merupakan fungsi terpenting untuk mendapatkan umpan balik
dalam tahapan pengelolaan jalan sehingga jika dilakukan, siklus
pengelolaan pemeliharaan selanjutnya dapat diperbaiki/ disempurnakan
berdasarkan pengalaman yang telah diperolehnya.
Sebagai contoh: tujuan kegiatan dapat didefiniskan ulang berdasarkan
hasil pencapaian yang telah diperoleh, atau metode teknis pemeliharaan
dapat lebih ditingkatkan berdasarkan hasil monitoring.
Audit
Termasuk dalam kegiatan ini adalah audit teknis dan audit keuangan, dan
melakukan pemeriksaan lapangan terhadap hasil pekerjaan yang telah
dilakukan apakah sesuai dengan standar dan rencana keuangan yang ada.
SIKLUS PADA PENGELOLAAN
PEMELIHARAAN JALAN
Contoh Siklus Manajemen dari Tahapan Pengelolaan Pemeliharaan Jalan
SIKLUS PADA PENGELOLAAN
PEMELIHARAAN JALAN
Contoh Siklus Manajemen dari Tahapan Pengelolaan Pemeliharaan Jalan
SIKLUS PADA PENGELOLAAN
PEMELIHARAAN JALAN
SIKLUS PADA PENGELOLAAN
PEMELIHARAAN JALAN
Sistim Pengelolaan Perkerasan
(Pavement Management System, PMS)

1. KONSEP DASAR

PMS adalah suatu sistim yang dibuat dalam rangka pengelolaan jalan
sehingga dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan
keputusan para pembina jalan sehingga pelaksanaan penyelenggaraan
jalan dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. Gambaran mengenai
PMS dapat diilustrasikan pada Gambar 2.2.

PMS tersebut digunakan dalam mendukung kegiatan pemeliharaan aset


jalan secara keseluruhan pada suatu pembinaan jaringan jalan yang
dilaksanakan sesuai dengan tahapan kegiatan pemeliharaan jalan. PMS
dibentuk dengan modul-modul yang terintegrasi dengan modul-modul
yang lainnya dengan pertimbangan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan dan perkembangan sistim itu nantinya.
Sistim Pengelolaan Perkerasan
(Pavement Management System, PMS)

Gambar 2.2.
Penggunaan ilustrasi
PMS
Sistim Pengelolaan Perkerasan
(Pavement Management System, PMS)

PMS tersebut digunakan dalam mendukung kegiatan pemeliharaan


asset jalan secara keseluruhan pada suatu pembinaan jaringan jalan
yang dilaksanakan sesuai dengan tahapan kegiatan pemeliharaan
jalan.

PMS dibentuk dengan modul-modul yang terintegrasi dengan modul-


modul yang lainnya dengan pertimbangan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan dan perkembangan sistim itu nantinya.

Fungsi dari masing-masing modul dalam PMS dapat ditunjukkan


pada Gambar 2.3
Sistim Pengelolaan Perkerasan
(Pavement Management System, PMS)

Gambar 2.3
Sistim Pengelolaan Perkerasan
(Pavement Management System, PMS)
2. Strategi Pengelolaan Pemeliharaan Jalan
Kondisi pada umumnya yang ada di daerah dalam kegiatan pemeliharaan jalan
adalah terbatasnya dana untuk kegiatan pemeliharaan. Dibutuhkan dana yang
relatif besar untuk kegiatan pemeliharaan, namun karena total jaringan jalan
yang ada juga besar maka agar semua ruas dapat tertangani, biaya
pemeliharaan perkilometer diperkecil (tidak sesuai dengan kebutuhan yang
ada). Hal ini akan mengakibatkan kegiatan pemeliharaan tidak dapat
dilaksanakan dengan baik dan dengan demikian tujuan dari kegiatan
pemeliaharaan pada akhirnya tidak tercapai

Untuk mengatasi hal tersebut maka salah satunya adalah dilakukan prioritas
penggunaan biaya sesuai dengan dana yang dialokasikan untuk kegiatan
pemeliharaan jalan. Dalam melakukan prioritas berdasarkan sumber daya
yang terbatas, haruslah dilakukan berdasarkan acuan yang didasarkan pada
prinsip-prinsip ekonomi teknik. Salah satu prinsip dasar dalam pemrograman
pekerjaan jalan adalah ’melindungi’ apa yang telah diinvestasikan sebelumnya
dan untuk itu maka harus mengalokasikan dana yang tersedia utnuk
membiayai kegiatan-kegiatan dengan urutan sebagai berikut :
Sistim Pengelolaan Perkerasan
(Pavement Management System, PMS)
2. Strategi Pengelolaan Pemeliharaan Jalan
Pertama, lakukan pemeliharaan rutin untuk jaringan jalan untuk kondisi ’baik’
dan ’sedang’ guna mencapai standar pelayanan yang dapat diterima dan
untuk mencegah kerusakan jalan agar kondisinya sesuai dengan yang
direncanakan dengan menggunakan tenaga pekerja setempat, peralatan dan
bahan-bahan yang sesuai.

Kedua, jika masih ada dana, lakukan perbaikan setempat pada segmen
tertentu dengan kondisi ’rusak’ pada suatu ruas jalan dan pemeliharaan
periodik dengan cara pelapisan ulang ataupun resealing untuk mencegah
yang kerusakan lebih parah. Dengan demikian kondisi jalan tersebut dapat
dikembalikan ke kondisi ’baik’ kembali.

Ketiga, jika masih ada dana, maka dapat dilakukan dengan kegiatan
pemeliharaan periodik lainnya seperti rehabilitasi atau peningkatan untuk
ruas-ruas jalan yang mengalami kondisi ’rusak berat’
Sistim Pengelolaan Perkerasan
(Pavement Management System, PMS)

Jika dana yang tersedia tidak mencukupi untuk kegiatan


pemeliharaan periodik, maka dilakukan kegiatan penunjangan
kegiatan penanganan untuk dapat meningkatkan kemampuan
pelayanan pada ruas jalan dengan kondisi kemampuan pelayanan
tidak mantap atau kritis, agar ruas jalan tersebut tetap dapat
berfungsi melayani lalu lintas dan agar kondisi jalan pada setiap
saat tidak semakin menurun. Kegiatan ini adalah merupakan
kegiatan pemeliharaan jalan yang bersifat darurat/ sementara.
Sistim Pengelolaan Jalan Berbasis
Komputer

Dengan adanyanya kemajuan teknologi komputer saat ini akan


memudahkan kegiatan pengelolaan jalan. Ada beberapa
keuntungan yang dapat diperoleh, yaitu antara lain:
• Meningkatkan kinerja pengelolaan pemeliharaan jalan;
• Memperkuat pengendalian biaya dan kontrak;
• Mempermudah pengelolaan informasi.

Namun dalam penerapannya akan membutuhkan invenstasi


biaya yang meliputi biaya-biaya antar lain:
• Pengumpulan data dan pembaharuan data kondisi terkini;
• Perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware);
• Pelatihan personil.
Sistim Pengelolaan Jalan Berbasis
Komputer
Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka untuk jaringan
jalan yang relatif sedikit penggunaan sistim pengelolaan tersebut lebih
baik dilakukan secara manual (tidak berbasis komputer). Sedangkan
untuk jaringan jalan yang relatif besar dapat digunakan sistim dengan
berbasis komputer. Penggunaan system yang berbasis komputer
tersebut dapat berupa:

•Sistim Informasi. Sistim terebut semata-mata dimaksudkan untuk


memudahkan pengelolaan informasi/ pelaporan. Yang termasuk dalam
sistem ini adalah Kabupaten Road Management System (KRMS) yang
dikembangkan oleh Bina Marga pada tahun 1998.

•Sistim Pendukung Pengambil Keputusan. Sistim ini selain digunakan


untuk memudahkan pengelolaan informasi, juga digunakan untuk
melakukan analisa dan evaluasi guna membantu dalam pengambil
keputusan dalam strategi pemeliharaan jalan. Jenis-jenis sistem
tersebut yang ada di Indonesia adalah:
Sistim Pengelolaan Jalan Berbasis
Komputer

MMS (Management Maintenance System), adalah sistim pengelolaan jaringan


jalan tol yang dimilki oleh Jasa Marga;-

IRMS (Inter Urban Road Management System), adalah merupakan sistim


pengelolaan jalan berbasis komputer yang digunakan untuk jaringan jalan
luar kota oleh Ditjen Bina Marga.

URMS (Uraban Road Managament System), adalah merupakan sistem


pengelolaan jaringan jalan pada kota-kota besar yang dikembangkan oleh
Binkot Ditjen Bina Marga.

SIMJAKA (Sistim Manajemen Pemeliharaan Jalan Kabupaten), adalah


merupakan sistem pengelolaan jaringan jalan kabupaten yang kajiannya
dikembangkan oleh Puslitbang Prasarana Transportasi.
HDM IV

HDM IV (Highway Development and Management versi 4) adalah


suatu program aplikasi komputer yang dikembangkan oleh World
Bank dan digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan analisa
dalam kegiatan pengelolaan dan pembangunan pada suatu jaringan
jalan.

Tujuan yang diharapkan dari pengembangan kegiatan ini adalah


antara lain:
1. Standarisasi dalam kegiatan analisa ekonomi dan analisa teknis
dari suatu pembiayaan jalan (road ekspenditure ); -
2. Rasionalisasi pada tahapan kegiatan planning, programming,
budged appraisal dan formulasi kebijakan;
3. Memanfaatkan kemajuan teknologi IT dalam kegiatan
pengelolaan jalan.
HDM IV

Software aplikasi ini terus berkembang dan yang terakhir adalah


HDM ver 2.0. HDM IV adalah merupakan pengembangan dari
HDM III. Penyempurnaan teru dilakukan dan salah satu
penyempurnaan yang dilakukan adalah memperbaiki model
kerusakan jalan yang mencakup suatu rentang yang lebih besar
dari tipe-tipe perkerasan.

Proses yang dilakukan pada HDM ini mencakup untuk analisa-


analisa pada kegiatan-kegiatan Planning, Programming,
Preperation dan Operation.
KUIS
1. Apa yang dimaksud dengan pemeliharaan
rutin, pemeliharaan berkala & Pemeliharaan
rehabilitasi? (Sebutkan jenis kegiatan
pemeliharaannya)

2. Sebutkan dan jelaskan tahapan dalam


pengelolaan pemeliharaan jalan.

3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis kerusakan


jalan.

Anda mungkin juga menyukai