Anda di halaman 1dari 17

TUGAS REKAYASA LALU LINTAS

SURVEY LALU LINTAS

Disusun Oleh :

Ricardo Brahmanta Xavier 17.B1.0138


Friedrich Adescanius 17.B1.0122
Bayu Arviansyaach 17.B1.0091
Tavio Fortino 17.B1.0047
Thira Nando 17.B1.0014
Bernadetta A.S.K.P 17.B1.0036
Hendry Herman J 17.B1.0034
Daniel Andrew 17.B1.0007

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2018

1
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................. 3
1.2. Tujuan Penelitian ......................................................................................................... 4
1.3. Manfaat Penelitian ....................................................................................................... 4
BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1. Traffic Counting ( TC ) ................................................................................................ 5
2.2. Volume / Flow ............................................................................................................. 6
2.3. Simpang Bersinyal ....................................................................................................... 7
2.4. Simpang Tak bersinyal ................................................................................................ 7
BAB III
PENGUMPULAN DATA
3.1. Perencanaan Survey ..................................................................................................... 9
3.2. Pelaksanaan Survey ................................................................................................... 10
BAB IV
GRAFIK
grafik…………………………………………………………………………………………………………………………….12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………..16
5.2 Saran………………………………………………………………………………………………………………........16
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………..17

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Transportasi adalah suatu pergerakan orang dan barang, transportasi
digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas
sehariharinya, sehingga transportasi merupakan kegiatan yang sangat penting
bagi kehidupan masyarakat dengan transportasi manusia melakukan segala
kegiatan dan aktivitasnya, seperti bekerja, mendistribusikan sandang pangan,
dan lain sebagainya. Untuk meningkatnya kualitas transportasi pasti
membutuhan prasarana transportasi. Prasarana transportasi merupakan fasilitas
pendukung untuk berlangsungya transportasi.
Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian
jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan
bagi lalu lintas. Jalan raya merupakan sarana penting yang berpengaruh dalam
segala aspek kehidupan. Melihat pentingnya transportasi, tidak di imbangi
dengan kemudahan dalam bertransportasi dimana banyak terdapat
permasalahan-permasalahan transportasi salah satunya yang menjadi
permasalahan klasik transportasi di wilayah perkotaan adalah kemacetan.
Kemacetan lalu lintas sendiri dapat dipahami sebagai akibat dari adanya
kegiatan penduduk atau aktifitas ekonomi yang terjadi. Sehingga kita merasa
kurang nyaman memakai atau melalui jalan tersebut.
Untuk mengatasi kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas tersebut
diperlukan suatu sistem penentuan fase dan pengaturan lalu lintas yang baik
dan berpengaruh pada kelancaran, kenyamanan, dan keselamatan bagi
kendaraan yang melewati jalan tersebut. Sistem penentuan fase dan pengaturan
lalu lintas biasanya lebih ditekankan pada lokasi-lokasi dimana terjadi
pertemuan jalan atau persimpangan jalan. Karena pada pertemuan dua jalan
atau lebih ini mengakibatkan adanya titik konflik yang akhirnya terjadi
kemacetan lalu lintas. Sebagai contoh kami melakukan survey lalu lintas di
simpang empat antara Jalan Gajah Mada, Jalan Depok, dan Jalan K.H Wahid
Hasyim.

3
1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini antara lain :
1. Mengetahui jam puncak arus lalu lintas
2. Mengetahui besarnya volume kendaraan pada jam puncak
3. Mengetahui besarnya tingkat kepadatan lalu lintas di simpang empat
antara Jalan Gajah Mada, Jalan Depok, dan Jalan K.H Wahid Hasyim
Semarang

1.3. Manfaat Penelitian


Tujuan dari penelitian ini antara lain :
1. Sebagai dasar Perencanaan Lalu Lintas
2. Sebagai dasar untuk menentukan Manajemen Lalu Lintas
3. Sebagai dasar untuk perancangan jalan raya dan berbagai macam
analisis operasional

4
BAB II
STUDI PUSTAKA

2.1. Traffic Counting ( TC )


Traffic Counting atau perhitungan lalu lintas merupakan suatu metode
perhitungan kendaraan dalam survei lalu lintas. TC atau Traffic Counting dapat
dilakukan dengan dua acara yaitu Perhitungan Tangan (Manual) dan
Perhitungan Mekanik.
Perhitungan
Tangan atau Manual Mekanik atau Alat
Lalu Lintas
 Dapat dipindahkan  Dapat dilakukan
dari satu lokasi ke pada segala cuaca
lokasi lain  Tepat bila
 Sederhana dan peralatan
Keuntungan
cepat terpelihara
 Dapat
mengelompokkan
jenis kendaraan
 Mahal, untuk  Biaya
periode yang lama pemasangan
atau di luar jam mahal untuk
kerja penggunaan yang
singkat

Kerugian  Perlu tenaga ahli


 Klasifikasi /
pengelompokkan
kendaraan tetap
manual
 Peralatan mahal
Tabel 2.1. Perbedaan Traffic Counting Manual dan Mekanik

5
2.2. Volume / Flow
Volume adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik atau pada
suatu ruas jalan dalam waktu yang lama (minimal 24 jam) tanpa membedakan
arah dan lajur. Segmen jalan selama selang waktu tertentu yang dapat
diekspresikan dalam tahunan, harian (LHR), jam-an atau sub jam.

Rate of Flow atau Nilai Arus adalah Volume lalu-lintas yang biasanya
kurang dari satu jam tetapi diekspresikan dalam satu jam.
𝑛 . 3600
𝑞=
𝑡
q = jumlah kendaraan yang lewat tiap jam
n = jumlah kendaraan yang lewat pada waktu t
Untuk mendapatkan nilai arus suatu segmen jalan yang terdiri dari banyak
tipe kendaraan maka semua tipe-tipe kendaraan tersebut harus dikonversi ke
dalam satuan mobil penumpang (smp). Konversi kendaraan ke dalam satuan
smp diperlukan angka faktor ekivalen untuk berbagai jenis kendaraan.
Pengamatan lalu lintas ini diharapkan selama 24 jam perhari yang
biasanya untuk mengetahui terjadinya volume jam puncak atau Peak Hour
Volume (PHV) yaitu volume jam puncak yang tersusundari volume 15 menitan
tersibuk berurutan selama 1 jam.
PHF : Peak Hour Factor yaitu faktor jam puncak yang diperoleh dari
𝑃𝐻𝑉
𝑃𝐻𝐹 =
4 𝑋 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 15 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Perhitungan volume lalu lintas juga memerlukan nilai Ekuivalen Mobil


Penumpang (EMP) yang didapat dari Manual Kapasitas Jalan Indonesia
(MKJI). Berdasarkan MKJI, nilai EMP yang didapat untuk kendaraan
bermotor adalah sebagai berikut :
a.) Mobil penumpang / kendaraan ringan yang sasisnya mirip
EMP = 1,0
b.) Sepeda motor (MC), yaitu kendaraan bermotor beroda dua atau tiga
(termasuk sepeda motor dan kendaraan beroda 3).
EMP = 0,4

6
c.) Kendaraan ringan (LV), yaitu kendaraan bermotor roda empat dengan dua
gandar berjarak 2.0 – 3.0 m (termasuk kendaraan penumpang oplet, mikro
bis, pick up).
EMP = 1,0
d.) Kendaraan berat (HV), yaitu kendaraan bermotor dengan dua gandar,
dengan jarak 3.5 – 5.0 ( termasuk bis kecil, truk dua as dengan enam roda
)
EMP = 1,3

Volume lalu lintas dihitung dengan menggunakan rumus :


𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 ∗ 𝐸𝑀𝑃
Dimana volume dinyatakan dengan satuan mobil per jam ( smp/jam )

2.3. Simpang bersinyal


Signalised intersection adalah persimpangan jalan yang pergerakan atau
arus lalu lintas dari setiap pendekatnya diatur oleh lampu sinyal untuk
melewati persimpangan secara bergilir.

2.4. Simpang tak bersinyal


Simpang tak bersinyal unsignalised intersection adalah pertemuan jalan
yang tidak menggunakan sinyal pada pengaturannya.

7
BAB III
PENGUMPULAN DATA

3.1. Perencanaan Survey


Lokasi survey dilakukan di 5 tempat berbeda,namun pada jam yang
sama.Lokasi tersebut terdiri dari Pintu masuk Unika,Depan Gedung Hc Unika
,Samping jalan tol PLN jatingaleh,FlyOver Jatingaleh,dan Turunan Gunung
Gombel.

Gambar 3.1. Lokasi Pengamatan Lalu Lintas 1

Depan Pintu masuk Unika(Friedrich Adescanius dan Ricardo Brahmanta)

Gambar 3.2. Lokasi Pengamatan Lalu Lintas 2 dan 3

Samping tol jatingaleh dan Flyover jatingaleh(Bayu Arvian,Thira Nando,Daniel Soebianto)

8
Gambar 3.3. Lokasi Pengamatan Lalu Lintas 4

Jalan Samping Gedung Hc unika(Bernadetta Ardhilla)

Gambar 3.3. Lokasi Pengamatan Lalu Lintas 5

Turunan Gombel Menuju masuk Flyover(Tavio Fortino dan Hendry Herman)

9
3.2. Pelaksanaan Survey
Dari survey yang telah dilakukan tersebut, didapatkan data sebagai berikut :

Tabel 3.1. Hasil Survey Lokasi 1 (Pintu Masuk Unika)

Tabel 3.2. Hasil Lokasi 2 (Samping Tol Jatingaleh)

10
Tabel 3.3. Lokasi 3 (Flyover Jatingaleh)

Tabel 3.4. Lokasi 4 (Jalan Samping Gedung HC Unika)

Tabel 3.5. Hasil Lokasi 5 (Jalan turunan gombel menuju flyover)

11
BAB IV
GRAFIK
Tabel 1. TC rekap tiap 15 menit

Ini adalah table total dari 5 lokasi yang telah di survei,dan mendapatkan hasil
seperti di atas dan mendapatkan jumlah total maksimal 1658 pada jam 11.30-
11.45.Jika dijabarkan dalam Grafik akan didapatkan hasil sebagai berikut:

1.Grafik Survei Pintu Masuk Unika

12
2.Grafik Survei samping jalan tol jatingaleh

3.Grafik survei flyover jatingaleh

13
4.Grafik Survei Jalan samping gedung HC

5.Grafik Survei Jalan turunan gombel menuju flyover

14
6.Grafik total dari 5 jalan yang disurvei

15
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan dan penelitian diatas, hal yang dapat kami
simpulkan berdasarkan survey yang kami lakukan di 5 lokasi yang berbeda
pada jam 11.00-13.00 didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. pada jam 11.00-13.00 lokasi terpadat ada pada Flyover jatingaleh yaitu
mencapai total 3891 kendaraan dalam waktu 2 jam

2. Pada jam 11.00-13.00 lokasi terlonggar/tersepi ada pada pintu masuk unika
yaitu 1037 kendaraan
3. Total Kendaraan paling maksimal dari keseluruhan didapatkan pada pukul
11.30-11.45 yaitu mencapai 1658 kendaraan dari 5 lokasi yang disurvei
4. Dari kesimpulan yang kami dapatkan maka pada pukul 11.00-13.00 kepadatan
lalu lintas di 5 lokasi tidak terlalu padat dan masih lancer arusnya.
5.
5.2. Saran
Tempat yang kami lakukan pengamatan dari 5 lokasi yang berbeda,ada
daerah yang longgar dan ada daerah yang berpotensi terjadi kemacetan,seperti
didaerah flyover jatingaleh dan gombel,karena jalur itu terlalu sering dilewati
dan semua pengguna jalan selalu lewat jalan itu,namun pada jam 11.00-13.00
belum terlalu padat,karena belum jam pulang kerja,maka dari itu di sarankan
jika jam pulang kerja sekitar pukul 17.00 agar tidak lewat jalan tersebut,karena
peluang terjadi kemacetan lumayan tinggi.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unpas.ac.id/33050/2/BAB%20I.pdf
http://repository.unpas.ac.id/1928/2/BAB%20I.pdf
http://teknik-sipilblog.blogspot.com/2015/02/prasarana-transportasi.html
https://www.academia.edu/29006549/Laporan_Survey_Rekayasa_Lalu_Lintas

17

Anda mungkin juga menyukai