PERENCANAAN
GEOMETRIK
JALAN
Parameter Perencanaan
Geometrik Jalan
1. Kendaraan Rencana
2. Kecepatan
3. Volume Lalu Lintas
4. Tingkat Pelayanan Jalan
5. Jarak Pandangan
1. Kendaraan Rencana
Kendaraan
Ukuran
Sifat
Daya
Kend.rencana
1. Kendaraan Rencana
1. Kendaraan Rencana
1. Kendaraan Rencana
1. Kendaraan Rencana
Kendaraan
LV)
Kendaraan berat (Heavy Vehicle :
HV)
Sepeda Motor (Motor Cycle : MC)
E. Pemakaian Kendaraan
Rencana
Perencanaan
Kecepatan
2. Kecepatan
Kecepatan
Satuan
umumnya : km/jam
2. Kecepatan
Kecepatan
2. Kecepatan
2. Kecepatan
Kec. Rencana (VR), Menurut Tipe dan Kelas Jalan untuk Jalan
Perkotaan
Volume
Satuan
faktor konversi
berbagai jenis kendaraan
dibandingkan dengan mobil
penumpang sehubungan dengan
dampak
pada perilaku
lalu lintas
No Jenis Kendaraan
Datar/Bu Gunun
kit
1.0
1.0
1.2 2.4
1.9
3.5
1.2 5.0
2.2
6.0
lanjutan
Untuk
Dimana :
K = faktor volume arus lalu lintas jam sibuk
F = Faktor variasi tingkat lalu lintas per 15
dalam satu jam
lanjutan
(lanjutan)
Untuk
lanjutan
Jalan Perkotaan
volume arus lalu lintas rencana (daily traffic volume - DTV) merupakan volume
harian lalu lintas total kedua arah.
Elemen perencanaan geometrik jalan bergantung terhadap volume arus lalu
lintas pada jam puncak, yang dinyatakan dalam volume per-jam perencanaan
(design hour volume DHV), maka dlm Standar Perenc. Geometrik Untuk Jalan
Perkotaan (1992) menurut jumlah lajurnya, diformulasikan :
Jalan 2 lajur
Dimana :
DHV : volume arus lalu lintas perjam rencana (smp/2 arah/jam untuk jalan 2 lajur;
smp/arah/jam untuk jalan berlajur banyak)
DTV : volume arus lalu lintas rencana (smp/2 arah/hari)
K
: koefisien puncak (%)
Nilai K adalah perbandingan volume arus lalu lintas pada jam ke-13 dibagi dengan
AADT (LHR tahunan), namun bila data tersebut di atas tidak tersedia, maka
dapat dipergunakan nilai koefisien 10%.
D
: koefisien arah (%)
Nilai D adalah koefisien arah hasil dari pengamatan lapangan, bila data lapangan
tidak tersedia maka dapat dipergunakan D = 60%.
Kapasitas
Kapasitas
Tingkat
5. Jarak Pandangan
Jarak
Pandangan
Henti
Jarak Pandangan
Menyiap
5. Jarak Pandangan
5. Jarak Pandangan
Dimana:
Jh = jarak pandang henti, (m)
VR = kecepatan rencana, (km/jam)
T = waktu tanggap, ditetapkan 2,5 detik
g = percepatan gravitasi, ditetapkan 9,8 m/detik2
f = koefisien gesek memanjang perkerasan jalan aspal,
ditetapkan 0,35 0,55
Persamaan
di atas dapat
disederhanakan menjadi :
Untuk jalan datar :
Jh = 0.278VRT + VR2/(254fp)
Untuk jalan dengan kelandaian
tertentu :
Jh = 0.278VRT + VR2/ 254 (fp L)
dimana L = landai jalan dalam (%)
dibagi 100
5. Jarak Pandangan
Untuk
Untuk
5. Jarak Pandangan
B. Jarak Pandangan
Mendahului
Jarak pandang mendahului (Jd)
standar dihitung berdasarkan
panjang jalan yang diperlukan
untuk dapat melakukan gerakan
mendahului suatu kendaraan
dengan sempurna dan aman
berdasarkan asumsi yang diambil
5. Jarak Pandangan
5. Jarak Pandangan
5. Jarak Pandangan
5. Jarak Pandangan
d2 = 0,278 VR T2
d3 = antara 30 100 m
d4 = 2/3 d2
dimana:
T1 = waktu dalam (detik), = 2,12 + 0,026 V R
T2 = waktu kendaraan berada di jalur lawan, (detik), =
6,56 + 0,048VR
a = percepatan rata-rata, (km/jam/detik), = 2,052 +
0,0036 VR
m = perbedaan kecepatan dari kendaraan yang
mendahului dan kendaraan yang didahului, (biasanya
diambil 10 15 km/jam)
5. Jarak Pandangan
Untuk
Untuk