Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN JALAN

DENGAN METHODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI)

PROPOSAL
DIAJUKAN MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
METODE PENELITIAN

OLEH

SRI WAHYUNI DEHI


511413022

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL

2017
LEMBAR PENGESAHAN

DIAJUKAN MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


METODE PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN JALAN


DENGAN METHODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI)

yang diajukan oleh:


Sri Wahyuni Dehi
511413022

telah disetujui oleh:

Pembimbing I

tanggal : ........................
Nip.

Pembimbing II

tanggal : ........................
Nip.
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah, puja dan puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan
Semesta Alam Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan proposal ini. Shalawat serta salam
ditujukan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga dan
sahabatnya, serta syafaatnya bisa tersampaikan kepada seluruh pengikutnya yang
sampai saat ini masih teguh mengikuti semua ajarannya.
Penyelesaian proposal yang berjudul Analisis Tingkat Kerusakan Jalan
Dengan Methode Pavement Condition Index (PCI), disusun sebagai usulan
penelitian di jenjang pendidikan Strata Satu (S-1) pada Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo.Proposal adalah bentuk
usulan dari penulis untuk melakukan penelitian dengan tujuan tertentu yang dapat
membawa manfaat bagi penulis sendiri maupun bagi masyarakat luas.
Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam proposal ini. Apabila ada
kekhilafan yang tercantum dalam proposal ini, penulis mengharapkan kritik dan
saran ataupun ide-ide yang bisa membuat proposal ini lebih baik agar dapat
menjadi penelitian yang bermanfaat bagi semua.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Gorontalo, April 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................I-i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar belakang ................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................2
1.4 Batasan Masalah .............................................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian ..........................................................................................2
BAB II STUDI PUSTAKA ....................................................................................3
2.1 Jalan .............................................................. Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Survei Kerusakan Perkerasan ...........................................................3
2.1.2 Survei Kondisi Jalan .........................................................................3
2.2 Metode Pavement Condition Index (PCI) .... Error! Bookmark not defined.
2.3 Jenis Jenis Kerusakan ......................................................................................4
2.4 Tingkat Kerusakan .........................................................................................5
2.5 Penilaian Kondisi Perkerasan .........................................................................5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................15
3.1 Lokasi Penelitian ..........................................................................................15
3.2 Alat dan Bahan Penelitian ............................................................................15
3.2.1 Alat .................................................................................................15
3.2.2 Bahan ..............................................................................................15
3.3 Data Penelitian ..............................................................................................15
3.3.1 Teknik Pengumpulan Data .............................................................15
3.3.2 Analisis Data ..................................................................................15
3.4 Tahapan Penelitian........................................................................................16
3.5 Langkah Langkah Untuk Menentukan Nilai PCI .........................................16
3.5 Jadwal Penelitian ..........................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................18

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Nilai PCI.............................................................................. 4


Gambar 2.2 Kerusakan Kulit Buaya ...................................................................... 6
Gambar 2.3 Kerusakan Kegemukan ...................................................................... 6
Gambar 2.4 Kerusakan Retak Blok ........................................................................ 6
Gambar 2.5 Kerusakan Tonjolan dan Lengkungan................................................ 7
Gambar 2.6 Kerusakan Kriting .............................................................................. 7
Gambar 2.7 Kerusakan Amblas ............................................................................. 7
Gambar 2.8 Retak Pinggir ..................................................................................... 8
Gambar 2.9 Retak Refleksi sambungan ................................................................. 8
Gambar 2.10 Kerusakan Bahu Jalan ....................................................................... 8
Gambar 2.11 Kerusakan Memanjang Dan Melintang ............................................ 9
Gambar 2.12 Kerusakan Tambalan dan Galian Utilitas ........................................ 9
Gambar 2.13 Kerusakan Pada Pelintas Kereta ........................................................ 9
Gambar 2.14 Kerusakan Pengembangan .............................................................. 10
Gambar 2.15 Kerusakan Pengausan ...................................................................... 10
Gambar 2.16 Kerusakan Lubang........................................................................... 10
Gambar 2.17 Kerusakan Alur ............................................................................... 11
Gambar 2.18 Kerusakan Sungkur ......................................................................... 11
Gambar 2.19 Kerusakan Retak Selip .................................................................... 11
Gambar 2.20 Kerusakan dan Pelepasan Butir ....................................................... 11
Gambar 2.21 Hubungan Corrected Deduct Value dan TDV Perkerasan Lentur........... 12

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Jalan merupakan prasarana angkutan darat yang sangat penting dalam
memperlancar kegiatan hubungan perekonomian, baik antar satu kota dengan kota
lainnya, antara kota dengan desa, antara satu dengan desa lainnya. Kondisi jalan
yang baik akan memudahkan mobilitas penduduk dalam mengadakan hubungan
perekonomian dan kegiatan sosial lainnya. Kerusakan jalan berakibat bukan hanya
terhalangnya kegiatan ekonomi dan sosial namun dapat terjadi juga kecelakaan.
Setiap pergerakan baik pergerakan manusia mauoun pergerakan barang
khususnuya untuk peregrakan didarat, selalu menggunakan sitem jaringan
transportasi yang ada sehingga peranan jalan menjadi sangat penting dalam
memfasilitas besar kebutuhan pergerakan yang terjadi. Jalan dapat tetap
mengakomodasi kebutuhan pergerakanan dengan tingkat layanan tertentu maka
perlu dilakukan suatu untuk menjaga kualitas layanan jalan, dimana salah satu
usaha tersebut adalah merevaluasi kondisi permukaan jalan. Salah satu tahapan
dalam merevaluasi kondisi jalan permukaan jalan adalah dengan melakukan
penilaian terhadap kondisi eksisting jalan. Nilai kondisi jalan ini nantinya
dijadikan acuan untuk menentukan jenis program revaluasi yang harus dilakukan,
apakah itu program peningkatan, pemeliharaan berkala, atau pemeliharaan rutin.
Pemilihan bentuk pemeliharaan jalan yang tepat dilakukan dengan
melakukan penilaian terhadap kondisi permukaan jalan didasarkan pada jenis
kerusakan yang ditetapkan secara visual. Ada beberapa metode pendekatan yang
dapat digunakan dalam melakukan penilaian kondisi jalan, dimana dua
diantaranya adalah metode Bina Marga dan metode PCI.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu:
Berapa persen tingkat kerusakan yang ada pada jalan Dr.Hi.Medi Botutihe
Se, Huludaa Kota Timur Kota Gorontalo.

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk:
Mengetahui dan mengelompokan jenis dan tingkat kerusakan perkerasan
jalan, serta menetapkan nilai kondisi perkerasan jalan dengan cara mencari nilai
Pavement Condition Index (PCI).

1.4 Batasan Masalah


Pembatasan dalam penelitian ini, yaitu:
Mengidentifikasi jenis jenis kerusakan jalan pada perkerasan lentur.

1.5 Manfaat Penelitian


Diharapkan dengan adanya penelitian ini akan berguna sebagai bahan
masuakan atau informasi tambahan kepada pihak terkait antara lain Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo dan Instansi terkait dalam perencanaan
kedepannya.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Jalan
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006, jalan adalah
prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada
pada permukaan tanah, diatas permukaan tanah, dibawah permukaan tanah atau
air, serta diatas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel.
Dalam pemeliharaan jalan, untuk memutuskan jalan mana yang perlu
diprioritaskan untuk dilakukan pemeliharaan lebih dulu biasanya sulit. Faktor
faktor yang menyulitkan umumnya disebebkan oleh berbagai macamnya tipe
kerusakan.

2.1.1 Survei Kerusakan Perkerasan


Survei kerusakan secara detail dibutuhkan sebagai bagian dari
perencanaan dan perancnag proyek rehabilitasi. Survei kerusakan perkerasan
adalah kompilasi dari berbagai tipe kerusakan, tingkat keparahan kerusakan,
lokasi dan luas penyebarannya. Tujuan dilakukannya survei kinerja perkerasan
adalah untuk menentukan perkembangan dari kerusakan perkerasan, sehingga
dapat dilakukan estimasi biaya pemeliharaan. Penentuan sebab sebab kerusakan
harus diketahui sebelum penanganan pemeliharaan yang memadai dapat
dilakukan. Demikian pula penyebab kegagalan perkerasan harus juga diketahui
sehingga hal ini dapat diperhitungkan perancangan di kemudian hari.

2.1.2 Survei Kondisi Jalan


Survei kondisi jalan adalah survei yang dimaksudkan untuk menentukan
kondisi perkerasan pada waktu tertentu. Tipe survei semacam ini tidak
mengevaluasi kekuatan perkerasan. Survei perkersana untuk menenjukan kondisi
perkerasan pada saat waktu dilakukan survei. Jadi survei ini sifatnya kualitatif.

3
2.2 Metode Pavement Condition Index (PCI)
Pavement Condition Index (PCI) adalah satu sistem penilaian kondisi
perkerasan jalan berdasarkan jenis, tingkat kerusakan yang terjadi dan dapat
digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan. Nilai Pavement Condition
Index (PCI) memiliki rentang 0 100 (%) dengan kriteria sempurna (excellent),
sangat baik (very good), baik (good), sedang (fair), jelek (poor), sangat jelek (very
poor), dan gagal (failed).
Tingkat kerusakan dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Diagram Nilai PCI

2.3 Jenis Jenis Kerusakan


Jenis dan tingkat kerusakan perkerasan untuk jalan raya ada 20 kerusakan
yaitu : deformasi, bergelombang (corrugation), alur (rutting), ambles (deperssion),
sungkur (shoving), mengembang (swell), benjol dan turun (bump and sags), retak
(crak), retak memanjang (longitudinal cracks), retak memanjang (transverse
cracks), retak berkelok kelok (meanding cracks), retak refleksi sambungan (joint
reflection cracks), retak kulit buaya (alligator cracks), retak blok (block cracks),
retak slip (slippage Cracks), retak pinggir (edge cracks), agregat licin (polished
aggregate), lubang (pothole), persilangan jalan rel (railroad crossings), pelapukan
dan butiran lepas (weathering and raveling).

4
2.4. Tingkat Kerusakan (Severity Level)
Severity level adalah tingkat kerusakan pada tiap tiap jenis kerusakan.
Tingkat kerusakan yang digunakan dalam perhitungan PCI adalah low severity
level (L), medium severity level (M), dan high severity level (H).

2.5 Penilaian Kondisi Perkerasan

1. Kadar kerusakan (Density)adala


Kadar kerusakan adalah presentase luasan dari suatu jenis kerusakan
terhadap luasan suatu unit segmen yang diukur dalam meter persegi atau meter
panjang. Nilai density suatu jenis kerusakan di bedakan juga berdasarkan tingkat
kerusakannya.
Rumus mencari nilai density :

Density = x 100 % (1)

Atau :

x 100% (2)

Dengan :
Ad = luas total kerusakan untuk tiap tingkat kerusakan (m2)
Ld = panjang total jenis kerusakan untuk tiap tingkat kerusakan (m)
As = luas total unit segmen (m2)

2. Nilai pengurangan (Deduct Value)


Deduct Value adalah nilai pengurangan untuk tiap jenis kerusakan yang
diperoleh dari kurva hubungan antara density dan deduct value. Deduct value juga
dibedakan atas tingkat kerusakan untuk tiap tiap jenis kerusakan.

5
Gambar 2.2. Retak kulit buaya

Gambar 2.3. Kegemukan

Gambar 2.4. Retak Blok

6
Gambar 2.5. Kerusakan Tonjolan dan Lengkungan

Gambar 2.6. Kerusakan kriting

Gambar 2.7. Kerusakan Amblas

7
Gambar 2.8. Kerusakan Retak Pinggir

Gambar 2.9. Kerusakan Retak Refleksi Sambungan

Gambar 2.5.10 Kerusakan Penurunan Bahu Jalan

8
Gambar 2.11. Kerusakan Retak Memanjang/Melintang

Gambar 2.12. Kerusakan Tambalan dan Galian Utilitas

Gambar 2.13. Kerusakan Pada Perlintas Kereta

9
Gambar 2.14. Kerusakan Pengembangan

Gambar 2.15. Kerusakan Pengausan

Gambar 2.16. Kerusakan Lubang

10
Gambar 2.17. Kerusakan Alur

Gambar 2.18. Kerusakan Sungkur

Gambar 2.19. Kerusakan Retak Selip

11
Gambar 2.20. Kerusakan Pelapukan dan Pelepasan Butir

3. Total Deduct Value (TDV)


Total Deduct Value adalah milai total dari individual deduct value untuk tiap
jenis kerusakan dan tingkat kerusakan yang ada pada suatu penelitian.

4. Nilai alowable maximum deduct value (m)


Sebelum ditentukan nilai TDV dan CDV nilai deduct valie perlu dicek apakah
nilai deduct value individual dapat digunakan dalam perhitungan selanjutnya
atau tidak dengan melakukan perhitungan nilai alowable maximum deduct
value (m).
M = 1 + (9/98)*(100-HDV) (3)
M : nilai koreksi deduct value
HDV : nilai terbesar deduct value dalam satu sampel unit
Jika semua nilai deduct value lebih besar dari nilai Mi maka dilakukan
pengurangan terhadap nilai deduct value dengan nilai M.

5. Mencari Nilai q
Syarat untuk mencari nilai q adalah nilai deduct value lebih besar dari 2
dengan menggunakan iterasi. Nilai deduct value diurutkan dari yang besar sampai
yang kecil.

12
6. Corrected Deduct Value (CDV)
Diperoleh dari kurva hubungan antara lain TDV dengan nilai CDV dengan
pemilihan lengkung kurva sesuai dengan jumlah nilai individual deduct value
yang mempunyai nilai yang lebih besar dari 2 yang di sebut juganilai (q).
Menurut (Shahin,1994) sebelum ditentukan nilai CDV harus ditentukan
terlebih dahulu nilai CDV maksimum yang telah terkoreksi dapat diperoleh dari
hasil pendekatan deduct value dari yang terkecil nilainya dijadikan =2 sehingga
nilai q akan berkurang sampai diperoleh nilai q=1. Setelah itu nilai deduct value
ditotalkan (TDV) kemudian hubungkan TDV dengan niali q.

Gambar 2.21. Hubungan Corrected Deduct Value dan TDV Perkerasan Lentur

Jika nilai CDV telah diketahui, maka nilai PCI untuk tiap unit dapat
diketahui dengan rumus :
PCI (s) = 100 CDV (4)

Dengan :
PCI (s) = Pavement Condition Index untuk tiap unit
CDV = Corrected Deduct Value untuk tiap unit

Untuk nilai PCI keseluruhan :


()
PCI = (5)

13
Dengan :
PCI(s) : nilai PCI perkerasan keseluruhan
CDV : nilai PCI untuk tiap unit
N : Jumlah Unit
Setelah nilai PCI diketahui, dapat ditentukan rating dari sampel unit yang
ditinjau dengan mencocokan sesuai kelompok rating yang sudah ditentukan.

7. Klasifikasi Kualitas Perkerasan


Dari nilai PCI untuk masing masing unit penelitian dapat diketahui kualitas
lapis perkerasan unit segmen berdasarkan konsdisi tertentu.

14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian


Penelitian ini mengambil penelitian studi yang dilakukan di
Jln.Dr.Hi.Medi Botutihe Se, Huludaa Kota Timur Kota Gorontalo. Lokasi ini di
ambil untuk diidentifikasi sampai dimana tingkat kerusakan pada jalan tersebut.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian


Adapun alat dan bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
3.2.1 Alat
Rol meter dengan panjang 50 m

3.2.2 Bahan
Alat tulis menulis

3.3 Data Penelitian


3.3.1 Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini ada dua, yang terdiri dari :
1. Data primer berupa data yang diambil dengan hasil pengukuran dilapangan
secara langsung dengan menentukan jenis kerusakan jalan, jumlah/luas
kerusakan dan tingkat kerusakan jalan. Data tersebut diambil dengan
menggunakan cara manual.
2. Data sekunder diperoleh dari instansi/kantor terkait di Kota Gorontalo yaitu
Dinas Pekerjaan Umum Kota Gorontalo.

3.3.2 Analisis Data


Metode penelitian ini (Kerusakan Jalan) menggunakan metode (PCI). Data
dianalisis secara langsung terhadap kerusakan kerusakan yang terdapat pada

15
perkerasan jalan dengan tipe kerusakan ada 6 tipe yaitu Lubang, Retak Pinggir,
Retak Sambungan, Retak Kulit Buaya, Retak Permukaan Retak Rambut.

3.4 Tahapan Penelitian


Penelitian ini meliputi beberapa tahap pelaksanaan, yaitu sebagai berikut:
1. Tahap Pertama
Survei dilakukan sepanjang 720 m yang dibagi dalam beberapa segmen
dengan ukuran 0+45m sampai dengan segmen 16.
2. Tahap kedua
Pada segmen 5 dengan panjang 225 m didapati 2 jenis keruskan yaitu retak
pinggir dan retak sambungan.
3. Tahap ketiga
Disetiap segmen didapati berbagai jenis kerukasan diantaranya retak pinggir,
retak buaya dan lubang, ini berada pada segmen 8 dengan panjang 360.
4. Tahap keempat
Seterusnya dilakukan pengukuran sampai pada segmen 16 dengan panjang
jalan 720 m.

3.5 Langkah Langkah Yang Dilakukan Dalam Menganalisis Data Untuk


Menentukan Nilai PCI
1. Menghitung density yang merupakan presentase luasan kerusakan terhadap
luasan unit penelitian.
2. Menhitung nilai pengurangan (deduct value) untuk unit masing masing
unit penelitian.
3. Menghitung nilai total pengurangan (total deduct value / TDV) untuk
masing masing unit penelitian.
4. Menghitung nilai koreksi nilai pengurangan (corrected deduct value/CDV)
untuk masing masing unit penelitian.
5. Menghitung nilai pavement condition index (PCI) untuk masing masing
unit penelitian.

16
6. Menghitung nilai rata rata PCI dari semua unit penelitian pada suatu jalan
yang diteliti untuk mendapatkan nilai PCI dari jalan tersebut.
7. Menentukan kondisi perkerasan jalan dengan menggunakan nilai PCI.

3.6 Jadwal Penelitian


Adapun jadwal dalam melakukan survei kerusakan jalan hanya di lakukan
1 hari karena panjang jalan tidak sampai 1 km hanya mencapai 720 m.

17
DAFTAR PUSTAKA

Hardiatmo, D. H. (2007). M.Eng., DEA. In Pemeliharaan Jalan Raya (Edisi


Pertama ed.). Yogyakarta, Gadjah Mada University Press.
Shahin. (1994). M. Y.,. (C. &. Hall, Ed.) Pavement Management For Airport,
Road and Parking Lots .

18

Anda mungkin juga menyukai