1606880200
Teknik Sipil
Rangkuman Teknik Transportasi
Model Trip Distribution merupakan Model dari perpindahan manusia yang paling dekat
,cepat, dan murah ( dalam hal ini, dilihat bagaimana waktu tempuh, jarak tempuh, dan lain
sebagainya). Terdapat 2 metode yaitu :
Pada metode Faktor Pertumbuhan atau Growth Factor, terdapat 2 model yang akan dibahas,
yaitu Model Uniform dan Model Average. Perbedaan dari kedua model tersebut adalah:
a. Model Uniform
Pada model ini, asumsi dasar yang digunakan adalah semua daerah dianggap mempunyai
tingkat bangkitan (trip productions) atau tarikan (trip attractions) yang seragam atau total
nilai keduanya sama. Namun, kondisi tersebut hanya dapat digunakan untuk daerah kajian
yang tingkat pertumbuhannya merata di seluruh wilayahnya.
Kelemahan dari model Uniform adalah:
-. Tidak dapat dipakai pada daerah yang tingkat pertumbuhannya tidak merata, sehingga
untuk negara Indonesia, model ini kurang cocok untuk digunakan.
-. Tidak mempertimbangkan aksesibilitas tapi hanya dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan
yang disebabkan oleh perubahan land use, sehingga kurang cocok untuk perencanaan jangka
panjang (perubahan jangka panjang tentunya akan mengalami perubahan aksesibilitas.
𝑇𝑖𝑗= 𝑄𝑖𝑗 𝑥 𝐸
dimana :
𝑇
E = growth factor = 𝑄
b. Model Average
Pada model ini, asumsi dasar yang digunakan adalah tingkat pertumbuhan yang berbeda untuk
setiap zona yang dapat dihasilkan dari peramalan tata guna lahan dan bangkitan lalu lintas.
Model rata-rata ini menghasilkan sebaran perjalanan karena besarnya perbedaan tidak tersebar
secara acak tetapi tergantung nilai tingkat pertumbuhan. Zona dengan nilai pertumbuhan yang
lebih rendah dari tingkat pertumbuhan global akan menghasilkan nilai yang lebih besar dari
perkiraan.
dimana :
Ei = Ti / Qi, dan Ej = E/ Qj
Dibawah ini dijelaskan mengenai model Average dengan bagan & tabel dibawah ini:
Dari penjelasan diatas, metode rata-rata menghasilkan sebaran perjalanan karena besarnya
perbedaan tidak tersebar secara acak tetapi tergantung nilai tingkat pertumbuhan.
Zona dengan nilai pertumbuhan yang lebih rendah dari tingkat pertumbuhan global akan
menghasilkan nilai yang lebih besar dari perkiraan.
Karena alasan di atas maka apabila semakin banyak pengulangan/iterasi yang digunakan untuk
menganalisis sebaran perjalanan, maka nilai ketepatan menjadi berkurang.