Anda di halaman 1dari 3

Kennard Georgius

1606880200
Teknik Sipil
Rangkuman Teknik Transportasi

(Metode Trip Distribution Growth Factor : Model Uniform & Model


Average)

Model Trip Distribution merupakan Model dari perpindahan manusia yang paling dekat
,cepat, dan murah ( dalam hal ini, dilihat bagaimana waktu tempuh, jarak tempuh, dan lain
sebagainya). Terdapat 2 metode yaitu :

1. Metode Faktor Pertumbuhan (Growth Factor ).


 Merupakan pergerakan di masa mendatang , yang melihat pertumbuhan dari pergerakan
pada masa sekarang.
 Terbagi menjadi beberapa model yaitu :
-. Model Unifrom
-. Model Average
-. Model Fratar
-. Model Detroit
-. Model Furness

2. Metode Sintesis (Synthetic Method).


 Merupakan metode ini sudah mulai mempertimbangkan bukan saja faktor pertumbuhan
tetapi juga mempertimbangkan faktor aksesibilitas.
 Terbagi menjadi 3 model yaitu:
-. Model Gravity
-. Model Intervening-opportunity
-. Model Gravity-opportunity

Pada metode Faktor Pertumbuhan atau Growth Factor, terdapat 2 model yang akan dibahas,
yaitu Model Uniform dan Model Average. Perbedaan dari kedua model tersebut adalah:

a. Model Uniform

 Pada model ini, asumsi dasar yang digunakan adalah semua daerah dianggap mempunyai
tingkat bangkitan (trip productions) atau tarikan (trip attractions) yang seragam atau total
nilai keduanya sama. Namun, kondisi tersebut hanya dapat digunakan untuk daerah kajian
yang tingkat pertumbuhannya merata di seluruh wilayahnya.
 Kelemahan dari model Uniform adalah:
-. Tidak dapat dipakai pada daerah yang tingkat pertumbuhannya tidak merata, sehingga
untuk negara Indonesia, model ini kurang cocok untuk digunakan.
-. Tidak mempertimbangkan aksesibilitas tapi hanya dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan
yang disebabkan oleh perubahan land use, sehingga kurang cocok untuk perencanaan jangka
panjang (perubahan jangka panjang tentunya akan mengalami perubahan aksesibilitas.

 Rumus yang digunakan untuk model Uniform adalah :

𝑇𝑖𝑗= 𝑄𝑖𝑗 𝑥 𝐸

dimana :

Tij = perjalanan yang akan datang dari i ke j

Qij = perjalanan pada base year dari i ke j

𝑇
E = growth factor = 𝑄

Dibawah ini merupakan gambaran dan bagaimana distribusi model Uniform:

b. Model Average

 Pada model ini, asumsi dasar yang digunakan adalah tingkat pertumbuhan yang berbeda untuk
setiap zona yang dapat dihasilkan dari peramalan tata guna lahan dan bangkitan lalu lintas.

 Model rata-rata ini menghasilkan sebaran perjalanan karena besarnya perbedaan tidak tersebar
secara acak tetapi tergantung nilai tingkat pertumbuhan. Zona dengan nilai pertumbuhan yang
lebih rendah dari tingkat pertumbuhan global akan menghasilkan nilai yang lebih besar dari
perkiraan.

 Terdapat beberapa kelemahan model Average yaitu apabila semakin banyak


pengulangan/iterasi yang digunakan untuk menganalisis sebaran perjalanan, maka nilai ketepatan
menjadi berkurang.

 Rumus yang digunakan dalam model ini adalah :

𝑇𝑖𝑗 = 𝑄𝑖𝑗 𝑥 (𝐸𝑖 + 𝐸𝑗 )/2

dimana :

Tij = perjalanan yang akan datang dari i ke j

Qij = perjalanan pada base year dari i ke j

Ei = Ti / Qi, dan Ej = E/ Qj

Dibawah ini dijelaskan mengenai model Average dengan bagan & tabel dibawah ini:

 Dari penjelasan diatas, metode rata-rata menghasilkan sebaran perjalanan karena besarnya
perbedaan tidak tersebar secara acak tetapi tergantung nilai tingkat pertumbuhan.

 Zona dengan nilai pertumbuhan yang lebih rendah dari tingkat pertumbuhan global akan
menghasilkan nilai yang lebih besar dari perkiraan.

Karena alasan di atas maka apabila semakin banyak pengulangan/iterasi yang digunakan untuk
menganalisis sebaran perjalanan, maka nilai ketepatan menjadi berkurang.

Anda mungkin juga menyukai