MODUL H-03
KELOMPOK 20 :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2016
2
M
M
G G
B
B
X
Gambar H-03.1(sebelum dan sesudah digoyangkan)
. .
GM = = . , <<<
.
Universitas Indonesia
3
GM = BM BG
dengan,
BM = dan BG = ( 2 )
Dimana:
W = Berat ponton
w = Berat pengatur beban transversal
= Sudut putar ponton
GM = Tinggi titik metacentrum
BM = Jarak antara titik apung dan titik metacentrum
BG = Jarak antara titik apung dan titik berat ponton
Ix = Momen inersia arah c dari luasan dasar ponton
V = Volume zat cair yang dipindahkan
y = Jarak antara titik berat ponton dan dasar ponton
d = Kedalaman bagian ponton yang terbenam air
1. Meja Hidrolika
2. Perangkat alat percobaan Stabilitas Benda Apung
g
400 mm f c
e
a
350 mm 200 mm
Universitas Indonesia
4
Keterangan Gambar :
a. Unting-unting
b. Tiang vertikal
c. Skala derajat
d. Pengatur beban geser
e. Skala jarak
f. Pengatur beban transversal
g. Kotak ponton dengan spesifikasi:
- Dimensi ponton : Panjang : 350 mm
Lebar : 200 mm
Tinggi : 75 mm
- Massa ponton : 1457 gram
- Massa pengatur beban transversal : 322 gram
- g = 9,81 m/det2
- air = 1,00 gr/cm3
Universitas Indonesia
5
Universitas Indonesia
6
60 10 10 10
15 3 3 3
250 30 6 6 6
17 35
45 9 9 9
60 11,5 11,5 11,5
15 3,5 3,25 3,375
30 6,5 6,5 6,5
18 41 300
45 10 9,5 9,75
60 12 12,5 12,25
1. Untuk tiap titik berat plot hubungan x dengan sin, lakukan analisis
regresi untuk mendapatkan nilai GM
2. Untuk setiap titik berat, hitunglah GM menggunakan persamaan yang
diturunkan secara teoritis
3. Bandingkanlah hasil tugas ke 1 dan ke 2 dengan menyajikan nilai
persentase perbedaan antara keduanya
4. Buat analisa tentang nilai GM untuk setiap perubahan letak titik G
5. Jelaskan apa yang akan terjadi jika letak titik G berada diatas titik M
(nilai GM negatif)
x kiri dan
Sin Rata2 x2
Kanan Kiri Rata2 x.y
kanan (y)
15 4 2,5 3,25 0,0566927875 0,8503918135 225
30 5 5 5 0,0871557427 2,614672282 900
45 7,5 7,5 7,5 0,1305261922 5,87367865 2025
60 10 10 10 0,1736481777 10,41889066 3600
. 0,4480229002 19,75763341 6750
Universitas Indonesia
7
0,4480229002
= = = 0,1120057251
4
19,75763341
= = = 0,0029270568
2 6750
322
= =
. 0,0029270568 . 1457
= 75,503167
. 3 2 2002
= = = = = 196,07843
12. . . 12. 12.17
17
= . = 28 . = 238
2 2
Kesalahan Teori
= | | 100%
41,92157 75,503167
= | | 100% = 80,1057%
41,92157
0.15
0.130526192
0.1 0.087155743
0.05 0.056692788 y = 0.0026x + 0.0134
0 R = 0.9938
0 15 30 45 60
y rata rata
Jarak Beban Transversal
Universitas Indonesia
8
x kiri dan
Sin Rata2 x2
Kanan Kiri Rata2 x.y
kanan (y)
15 3 3 3 0,05233595624 0,7850393436 225
30 6 6 6 0,1045284633 3,135853898 900
45 9 9 9 0,156434465 7,039550927 2025
60 11,5 11,5 11,5 0,1993679344 11,96207607 3600
. 0,512666819 22,92252024 6750
0,512666819
= = = 0,1281667048
4
22,92252024
= 2
= = 0,003395924
6750
322
= =
. 0,003395924 . 1457
= 65,07862338
0.20000 0.19937
y rata rata
0.15000 0.15643
y = 0.0033x + 0.0049
0.10000 0.10453 R = 0.9979
Universitas Indonesia
9
. 3 2 2002
= = = =
12. . . 12. 12.17
= 196,07843137254
17
= . = 35 . = 297,5
2 2
Kesalahan Teori
= | | 100%
101,42157 65,07862
= | | 100% = 35,83355099 %
101,42157
x kiri dan
Sin Rata2 x2
Kanan Kiri Rata2 x.y
kanan (y)
15 3,5 3,25 3,375 0,05887080365 0,8830620548 225
30 6,5 6,5 6,5 0,1132032138 3,396096413 900
45 10 9,5 9,75 0,1693495038 7,620727673 2025
60 12 12,5 12,25 0,2121776722 12,98637684 3600
. 0,553601193 24,88626298 6750
0,553601193
= = = 0,1384002983
4
24,88626298
= = = 0,00368685377
2 6750
322
= =
. 0,00368685377 . 1457
= 59,94326676
Universitas Indonesia
10
0.15
R = 0.9967
0.113203214
0.1
y rata rata
0.05 0.058870804
Linear (y rata rata)
0
0 15 30 45 60
Jarak Beban Transversal
. 3 2 2002
= = = = = 185,18518
12. . . 12. 12.18
18
= . = 41. = 369
2 2
Kesalahan Teori
= | | 100%
183,81482 59,94326676
= | | 100% = 67,38932149%
183,81482
Analisis Percobaan
Universitas Indonesia
11
ini dimulai dengan menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan seperti
Meja Hidrolika, Ponton, Air, Unting unting dan Penggaris..
Untuk mencari titik berat dari ponton adalah dengan mengikat tali
pada tiang ponton dan menggantungnya secara vertikal. Kemudian
praktikan mengatur jarak tali dengan titik dasar tiang maka jarak
tersebutlah yang dianggap sebagai jarak titik beratnya (y). Titik tersebut
dianggap sebagai titik berat apabila tali yang digantungkan tersebut tegak
lurus dengan ponton dan tidak menyentuh ponton. Setelah menemukan
titik berat ponton maka yang dilakukan oleh praktikan adalah menaruh
ponton tersebut diatas air yang sudah dimasukkan ke dalam meja
hidrolika, maka setelah tercelup praktikan dapat mengukur tinggi dari
ponton yang tercelup dengan membaca skala pengukuran pada sisi
samping ponton yang dianggap sebagai nilai d.
Universitas Indonesia
12
dari beban vertikal menjadi 250 dan 300 mm. Maka praktikan akan
mendapatkan jumlah sudut dengan beban transversal sebesar 15, 30, 45,
dan 60 dari sebelah kanan dan kiri dengan ketinggian beban vertikal 200,
250, dan 300 mm. Percobaan ini harus dilakukan dengan hati hati dengan
mengusahakan agar ponton tersebut tetap berada di tengah meja hidrolika
dan tidak menyentuh sisi samping dari meja hidrolika karena dapat
mengganggu keseimbangan dari ponton itu sendiri.
Analisis Hasil
Universitas Indonesia
13
dalam air dibagi 2. Maka nilai GM berdasarkan teori pun bisa didapatkan
dengan mengurangkan nilai BM dengan BG. Nilai GM teori yang
didapatkan dari ketinggian beban geser vertikal 200 mm adalah -41,92157
mm, 250 mm sebesar -101,42157 mm, dan -183,81482 mm untuk beban
geser vertikal 300 mm. Nilai GM teoritis pun yang didapatkan dari hasil
teoritis tersebut bernilai minus maka ini menunjukkan bahwa ponton
tersebut tidak stabil berdasarkan hasil perhitungan teoritis.
Dari percobaan ini kita dapat mengetahui bahwa titik berat ponton
semakin besar keatas atau besar jika beban geser vertikalnya juga semakin
besar/ ke atas. Selain itu nilai dari GM adalah jarak dari G ke M yang
mana sudah diketahui bahwa G adalah titik berat dari ponton dan M adalah
titik metacentrum atau titik seimbang benda yang didapatkan dari tegak
lurusnya dari titik tengah yang akan berpotongan dengan titik B. Nilai M
bisa berubah dengan dipengaruhi oleh beban transversal yang digeser. Jika
semakin kecil nilai M maka berarti semakin besar beban transversal
dijauhkan yang mengakibatkan semakin miringnya ponton dan semakin
sedikit jarak dari G terhadap posisi B.
Analisis grafik
Universitas Indonesia
14
Analisis kesalahan
Universitas Indonesia
15
3.8 Kesimpulan
Universitas Indonesia
16
3.10 Lampiran
Universitas Indonesia
17
Universitas Indonesia