Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

PENGUJIAN FLUME TEST (OPEN) CHANNEL

1.1 PENDAHULUAN

Banyaknya fluida yang melalui saluran terbuka sering diukur dengan


menggunakan sebuah benda (wair). Dengan bendung aliran akan mengalir lewat
suatu celah. Bentuk celah biasanya berbentuk segitiga, persegi empat, atau
trapesium dan dapat dipasang pada aliran yang dikehendaki. Untuk menganalisa
suatu bendung perlu dilakukan asumsi berikut ini:

a. Tekanan pada aliran leher atas dan bawah sama yaitu 1 atm.
b. Plat bendung pada posisi tegak lurus dengan aliran hulu yang rata dan aliran
yang menuju plat normal.
c. Pundak bendung (celah) runcing dan aliran menuju puncak bendung dalam
kondisi normal.
d. Tekanan yang hilang diabaikan pada waktu aliran melewati bendung. Tekanan
yang hilang diabaikan pada waktu aliran melewati bendung.
e. Saluran seragam dengan sisi bendung dan sisi hulu.
f. Kecepatan aliran menuju bendung seragam dan tak ada gelombang permukaan.

Jelas bahwa model matematis dengan asumsi di atas tidak menghasilkan


kondisi aliran yang nyala di dalam bendung meskipun demikian hal ini.

1.2 TUJUAN

Setelah mengamati dalam praktikum di dapatkan :

a. Menjelaskan pengukuran aliran di saluran terbuka


b. Menentukan faktor koreksi untuk bendungan segi empat
c. Menentukan koefisien debit (Cd)
d. Mengamati profil muka air peluapan di atas ambang lebar
e. Menentukan hasil Cd vs Hw/L dan Cw vs Hw/P
f. Menentukan batas modular bendung

1.3 ALAT

Peralatan utama yang digunakan dalam pengukuran aliran disalurkan terbuka


adalah :

a. Instalasi pengujian pipa. yaitu menggunakan pompa sentrifugal.


b. Bendung bentuk segi empat
c. Motor, Hook dan perut page
d. Stopwacth
e. Mistar
f. Manometer
g. Pipa Ventury

1.4 CARA PELAKSANAAN


a. Mengisi air pada tangki sampai penuh.
b. Membuka keran air ( debit aliran), air akan mengalir ke pipa ventury.
c. Di dalam pipa ventury memiliki 2 pipa dengan diameter berbeda.
d. Kemudian di ukur tekanannya di baca dengan manometer (dicari
perbandinganya).
e. Kemudian air akan mengalir ke hulu.
f. Setelah mengalir ukur tinggi muka air awal dengan mistar
g. Pengujian Ambang dengan mencari debit dengan menggunakan rumus
manning.
h. Ketika terjadi lompatan air dan mencapai super kritis dan sub kritis, ukur tinggi
air dengan mistar.
i. Kemudian gunakan Pintu Sorong, untuk mengatur debit sesuai kebutuhan dan
menghitung loncatan akhirnya.

1.5 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil grafik dari pengujian akan didapatkan bahwa pada
bendungan terdapat perbandingan debit aktual terhadap Koefisien Discharge.
Dalam perbandingan tinggi level muka air terhadap waktu pada bendungan akan
didapatkan hasil perbandingan dan perbandingan debit aktual terhadap tinggi air
pada bendungan.

1.6 KESIMPULAN

Dalam pengujian ini dapat disimpulkan bahwa pengujian Flume Test


bertujuan untuk mencari debit aktual terhadap Koefisien Discharge, perbandingan
tinggi muka air terhadap waktu dan perbandingan debit aktual terhadap tinggi air.
LAMPIRAN

Gambar 4.1 Alat Praktikum Flume Test (Open) Channel


(Sumber : Dokumentasi Praktikum)
LAMPIRAN PENGAMATAN

Anda mungkin juga menyukai