Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM PERKERASAN JALAN


MODUL 2

PERIODE I (2021/2022)

Kelompok XI
Nama Mahasiswa/NIM : Muhamad Irfan Rizqilah/
104119042

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS PERENCANAAN INFRASTRUKTUR
UNIVERSITAS PERTAMINA
2022
BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS
Muhamad Irfan Rizqilah11,Mochamad Azzam Ar Rosyid11, Markus Pandiangan11,
Jovovich11, Bintang Rahman11
11
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Perencanaan Infrastruktur, Universitas
Pertamina
*Corresponding author : irfanrizkillah12@gmail.com

Abstrak : Agregat halus adalah agregat yang ukuran butirannya lebih kecil dari4,75 mm (Saringan
No.4). Berat jenis dapat dinyatakan dengan berat jenis curah kering, berat jenis curah pada kondisi
jenuh kering permukaan atau
berat jenis semu. Berat jenis curah (jenuh kering permukaan) dan penyerapan air berdasarkan pad
a kondisi setelah (24) jam direndam di dalam air. Menentukan berat jenis curah dari abu batu dan
pasir.Menentukan berat jenis kering permukaan jenuh dari abu batu dan pasir.Menentukan berat
jenis semu dari abu batu dan pasir.Menentukan presentase penyerapan agregat halus dalam
campuran beton aspal tipe AC. hasil praktikum didapatkan nilai perhitungan dari abu batu
diantaranya yaitu pada perhitungan berat jenis curah sebesar 1,34, lalu pada perhitungan berat jenis
kering permukaan jenuh sebesar 1,66, serta pada perhitungan berat jenis semu sebesar 1,99.
Sehingga, didapatkan nilai persentase penyerapan sebesar 24,4%. Sedangkan pada percobaan pasir
didapatkan nilai perhitungan diantaranya pada perhitungan berat jenis curah sebesar 2,06, lalu
pada perhitungan berat jenis kering permukaan jenuh sebesar 2,5, serta pada perhitungan berat
jenis semu sebesar 3,67. Sehingga, didapatkan nilai persentase penyerapan sebesar 21,4%.
Kata kunci : Agregat Halus, Bulk Specific Gravity, Saturated Surface Dry, Apparent Specific
Gravity, Absorption

Abstract : Fine aggregate is an aggregate whose grain size is smaller than 4.75
mm (Sieve No.4). Specific gravity can be expressed by dry bulk density, bulk
density at surface dry saturated conditions or apparent density. Bulk density
(surface dry saturation) and water absorption are based on conditions after (24)
hours of immersion in water. Determining the bulk density of rock ash and sand.
Determining the dry density of saturated surface of rock ash and sand.
Determining the apparent density of rock ash and sand. Determining the
percentage of absorption of fine aggregate in AC type asphalt concrete mix. The
practical results obtained from the calculation value of rock ash including the
calculation of bulk density of 1.34, then the calculation of the dry density of
saturated surface of 1.66, and the calculation of apparent density of 1.99. Thus,
the percentage value of absorption is 24.4%. While in the sand experiment, the
calculation values obtained include the calculation of the bulk density of 2.06,
then the calculation of the saturated surface dry density of 2.5, and the
calculation of the apparent density of 3.67. Thus, the percentage value of
absorption is 21.4%.
Keywords : Fine Aggregates, Bulk Spesific Gravity, Saturated Surface Dry,
Apparent Specific Gravity, Absorption
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berat jenis agregat adalah rasio antara massa padat agregat dan
massaair dengan volume sama pada suhu yang sama. Sedangkan
penyerapan adalahkemampuan agregat untuk menyerap air dalam kondisi
kering sampai dengankondisi jenuh permukaan kering ( SSD = Saturated
Surface Dry ).
Jenis dari agregat pada akhirnya akan menentukan berat jenis
agregat halus dalam campuran beton aspal tipe AC sehingga secara
langsung menentukan banyaknya campuran agregat dalam campuran
beton aspal tipe AC. Pengujian berat jenis ini dilakukan agar kami
dapatmengenal tentang pengujian ini dan mengerti tentang berat jenis
danpenyerapan
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menentukan berat jenis curah ?
2. Bagaimana cara menentukan berat jenis kering permukaan jenuh ?
3. Bagaimana cara menentukan berat jenis semu ?
4. Bagaimana cara menentukan presentase penyerapan ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Menentukan berat jenis curah dari abu batu dan pasir.
2. Menentukan berat jenis kering permukaan jenuh dari abu batu dan
pasir.
3. Menentukan berat jenis semu dari abu batu dan pasir.
4. Menentukan presentase penyerapan agregat halus dalam campuran
beton aspal tipe AC.
1.4 Teori Dasar
Agregat halus adalah agregat yang ukuran butirannya lebih kecil
dari4,75 mm (Saringan No.4). Berat jenis dapat dinyatakan dengan berat
jenis curah kering, berat jenis curah pada kondisi jenuh kering permukaan
atau
berat jenis semu. Berat jenis curah (jenuh kering permukaan) dan penyerap
an air berdasarkan pada kondisi setelah (24) jam direndam di dalam air.
Berat jenis curah kering merupakan perbandingan antara berat dari
satuan volume agregat(termasuk ringga yang impermeable dan permeable
didalam butir partikel, tetapi tidak termasuk rongga antara butiran partikel)
pada suatu temperature tertentu terhadap berat di udara dari air suling
bebas gelembung dalsm volume yang sama pada suatu temperature
tertentu. Dengan rumus :
𝐵𝐾
(𝐵 + 500 − 𝐵𝑡)
(2.1)
Berat jenis curah (jenuh kering permukaan) merupakan
perbandingan anatara berat dari satuan volume agregat (termasuk berat air
yang terdapat d dalam romngga akibat perendaman selama 24 jam. Tapi
tidak termasuk rongga antara butiran partikel) pada suatu temperature
terhadap berat di udara air suling bebas gelembung dalam volume yang
sama pada suatu temperature tertentu. Dengan rumus :

500
(𝐵 + 500 − 𝐵𝑡)
(2.2)
Berat jenis semu (apparent) merupakan perbandingan antara berat
dari satuan volume suatu bagian agregat yang impermeable pada suatu
temperature tertentu terhadap berat di udara dari air suling bebas
gelembung dalam volume yang sama pada suatu temperature tertentu.
Dengan rumus :

𝐵𝐾
(𝐵 + 𝐵𝐾 − 𝐵𝑡)
(2.3)
Penyerapan air merupakan penambahan berat dari suatu agregat
akibat air yang meresap ke dalam pori-pori, tetapi belum termasuk air
yang tertahan pada permukaan luar partikel, dinyatakan sebagai presentase
dari berat keringnya. Dengan rumus :

500 − 𝐵𝐾
𝑥 100%
𝐵𝐾
(2.4)
Catatan:
• Berat benda uji kering oven (BK)
• Berat erlenmeyer diisi air 25' C (B)
• Berat erlenmeyer + benda uji SSD + air 25'C (Bt)
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Alat dan Bahan
Pada praktikum berat jenis dan penyerapan agregat halus bahan
yang digunakan adalah, abu batu (lolos saringan no 4.) 500 gram, pasir
lebih dari 500 gram, dan air. Dan untuk alat yang digunakan adalah
timbangan dengan kapasitas 2610 gr dengan ketelitian 0,1 gram,
Erlenmeyer dengan kapasitas 500 ml, kerucut terpancung (cone) yang
terbuat dari logam tebal, batang penumbuk, dan saringan no 4, oven,kipas
angin, tirplek, nampan, kompor, air.
2.2 Cara Kerja
Benda uji dimasukkan kedalamoven pada suhu 110 celcius, smpai
berat tetap, yakni keadaan berat uji selama 3 kali proses penimbangan dan
pemasangan dalam oven dengan selang waktu 2 jam berturut-turut, tidak
mengalami perubahan kadar air lebih besar daripada 0,1%, lalu
didinginkan pada suhu ruang dan direndam dalam air selama 24 jam,
buang air rendaman dengan hati hati tidak boleh ada butiran yang hilang.
Lalu sebarkan agregat diatas talam lalu dikeringkan dengan cara
membalik-balikan benda uji.masukkan benda uji kedalam kerucut.
Tumbuk sebanyak 25 kali. Lalu masukkan 500 gram benda uji ke dalam
labu Erlenmeyer, memasukkan suling sampai tidak mencapai 90% isi,
memutar Erlenmeyer sambil diguncang untuk mempercepat proses
gunakan pompa hampa udara, rendam Erlenmeyer dalam air da suhu
diukur untuk penyesuaian perhitungan pada suhu standar 25 celcius.
Tambahkan air sampai tanda batas, timbang Erlenmeyer berisi air dan
benda uji, keluarkan benda uji lalu dikeringkan dengan oven sampai berat
tetap, lalu dinginkan benda uji dengan desskilator, timbang benda uji
dalam kondisi kering oven, ulang proses percobaan untuk abu batu.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Tabel 3.1.1 Hasil Pengamatan Percobaan Abu Batu
Percobaan Nilai Data
Berat benda uji kering permukaan jenuh (SSD) 434
Berat benda uji kering oven (BK) 402
Berat erlenmeyer diisi air 25' C (B) 1042
Berat erlenmeyer + benda uji SSD + air 25'C
(Bt) 1242

Tabel 3.1.2 Hasil Perhitungan Data Percobaan Abu Batu


Berat Jenis Curah (Bulk Specific Gravity) 1,340
Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh (SSD) 1,667
Berat Jenis Semu (Apparent Specific Gravity) 1,990
Penyerapan (Absorption) 24,4

Tabel 3.1.3 Hasil Pengamatan Percobaan Pasir


Percobaan Nilai Data
Berat benda uji kering permukaan jenuh (SSD) 454
Berat benda uji kering oven (BK) 412
Berat erlenmeyer diisi air 25' C (B) 1142
Berat erlenmeyer + benda uji SSD + air 25'C
(Bt) 1442

Tabel 3.1.4 Hasil Perhitungan Data Percobaan Pasir


Berat Jenis Curah (Bulk Specific Gravity) 2,060
Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh (SSD) 2,500
Berat Jenis Semu (Apparent Specific Gravity) 3,679
Penyerapan (Absorption) 21,4

Percobaan Abu Batu


𝐵𝐾
• Berat Jenis Curah = (𝐵+500−𝐵𝑡)
402
= (1042+500−1242
= 1,340
500
• Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh = (𝐵+500−𝐵𝑡)
500
= (1042+500−1242)
= 1,667
𝐵𝐾
• Berat Jenis Semu = (𝐵+𝐵𝐾−𝐵𝑡)
402
= (1042+402−1242)
= 1,99
500−𝐵𝐾
• Penyerapan = 𝑥 100%
𝐵𝐾
500−402
= 402 𝑥 100%
= 24,4%
Percobaan Pasir
𝐵𝐾
• Berat Jenis Curah = (𝐵+500−𝐵𝑡)
412
= (1142+500−1442
= 2,06
500
• Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh = (𝐵+500−𝐵𝑡)
500
= (1142+500−1442)
= 2,5
𝐵𝐾
• Berat Jenis Semu = (𝐵+𝐵𝐾−𝐵𝑡)
412
= (1142+412−1442)
= 3,679
500−𝐵𝐾
• Penyerapan = 𝐵𝐾 𝑥 100%
500−412
= 412 𝑥 100%
= 21,4%

3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum didapatkan nilai perhitungan dari abu
batu diantaranya yaitu pada perhitungan berat jenis curah sebesar 1,34,
lalu pada perhitungan berat jenis kering permukaan jenuh sebesar 1,66,
serta pada perhitungan berat jenis semu sebesar 1,99. Sehingga,
didapatkan nilai persentase penyerapan sebesar 24,4%. Sedangkan pada
percobaan pasir didapatkan nilai perhitungan diantaranya pada
perhitungan berat jenis curah sebesar 2,06, lalu pada perhitungan berat
jenis kering permukaan jenuh sebesar 2,5, serta pada perhitungan berat
jenis semu sebesar 3,67. Sehingga, didapatkan nilai persentase penyerapan
sebesar 21,4%
BAB IV
SIMPULAN

hasil praktikum didapatkan nilai perhitungan dari abu batu


diantaranya yaitu pada perhitungan berat jenis curah sebesar 1,34, lalu
pada perhitungan berat jenis kering permukaan jenuh sebesar 1,66, serta
pada perhitungan berat jenis semu sebesar 1,99. Sehingga, didapatkan nilai
persentase penyerapan sebesar 24,4%. Sedangkan pada percobaan pasir
didapatkan nilai perhitungan diantaranya pada perhitungan berat jenis
curah sebesar 2,06, lalu pada perhitungan berat jenis kering permukaan
jenuh sebesar 2,5, serta pada perhitungan berat jenis semu sebesar 3,67.
Sehingga, didapatkan nilai persentase penyerapan sebesar 21,4%. Dapat
disimpulkan bahwa nilai penyerapan yang dihasilkan sangat besar
mencapai nilai maksimalnya yaitu 3% menurut SNI03-1970-1990. Maka,
abu batu dan pasir percobaan tidak memenuhi spesifikasi beton aspal tipe
AC.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

SNI 03-1970-1990, tentang metode pengujian berat jenis dan penyerapan agregat
Halus.

Sukirman, S. (2007). Beton Aspal Campuran Panas, Granit. Bandung.

ASTM C 128.”Spesific Gravity and Absorption of Coarse Aggregat”

Anda mungkin juga menyukai