Anda di halaman 1dari 10

BAB 3

KADAR AIR AGREGAT

(SNI 1971:2011)

3.1 Teori Umum

Agregat ialah butiran mineral alami yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam

campuran mortar atau beton. Agregat ini kira – kira menempati sebanyak 70%

volume mortar atau beton. Agregat merupakan bahan pembentuk beton yang

mempunyai komposisi yang paling besar dalam struktur beton yang telah

mengeras. Walaupun namanya hanya sebagai bahan pengisi, akan tetapi agregat

sangat berpengaruh terhadap sifat - sifat mortar/betonnya, sehingga pemilihan

agregat merupakan suatu bagian penting dalam pembuatan mortar/beton.

Penggunaan agregat (halus dan kasar) dalam pembuatan beton dapat mencapai

sekitar 75% dari keseluruhan bahan yang diperlukan untuk membahas beton.

Dengan demikian tidak lepas perhatian terhadap pemilihan jenis maupun karakter

dari agregat mendapatkan porsi yang cukup tinggi pula dalam fabrikasi beton.

Umumnya, agregat yang digunakan dalam pembuatan beton dapat berasal dari

agregat alami ataupun merupakan hasil pemecahan batu. Dalam literatur

disebutkan bahwa beton yang dibuat dengan menggunakan agregat dari hasil

pemecahan batu memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan yang

dibuat dengan menggunakan agregat alami untuk kondisi lainnya konstan (Mehta,

1986; Neville dan Brooks, 1998). Hal ini biasanya dikaitkan dengan perbedaan

tekstur dari agregat tersebut.


BAB 3 | KADAR AIR AGREGAT

Campuran beton dengan agregat yang bertekstur kasar atau berupa batu pecah

akan menunjukkan kekuatan yang lebih besar. Kadar air agregat adalah

perbandingan antara berat air yang dikandung suatu agregat dengan bahan agregat

dalam keadaan kering. Kadar air dalam agregat ada dua macam yaitu kadar air

bebas dan kadar air terikat. Kadar air bebas adalah air pada permukaan agregat,

sedangkan kadar air terikat adalah air yang dikandung oleh agregat baik dalam

keadaan basah atau SSD.

Kadar air merupakan perbandingan antara berat air seluruhnya yang terkandung

dalam agregat berat agregat kering oven yang dinyatakan dalam persen. Besar

kadar air agregat reaktif tergantung letak di mana agregat tersebut disimpan

(dipengaruhi oleh suhu dan cuaca). Pori dalam butiran agregat mempunyai ukuran

yang bervariasi, dari yang besar sehingga mampu dilihat dengan mata telanjang,

sampai yang dapat dilihat dengan mikroskop. Pori-pori tersebar di seluruh tubuh

butiran, beberapa merupakan pori-pori yang tertutup dalam butiran, beberapa

yang lainnya terbuka terhadap permukaan butiran. Adanya udara yang terjebak

dalam suatu butiran agregat ketika pembentukannya tertentu oleh perubahan

cuaca, maka terbentuklah rongga kecil atau pori di dalam butiran agregat.

Pori-pori dalam butir agregat terisi air. Berdasarkan banyaknya kandungan air di

dalam agregat, kondisi agregat dibedakan menjadi beberapa tingkat kandungan

airnya yaitu :

a. Kadar air kering tungku, yaitu agregat yang benar-benar dalam keadaan kering

atau tidak mengandung air. Keadaan ini menyebabkan agregat dapat secara

penuh menyerap air berair.

PRAKTIKUM ILMU BAHAN DAN BETON 2021 KELOMPOK 6


BAB 3 | KADAR AIR AGREGAT

b. Kadar air kering udara, yaitu agregat yang permukaan butir-butir dalam

keadaan kering tetapi dalam butiran masih mengandung air. Pasir atau kerikil

dalam keadaan kering udara ini masih dapat menyerap sedikit air.

c. Jenuh kering permukaan (Saturated and Surface-Dry, SSD). Pada keadaan ini

permukaan agregat kering (tidak ada air), tetapi butiran-butiran agregat jenuh

dengan air. Dengan demikian butiran-butiran agregat pada keadaan Jenuh

Kering Muka (JKM) atau SSD tidak menyerap air dan tidak menambah jumlah

air bila dipakai dalam campuran aduk beton.

d. Basah, pada keadaan ini butir-butir agregat mengandung banyak air baik dalam

butiran maupun pada permukaan agregat sehingga jika dipakai untuk campuran

aduk beton penggunaan air harus dikurangi. Kadar air biasanya dinyatakan

dalam persen dan dapat di hitung sebagai berikut :

W1-W1
X 100% (3.1)
W2

Dari keempat keadaan yaitu agregat kering tungku atau oven, agregat kering

udara, agregat jenuh kering muka, dan agregat basah yang sering digunakan

dalam dasar hitungan ialah agregat dalam keadaan kering oven dan jenuh kering

muka atau SSD. Agregat dalam keadaan jenuh kering muka banyak disukai

sebagai standar. Hal ini disebabkan karena hal-hal berikut :

a. Keadaan agregat yang hampir sama dengan keadaan agregat dalam beton,

sehingga agregat tidak akan menambah ataupun mengurangi air dari pastanya.

b. Kadar air di lapangan pekerjaan lebih banyak yang mendekati keadaan SSD

dari pada keadaan kering oven.

PRAKTIKUM ILMU BAHAN DAN BETON 2021 KELOMPOK 6


BAB 3 | KADAR AIR AGREGAT

3.2 Maksud dan Tujuan

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air suatu agregat.

3.3 Benda Uji

Benda uji yang digunakan pada percobaan ini adalah agregat kasar dan agregat

halus dalam keadaan alami.

3.4 Alat-alat yang Digunakan

a. Neraca ( 0,1 sensitivity).

b. Cawan/Wadah/Pan anti karat.

c. Drying Oven Cap 760 ltr (110 ± 5)˚ C.

3.5 Cara Pengujian

Berikut adalah cara pengujian kadar air agregat yaitu :

Hari pertama :

a. Mengambil benda uji yang tersedia dalam keadaan alami;

b. Menimbang cawan/wadah/pan yang akan digunakan (W1);

c. Memasukkan benda uji ke dalam wadah/cawan/pan, kemudian Timbang

(W2);

d. Menghitung berat benda uji (A) : A = W2 – W1;

e. Memasukkan wadah/cawan/pan yang berisi benda uji ke dalam oven selama ±

24 jam (sampai beratnya tetap);

Hari kedua :

Mendiamkan benda uji agar dingin, kemudian timbang dan catat berat benda uji

beserta wadah/cawan/pan (W3);

Maka berat benda uji kering (B) : B = W3 - W1.

PRAKTIKUM ILMU BAHAN DAN BETON 2021 KELOMPOK 6


BAB 3 | KADAR AIR AGREGAT

3.6 Diagram Alir Pengujian

HARI KE -1

Menyiapkan alat dan bahan

Menimbang benda uji

Mengeringkan benda uji dengan oven

HARI KE -2

Mendinginkan benda uji

Menghitung kadar air

Gambar 3.1 Diagram Alir Kadar Air Agregat

(Sumber : Kelompok 6)

3.7 Data Pengamatan dan Data Perhitungan

3.7.1 Data pengamatan

Tabel 3.2 Data Pengamatan Kadar Air Agregat Kasar (Terlampir)

Tabel 3.3 Data Pengamatan Kadar Air Agregat Halus (Terlampir)

3.7.2 Data Perhitungan

Kadar air agregat kasar

Diketahui :

Berat Wadah/pan (W1) = 132 gr

Berat pan + benda uji (W2) = 1132 gr


Berat (wadah + pasir ) kering = 1108 gr

(W3)
Berat benda uji (A) = W2 – W1
= 1132 – 132

PRAKTIKUM ILMU BAHAN DAN BETON 2021 KELOMPOK 6


BAB 3 | KADAR AIR AGREGAT

= 1000 gr
Berat pasir kering (B) = W3 – W1
= 1108 – 132
= 976 gr

A-B
Kadar air agregat kasar = x 100%
B

1000-976
= x 100% = 2,459%
976

Kadar air agregat halus

Diketahui :

Berat Wadah/pan (W1) = 212 gr

Berat pan + benda uji (W2) = 712 gr


Berat (wadah + pasir ) kering = 662 gr

(W3)
Berat benda uji (A) = W2 – W1
= 712 – 212
= 500 gr
Berat pasir kering (B) = W3 – W1
= 662 – 212
= 450 gr

A-B
Kadar air agregat kasar = x 100%
B

500-450
= x 100% = 11,111%
450

PRAKTIKUM ILMU BAHAN DAN BETON 2021 KELOMPOK 6


3.8 Kesimpulan dan Saran

3.8.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan diperoleh kadar air agregat halus pasir dan agregat kasar

yaitu:

Dari hasil percobaan diperoleh kadar air agregat kasar yaitu : 2,459 %. Untuk

hasil percobaan kadar air agregat halus diperoleh kadar air nya yaitu : 11,111 %.

Tabel 3.1 Data Percobaan Kadar Air Agregat

N JENIS AGREGAT KADAR AIR (%) KETERANGAN

1 Agregat Kasar 2,459 % Tidak memenuhi

standar SNI

2 Agregat Halus 11,111 % Tidak memenuhi

standar SNI

3.8.2 Saran

Dari percobaan tersebut diperoleh beberapa saran dalam melakukan percobaan,

yaitu saat penimbangan harus teliti, karena perhitungan penimbangan sangat

berpengaruh untuk perhitungan jika tidak teliti maka akan keluar dari ketentuan.

PRAKTIKUM ILMU BAHAN DAN BETON 2021 KELOMPOK 6


LAMPIRAN KADAR AIR AGREGAT KASAR

No Lampiran Laporan : 3.2 Tanggal : 5 Oktober 2021


Jenis Material : Kerikil Dikerjakan Oleh : Kelompok 6
Nomor Contoh :1 Dihitung Oleh : Kelompok 6
Pekerjaan : Mahasiswa Diperiksa : Gusti Mulya Direja
Berat Contoh : 1000 gr

Tabel 3.2 Data Perhitungan Kadar Air Agregat Kasar


URAIAN I

Berat Wadah/pan (gram) W1 132

Berat pan + benda uji (gram) W2 1132

Berat benda uji (gram) A 1000

Berat (wadah + pasir ) kering (gram) W3 1108

Berat pasir kering (gram) B 976

Kadar air agregat kasar % 2,459

Mengetahui :
Asisten Laboratorium

Gusti Mulya Direja


NIM. 3336180073

PRAKTIKUM ILMU BAHAN DAN BETON 2021 KELOMPOK 6


LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN&BETON-SURVEVING-INVESTIGASI TANAH-HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 Cilegon Tlp. 081392899044
LAMPIRAN KADAR AIR AGREGAT HALUS

No Lampiran Laporan : 3.3 Tanggal : 5 Oktober 2021


Jenis Material : Pasir Dikerjakan Oleh : Kelompok 6
Nomor Contoh :1 Dihitung Oleh : Kelompok 6
Pekerjaan : Mahasiswa Diperiksa : Gusti Mulya Direja
Berat Contoh : 500 gr

Tabel 3.3 Data Perhitungan Kadar Air Agregat Halus


URAIAN I

Berat Wadah/pan (gram) W1 212

Berat pan + benda uji (gram) W2 712

Berat benda uji (gram) A 500

Berat (wadah + pasir ) kering (gram) W3 662

Berat pasir kering (gram) B 450

Kadar air agregat halus % 11,111

Mengetahui :

Asisten Laboratorium

Gusti Mulya Direja


NIM. 3336180073
PRAKTIKUM ILMU BAHAN DAN BETON 2021 KELOMPOK 6

Anda mungkin juga menyukai