Anda di halaman 1dari 5

Civil Engineering and Environmental Symposium 2019 Semarang, 1 Mei 2019

Pemodelan Pemilihan Moda Transportasi Umum


di Kota Magelang Menggunakan Metode Logit Biner

A.P. Pradhipta
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tidar, Magelang, INDONESIA

W.P. Maryunani
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tidar, Magelang, INDONESIA
maryunani_woro@untidar.ac.id

INTISARI

Transportasi merupakan satu pendukung kegiatan ekonomi serta penunjang kegiatan masyarakat di Kota Magelang. Dengan
munculnya angkutan umum berbasis online di Kota Magelang dapat mempermudah seseorang yang akan bepergian secara
nyaman,aman, dan ekonomis. Pemilihan moda bukan merupakan proses yang acak melainkan di pengaruhi oleh beberapa
faktor. Berdasarkan pemikiran diatas perlu diadakanya kajian tentang pemilihan moda di Kota Magelang untuk mengetahui
pemodelan pengguna jasa transpotasi konvesional yang berpindah menggunakan jasa transpotasi online.
Metode logit biner digunakan untuk memodelkan pemilihan moda yang terdiri dari dua alternatif moda. Parameter kuantitatif
yang digunakan sebagai penentu utama dalam pemilihan moda adalah parameter biaya perjalanan dan parameter waktu. Dalam
pemilihan moda ini sangat bergantung pada persepsi orang membandingkan biaya perjalanan atau parameter waktu dalam
memilih moda yang akan digunakan, nilai parameter tersebut didapatkan dari hasil kueisioner yang disebar kemudian hasil
kueisioner.
Hasil penelitian didapatkan bahwa masyarakat Kota Magelang Sebesar 41% masyarakat Kota Magelang mempunyai maksud
tujuan perjalanan untuk tujuan pendidikan, sebesar 61,8% berpindah memilih Go-Jek dari Angkutan Umum untuk menunjang
aktifitas kesehariannya. Setelah dilakukan analisis yang berdasarkan fungsi utilitas Angkutan Umum Kota dan Go-Jek variabel
yang mempengaruhi masyarakat Kota Magelang memilih moda angkutan umum adalah variabel biaya yang kemudian
didapatkan model pemilihan moda di Kota Magelang sebagai berikut :
- ( - )
dimana nilai CG dan nilai CA merupakan hasil pengurangan dari parameter yang diteliti.
Kata kunci: pemilihan moda, model logit biner, jasa transpotasi online

1 PENDAHULUAN juga kepada pengguna moda transpotasi umum


berbasis online.
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penelitian
Sejak beroprasinya moda transpotasi online di Kota
Magelang dapat mempermudah seseorang yang akan a) Mengetahui model pemilihan ojek online di Kota
bepergian secara nyaman, aman, dan ekonomis. Magelang menggukan metode Logit Biner.
Masalah pemilihan moda dapat dikatakan sebagai b) Mengetahui berapa persentase msyarakat yang
tahapan terpenting dalam berbagai perencanaan dan berpindah dari moda transpotasi umum konvesional
kebijakan transportasi. Sebab hal ini menyangkut ke moda transpotasi umum online.
efisiensi pergerakan diwilayah perkotaan, ruang yang
harus disediakan kota untuk dijadikan prasarana Manfaat Penelitian
transportasi dan banyaknya moda transportasi yang
dapat dipilih oleh penduduk. Pemilihan moda di a) Meningkatkan pengetahuan pembaca tentang
wilayah kota Magelang bukan merupakan proses acak pemodelan transpotasi antara Angkutan Umum Kota
melainkan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti dengan Go-Jek di Kota Magelang.
gaya hidup masyarakat, pengaruh lahan parkir, serta
yang berperan penting adalah status sosial ekonomi. b) Dapat memberikan masukkan pada masyarakat
Tinggi rendahnya status sosial ekonomi seseorang atau pemerintah mengenai perencanaan transportasi di
ditentukan oleh pendidikan, pekerjaan dan Kota Magelang.
penghasilan. Penelitian ini dilakukan dengan teknik
c) Dalam penelitian ini dapat memberikan data-data
angket yaitu menyebarkan kuesioner kepada
dasar yang diperlukan pihak–pihak terkait dalam
pengguna moda transpotasi umum (konvesional) dan

I-36
Semarang, 1 Mei 2019 Civil Engineering and Environmental Symposium 2019

bidang ilmu perencanaan transportasi untuk pemilihan mengetahui peubah bebas (atribut) yang
moda. mempengaruhi pemilihan moda tersebut. Setelah
dilakukan proses kalibrasi, model dapat digunakan
d) Penelitian ini dapat dijakan pedoman untuk untuk meramalkan pemilihan moda dengan
penelitian sejenis. menggunakan nilai peubah bebas (atribut) untuk masa
mendatang.
1.3 Batasan Masalah
a) Dalam penelitian ini, peneliti tidak meneliti 2.3 Model Logit-Biner
tentang BOK. Pada dasarnya perilaku agregat individu dalam
memilih jasa transpotasi sepenuhnya merupakan hasil
b) Melakukan survei dan wawancara secara langsung keputusan setiap individu. Pelaku perjalanan
kepada para pengguna moda transpotasi umum yang dihadapkan pada berbagai alternatif baik berupa
telah ditentukan untuk mengisi form kuesioner yang alternatif tujuan perjalanan, moda angkutan, maupun
telah disediakan. rute perjalanan. Sehubungan dengan proses pemilihan
c) Jumlah responden dalam penelitian ini di hitung perjalanan ini, dalam diri individu pelaku perjalanan
dengan rumus solvin dimana masyarakat Kota yang terdapat hierarki pemilihan.
menggunakan angkutan umum sebesar 5% kemudian Model logit biner selisih mengamsusikan bahwa Cid1
jumlah responden di bagi rata menjadi 6 sampel dan Cid2 merupakan bagian yang diketahui dari biaya
bagian responden yaitu pedagang pasar, pelajar gabungan setiap moda dan pasangan asal-tujuan. Jika
SMP/MTs, SMA/SMK/MA, Perguruan Tinggi, kita juga mempunyai informasi mengenai proporsi
Karyawan, ibu -ibu rumah tangga. pemilihan setiap moda untuk setiap pasangan. Setelah
d) Objek permasalahan dititik beratkan pada moda indikator (i,d) dihilangkan, untuk alasan
transpotasi umum konvesional (Angkota) serta pada penyerderhanaan, proporsi P1 setiap pasangan (i,d)
moda transpotasi umum online (Go-Ride). untuk moda 1 diperoleh model sebagai berikut :

e) Penelitian ini tidak sampai meneti tentang (1)


( )
prosentasi kepemilikan masyarakat Kota Magelang
terhadap aplikasi Go-Jek.
3 METODOLOGI PENELITIAN
f) Penelitian ini difokuskan hanya sampai pencarian
model pemilihan moda, tidak sampai uji trial ataupun 3.1 Penurunan Variabel-Variabel Penelitian
uji kepekaan.
Berdasarkan konsep utilitas, konsumen cenderung
g) Pengolahan data dalam penelitian ini memaksimumkan fungsi utilitas dalam memilih suatu
menggunakan metode Logit Biner. moda. Dengan berpedoman pada variabel-variabel
yang berpengaruh terhadap pemilihan moda
transpotasi. Representasi fungsi utilitas, meliputi
2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN
konstanta karakteristik moda dan variabel-variabel
TEORI
pelayanan. Selanjutnya, penjabaran variabel
pelayanan dibuat tidak terlalu rinci untuk
2.1 Pemilihan Moda
memudahkan responden dalam mengisi kuesioner.
Tahap pilihan moda merupakan suatu tahapan proses
perencanaan angkutan yang bertugas dalam 3.2 Parameter Utilitas Moda
menentukan pembebanan perjalanan atau mengetahui
Pada pembukaan fungsi utilitas moda yang akan
jumlah (dalam arti proporsi) orang dan barang yang
digunakan dalam model pemilihan, maka perlu
akan menggunakan atau memilih berbagai model
dilakukan spesifikasi parameter yang akan diestimasi
transportasi yang tersedia untuk melayani suatu titik
besarannya untuk tiap-tiap variabel utilitas moda.
asal-tujuan tertentu, demi beberapa maksud perjalanan
Spesifikasi parameter-parameter utilitas moda tersebut
tertentu pula.
meliputi X1 adalah waktu akses ke jalan raya; X2
adalah konsumsi waktu tunggu; X3 adalah waktu
2.2 Pemodelan Transpotasi
konsumsi perjalanan moda; dan X4 adalah ongkos
Model pemilihan moda bertujuan untuk mengetahui moda
proporsi orang yang akan menggunakan setiap moda.
Proses ini dilakukan dengan maksud untuk
mengkalibrasi model pemilihan moda dengan

I-37
Civil Engineering and Environmental Symposium 2019 Semarang, 1 Mei 2019

3.3 Alat dan Teknik Pengumpulan Data Tabel 1. Tabel persentase pendapatan masyarakat Kota
Magelang per bulan terhadap pemilihan moda
Untuk mendapatkan data-data yang akan digunakan
dalam penelitian ini, dilakukan cara sampling dengan
menyebarkan kueisioner atau pertanyaan yang
disusun berdasarkan variabel penelitian yang diukur.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini pada
dasarnya merupakan perpaduan dari dua metode
dasar, yakni survei kuesioner dan survei wawancara.

3.4 Jumlah Sampel


Penentuan jumlah sampel yang harus diambil
ditentukan oleh dua hal, pertama tingkat
ketelitian/tingkat kesalahan yang akan kita ambil, 4.2 Pembahasan
kedua adalah teknik analisis yang akan digunakan. Berdasarkan penelitian pada pemilihan moda di Kota
Selanjutnya untuk mengetahui alokasi ukuran sampel Magelang didapatkan nilai regresi = -0,41087 dan
tiap sub-populasi dihitung dengan menggunakan β= 0,002387 maka dari itu model Logit Biner Selisih
rumus Slovin. Jumlah sampel penelitian dalam survei untuk masyarakat Kota Magelang dapat dinyatakan
pengguna angkutan umum ini dihitung dari jumlah dalam persamaan :
penduduk Kota Magelang yang menggunakan
angkutan umum yaitu sejumlah 102 responden.
( )

4 HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambar model logit biner pemilihan moda di Kota
4.1 Karakteristik Pengguna Angkutan Umum di Kota Magelang dapat dilihat pada Gambar 1.
Magelang
Dalam penelitian ini Persentasi Pemilihan Moda dapat
dilihat bahwa masyarakat Kota Magelang lebih
cenderung memilih Go-Jek daripada memilih moda
Angkutan Umum Kota. Dengan persentasi 61,8%
masyarakat Kota Magelang memilih memil Go-jek,
sedangkan 38,2% masyarakat Kota Magelang
memilih moda transpotasi Angkutan Umum Kota.

Tujuan menggunakan moda di Kota Magelang paling


banyak yaitu lain-lain dimana lain-lain bisa di
asumsikan untuk tujuan tempat wisata, supermarket, Gambar 1. Model logit biner pemilihan moda di Kota
mall dan lain sebagainya adalah sebesar 37,5%. Magelang
Maksud perjalanan moda masyarakat Kota Magelang
maksud dari perjalanan moda lebih bayak untuk lain- Berdasarkan Model Logit Biner masyarakat Kota
lain yang di asumsikan untuk maksud perjalanan Magelang bahwa 60,1% nya memilih Go-Jek,
moda berpariwisata, belanja online, silaturahmi dan meskipun biaya Angkutan Umum Kota dengan Go-
lain sebagainya. Kelompok lain-lain sendiri Jek sama. Hal ini menunjukan bahwa Go-Jek lebih
mempunyai persentase sebesar 37%. diminati dikalangan masyarakat Kota Magelang. Jika
biaya Go-Jek lebih mahal sebanyak Rp.3.000 satuan
Berdasarkan data survei yang telah dilakukan uang dibanding Angkutan Umum Kota, persentase
didapatkan bahwa faktor pendapatan merupakan orang menggunakan Go-Jek adalah sebesar 58,6%.
karakteristik penumpang yang mempengaruhi
seseorang memilih moda, karena setiap moda Jika biaya Go-Jek lebih murah 4.000 satuan uang
memiliki tarif serta pelayanan yang beragam. Dari dibandingkan dengan biaya Angkutan Umum Kota
data survei yang didapat terlihat seseorang yang maka jumlah pengguna Go-jek naik sebesar 62,4%.
memiliki pendapatan yang relatif tinggi harga tiket Gambar Model Logit Biner masyarakat Kota
bukan merupakan faktor utama dalam menentukan Magelang dapat digunakan oleh para pengambil
sebuah moda seperti dapat dilihat pada Tabel 1. kebijakan operasi Go-Jek dan Angkutan Umum Kota
untuk menentukan kebijakan yang harus diambil
untuk menarik para konsumen.

I-38
Semarang, 1 Mei 2019 Civil Engineering and Environmental Symposium 2019

5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan REFERENSI


a) Model pemilihan moda dalam studi ini adalah D. Ludfi, K.I. Amelia, S.N. Akhmad, “Studi
menggunakan Model Logit Biner dengan fungsi Karakteristik dan Model Pemilihan Moda Angkutan
selisih utilitas Angkutan Umum Kota dan Go-Jek. Mahasiswa Menuju Kampus (Sepeda Motor Atau
Dari hasil analisis didapat persamaan model logit Angkutan Umum) di Kota Malang”, Jurusan Teknik
biner antara Angkutan Umum Kota dan Go-Jek adalah Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang.
sebagai berikut:
http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2014/05/seputa
r-pengertian-transportasi-darat.html (diakses 3 april
( )
2018).
b) Dari hasil survey wawancara didapat bahwa moda http://gojek-bti.blogspot.co.id/2015/11/v-behavior
yang sering dipakai oleh masyarakat Kota Magelang urldefaultvmlo_2.html (di akses 4 april 2018)
yaitu Go-Jek yaitu sebesar 61,8% dan sisanya sebesar
38,2% masyarakat Kota Magelang memilih moda “Indikator Standar Pelayanan Angkutan Umum”,
Angkutan Umum Kota. 2002, Direktorat Jendral Perhubungan Darat , Jakarta.

c) Berdasarkan pendapatan per bulan pengguna moda I. Toar, J.A.J. Timboeleng, K.S. Theo, 2015, “Analisa
Angkutan Umum Kota prosentase terbesar untuk Pemilihan Moda Angkutan Kota Manado–Kota
tingkat pendapatan Rp. 510.000 – Rp. 1.000.000 yakni Gorontalo Menggunakan Model Binomial-Logit-
36%, sedangkan pengguna moda Go-Jek prosentase Selisih”, Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil
terbesar untuk tingkat pendapatan Rp. 1.100.000 – Rp. Universitas Sam Ratulangi Manado.
1.500.000 yakni 30%.
“Kendaraan Umum”, 1993, Peraturan Pemerintah
d) Dari hasil kuisioner perilaku pelaku perjalanan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun, Jakarta.
diperoleh hasil karakteristik pengguna moda baik
Angkutan Umum Kota ataupun Go-Jek bahwa “Kota Magelang dalam Angka 2016”, 2016, Badan
maksud perjalanan terbesar untuk lain-lain yaitu Pusat Statistik, Magelang: BPS.
32,4%. A. Kholiq, 2003, “Analisis Model Logit Binominal
terhadap Pelaku Pemilihan Moda Transpotasi Becak
5.2 Saran
(Studi Kasus Kota Semarang)”, Universitas
a) Dalam penelitian ini parameter yang di teliti hanya Diponegoro.
waktu dan biaya, dalam penelitian lebih lanjut
parameter kenyamanan serta keamanan bisa di “Keputusan Menteri Perhubungan tentang
tambahkan. Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan
Kendaraan Umum”, Kementerian Perhubungan, 2003,
b) Dari sudut pandang kemajuan teknologi diera Jakarta.
globalisasi ini Go-Jek merupakan moda transpotasi
pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan nya, Munawar, 2011, “Sistem Transportasi: Pengertian
selain itu Go-Jek merupakan alternatif bagi para Sistem Transportasi”, (repository.umy.ac.id, diakses
pendatang di Kota Magelang untuk memilih moda tanggal 15 mei 2017).
transpotasi.
Manheim, L. Marvin, 1979, “Fundamental of
c) Model pemilihan moda yang dihasilkan dalam studi Transportation System Analysis”, Cambridge.
ini merupakan analisis untuk pemilihan moda antara Massachusetts, London; The MIT Press.
Angkutan Umum Kota dan Go-Jek. Studi dapat
dikembangkan untuk pemilihan moda yang lain nya. M. Ryan & S.S. Medis, “Analisa Pemilihan Moda
Transportasi untuk Perjalanan Kerja antara Shuttle
d) Penelitian ini diharapkan menjadi bahan acuan Service dan Kereta Api dengan Menggunakan Metode
untuk penelitian-penelitian lanjutan bagi peneliti, Stated Preferrence”, USU Medan.
peencana dan instasi terkait.
D. Pearmain, “Stated Preference Techniques”, Hague
Consulting Group

I-39
Civil Engineering and Environmental Symposium 2019 Semarang, 1 Mei 2019

R. Rahman, “Studi Pemilihan Moda Angkutan Umum


Antar Kota Menggunakan Metode Stated Preference”,
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Tadulako, Palu.

“Standar Pelayanan Minimal Angkutan Umum


Dengan Kendaraan Bermotor Umum”, Peraturan
Pemerintah Nomor 98 Tahun 2013, Jakarta.

Soekotjo, 1974, “Angkutan Umum Perkotaan”,


Jakarta.

S. Gito, S. Malkhamah, 2009, “Model Pemilihan


Moda antara Mobil Pribadi dan Bis Transjogja akibat
Penerapan Biaya Kemacetan”, Jurusan Teknik Sipil
dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah
Mada.

Tamin, 2000, “Perencanaan dan Pemodelan


Transportasi”, Jakarta.

Warpani, 1990, “Pelayanan Penumpang Angkutan


Umum”, Bandung: Penerbit ITB.

I-40

Anda mungkin juga menyukai