ABSTRAK
Aktifitas pergerakan antara kota Manado – kota Gorontalo merupakan pergerakan yang cukup padat.
Pergerakan antara kedua kota tersebut dapat dilayani oleh dua moda yaitu bus dan mobil sewa.
Angkutan bus lebih banyak diminati mengingat harga/biaya perjalanannya murah. Permasalahan
moda bus dan mobil sewa ialah pergerakan penumpang rute Manado – Gorontalo yang cukup besar,
tidak berimbang antara moda bus dan moda mobil sewa akibatnya penumpang yang menggunakan
moda bus beralih ke moda mobil sewa dan tidal lagi memperhatikan faktor kenyamanan dan
keamanan penumpang. Melihat kondisi ini, semua pilihan diserahkan pada pengguna jasa yang
mempertimbangkan cost/biaya, waktu tempuh dan waktu tunggu. Dari hasil analisa didapat suatu
pemodelan antara moda bus dan moda mobil sewa yang diperoleh dengan persamaan linear y =
13,76 + 0,00165X1 + 1,655X2 + 6,998X3 dimana X1 adalah ∆Cost, X2 adalah ∆Waktu Tempuh dan X3
adalah ∆Waktu Tunggu. Dari persamaan tersebut dapat diperoleh model pemilihan moda
transportasi yang menjelaskan probabilitas pelaku perjalanan dalam memilih moda bus dan moda
mobil sewa.
Kata kunci : analisa pemilihan moda, probabilitas, binomial-logit-selisih
27
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.1, Januari 2015 (27-37) ISSN: 2337-6732
bus dan mobil sewa pada rute Kota Manado- dalam setiap waktu untuk mendukung aktifitas
Kota Gorontalo yang diperlukan manusia.
4. Penelitian ini hanya ditinjau dari segi Menurut Tamin (2000), transportasi adalah
pemakai/konsumen selaku pelaku perjalanan pergerakan manusia dan/atau barang dari tempat
5. Teori pemilihan moda yang digunakan yang satu ke tempat yang lain. Pergerakan timbul
didasarkan pada pendekatan perilaku individu karena adanya aktifitas didalam masyarakat.
yaitu pemilihan diskrit
6. Model pemilihan moda yang digunakan Peranan Transportasi
adalah model binomial-logit-selisih Transportasi memegang peranan yang sangat
7. Data untuk analisis preferensi pelaku penting karena melibatkan dan mempengaruhi
perjalanan menggunakan teknik stated banyak aspek kehidupan manusia yang saling
preference dengan skala rating berkaitan. Semakin lancar transportasi tersebut,
8. Dalam analisis data menggunakan analisis maka semakin lancar pula perkembangan
regresi. pembangunan daerah maupun nasional.
28
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.1, Januari 2015 (27-37) ISSN: 2337-6732
29
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.1, Januari 2015 (27-37) ISSN: 2337-6732
30
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.1, Januari 2015 (27-37) ISSN: 2337-6732
dengan kalimat “pasti memilih bus (1)”, Estimasi Parameter Stated Preference
“mungkin memilih bus (2)”, “pilihan Ada beberapa cara yang secara keseluruhan
berimbang (3)”, “mungkin memilih mobil dapat menentukan komponen utilitas. Empat
sewa (4)”, dan “pasti memilih mobil sewa teknik Stated Preference antara lain :
(5)”. Responden diminta untuk 1. Native atau Metode Grafik
mengekspresikan preferensinya terhadap Native atau Metode Grafik sangat sederhana
masing-masing pilihan dengan menunjukkan digunakan dengan pendekatan yang
“skor” tertentu dan dalam hal ini digunakan didasarkan pada prinsip bahwa tiap level dari
skala 1 sampai 5 sesuai point ratingnya untuk atribut sering muncul sama-sama dalam
menunjukkan kemungkinan pilihan. Selanjut- desain eksperimen tertentu. Oleh karena itu,
nya skor tesebut dapat ditransformasikan beberapa ciri utilitas dari pasangan level
dalam bentuk probabilitas yang masuk akal atribut tersebut bisa ditentukan dengan
dari pilihan-pilihan tersebut, skor yang menghitung rata-rata (mean), nilai ranking,
diambil untuk point rating (skor) 1 = 0,1 ; rating dan choice setiap pilihan yang telah
point rating (skor) 2 = 0,3 ; point rating (skor) dimasukkan dalam level tersebut dan
3 = 0,5 ; point rating (skor) 4 = 0,7 dan point membandingkannya dengan rata-rata (mean)
rating (skor) 5 = 0,9. yang sama untuk level dan atribut yang lain.
3. Eksperimen Pilihan (Choice Experiment) 2. Non-Metric Scaling
Dalam kasus ini individu hanya ditanya untuk Metode ini menggunakan Analisa Monotonic
memilih pilihan preferencenya dari beberapa Variance (MONANOVA) yaitu pendekatan
alternatif (dua atau lebih) dari sekumpulan yang digunakan untuk skala non-metric,
pilihan kemudian memperkenankan dengan menggunakan seluruh urutan ranking
responden untuk mengekspresikan derajat pilihan yang diperoleh dalam eksperimen
keyakinannya kedalam pernyataan pilihan. Stated Preference. Metode ini memperkirakan
Dalam literatur lain exercise ini kadang- komponen utilitas melalui cara iterasi, yaitu
kadang disebut juga sebagai rating, meskipun perkiraan nilai utilitas menyesuaikan pada
secara aktual identik dengan choice setiap alternatif. Komponen utilitas yang
experiment. pertama dihasilkan menggunakan metode
Native, jika komponen utilitas Native mampu
Analisa Data Stated Preference menghasilkan urutan ranking secara pasti,
Fungsi utilitas adalah mengukur daya tarik proses iterasi selesai. Jika metode Native
setiap pilihan (skenario hipotesa) yang diberikan menghasilkan urutan ranking yang tidak sama
pada responden. Fungsi ini merefleksikan dengan yang dihasilkan oleh responden,
pengaruh pilihan responden pada seluruh atribut komponen utilitas secara sistematik
yang termasuk dalam Stated Preference. divariasikan dalam suatu urutan untuk
Umumnya fungsi utilitas berbentuk linear, diperbaiki, yaitu dengan menyesuaikan antara
sebagai berikut : ramalam dan urutan ranking yang diobservasi
sampai dicapaian nilai optimum. Metode ini
(5) diterapkan pada setiap responden secara
terpisah dan tidak memberikan secara
dimana : keseluruhan goodness of fit statistic mengenai
Uj =utilitas pilihan j ketepatan model. Oleh karena itu, teknik ini
a,b1,… ,bn =parameter model menjadi kurang popular dalam studi
x1,x2,… ,xn =nilai atribut pengembangan transportasi sekarang ini.
Tujuan analisa adalah menentukan estimasi 3. Metode Regresi.
nilai sampai dimana nilai-nilai tersebut disebut Metode Regresi secara luas digunakan dalam
sebagai bobot pilihan atau komponen utilitas. pemodelan transportasi. Dalam penggunaan
Dari nilai parameter model dapat efek relatif dari analisa stated preference, teknik regresi
setiap atribut pada seluruh utilitas. Setelah digunakan pada pilihan rating. Pengolahan
komponen utilitas dapat diestimasi, maka data dilakukan untuk mendapatkan hubungan
selanjutnya dapat digunakan untuk berbagai kuantitatif antara sekumpulan atribut dan
tujuan seperti menentukan kepentingan relatif responden. Hubungan tersebut dinyatakan
dari atribut yang termasuk dalam eksperimen dan dalam bentuk persamaan linear sebagai
menentukan fungsi utilitas untuk peramalan berikut:
model. (6)
31
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.1, Januari 2015 (27-37) ISSN: 2337-6732
32
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.1, Januari 2015 (27-37) ISSN: 2337-6732
33
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.1, Januari 2015 (27-37) ISSN: 2337-6732
berpenghasilan relatif kecil akan memilih moda kecepatan/waktu 25%, faktor keselamatan/
angkutan yang lebih murah tarifnya. Hasil keamanan 18%, faktor kenyamanan 8% dan
penelitian menunjukan adanya perbedaan yang faktor kemudahan sebesar 0%.
nyata antara penumpang bus dan mobil sewa
dalam pendapatannya. Analisis Regresi Linear
Responden penumpang bus mempunyai Analisis yang digunakan untuk memperoleh
pendapatan per bulannya <Rp.500.000 sebesar fungsi selisih utilitas bus dan mobil sewa yang
51%, Rp.500.000-Rp.1.000.000 sebesar 33%, akan dikembangkan dalam studi ini adalah
Rp.1.000.000-Rp.2.500.000 sebesar 8%, analisa regresi. Analisa dengan pendekatan
Rp.2.500.000-Rp.5.000.000 sebesar 0%, regresi pilihannya menggunakan rating yaitu
Rp.5.000.000-Rp.7.500.000 sebesar 0% dan respon individu adalah berupa pilihan terhadap
pendapatan >Rp.7.500.000 sebesar 7%. point rating yang disajikan dalam bentuk skala
Sedangkan responden penumpang mobil sewa semantik
mempunyai pendapatan per bulannya
<Rp.500.000 sebesar 18%, Rp.500.000- Estimasi Parameter Model
Rp.1.000.000 sebesar 15%, Rp.1.000.000- Kompilasi data dari Uji Signifikan (koefisien
Rp.2.500.000 sebesar 52%, Rp.2.500.000- korelasi), Uji Multi Variabel (Uji F (f Stat) dan
Rp.5.000.000 sebesar 15%, Rp.5.000.000- Uji T (t Stat)) ditampilkan pada Tabel 2.
Rp.7.500.000 sebesar 0% dan pendapatan
>Rp.7.500.000 sebesar 0%. Tabel 2. Kompilasi data Estimasi Parameter
Coefficie Standard P-
f Stat t Stat
nts Error value
Pernah Menggunakan Moda Bus Maupun Interce 28,145007 0,4888
13,75848 0,6331
Mobil sewa pt 29 4
Responden dalam survei ini merupakan X
0,001645 0,0005508 2,9875 0,0104
Variabl
masyarakat pengguna moda bus dan mobil sewa. e1
8 8 2 9
11,626
Adapun hasil penelitian di terminal malalayang X
1,655201 0,4727687 3 3,5010 0,0039
(bus) yang pernah menggunakan kedua moda Variabl
7 91 8 1
e2
dan pernah menggunakan salah satu moda X
6,998496 1,8910751 0,0026
tersebut. Sebanyak 90% pernah menggunakan Variabl
7 64
3,7008
7
kedua moda dan sebanyak 10% pernah e3
34
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.1, Januari 2015 (27-37) ISSN: 2337-6732
Kesimpulan
Selisih Waktu Tempuh (X2) 1. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap
perilaku pelaku perjalanan, diketahui faktor–
Tabel 4. Selisih Waktu Tempuh faktor karakteristik pengguna dalam
pemilihan moda adalah sebagai berikut:
• Berdasarkan jenis kelamin pengguna moda
bus didominasi oleh perempuan dengan
prosentase sebesar 63%, sedangkan untuk
pengguna moda mobil sewa didominasi
oleh laki-laki dengan prosentase sebesar
63,6%.
• Berdasarkan usia moda bus dipilih oleh
pengguna moda dengan usia 21-25 tahun
sebesar 25% dan moda mobil sewa dipilih
oleh pengguna moda dengan usia 31-35
tahun sebesar 18%.
• Berdasarkan pendapatan per bulan
pengguna moda bus prosentase terbesar
untuk tingkat pendapatan Rp. 500.000 –
Rp. 1.000.000 yakni 51%, sedangkan
pengguna moda mobil sewa prosentase
terbesar untuk tingkat pendapatan Rp.
Gambar 3. Grafik Probabilitas Bus Atribut Waktu 1.000.000 – Rp. 2.500.000 yakni 52%.
Tempuh • Berdasarkan pernah menggunakan moda
bus maupun mobil sewa sebesar 90%
keduanya pernah pada moda bus,
35
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.1, Januari 2015 (27-37) ISSN: 2337-6732
sedangkan pada moda mobil sewa pemilihan bus sebesar Y = 13,76 + (0,00165 x
keduanya pernah sebesar 52%. -40.000) + (1,655 x 40) + (6,998 x 10) =
• Berdasarkan moda yang paling sering 83,94% dibandingkan dengan mobil sewa.
digunakan, penumpang moda bus di
terminal Malalayang sebesar 100% Saran
menggunakan moda bus, sedangkan pada 1. Model pemilihan moda yang dihasilkan dalam
moda mobil sewa sebesar 91% sering studi ini merupakan analisis untuk pergerakan
menggunakan moda mobil sewa. penumpang bus dan mobil sewa untuk rute
• Berdasarkan alasan pemilihan moda pada Manado–Gorontalo. Studi dapat dikembang-
moda bus didominasi oleh alasan harga kan untuk pergerakan penumpang dengan
yang murah sebesar 46% sedangkan pada rute–rute lainnya.
moda mobil sewa didominasi oleh alasan 2. Dalam penelitian kesulitan yang diperoleh
kenyamanan sebesar 45%. adalah pada saat survey pengumpulan data,
2. Dari hasil analisis maka model pemilihan karena responden pada umumnya memiliki
moda bus dan mobil sewa dengan rute waktu yang terbatas untuk menjawab
Manado–Gorontalo dalam studi ini adalah kuisioner sehingga seringkali jawaban yang
model binomial logit selisih dengan fungsi diperoleh tidak memadai bahkan terkesan
utilitas bus dan mobil sewa dalam bentuk seadanya. Untuk itu pada penelitian–
persamaan linear. penelitian yang menggunakan Teknik Stated
Y = 13,76 + 0,00165 X1 + 1,655 X2 + 6,998 Preference disarankan agar dilakukan survey
X3 dengan metode home interview survey,
Dari nilai utilitas didapat selisih biaya supaya surveyor dan responden dapat
(X1) sebesar Rp. -40.000, selisih waktu berinteraksi dengan baik serta jawaban yang
tempuh (X2) 40 menit dan selisih waktu diperoleh diharapkan lebih baik.
tunggu (X3) 10 menit serta probabilitas
DAFTAR PUSTAKA
Anggoman, Johan P.E., 2007. Studi Tingkat Pelayanan Angkutan Umum DAMRI di Kota Manado,
Tesis Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Semarang.
Batti, Joy Fredi, 2007. Analisis Keseimbangan Kebutuhan Angkutan Umum Bus Antar Kota Jurusan
Manado-Tondano (PP), Tesis Program Pascasarjana, Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Boediono, dan Koster Wayan., 2002. Statistika dan Probabilitas: Teori dan Aplikasi, Cetakan
Kedua, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Lazuardy, Irham Ramdhan, 2009. Analisa Probabilitas Pemilihan Moda Transportasi antara
Sepeda Motor dengan Angkutan Umum pada Kecamatam Pancoran Mas – Kota Depok,
Tugas Akhir Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya.
Lubis, Nur Aida, 2010. Analisa Pemilihan Moda Transportasi Medan – Binjai dengan
Menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP), Tugas Akhir Universitas Sumatera
Utara, Medan.
Najid dan Frederik Pongtuluran, 2010. Model Pemilihan Moda Busway dan Sepeda Motor Studi
Kasus Koridor Blok M – Kota, Seminar Nasional Pascasarjana X – Institut Teknologi
Sepuluh November, Surabaya.
Patimbano, Dyfi Frity, 2010. Pemodelan Transportasi dalam Studi Karakteristik Kepemilikan
Sepeda Motor terhadap Tingkat Pertumbuhan Arus Lalu Lintas dengan Menggunakan
Analisa Multinomial Logit, Studi Kasus Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara, Tesis
Program Pascasarjana, Universitas Sam Ratulangi, Manado.
36
Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.1, Januari 2015 (27-37) ISSN: 2337-6732
Pearmain, D. dan Swanson, J., 1991. Stated Preference Techniques: A Guide to Practice, Second
Edition, Hague Consulting Group, Surinamestraat 4, 2585 GJ Den Haag, The Netherlands.
Pratikno, Herry Judhi, 2006. Analisis Intensitas Penggunaan Angkutan Penumpang Umum, Studi
Kasus Angkutan Penumpang Umum Bus antar Kota dalam Provinsi Non Ekonomi
Semarang – Solo, Tesis Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Semarang.
Prihastuti, Nur Endah, 2002. Model Pemilihan Moda Angkutan Kerja, Studi Kasus Perumahan
Minomartani Yogyakarta, Simposium ke-5 FSTPT Universitas Indonesia, Jakarta.
Rini, Indri Nurvia Puspita, 2007. Analisis Persepsi Penumpang Terhadap Tingkat Pelayanan Bus
Way Studi Kasus Bus Way Trans Jakarta Koridor I, Tesis Program Pascasarjana,
Universitas Diponegoro, Semarang.
Silalahi, Leo Ganda, 2009. Analisa Pemilihan Moda Transportasi Bus dengan Metode Stated, Studi
Kasus Medan – Sidikalang, Simposium XII FSTPT Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Supangat, Andi, 2010. Statistika: dalam Kajian Deskriptif, Inferensi dan Nonparametrik, Cetakan
Ketiga, Penerbit Prenada Media, Jakarta.
Tamin, O.Z., 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi: Contoh Soal dan Aplikasi, Penerbit
Institut Teknologi Banndung, Bandung.
37