Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR JAWABAN UJIAN

MATA KULIAH PERENCANAAN TRANSPORTASI – PL3109


PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

NAMA : Florian Fajar Iman Paskah Ndruru


NIM : 119220096
KELAS : RD

UTS/UAS : Perencanaan Transportasi


SEMESTER :
5 (Lima)

JAWABAN

1. Metoda/model Memilihan Rute adalah suatu pemodelan yang bertujuan untuk


memperlihatkan ataupun memprediksi pelaku yang memilih suatu perjalanan
melalui berbagai rute serta lalu lintas yang menghubungkan suatu jaringan
transportasi tersebut. Variabel-variabel yang berpengaruh dalam pemilihan rute
yaitu:
a) Keramaian Jalan
b) Kenyamanan Jalan
c) Persepsi Tepi Jalan
d) Keberadaan Informasi Waktu Perjalanan
e) Waktu Perjalanan

2. Salah satu isu strategis penyelenggara transportasi di Indonesia adalah:


Kelanjutan Pembangunan Infrastruktur Transportasi Darat. Contoh studi kasus
nya adalah: Pengembangan Infrastruktur Transportasi di Provinsi Nusa Tenggara
Timur. Dimana pengembangan Infrastruktur Transportasi di Provinsi terkendala
dikarenakan pembangunan infrastruktur jalan dan transportasi yang masih belum
tercapai dikarenakan masalah lain, diantaranya permasalahan kemiskinan,
tingkat pengganguran, serta infrastruktur jalan dan transportasi yang masih
belum berjalan dengan baik dan semestinya.

3. Menurut saya, cara untuk memperkirakan permintaan/demand akan transportasi


adalah dengan melihat daripada frekuensi perjalanan yang sedang di
kembangkan sebagai kecenderungan dalam melakukan kegiatan, melakukan
pemilihan moda transportasi perjalanan, serta melakukan pemilihan rute
perjalanan yang digunakan. Hal yang perlu dilakukan jika sediaan tidak pernah
memenuhi tingkat demand tersebut adalah dengan melakukan evaluasi pada
moda/model transportasi (4 steps model transportation) yang dimana dari
evaluasi tersebut, diharapkan dapat memenuhi tingkat demand akan transportasi.

4. Faktor yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi adalah:


a) Karakteristik Pelaku Perjalanan, merupakan ciri pelaku pengguna moda
transportasi:
- Tingkat pendapatan, yang dimaksudkan dapat merupakan tingkat
pendapatan kepala keluarga atau pendapatan total keluarga.
- Kepemilikan kendaraan, dengan adanya kendaraan pribadi dalam suatu
rumah tangga akan memberikan cenderung seseorang untuk melakukan
perjalanan dengan menggunakan kendaraan pribadi sejauh pelayanan
pelayanan angkutan umum tidak cukup representative bagi pemilik
kendaraan pribadi.
- Kepadatan tempat tinggal, daerah perkotaan dengan tingkat
kepadatan yang rendah biasanya akan dihuni oleh kelompok rumah
tangga dengan tingkat pendapatan menengah ke atas, maka rata- rata
kepemilikan kendaraan tinggi.
- Faktor sosial-ekonomi, Selain faktor di atas ada beberapa faktor
sosial-ekonomi lainnya yang cukup berpengaruh terhadap pemilihan
moda, misalnya jenis pekerjaan, umur, jenis kelamin
dan lain-lain.
b) Karakteristik Sistem Transportasi
- Waktu tempuh perjalanan, ntuk melakukan perbandingan biasanya
dipakai waktu relative yaitu perbandingan antara waktu perjalanan
dengan angkutan umum dan waktu perjalanan menggunakan
angkutan pribadi.
- Biaya perjalanan,biaya perjalanan dengan angkutan umum adalah
terindikasi dari besarnya tarif yang berlaku.
- Tingkat pelayanan, ingkat pelayanan yang ditawarkan oleh angkutan
umum dan angkutan pribadi akan menjadi faktor yang mempengaruhi
pemilihan moda.
- Indeks aksebilitas, digunakan untuk ukuran kualitas pelayanan yang
disediakan oleh alternatif moda, indeks ini mengukur kemudahan
guna mencapai suatu aktifitas pada suatu wilayah.
c) Karakteristik Pergerakan
- Tujuan pergerakan, ujuan pergerakan ini menjadi hal penting seperti,
jika pergerakan yang dilakukan ke Kota maka seseorang akan
memilih kendaraan umum karena tingkat pelayanan yang lebih baik
atau menggunakan sepeda motor karena faktor ketepatan waktu.
- Waktu pergerakan, dengan menggunakan kendaraan pribadi terutama
sepeda motor, waktu yang diperlukan fleksibel karena akan lebih
muda dalam melakukan perjalanan.
- Jarak pergerakan, Semakin jauh perjalanan, seseorang cenderung
memilih angkutan umum dibandingkan dengan angkutan pribadi.

5. a) Dik: Luas bangunan Mall: 150.000 m2


Luas untuk lahan parkir: 30% X 150.000 m2 = 45.000 m2
Luas untuk pertokoan : 70% X 150.000 m2 = 105.000 m2
Luas untuk 1 toko = 30 m2
1 toko memiliki pergerakan sebanyak 3,75 smp/jam

Dit banyak pergerakan untuk 1 mall = (smp/Jam)?

Jawab: jumlah toko yang ada di mall= Luas untuk pertokoan dibagi dengan laus
untuk satu toko, 105.000 m2 / 30 m2 = 3.500 pertokoan
Untuk banyak pergerakan = jumlah toko dikali dengan pergerakan untuk 1 mall=
3.500 X 3,75 smp/jam = 13.125 smp/jam

b). pembebanan jalan apabila sudah LOS D yang dimana kapasiitas penggunaan
jalan sudah menenuhi kapasitas yang disediakan, yang dimana dapat
berdampak pada kemacatan lalu lintas yang diakibatkan prgerakan kendaraan
yang melambat dan memenuhi kapasitas jalan Hal yang dapat dilakukan untuk
mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan membuka jalur satu arah yang
dimana jalur satu arah tersebut hanya memperbolehkan satu jalur saja untuk
kendaraan yang boleh melintas di jalur tersebut, artinya jalur keluar dan masuk
berbeda ini memudahkan dalam perjalanan dan dapat menghindari kemacetan
akibat kapasitas jalan yang tidak memenuhi kapasitas kendaraan.

Anda mungkin juga menyukai