Anda di halaman 1dari 12

TAPAK Vol.10 No. 1, November 2020 p-ISSN 2089-2098 ; http://u.lipi.go.

id/1320332466
https://ojs.ummetro.ac.id/index.php/tapak/index e-ISSN 2548-6209 ; http://u.lipi.go.id/1481086615

KARAKTERISTIK PEMILIHAN MODA UNTUK PERJALANAN


KAMPUS UIN RADEN INTAN LAMPUNG

Fery Hendi Jaya


Prodi Teknik Sipil Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai
E-mail : feryhjaya@gmail.com

ABSTRAK

Dalam penelitian, Karakteristik Pemilihan Moda Untuk Perjalanan Kampus


Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung dilakukan pada pukul 08.00 – 16.00
(waktu kerja) Dari hasil survei perhitungan karakteristik responden tertinggi diketahui
bahwa saat ini karakteristik responden tertinggi jenis kelamin Laki-laki (63.3%) dan
terendah perempuan (36.7%), alat transportasi angkot (53.1%) dan terendah bus (46.9%),
pendidikan terakhir responden tertinggi SMA/MAN/SMK (55.1%) dan terendah Diploma
(1%), pekerjaan responden tertinggi karyawan swasta (39.8%) dan terendah
Wiraswasta/Petani/Pedagang (13.3%), Lama Waktu Perjalanan ke Kampus tertinggi 30-
60menit (44.9%) dan terendah >5menit (2%), Biaya Transportasi tertinggi <70ribu
(43.9%) dan terendah >250ribu (1%), Pendapatan Per Bulan Responden tertinggi <2juta
(66.3%) dan terendah 10-20juta (1%), Pelayanan Transportasi tertinggi Buruk (50%) dan
terendah Baik (8.2%), Waktu Tunggu tertinggi Sedang (49%) dan terendah Cepat (12.2%),
Biaya Perjalanan tertinggi murah (57.1%) dan terendah Mahal (15.3%) serta Moda
Transportasi tertinggi angkot (62.2%) dan terendah bus (37.8%) dan Dari hasil analisis
regresi dengan menggunakan program SPSS diperoleh dengan nilai tertinggi terjadi pada
pengaruh antara jenis kelamin, pendapatan per bulan dan biaya perjalanan dengan moda
transportasi yang dipilih bus atau angkot, yaitu: sebesar 20.0% di Universitas Raden Intan
Negeri Lampung. Maka didapat persamaan regresi sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b8X8 + b10X10
= -0.098 + 0.451X1 + 0.052X8 + 0.211X10
Dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.200

Kata Kunci : Pemilihan Moda, Perjalanan Kampus

PENDAHULUAN kebutuhan hidupnya dengan


menggunakan alat transportasi. Adanya
Transportasi merupakan urat nadi kebutuhan aktivitas tersebut pada
kehidupan sehari-hari dan salah satu akhirnya mendorong seseorang untuk
kebutuhan pokok masyarakat. Hampir memilih moda yang digunakan.
setiap orang memerlukan transportasi Kebutuhan jasa transportasi umum harus
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dapat dipenuhi seiring dengan besarnya
seperti kebutuhan untuk bekerja, sekolah, permintaan. Apabila kesenjangan antara
rekreasi, maupun berinteraksi sosial. Hal kebutuhan akan transportasi dengan
ini karena setiap pergerakan yang penyediaan jasa transportasi dibiarkan
dilakukan oleh masyarakat tidak dapat berkepanjangan dalam jangka panjang
dipenuhi di satu tempat sehingga akan menimbulkan masalah yang lebih
masyarakat perlu pergi ke suatu tempat rumit dalam penyelenggaraan
yang berbeda untuk dapat memenuhi transportasi kota.

Vol. 9 No. 1, November 2019 e-ISSN ; 2548-6209


26 TAPAK Vol. 10 p-ISSN 2089-2098
No. 1 November 2020
https://ojs.ummetro.ac.id/index.php/tapak/index p-ISSN ; 2089-2098
e-ISSN 2548-6209 ; tp://u.lipi.go.id/1481086615
Keadaan tersebut terjadi pula di kampus c. Struktur rumah tangga (pasangan
Universitas Islam Negeri Raden Intan muda, keluarga dengan anak,
Lampung (UIN), kepadatan lalulintas di pension, bujangan dan lain-lain).
daerah tersebut meningkat terutama pada d. Pendapatan, semakin tinggi
saat jam sibuk pagi maupun sore hari. pendapatan akan semakin besar
Dengan demikian, untuk peluang menggunakan kendaraan
mengetahui moda transportasi yang pribadi.
digunakan oleh mahasiswa untuk e. Faktor lain, misalnya keharusan
perjalanan ke Universitas Islam Negeri menggunakan mobil ke tempat
Raden Intan Lampung (UIN) terkait bekerja dan keperluan mengantar
maka perlu adanya suatu penelitian anak sekolah.
terkait “Karakteristik Pemilihan Moda 2. Ciri pergerakan Pemilihan moda juga
Angkutan Umum Untuk Perjalanan sangat dipengaruhi oleh:
Kampus UIN Lampung” yang a. Tujuan pergerakan
ditentukan oleh beberapa faktor menjadi b. Waktu terjadinya pergerakan
kecenderungan mahasiswa dalam c. Jarak perjalanan
melakukan perjalanan ke kampus.
Dengan mengidentifikasi dan 3. Ciri fasilitas moda transportasi
menganalisis faktor-faktor dalam Hal ini dapat dikelompokkan menjadi
pemilihan moda transportasi. dua kategori. Pertama, faktor
kuantitatif seperti:
TINJAUAN PUSTAKA a. Waktu perjalanan, waktu
menunggu di tempat
Faktor-faktor yang Mempengaruhi pemberhentian bus, waktu
Pemilihan Moda berjalan kaki ke tempat
Model Pemilihan moda bertujuan pemberhentian bus, waktu selama
untuk mengetahui proporsi orang yang bergerak dan lain-lain.
akan menggunakan setiap moda (Ofyar Z b. Biaya transportasi (tarif, biaya
Tamin, 2008 : 390). Proses ini dilakukan bahan bakar, dan lain-lain).
dengan maksud untuk mengkalibrasi c. Ketersediaan ruang dan tarif
pemilihan moda pada tahun dasar dengan parkir.
mengetahui peubah bebas (atribut) yang Faktor kedua bersifat kualitatif
mempengaruhi pemilihan moda tersebut. yang cukup sukar
Dengan lebih dari dua moda (misalnya: menghitungnya, meliputi
bus, angkot, sepeda motor, kereta api), kenyamanan dan keamanan,
Pemilihan moda juga mempertimbangkan keandalan dan keteraturan dan
pergerakan yang mengunakan lebih dari lain-lain.
satu moda dalam perjalanan (multimoda). 4. Ciri Kota atau Zona
Faktor yang dapat mempengaruhi Beberapa ciri yang dapat
pemilihan moda dapat dikelompokkan mempengaruhi pemilihan moda
menjadi empat, sebagaimana dijelaskan adalah jarak dari pusat kota dan
berikut ini. kepadatan penduduk.
1. Ciri pengguna jalan Dari semua model pemilihan moda,
Beberapa faktor berikut ini diyakini akan pemilihan peubah bebas yang
sangat mempengaruhi pemilihan moda : digunakan sangat tergantung pada:
a. Ketersediaan atau pemilikan a. Orang yang memilih moda
kendaraan pribadi tersebut
b. Pemilikan Surat Izin Mengemudi b. Tujuan pergerakan
(SIM). c. Jenis moda yang digunakan

e-ISSN ; 2548-6209
TAPAK Vol. 10 No. 1 November 2020 27
p-ISSN ; 2089-2098
Model Pemilihan Moda Ujung-
Perjalanan
Pada tahap ini tidak terdapat indikasi
tujuan pergerakan mereka, ciri
pergerakan dan moda diabaikan dalam
model ini.
Hal tersebut sesuai dengan arah
perencanaan umum jika pendapatan
meningkat banyak orang menggunakan Gambar 2. Alternatif Posisi untuk
mobil pribadi. Analisis Pemilihan Moda
Dalam jangka pendek, model ini dapat Pendekatan model pemilihan moda
sangat tepat, khususnya jika angkutan sangat bervariasi, tergantung pada tujuan
umum tersedia di seluruh daerah kajian perencanaan transportasi. Salah satu
yang tingkat kemacetannya rendah. Akan pendekatan mengatakan bahwa proses
tetapi, model ini sangat tidak peka pemilihan moda dilakukan pada tahapan
terhadap pengambil keputusan tidak menghitung bangkitan pergerakan, disini
dapat berbuat banyak dalam pergerakan angkutan umum langsung
mempengaruhi pemilihan moda. dipisahkan dengan angkutan pribadi.
1. Model Jenis I
Model Pemilihan Moda Pertukaran- Dalam model jenis I, pergerakan yang
Perjalanan menggunakan angkutan umum dan
Model jenis ini mempunyai pribadi dihitung secara terpisah
keuntungan kerena mempertimbangkan dengan model bangkitan pergerakan,
ciri pergerakan dan ketersediaan moda biasanya dengan menggunakan modal
akan tetapi, akan lebih sulit analisis regresi atau kategori. Peubah
mempertimbangkan ciri pengguna jalan, dan parameter yang digunakan
karena pergerakan tersebut telah berbeda untuk bangkitan dan tarikan
diagregasikan dalam bentuk matriks asal- serta untuk setiap moda transportasi.
tujuan. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2. Model Jenis II
1. Memperlihatkan proporsi pergerakan Model jenis II sering digunakan oleh
yang akan menggunakan moda. banyak kajian belakangan ini untuk
perencanaan angkutan jalan raya
3. Model Jenis III
Model jenis III mengkombinasikan
model pada pemilihan moda dengan
model gravity, disini proses sebaran
pergerakan dan pemilihan moda
dilakukan secara bersamaan.
Persamaan sebaran pergerakan-
pemilihan moda mengasumsikan
Gambar 1. Kurva Pemilihan Moda hanya dua buah moda yaitu : umum
dan pribadi. Dan memakai selisih
Model Pemilihan Moda dan Kaitannya antara hambatan dengan nisbahnya.
dengan Model Lain 4. Model Jenis IV
Analisis pemilihan moda dapat Model jenis IV sangat sering
dilakukan pada tahap yang berbeda-beda digunakan walaupun model jenis III
dalam proses perencanaan dan lebih populer di negara Barat. Model
pemodelan transportasi (Ofyar Z Tamin, tersebut menggunakan kurva diversi,
2008 : 391). Hal ini diilustrasikan dalam persamaan regresi atau variasi model
gambar 2. III. Model ini selalu menggunakan

e-ISSN ; 2548-6209
28 TAPAK Vol. 10 No. 1 November 2020
p-ISSN ; 2089-2098
istilah atau selisih hambatan antara umum captive. Orang seperti ini
dua moda didefinisikan sebagai orang yang
berangkat dari rumah dan tidak
Dasar Pemilihan Moda mempunyai atau menggunakan mobil
Dasar pemilihan moda adalah : (tidak ada pilihan lain kecuali
1. Perjalanan, yang berkaitan dengan angkutan umum).
waktu, maksud perjalanan dan jarak. 3. Lebih dari Dua Moda
a. Pada jalan raya, dapat digunakan Beberapa prosedur pemilihan moda
untuk jarak yang relatif lebih memodel pergerakan dengan hanya
pendek hingga menengah, biaya dua buah moda transportasi: angkutan
relative lebih murah untuk jarak umum dan angkutan pribadi. Di
perjalanan yang pendek. beberapa negara Barat terdapat pilihan
b. Pada jalan rel, biasanya lebih dari dua moda, misalnya, Tokyo
digunakan untuk jarak menengah mempunyai kereta bawah tanah
dan jauh dengan biaya yang lebih subway, kereta api, bus dan mobil.
murah. Di Indonesia terdapat beberapa jenis
c. Pada kapal, digunakan untuk moda kendaraan bermotor (termasuk
jarak menengah-jauh. ojeg) ditambah becak dan berjalan kaki.
d. Pada pesawat, digunakan untuk Pejalan kaki termasuk penting di
jarak jauh. Indonesia. (Ofyar Z Tamin, 2008 : 398).
2. Pelaku perjalanan, yang dipengaruhi Masalah lain yang perlu diperhatikan
oleh income (pendapatan), car dalam angkutan pribadi adalah
ownership (kepemilikan kendaraan), pengendara dan penumpang. Keduanya
dan kepadatan perumahan. mempunyai atribut yang berbeda yang
3. Sistem transportasi, yang dipengaruhi sangat berpengaruh dalam proses
oleh perbedaan waktu tempuh, pemilihan moda. Pendekatan pohon
tingkat pelayanan dan biaya. keputusan dengan memakai pemilihan
Jika diinginkan agar sebagian besar binomial memberikan perkiraan
pengguna jalan menggunakan angkutan penggunaan angkutan pribadi yang lebih
umum, maka harus direncanakan agar tinggi pendekatan pemilihan simultan.
angkutan umum menjadi lebih menarik
dan tetap menjadi pilihan utama Pemilihan Moda Transportasi dan
walaupun seseorang telah memiliki Rute
kendaraan pribadi. (Ahmad Munawar, 1. Pemilihan Moda Transportasi
2007) Jika interaksi terjadi antara dua tata
guna lahan di suatu kota, seseorang
Beberapa Komentar Tentang Model akan memutuskan bagaimana interaksi
Pemilihan Moda tersebut harus dilakukan.
1. Biaya Secara sederhana moda berkaitan dengan
Biaya perkiraan adalah biaya yang jenis transportasi yang digunakan. Pilihan
dipikirkan oleh pemakai jalan dan pertama biasanya berjalan kaki atau
dasar pengambilan keputusan, menggunakan kendaraan. Jika
sedangkan biaya aktual adalah biaya menggunakan kendaraan, pilihannya
sebenarnya yang dikeluarkan setelah adalah kendaraan pribadi (sepeda, mobil,
proses pemilihan moda dilakukan sepeda motor) atau kendaraan umum
(Ofyar Z Tamin, 2008 : 397). (bus, angkot). Orang yang hanya
2. Angkutan Umum (Captive) mempunyai satu pilihan moda saja
Dalam pemodelan pemilihan moda, disebut captive terhadap moda
tahap berikutnya adalah tersebut.jika terdapat lebih dari satu
mengidentifikasi pemakai angkutan moda disebut choice, moda yang dipilih

e-ISSN ; 2548-6209
TAPAK Vol. 10 No. 1 November 2020 29
p-ISSN ; 2089-2098
biasanya yang mempunyai rute 2. Kendaraan Umum
terpendek, tercepat, atau termurah (Ofyar Angkutan yang ditekankan pada jenis
Z Tamin, 2008 : 79). Faktor lain yang angkutan umum penumpang yang
mempengaruhi adalah ketidaknyamanan dilakukan dengan sistem sewa atau
dan keamanan. Hal ini harus bayar. Angkutan ini memiliki lintasan
dipertimbangkan dalam pemilihan moda. tetap dan dapat dipolakan secara
2. Pemilihan Rute tegas. Tujuan dasar dari penyediaan
Semua yang telah diterangkan dalam angkutan umum adalah menyediakan
pemilihan moda juga dapat digunakan pelayanan angkutan yang baik,
untuk pemilihan rute. Pada angkutan nyaman, aman, cepat dan murah
umum, rute yang ditentukan untuk umum. Secara umum dapat
berdasarkan moda transportasi (bus dikatakan angkutan umum selalu
dan kereta api yang mempunyai rute kalah bersaing dengan kendaraan
yang tetap). Pada kasus ini pemilihan pribadi (Kumpul Sembiring, 2000 :
moda dan rute dilakukan bersama- 2).
sama. Sehingga dapat memberikan pelayanan
Pada kendaraan pribadi diasumsikan yang diklasifikasikan menjadi tiga
bahwa orang akan memilih moda kelompok berdasarkan jenis rute dan
transportasinya dulu, baru rutenya. perjalanan yang dilayaninya (C Jotin
Khisty dan B Kent Lall, 2006 : 102) :
Bentuk Moda Transportasi a. Angkutan jarak pendek adalah
Secara garis besar terdapat dua kelompok pelayanan kecepatan rendah di
besar moda transportasi, yaitu: dalam kawasan sempit dengan
1. Kendaraan Pribadi densitas perjalanan tinggi, seperti
Contoh kendaraan pribadi tak kawasan perdagangan utama
bermotor adalah pedestrian, sepeda, (central business district/CBD).
becak, kereta, gerobak dan lain-lain. b. Angkutan kota merupakan jenis
a. Pedestrian yang paling lazim melayani
Pedestrian (pejalan kaki) orang-oarang yang membutuhkan
merupakan contoh transportasi di dalam kota.
penyelenggaraan angkutan c. Angkutan regional melayani
pribadi yang paling sederhana perjalanan jauh, berhenti
dalam arti tidak membutuhkan beberapa kali, dan umumnya
persyaratan yang sulit. Fasilitas memiliki kecepatan tinggi. Sistem
yang dibutuhkan pejalan kaki kereta api cepat dan bus ekspress
dapat berupa : termasuk ke dalam kategori ini.
a. Jalur pejalan kaki (trotoar)
b. Penyeberangan jalan (zebra Analisis Statistik
cross) Statistik adalah suatu ilmu terapan
c. Sinyal pengatur yang digunakan sebagai sarana
penyeberangan pengambilan keputusan jika tidak
d. Tempat berteduh (shelter) terdapat cukup bukti atau informasi untuk
b. Sepeda motor pengambilan keputusan secara langsung.
Sepeda motor adalah kendaraan
bermotor beroda dua. Dalam hal Analisis Korelasi
jangkauan, sepeda motor jauh Korelasi merupakan salah satu
lebih besar dibandingkan sepeda, statistik inferensi yang akan menguji
tetapi kepasitasnya masih kecil apakah dua variabel atau lebih yang ada
(memuat 2 orang). (Joetata mempunyai hubungan atau tidak. Uji
Hardihardaja, 1995 : 96). korelasi bertujuan untuk menguji

e-ISSN ; 2548-6209
30 TAPAK Vol. 10 No. 1 November 2020
p-ISSN ; 2089-2098
hubungan antara dua variabel dapat variabel dan ditujukan untuk
dilihat dengan tingkat signifikan (V. pasangan pengamatan data rasio dan
Wiratna Sujarweni, 2014 : 127), jika ada menunjukkan hubungan linier.
hubungannya maka akan dicari seberapa Beberapa asumsi yang digunakan
kuat hubungan tersebut. Tingkat apabila akan melakukan analisis
signifikan ini digunakan untuk korelasi produk momen atau
menyatakan apakah dua variabel korelasi pearson, antara lain:
mempunyai hubungan dengan syarat 1) Distribusi nilai dari variabel
sebagai berikut : berdistribusi normal atau
Jika Sig > 0.05 maka Ho diterima artinya mendekati berdistribusi normal.
tidak terdapat hubungan 2) Dua variabel yang akan dicari
Jika Sig < 0.05 maka Ho ditolak artinya korelasinya adalah variabel
terdapat hubungan kontinum yang bersifat rasional
Nilai koefisien korelasi merupakan nilai atau minimal bersifat interval.
yang digunakan untuk mengukur 3) Hubungan dari dua variabel
kekuatan suatu hubungan antar variabel. adalah linier.
Koefisien korelasi memiliki nilai antara - b. Korelasi Tau-Kendal
1 hingga +1. Sifat nilai koefisien korelasi digunakan untuk mencari korelasi
antara plus (+) atau minus (-). Makna dimana kedua data yang
sifat korelasi: dikorelasikan mempunyai gejala
1. Korelasi positif (+) berarti bahwa jika ordinal. Disamping itu, korelasi ini
variabel x1 mengalami kenaikan maka dapat digunakan juga untuk
variabel x2 juga akan mengalami menghitung Korelasi Parsial.
kenaikan, begitu sebaliknya. c. Korelasi Spearman
2. Korelasi negatif (-) berarti bahwa jika Korelasi ini merupakan korelasi tata
variabel x1 mengalami penurunan jenjang yang paling terkenal. Sama
maka variabel x2 akan mengalami dengan Korelasi Tau-Kendall,
kenaikan, begitu sebaliknya. korelasi spearman digunakan untuk
Sifat korelasi akan menentukan arah dari tipe data yang mempunyai skala
korelasi. Keeratan korelasi dapat ordinal sehingga objek yang diteliti
dikelompokkan sebagai berikut : dimungkinkan diberi ranking atau
Tabel 1. Kategori Interpretasi jenjang.
Hubungan Antar Variabel 2. Korelasi Parsial
Korelasi Parsial antara dua variabel
adalah suatu korelasi yang menihilkan
akibat dari variabel ketiga atau
sejumlah variabel-variabel yang lain
terhadap dua variabel yang sedang
dikorelasikan.
3. Korelasi Distances
Sumber : Roni Saputra, 2013 Korelasi Distances adalah korelasi
Jenis analisis korelasi terbagi tiga, untuk menghitung sembarang
yaitu: keragaman pengukuran statisktik
1. Korelasi Bivariate berupa kesamaan atau ketidaksamaan.
Pada korelasi bivariate terdapat tiga
penggolongan berdasarkan jenis data Uji Asumsi Klasik
dalam uji korelasi, yaitu: Model regresi berganda dapat disebut
a. Korelasi Pearson sebagai model yang baik jika model
Korelasi ini digunakan untuk tersebut memenuhi asumsi normalitas
mengetahui hubungan dari beberapa data dan bebas dari asumsi klasik baik itu

e-ISSN ; 2548-6209
TAPAK Vol. 10 No. 1 November 2020 31
p-ISSN ; 2089-2098
multikolinieritas, autokorelasi dan autokorelasi dengan menggunakan
heteroskedastisitas (V. Wiratna nilai Durbin Watson dibandingkan
Sujarweni, 2014 : 181). Proses pengujian dengan tabel Durbin Watson (dl dan
asumsi klasik dilakukan bersama dengan du). Kriterianya jika nilai du< d< 4-du,
proses uji regresi berganda sehingga maka tidak terjadi autokorelasi.
langkah-langkah yang dilakukan dalam Keterangan:
pengujian asumsi klasik menggunakan d = Nilai Durbin Watson hitung
kotak kerja yang sama dengan uji regresi du = Nilai batas atas/ upper Durbin
a. Uji Normalitas dengan Run Test Watson tabel
Uji normalitas data ini sebaiknya Nilai Durbin Watson dapat dilihat pada
dilakukan sebelum data diolah tabel Durbin Watson (k, n)
berdasarkan model-model penelitian. Keterangan:
Uji normalitas ini bertujuan untuk n = Ukuran sampel
mengetahui distribusi data dalam k = Jumlah variabel independent
variabel yang akan digunakan dalam d. Uji Heterokedastisitas
penelitian (V. Wiratna Sujarweni, Uji heterokedastisitas menguji terjadinya
2014 : 52). data dapat dilihat dengan perbedaan variance residual suatu periode
menggunakan uji Run Test jika nilai pengamatan ke periode pengamatan yang
signifikan > 0.05 maka data lain (V. Wiratna Sujarweni, 2014 : 186).
berdistribusi normal dan sebaliknya Cara memprediksi ada tidaknya
jika nilai signifikan < 0,05 maka data heterokedastisitas pada suatu model dapat
berdistibusi tidak normal. dilihat dengan pola gambar Scatterplot,
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas diperlukan untuk Analisis Regresi
mengetahui ada tidaknya variabel Analisis regresi adalah analisis yang
independent yang memiliki kemiripan bertujuan untuk menguji pengaruh antara
antar variabel independent suatu model variabel satu dengan variabel lain. Variabel
(V. Wiratna Sujarweni, 2014 : 185). yang dipengaruhi disebut variabel
Kemiripan antar variabel independent tergantung atau dependent, sedangkan
akan mengakibatkan korelasi yang variabel yang memepengaruhi disebut
sangat kuat. Selain itu untuk uji ini variabel bebas atau variabel independent.
juga untuk menghindari kebiasaan Regresi yang dipakai di penelitian ini
dalam proses pengambilan keputusan adalah regresi linier berganda.
mengenai pengaruh pada uji parsial Regresi linier berganda adalah regresi yang
masing-masing variabel independent memiliki satu variabel dependent dan lebih
terhadap variabel independent. Jika dari satu variabel independent. Model
VIF yang dihasilkan diantara 1-10 persamaan regresi linier berganda sebagai
maka tidak terjadi multikolinieritas. berikut:
c. Uji Autokorelasi Y=a+b1X1+b2X2
Menguji autokorelasi dalam suatu Keterangan:
model bertujuan untuk mengetahui ada Y = variabel response atau variabel akibat
tidaknya korelasi antara variabel (dependent)
pengganggu pada periode tertentu X = variabel prediktor atau variabel faktor
dengan variabel sebelumnya (V. penyebab (independent)
Wiratna Sujarweni, 2014 : 186). Untuk a = Konstanta
data time series autokorelasi sering b = koefisien Regresi
terjadi. Tapi untuk data yang
sampelnya crossection jarang terjadi Uji Hipotesis Regresi
karena variabel pengganggu satu 1. Uji F
berbeda dengan yang lain. Mendeteksi Uji F atau uji koefisien regresi secara

e-ISSN ; 2548-6209
32 TAPAK Vol. 10 No. 1 November 2020
p-ISSN ; 2089-2098
serentak, yaitu untuk mengetahui METODE PENELITIAN
pengaruh variabel independent secara
serentak terhadap variabel dependent Data Primer
apakah pengaruhnya signifikan atau tidak Data primer merupakan data yang
(Duwi Priyatno, 2013 : 48). Jika F hitung diperoleh atau dikumpulkan langsung di
≤ F tabel jadi H0 diterima dan sebaliknya lapangan oleh orang yang melakukan
F hitung ≥ F tabel jadi H0 ditolak maka penelitian atau yang bersangkutan yang
variabel X berpengaruh terhadap variabel memerlukannya. Data ini diperoleh
Y. Nilai F tabel (V1 = k, V2 = n-k-1). langsung dari responden, yaitu:
Keterangan: mahasiswa untuk mengetahui informasi
n = Ukuran sampel yang dibutuhkan oleh peneliti tentang
k = Jumlah variabel independent usia, waktu perjalanan, jarak tempuh
2. Uji Koefisien Determinasi (R2) perjalanan, pekerjaan orang tua,
2
Uji koefisien determinasi (R ) ini pendapatan orang tua, uang saku dan
merupakan suatu uji statistik yang paling alasan memilih moda yang berpengaruh
sering digunakan. Indikator ini akan terhadap pemilihan moda angkutan
memberikan bobot yang sangat tinggi umum untuk perjalanan kampus ke
untuk kesalahan absolut besar (Ofyar Z Universitas Islam Negeri (UIN) Raden
Tamin, 2008 : 31). Uji ini digunakan Intan Lampung.
untuk mengetahui seberapa besar
persentase pengaruh variabel independent Data Sekunder
secara serentak terhadap variabel Data sekunder yang dibutuhkan,
dependent (Duwi Priyatno, 2013 : 56). Uji yaitu: literatur, study kepustakaan.
R2 dinyatakan dalam persentase yang
nilainya berkisarannya antara 0< R2<1. Variabel-variabel
Kriterianya, yaitu sebagai berikut: Variabel adalah konstruk yang sifat-
1) Jika nilai R2 mendekati 0 sifatnya sudah diberi nilai-nilai dalam
menunjukkan pengaruh yang semakin bentuk bilangan,. Variabel yang
kecil. digunakan dalam penelitian ini dibedakan
2) Jika nilai R2 mendekati 1 menjadi dua, yaitu: variabel dependen
menunjukkan pengaruh yang semakin dan variabel independen. Definisi
kuat. operasional adalah suatu definisi yang
3. Uji t diberikan kepada suatu variabel atau
Uji t untuk mengetahui variabel konstruk dengan cara memberikan arti
independent secara parsial terhadap atau menspesifikasi
variabel dependent, apakah pengaruhnya Variabel-variabel dalam penelitian ini
signifikan atau tidak. Jika t hitung ≤ t dapat didefinisikan sebagai berikut:
tabel jadi H0 diterima dan sebaliknya jika 1. Variabel Dependen atau Variabel
t hitung ≥ t tabel jadi H0 ditolak maka Terikat (Y)
varibel X berpengaruh terhadap variabel dalam penelitian ini adalah moda
Y. Nilai t tabel dapat dicari pada transportasi yang dipilih bus atau angkot.
signifikansi 0.05/2 = 0.025 (uji 2 sisi) 2. Variabel Independen atau Variabel
dengan df = n-k-1 Bebas (X)
Keterangan: Variabel independen adalah variabel
n = Ukuran sampel yang menjelaskan atau mempengaruhi
k = Jumlah variabel independent variabel yang lain. adalah jenis kelamin,
alat transportasi bus atau angkot,
pendidikan terakhir responden, pekerjaan
responden, lama waktu perjalanan ke
kampus, biaya transportasi, pendapatan

e-ISSN ; 2548-6209
TAPAK Vol. 10 No. 1 November 2020 33
p-ISSN ; 2089-2098
per bulan responden, pelayanan pada fakultas Dakwah, 16 mahasiswa
transportasi, waktu tunggu dan biaya pada fakultas Adab, 16 mahasiswa pada
perjalanan. fakultas Ushuludin, 16 mahasiswa pada
fakultas Syariah, 16 mahasiswa pada
Survei Pendahuluan fakultas Febi dan 18 mahasiswa pada
Data yang dibutuhkan pada fakultas Tarbiyah. Dengan menggunakan
penelitian ini diantaranya yaitu: data metode ini, responden yang berhak
Kuesioner yang diperoleh besarnya mengisi Kuesioner tergantung
sampel pada populasi mahasiswa. sepenuhnya kepada kemudahan peneliti
Adapun cara pengambilan data survei dan dibatasi ruang lingkup, yaitu :
dilakukan sebagai berikut : mahasiswa UIN. Untuk mendapatkan
Pengambilan sampel dalam penelitian ini sampel yang diinginkan, perlu dibuat
dilakukan langsung di lapangan dimana beberapa pertanyaan yang terstruktur
lokasi penelitian dilakukan pada hari dalam Kuesioner, antara lain sebagai data
senin pada masa kuliah efektif pada responden, terdiri dari 14 pertanyaan
pukul 08.00WIB – 16.00WIB. Karena umum mengenai data karakteristik
pada malam hari mahasiswa tidak banyak responden, meliputi: jenis kelamin, alat
yang melakukan perkuliahan daripada transportasi bus atau angkot, pendidikan
siang hari. Pengambilan ukuran sampel terakhir responden, pekerjaan responden,
dalam penelitian ini dilakukan dengan lama waktu perjalanan ke kampus, biaya
menggunakan rumus Slovin sebagai transportasi, pendapatan per bulan
berikut (Husein Umar, 2008 : 78) : responden, pelayanan transportasi, waktu
tunggu dan biaya perjalanan..
Keterangan :
Analisis Data
n adalah ukuran sampel mahasiswa
Analisis data dilakukan setelah
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden
semua data hasil survei terkumpul.
Intan Lampung
Dalam pengolahan data untuk
N adalah ukuran populasi mahasiswa
mengetahui nilai usia, waktu perjalanan,
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden
jarak tempuh perjalanan, pekerjaan orang
Intan Lampung
tua terhadap pemilihan moda angkutan
E adalah taraf kesalahan (error) sebesar
umum untuk perjalanan kampus ke
0,10 (10%)
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden
Dari rumus diatas, maka besarnya jumlah
Intan Lampung (UIN) dianalisis dengan
sampel (n) adalah sebagai berikut :
menggunakan analisis regresi berganda
dan pengolahan data untuk mengetahui
pengaruh usia, waktu perjalanan, jarak
tempuh perjalanan, pekerjaan orang tua
n = 98,31 dibulatkan 98 orang terhadap pemilihan moda angkutan
Berdasarkan hasil perhitungan di umum dianalisis dengan bantuan
atas, diperoleh besarnya sampel sebanyak program SPSS.
98 orang dan populasi didapat dari data
jumlah mahasiswa UIN tahun 2019. Analisis Data dengan Program SPSS
Untuk menentukan siapa saja yang akan a. Menentukan seberapa besar hubungan
dijadikan responden dalam penelitian ini antara jenis kelamin, alat transportasi
menggunakan metode cara sengaja bus atau angkot, pendidikan terakhir
(purposive sampling), yaitu: peneliti responden, pekerjaan responden, lama
menentukan sendiri sampel yang diambil waktu perjalanan ke kampus, biaya
dengan cara dibagi rata pada setiap transportasi, pendapatan per bulan
fakultas yaitu terdiri dari 16 mahasiswa responden, pelayanan transportasi,

e-ISSN ; 2548-6209
34 TAPAK Vol. 10 No. 1 November 2020
p-ISSN ; 2089-2098
waktu tunggu dan biaya perjalanan
terhadap moda transportasi yang
dipilih bus atau angkot untuk
perjalanan ke kampus UIN dengan
menggunakan persamaan korelasi.
b. Menentukan seberapa besar pengaruh
antara jenis kelamin, alat transportasi
bus/ angkot, pendidikan terakhir Gambar 3. Karakteristik Responden
responden, pekerjaan responden, lama (Alat Transportasi)
waktu perjalanan ke kampus, biaya
transportasi, pendapatan per bulan
responden, pelayanan transportasi,
waktu tunggu dan biaya perjalanan
terhadap moda transportasi yang
dipilih bus atau angkot untuk
perjalanan ke kampus UIN dengan
menggunakan persamaan regresi linier
berganda. Gambar 4. Karakteristik Responden
Menentukan uji R2 untuk (Pendidikan Terakhir Responden)
mengetahui persentase pengaruh jenis
kelamin, alat transportasi bus atau
angkot, pendidikan terakhir responden,
pekerjaan responden, lama waktu
perjalanan ke kampus, biaya
transportasi, pendapatan per bulan
responden, pelayanan transportasi,
waktu tunggu dan biaya perjalanan
terhadap moda transportasi yang dipilih Gambar 5. Karakteristik Responden
bus atau angkot serta melakukan uji F (Pekerjaan Responden)
dan uji t untuk mengetahui regresi
tersebut signifikan atau tidak.

HASIL PENELITIAN

Gambaran Karakterisitik Responden


Hasil survei perhitungan data
menunjukkan beberapa karakteristik
responden seperti terlihat pada gambar
sebagai berikut: Gambar 5. Karakteristik Responden
(Lama Waktu Perjalanan Kekampus)

Gambar 2. Karakteristik Responden


(Jenis Kelamin) Gambar 6. Karakteristik Responden
(Pendapatan Per Bulan Responden)

e-ISSN ; 2548-6209
TAPAK Vol. 10 No. 1 November 2020 35
p-ISSN ; 2089-2098
KESIMPULAN

Dalam penelitian Karakteristik


Pemilihan Moda Angkutan Umum Untuk
Perjalanan Kampus UIN Lampung dapat
disimpulkan bahwa :
1. Karakteristik Pemilihan moda adalah
sebagai berikut :
Gambar 7. Karakteristik Responden a. Dari hasil survei perhitungan
(Biaya Transportasi) karakteristik responden tertinggi
Laki-laki (63.3%) dan terendah
perempuan (36.7%), alat
transportasi angkot (53.1%) dan
terendah bus (46.9%).
b. Pendidikan terakhir responden
tertinggi SMA/MAN/SMK
(55.1%) dan terendah Diploma
Gambar 8. Karakteristik Responden (1%).
(Pelayanan Transportasi) c. Pekerjaan responden tertinggi
karyawan swasta (39.8%) dan
terendah Wiraswasta/ Petani/
Pedagang (13.3%).
d. Lama Waktu Perjalanan ke
Kampus tertinggi 30-60menit
(44.9%) dan terendah >5menit
(2%).
e. Biaya Transportasi tertinggi
Gambar 9. Karakteristik Responden <70ribu (43.9%) dan terendah
(Waktu Tunggu) >250ribu (1%).
f. Pendapatan Per Bulan Responden
tertinggi <2juta (66.3%) dan
terendah 10-20juta (1%).
g. Pelayanan Transportasi tertinggi
Buruk (50%) dan terendah Baik
(8.2%).
h. Waktu Tunggu tertinggi Sedang
(49%) dan terendah Cepat
(12.2%).
Gambar 10. Karakteristik Responden i. Biaya Perjalanan tertinggi murah
(Biaya Perjalanan) (57.1%) dan terendah Mahal
(15.3%) serta Moda Transportasi
tertinggi angkot (62.2%) dan
terendah bus (37.8%).
2. Analisis pengaruh mahasiswa
terhadap pemilihan moda. Dari hasil
analisis regresi dengan menggunakan
program SPSS diperoleh dengan nilai
tertinggi terjadi pada pengaruh antara
Gambar 11. Karakteristik Responden jenis kelamin, pendapatan per bulan
(Moda Transportasi) dan biaya perjalanan dengan moda

e-ISSN ; 2548-6209
36 TAPAK Vol. 10 No. 1 November 2020
p-ISSN ; 2089-2098
transportasi yang dipilih bus atau Sujarweni, Wiratna. 2014. Metode
angkot,yaitu: sebesar 20.0% di Penelitian, Pustaka Baru Press,
Universitas Islam Negeri Raden Intan Yogyakarta.
Lampung. Tamin, O. Z, 2008. Perencanaan,
Maka di dapat persamaan regresi Pemodelan dan Rekayasa
sebagai berikut : Transportasi. ITB Bandung,
Y = a + b1X1+ b8X8+ b10X10 Bandung.
= -0.098 + 0.451X1 + 0.052X8+ Wahana Komputer. 2010. Mudah Belajar
0.211X10 Statistik dengan SPSS 18, ANDI,
Dengan nilai koefisien determinasi Semarang.
(R2) sebesar 0.200.

DAFTAR PUSTAKA

Djakfar, Lutfi. 2010. Studi Karakteristik


dan Model Pemilihan Moda
Angkutan Mahasiswa Menuju
Kampus (Sepeda Motor atau
Angkutan Umum) di Kota
Malang. Malang.
Hadihardaja, Joetata. 1995. Sistem
Transportasi. Gunadarma,
Jakarta.
Jotin Khisty, C dan Kent Lall, B. 2006.
Dasar-dasar Rekayasa
Transportasi (Jilid 2), Jakarta.
Kurniawan, S., Pratama, H. P., &
Masykur, M. (2019). Analisis
Karakteristik Penyebrangan
Pejalan Kaki Pada Ruas Jalan
Jenderal Sudirman Kota Metro.
TAPAK (Teknologi Aplikasi
Konstruksi): Jurnal Program Studi
Teknik Sipil, 9 (1), 30-40.
Munawar, Ahmad. 2007. Pengembangan
Transportasi yang Berkelanjutan.
Yogyakarta.
Priyatno, Duwi. 2013. Analisis Korelasi,
Regresi, Multivariasi dengan
SPSS. Gaya Media, Yogyakarta.
Saputra, Roni. 2013. Statistik Terapan.
Stikes Perintis Sumbar, Padang.
Sembiring, Kumpul. 2000. Analisis
Permasalahan Transportasi Kota
dengan Pendekatan Total Quality
Management (TQM). Simposium
Skripsi, Universitas Sumatera
Utara, Medan.

e-ISSN ; 2548-6209
TAPAK Vol. 10 No. 1 November 2020 37
p-ISSN ; 2089-2098

Anda mungkin juga menyukai