Anda di halaman 1dari 4

BUKU : Teknik Sipil (Transportasi)

Judul Buku : PERENCANAAN DAN PEMODELAN TRANSPORTASI

Penulis : Ofyar Z. Tamin

Penerbit : Institut Teknologi Bandung

Tahun penerbit : 1997

Ringkasan :Model Pemilihan Moda

Halaman : 227-267

6.1 Pendahuluan

Pemilihan moda mungkin merupakan model terpenting dalam perencanaan


transportasi. Seterusnya, jika ada pengendara yang berganti ke moda transportasi
angkutan umum, maka angkutan pribadi mendapatkan keuntungan dari perbaikan
tingkat pelayanan akibat pergantian moda tersebut. Masalah yang sama juga terjadi
untuk pergerakan antarkota karena moda transportasi kereta api lebih efisien dalam
memindahkan manusia dan barang dibandingkan dengan moda transportasi jalan
raya.

6.2 Faktor yang mempengaruhi pemilihan moda

Model pemilihan moda bertujuan untuk mengetahui proporsi orang yang akan
menggunakan setiap moda. Setelah dilakukan proses kalibrasi, model dapat
digunakan untuk meramalkan pemilihan moda dengan menggunakan nilai peubah
bebas untuk masa mendatang.

pemilihan peubah bebas yang digunakan sangat tergantung pada: (a) orang yang
memilih model tersebut, (b) tujuan pergerakan, dan (c) jenis model yang digunakan.
Model pemilihan moda dapat dianggap sebagai model agregat jika menggunakan
informasi yang berbasis zona serta dapat dianggap sebagai model tidak agregat jika
memakai data berbasis rumah tangga dan/atau data individu

6.3 Model pemilihan moda ujung-perjalanan


Model pemilihan moda ujung-perjalanan. Penggunaan model pemilihan moda akan
menghasilkan besarnya pergerakan setiap moda. Pada tahap ini tidak terdapat
indikasi tujuan pergerakan mereka, ciri pergerakan dan moda diabaikan dalam model
ini. Model pemilihan moda jenis seperti ini hanya berkaitan dengan beberapa hal
seperti pendapatan, kepadatan permukiman, dan pemilikan kendaraan. Akan tetapi,
model ini sangat tidak peka terhadap keputusan kebijakan pengambil keputusan
tidak dapat berbuat banyak dalam mempengaruhi pemilihan moda. Memperbaiki
fasilitas angkutan umum, membatasi ruang parkir, dan membangun jalan tol tidak
berpengaruh pada jenis model pemilihan moda seperti ini.

6.4 Model pemilihan moda pertukaran-perjalanan

Model jenis ini mempunyai keuntungan karena mempertimbangkan ciri pergerakan


dan ketersediaan moda. Akan tetapi, akan lebih sulit mempertimbangkan ciri
pengguna jalan karena pergerakan tersebut telah diagregasikan dalam bentuk
matriks

Model ini mempunyai dasar teori yang lemah sehingga kemampuan


peramalannya diragukan. Model ini juga mengabaikan beberapa peubah
kepekaan kebijakan misalnya tarif dan biaya parkir. Juga, karena bersifat
agregat, model ini tidak dapat digunakan untuk memodel secara tepat batasan
dan ciri moda yang tersedia bagi setiap individu atau rumah tangga.

6.5 Model pemilihan moda dan kaitannya dengan model lain

Analisis pemilihan moda dapat dilakukan pada tahap yang berbeda-beda dalam
proses perencanaan dan pemodelan transportasi

model jenis I, pergerakan yang menggunakan angkutan umum dan pribadi


dihitung secara terpisah dengan model bangkitan pergerakan, biasanya
dengan menggunakan model analisis regresi atau kategori. Peubah dan
parameter yang digunakan berbeda untuk (a) bangkitan dan tarikan, dan (b)
untuk setiap moda transportasi.
Model jenis II sering digunakan untuk perencanaan angkutan jalan raya, bukan
untuk angkutan umum. Oleh karena itu, hal yang terbaik yang harus dilakukan
adalah mengabaikan pergerakan angkutan umum dalam pemodelan sehingga
proses sebaran pergerakan langsung terkonsentrasi dalam pergerakan
angkutan pribadi

Model jenis III dapat dibandingkan dengan model gravity yang menggunakan fungsi
hambatan eksponensial. Catatan: persamaan sebaran pergerakanpemilihan moda
mengasumsikan hanya dua buah moda (umum dan pribadi) dan memakai ‘selisih’
antara hambatan dibandingkan dengan ‘nisbah’-nya.
Model jenis IV sangat sering digunakan (walaupun model jenis III lebih populer di
negara Barat). Model tersebut menggunakan kurva diversi, persamaan regresi atau
variasi model III. Model ini selalu menggunakan nisbah atau selisih hambatan antara
dua moda yang bersaing.

Biaya perkiraan adalah biaya yang dipikirkan oleh pemakai jalan dan dasar
pengambilan keputusan, sedangkan biaya aktual adalah biaya sebenarnya
yang dikeluarkan setelah proses pemilihan moda dilakukan.

pemakai angkutan umum captive. Orang seperti ini didefinisikan sebagai orang
yang berangkat dari rumah dan tidak mempunyai atau menggunakan mobil
(tidak ada pilihan lain kecuali angkutan umum).

Lebih dari dua moda Beberapa prosedur pemilihan moda memodel


pergerakan dengan hanya dua buah moda transportasi: angkutan umum dan
angkutan pribadi.

pemakai jalan mempunyai pilihan antara bergerak dan tidak bergerak. Jika
diputuskan untuk membuat pergerakan, pertanyaannya adalah dengan angkutan
umum atau pribadi? Jika angkutan umum yang dipilih, pertanyaan selanjutnya
apakah bus atau kereta api. Begitu keputusan menggunakan kendaraan diambil,
pemakai jalan langsung memilih moda yang tersedia (mobil, bus, atau kereta api).
Model pemilihan moda yang berbeda tergantung pada jenis keputusan yang diambil

Pohon keputusan dipilih sebagai dasar model pemilihan moda yang mempengaruhi
perkiraan yang dibuat oleh model. Pendekatan pohon keputusan dengan memakai
pemilihan biner memberikan perkiraan penggunaan angkutan pribadi yang lebih
tinggi daripada pendekatan pemilihan simultan.

6.6 Model sintetis

6.6.1 Model kombinasi sebaran pergerakanpemilihan moda

Pendekatan entropi-maksimum dapat digunakan untuk mendapatkan model


kombinasi sebaran pergerakan dan pemilihan moda secara simultan. Untuk itu
harus dibentuk pendekatan masalah entropi-maksimum dalam bentuk dua
buah moda seperti berikut:
1
exp (−β Ckid )
P =
id
∑ exp (−β C kid )
k

Sudah jelas, rumus β berperan ganda sebagai parameter yang mengontrol dispersi
pemilihan moda, dan pemilihan zona tujuan dari beberapa zona yang mempunyai
jarak yang berbeda-beda dari zona asal. Oleh karena itu, model yang lebih praktis
yang mengkombinasikan sebaran pergerakan dengan pemilihan moda telah
digunakan dalam beberapa kajian

Anda mungkin juga menyukai