Anda di halaman 1dari 23

PERENCANAAN DAN PERMODELAN

TRANSPORTASI

E
C
I
O
H
C
E
MO D

ALMUTTAQIN
ABDUL GHAFUR

MILAIHNAN MODA PERJALANAN)


SUD(PIREM
MUHAMMAD IQBAL
HENDRY

KELOMPOK 6

Model pemilihan moda


mengidentifikasi besarnya pergerakan
antarzona yang menggunakan setiap moda
transportasi tertentu

Pemilihan moda transportasi


merupakan hal terpenting dalam
perencanaan transportasi.
Misalnya,peran angkutan umum
dalam berbagai kebijakan
transportasi. Angkutan umum
menggunakan ruang jalan jauh lebih
efisien dari pada angkutan pribadi.

Pemilihan moda dapat dikatakan


sebagai tahapan terpenting
dalam berbagai perencanaan
dan kebijakan transportasi.
Efisiensi pergerakan didaerah perkotaan
Ruang yang harus disediakan kota untuk
dijadikan sarana prasarana transportasi
Banyaknya pilihan moda transportasi
yang dapat dipilih oleh penduduk

Yang akan di bahas


Faktor yang mempengaruhi pemilihan moda
Model pemilihan moda ujung-perjalanan
Model pemilihan moda pertukaran-perjalanan
Model pemilihan moda dan kaitannya dengan model
lain
Model Sintetis

Model kebutuhan-langsung
Model pemilihan diskret
Model logit-multinomial (LM)
Contoh penggunaan model logitbiner

A. Faktor yang mempengaruhi pemilihan


moda
Model pemilihan moda bertujuan untuk
mengetahui proporsi orang yang akan
menggunakan setiap moda.
Proses ini dilakukan untuk mengetahui
atribut
dan
variabel-variabel
yang
mempengaruhi pelaku perjalanan untuk
pemilihan moda.

Pemilihan moda sangat sulit di


model, walaupun hanya dua buah moda

yang digunakan, yaitu umum atau pribadi.


Disebabkan karena banyak faktor yang
sulit dikuantifikasi:kenyamanan,kamanan,
keandalan, atau ketersedian mobil pada saat
diperlukan.
Pemilihan moda juga mempertimbangkan
pergerakan yang menggunakan lebih dari
satu moda dalam perjalanan (multimoda)

Pemilihan moda juga sangat


dipengaruhi oleh variable demand
dan variable supply.

Variable demand adalah yang


berkaitan dengan kondisi sosioekonomi pelaku perjalanan .

Variabel supply berkaitan


dengan tingkat pelayanan
yang diberikan oleh moda
transportasi tersebut

Faktor yang mempengaruhi


pemilihan moda ini dapat
dikelompokkan menjadi empat :
Ciri pengguna jalan
Ciri pergerakan
Ciri fasilitas moda
transportasi
Ciri kota atau zona

Ciri pengguna
jalan
ketersediaan atau pemilikan kendaraan pribadi;
semakin tinggi pemilikan kendaraan pribadi akan
semakin kecil pula ketergantungan pada angkutan
umum;
pemilikan Surat Izin Mengemudi (SIM);
struktur rumah tangga (pasangan muda, keluarga
dengan anak, pensiun, bujangan, dan lain-lain);
pendapatan; semakin tinggi pendapatan akan
semakin besar peluang menggunakan kendaraan
pribadi;
faktor lain misalnya keharusan menggunakan mobil ke
tempat bekerja dan keperluan mengantar anak
sekolah.

Ciri
pergerakan
Tujuan Pergerakan
Pergerakan ke tempat kerja di negara maju biasanya
lebih mudah dengan memakai angkutan umum
karena ketepatan waktu dan tingkat pelayanannya
sangat baik dan ongkosnya relatif lebih murah
dibandingkan dengan angkutan pribadi (mobil).
Waktu Terjadinya Pergerakan
Kalau kita ingin bergerak pada tengah malam, kita pasti
membutuhkan kendaraan pribadi karena pada saat itu
angkutan umum tidak atau jarang beroperasi.
Jarak Perjalanan
Semakin jauh perjalanan, kita semakin cenderung
memilih angkutan umum dibandingkan dengan angkutan
pribadi.

Ciri fasilitas moda transportasi


Hal ini dapat dikelompokkan menjadi dua kategori.
1. Faktor kuantitatif :
waktu perjalanan; waktu menunggu di tempat
pemberhentian bus, waktu berjalan kaki ke tempat
pemberhentian bus, waktu selama bergerak, dan lain-lain;
biaya transportasi (tarif, biaya bahan bakar, dan lainlain);
ketersediaan ruang dan tarif parkir.
2. Faktor kualitatif :
kenyamanan dan keamanan,
keandala dan keteraturan, dan lain-lain.

Ciri kota atau zona


Beberapa ciri yang dapat
mempengaruhi pemilihan moda
adalah jarak dari pusat kota dan
kepadatan penduduk.

B.
B.Model
ModelPemilihan
Pemilihanmoda
modaujung-perjalanan
ujung-perjalanan
Penggunaan
menghasilkan
moda.

model
pemilihan
moda
akan
besarnya
pergerakan
setiap

Pada model ini :


ciri pribadi dianggap sebagai hal terpenting
dalam pemilihan moda.
tidak terdapat indikasi tujuan pergerakan
ciri pergerakan dan moda diabaikan dalam model
ini.
Hal tersebut sesuai dengan arah perencanaan
umum.

tujuan perencanaan
transportasi adalah memperkirakan
Salah satu

pertumbuhan pergerakan mobil


pribadi sehingga investasi di bidang
jalan raya dapat direncanakan dengan
lebih baik.

Model pemilihan moda jenis seperti ini berkaitan


dengan beberapa hal seperti:
Pendapatan
Kepadatan permukiman
Pemilikan kendaraan

Dalam jangka pendek, model ini dapat


sangat tepat. Akan tetapi :
model ini sangat tidak peka
terhadap keputusan kebijakan.
Memperbaiki fasilitas angkutan umum,
membatasi ruang parkir, dan
membangun jalan tol tidak
berpengaruh pada jenis model
pemilihan moda seperti ini.

C. Model pemilihan moda pertukaranperjalanan


Pada model jenis ini :
mempunyai keuntungan (mempertimbangkan ciri
pergerakan dan ketersediaan moda)
lebih sulit mempertimbangkan ciri pengguna jalan
(pergerakan tersebut telah diagregasikan dalam bentuk
matriks asaltujuan)
Model ini mempunyai dasar teori yang lemah sehingga
kemampuan peramalannya diragukan.
Model ini juga mengabaikan beberapa peubah kepekaan
kebijakan misalnya tarif dan biaya parkir.
Bersifat agregat, model ini tidak dapat digunakan untuk
memodel secara tepat batasan dan ciri moda yang
tersedia bagi setiap individu atau rumah tangga.

D. Model pemilihan moda dan


kaitannya dengan model lain

Analisis pemilihan moda dapat dilakukan


pada tahap yang berbeda-beda
dalam proses perencanaan dan
pemodelan transportasi.

Pendekatan model
pemilihan moda
sangat bervariasi,
tergantung pada
tujuan
perencanaan
transportasi.
Di sini pergerakan
angkutan umum
dipisahkan dengan
angkutan pribadi.
Kemudian, setiap
moda dianalisis
secara terpisah
selama tahapan
proses pemodelan.

D.1 Model jenis I


Model jenis I, pergerakan yang menggunakan angkutan
umum dan pribadi dihitung secara terpisah dengan
model bangkitan pergerakan, biasanya dengan
menggunakan model analisis regresi atau kategori.
D.2 Model jenis II
Model jenis II sering digunakan untuk perencanaan
angkutan jalan raya, bukan untuk angkutan umum. Oleh
karena itu, hal yang terbaik yang harus dilakukan adalah
mengabaikan pergerakan angkutan umum dalam
pemodelan sehingga proses sebaran pergerakan,
langsung terkonsentrasi dalam pergerakan angkutan
pribadi.
Teknik utama yang digunakan pada model jenis II adalah
penggunaan dengan kurva diversi

D.3 Model jenis III


Model jenis III mengkombinasikan model
pemilihan moda dengan model gravity; disini
proses sebaran pergerakan dan pemilihan
moda dilakukan secara bersamaan. Black
(1981) menjelaskannya sebagai berikut:

D.4. Model Jenis IV


Model jenis IV menggunakan kurva diversi,
persamaan regresi atau variasi model III.
Model ini selalu menggunakan nisbah
atau selisih hambatan antara dua moda
yang bersaing, artinya suatu moda
bergerak 2X lebih cepat dibandingkan
dengan moda lainnya, atau suatu moda
tiba lebih cepat 10 menit dibandingkan
dengan moda lainnya.

Anda mungkin juga menyukai