NIM : 5193550003
Pemilihan moda: Proses dimana perjalanan antar zona analisis lalu lintas pada wilayah
kajian dialokasikan ke moda yang tersedia. Pemilihan moda adalah suatu proses memisahkan
perjalanan orang untuk memahami hubungan antara moda dengan suatu faktor yang
mempengaruhi pemilihan moda lainnya. Pemilihan moda transportasi didasarkan pada anggapan
bahwa proporsi permintaan perjalanan yang dilayani oleh kendaraan umum maupun kendaraan
pribadi akan tergantung pada setiap moda dalam persaingan dengan moda lain (Warpani S,
1990). Bruton (1975) dalam Warpani (1990), menunjukkan bahwa persaingan pelayanan pada
umumnya diturunkan dari analisis tiga rangkaian faktor yaitu berdasarkan ciri perjalanan, ciri
pelaku perjalanan dan ciri sistem perangkutan. Berdasarkan ciri pelaku perjalanan, yang
termasuk dalam kategori ini adalah yang berkaitan dengan faktor sosial ekonomi pelaku
perjalanan.
Model pemilihan moda bertujuan untuk mengetahui tingkat proporsi orang yang akan
menggunakan setiap moda. Untuk melakukan bentuk pemodelan tersebut, maka digunakan
pendekatan model diskret (Discrete Choice Model). Hal ini dikarenakan bentuk pendekatan ini
lebih menekankan pada analisis pilihan konsumen dalam memaksimalkan kepuasannya dalam
menerima pelayanan yang diberikan oleh suatu moda transportasi. Dilakukan dengan
mengkalibrasi model pemilihan moda pada tahun dasar untuk mengetahui peubah bebas (x) yang
akan mempengaruhi pemilihan moda.
Penerapan model ini ditentukan dengan mengetahui nilai- nilai yang menjadi parameter
dari sebuah fungsi kepuasan yang dipengaruhi oleh variable bebas atau sering disebut sebagai
model pemilihan biner (binary choice model). Setelah mengetahui nilai- nilai parameter tersebut,
maka untuk menentukan suatu probabilitas dalam menentukan pemilihan moda, dalam hal ini
digunakan Universitas Sumatera Utara 3 pendekatan model logit binomial dan probit binomial.
Logit binomial hanya mampu digunakan untuk pilihan 2 moda transportasi alternative sedangkan
Probit binomial lebih menekankan untuk menyamakan peluang (kemungkinan) individu untuk
cenderung lebih memilih moda 1 dibandingkan moda 2 dengan berusaha menghubungkan
variable bebas yang mempengaruhinya sehingga variable ini nantinya harus berdistribusi normal
(Bombongan, 2014). Dalam penelitian terdahulu, untuk menganalisa hasil pemodelan pemilihan
moda dan probabilitasnya digunakan software yang bukan merupakan program khusus
pemodelan transportasi, yaitu MS. Excel dan SPSS.
Model Pemilihan Moda Setelah dilakukan kalibrasi, model dapat dipergunakan untuk
meramalkan pemilihan moda dengan mempergunakan nilai peubah bebas (x) pada masa
mendatang. Pemilihan moda juga mempertimbangkan pergerakan yang menggunakan lebih dari
satu moda dalam suatu perjalanan (multimoda).
Moda Transportasi
Pendapatan (income).
Kepemilikan kendaraan (car ownership).
Kondisi kendaraan pribadi.
Kepadatan pemukiman (density of residential development).
Struktur dan ukuran keluarga.
Tentukan jumlah perjalanan per hari pada zona yang berpenduduk 5.000 orang yang
tinggal pada wilayah seluas 50 hektare. Zona tersebut terdiri dari 40% rumah tangga yang tidak
memiliki mobil, dan 60% rumah tangga dengan satu mobil
Contoh Model Direct Generation (2)
Diketahui :
Penyelesaian :