TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Transportasi
9
10
1. Pertumbuhan penduduk
3. Industrialisasi
Pertama kali angkutan umum tercipta di dunia ini ,kurang lebih sejak 300
tahun lalu oleh Pascal. Pada saat itu kendaraan tersebut berupa gerbong untuk
penumpang yang di Tarik kuda di kota Paris pada tahun 1662, penyediaan kereta
ini pada awalnya tidak di pungut biaya namun lambat laun pada
perkembangannya zaman mulai di kenakan biaya. Revolusi industri yang
berkembang di Eropa (Perancis dan Inggris) telah membuat perkembangan kota
yang sedemikian pesat, yang memunculkan adanya pemisahan zona industri
(tempat bekerja) dan zona permukiman (rumah), sehingga timbul apa yang
disebut dengan fenomena urban sprawl, yakni fenomena bergeraknya area
permukiman kelas menengah ke atas ke daerah sub-urban, menjauhi kawasan
CBD (Central Business District) yang terjadi di Inggris pada tahun 1750.
Fenomena lain adalah adanya arus commuting atau komuter. Jam puncak (peak
hour) juga timbul akibat adanya penumpukan arus pagi (berangkat untuk bekerja)
dan arus sore (pulang), dan timbulnya efek-efek kongesti, seperti kemacetan dan
13
a. Sistem sewa yaitu kendaraan bisa dioperasikan baik oleh operator maupun
penyewa dalam hal ini tidak ada rute atau jadwal tertentu yang harus
diikuti oleh pemakai. Sistem ini sering disebut juga sebagai demand
responsive system, karena penggunaannya tergantung pada ada
permintaan.
b. Sistem pengggunaan bersamaan yaitu kendaraan dioperasikan oleh
operator dengan rute dan jadwal yang biasanya tetap. Sistem ini dikenal
dengan transit system.
1. Para transit tidak ada jadwal yang pasti dan kendaraan yang dapat
berhenti (menaikkan-menurunkan penumpang) disepanjang rute-nya
2. Masa transit jadwal dan tempat pemberhentiannya lebih pasti.
a. Angkutan pribadi yaitu angkutan yang dimiliki dan dioperasikan oleh dan
untuk keperluan pribadi pemilik dengan menggunakan prasarana baik
pribadi maupun prasarana umum
14
b. Angkutan umum yaitu angkutan yang dimiliki oleh operator yang bisa
digunakan untuk umum dengan pesyaratan tertentu
Dengan demikian jelas bahwa penggunaan angkutan umum pada suatu kota
ada dasar sangat di pengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu :
1. Manfaat Sosial
maupun hubungan yang bersifat tidak resmi, seperti hubungan keluarga, sahabat,
dan sebagainya. transportasi sangat membantu dalam menyediakan berbagai
fasilitas dan kemudahan, seperti:
2. Manfaat Ekonomi
Manusia memanfaatkan sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan
pangan, sandang, dan papan. Sumberdaya alam ini perlu diolah melalui proses
produksi untuk menjadi bahan siap pakai untuk dipasarkan, sehingga selanjutnya
terjadi proses tukar menukar antara penjual dan pembeli. Tujuan dari kegiatan
ekonomi adalah memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan manfaat.
Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang berhubungan dengan
peningkatan kebutuhan manusia melalui cara mengubah letak geografi orang
maupun barang. Dengan transportasi, bahan baku dibawa ke tempat produksi, dan
dengan transportasi pula hasil produksi dibawa ke pasar. Para konsumen datang
ke pasar atau tempat-tempat pelayanan yang lain (rumah sakit, pusat rekreasi,
pusat perbelanjaan dan seterusnya) dengan menggunakan transportasi.
3. Manfaat Politik
a. Transportasi menciptakan persatuan nasional yang semakin kuat dengan
meniadakan isolasi.
Transportasi mengakibatkan pelayanan kepada masyarakat dapat
dikembangkan atau diperluas secara lebih merata.
b. Keamanan negara sangat tergantung pada transportasi yang efisien untuk
memudahkan mobilisasi kemampuan dan ketahanan nasional, serta
memungkinkan perpindahan pasukan selama masa perang atau untuk
menjaga keamanan dalam negeri.
16
4. Trayek Langsung :
a. Mempunyai jadwal tetap sebagaimana tercantum dalam jam
perjalanan pada kartu pengawasan kendaraan yang dioperasikan;
20
c. Trayek antar kota dalam propinsi, yaitu trayek yang melalui antar daerah
kabupaten dan kota dalam satu daerah propinsi
d. Trayek kota, yaitu trayek yang keseluruhannya berada dalam kota
e. Trayek perdesaan, yaitu trayek yang keseluruhannya berada dalam kabupaten
f. Trayek perbatasan, yaitu trayek antar perdesaan yang berbatasan, yang
keseluruhannya berada di daerah propinsi atau antar daerah propinsi. Kumpulan
trayek yang menjadi satu kesatuan pelayanan angkutan orang disebut jaringan
trayek (Keputusan Menteri Perhubungan KM 35, 2003). Faktor yang digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan jaringan trayek adalah pola tata
guna lahan. Pelayanan angkutan umum penumpang diusahakan mampu
menyediakan aksesibilitas yang baik. Aksesibilitas adalah ukuran kenyamanan
atau kemudahan mengenai cara lokasi tata guna lahan berinteraksi satu sama
lainnya lokasi tersebut dicapai melalui sistem jaringan transportasi (Tamin,2000).
Lintasan trayek angkutan umum diusahakan melewati tata guna lahan dengan
potensi permintaan yang tinggi.Demikian juga lokasi-lokasi yang potensial
menjadi tujuan berpergian diusahakan menjadi prioritas pelayanan.
secarakeseluruhan,mempertinggiKetahananNasionalBangsaIndonesia(
Hankamnas) dan menciptakan pembangunan nasional.
Fungsi lain transportasi adalah untuk mengangkut penumpang dan barang
dari satu tempat ke tempat lain. Kebutuhan akan angktan penumpang tegantung
fungsi bagi kegunaan seseorang (personal place utility). Peranan transportasi tidak
hanya untuk melancarkan barang atau mobilitas manusia.Tansportasi juga
membantu tercapainya pengalokasian sumber-sumber ekonomi secara
optimal.Transportasiberfungsi sebagai sektor penunjang pembangunan (the
promotion sector) dan pemberi jasa (the servicing sector) bagi perkembangan
ekonomi.
penumpang, kepadatan lalu lintas dan lainnya. Akibatnya lebih lanjut dari
meningkatnya waktu perjalanan adalah meningkatnya tarif perjalanan akibat
peningkatan bahan bakar yang dibutuhkan.
c. Hubungan antara Permintaan dan Penawaran
Dalam pemikiran secara ekonomi yang sederhana, proses pertukaran barang
dan jasa dapat terjadi sebagai akibat dari kombinasi antara permintaan dan
penawaran. Titik keseimbangan kombinasi dua hal tersebut menjelaskan harga
barang yangdiperjualbelikan serta jumlahnya dipasaran. Titik keseimbangan
didapat jika biaya marginal produksi dan penjualan tersebut.
Standart Nilai
No Parameter Nilai Satuan
Kurang=1 Sedang=2 Baik=3
1 Load faktor jam sibuk % >100 70-100 <70
2 Load faktor jam tidak sibuk % >100 70-100 <70
3 Kecepatan perjalanan km/jam <5 6-10 >10
4 Headway Menit >15 10-15 <10
5 Waktu perjalanan menit/km >12 6-12 <6
6 Waktu pelayan Jam <13 13-15 15
7 Frekuensi kend/jam <4 4-6 >6
8 Jumlah kendaraan operasi % <80 80-89 90-100
9 Waktu tunggu Detik >120 61-199 <60
10 Jumlah penumpang kndr/hari <180 180-250 >250
11 Waktu sirkulasi Menit >120 120-60 <60
Sumber: SK Dirjen No. 687/AJ.206/DRJD/2002
a. Kecepatan
Menurut (Hoobs,1995), kecepatan diartikan sebagai perbandingan antara
jarak yang ditempuh dengan waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak
tersebut. Sedangkan waktu tempuh adalah waktu yang ditempuh untuk menempuh
suatu perjalanan.
Dirjen Bina Marga dalam buku Panduan Survai dan Perhitungan Waktu
Perjalanan Lalu Lintas (1990) mendefinisikan bahwa kecepatan adalah tingkat
pergerakan lalu lintas atau kendaraan tertentu yang sering dinyatakan dalam
kilometer per jam. Kecepatan perjalanan adalah kecepatan rata-rata kendaraan
antara dua titik tertentu di jalan, yang dapat ditentukan dari jarak perjalanan dibagi
dengan total waktu perjalanan termasuk tundaan (Dirjen-Hubdat,2001)
Kecepatan adalah laju perjalanan yang biasanya dinyatakan dalam km/jam
atau dapat dinyatakan dengan rumus (Safe, 2015):
Dimana:
31
Dimana:
Dimana:
32
d. Waktu Tempuh
Waktu tempuh Menurut (Tamin,2003), waktu tempuh adalah waktu total
perjalanan yang diperlukan, termasuk berhenti dan tundaan dari suatu tempat
ketempat lain melalui rute tertentu. Total waktu yang digunakan untuk melayani
suatu trayek tertentu dalam sekali jalan, termasuk tundaan, waktu berhenti untuk
menaikkan dan menurunkan penumpang.
e. Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya kendaraan penumpang umum per satuan
waktu, yang besarannya dinyatakan dalam kendaraan/jam atau kendaraan/hari.
Dimana: