Disusun oleh :
Nim : A0122014
Kelas : A
Prodi : Teknik Sipil
FAKULTAS TEKNIK
2022/2023
A. PENDAHULUAN
Angkutan adalah saran untuk memindahkan orang atau barang dari suatu
tempat ke tempat lain. Tujuanya untuk membatu orang atau kelompok orang
menjangkau keberbagai tempat yang dikehendaki, atau mengirim barang dari
tempat asalnya ke tempat tujuanya. Proses dapat dilakukan dengan menggunakan
sarana angkutan seperti kendaraan atau tanpa kendaraan (diangkut orang)
(Karongkong dkk, 2017).
Angkutan umum merupakan jenis angkutan umum atau sering di sebut
angkutan penumpang yang dilakukan dengan melalui sistem sewa atau bayar.
Selain itu, angkutan penumpang yaitu jenis angkutan kota seperti bus, mini bus,
kereta api dan sebagainya. Di sisi lain, sesuai dengan peraturan pemerintah No 41
tahun 1993 tentang angkutan jalan diterangkan bahwa angkutan adalah
pemindahan orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan
menggunakan kendaraan. Sedangkan kendaraan umum adalah setiap kendaraan
bermotor yang di sediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan di pungut
bayaran. Pengangkutan orang dengan kendaraan umum di lakukan dengan
menggunakan mobil bus atau mobil penumpang dilayani dengan trayek tetap atau
teratur dan tidak dalam trayek.
Selain itu, ada hal yang perlu untuk di perhatikan serta di pertimbangkan yaitu
pengetahuan atau wawasan akan biaya, kecepatan dan ketepatan prakiraan,
pengetahuan akan pasar dan pemasaran akan membantu dalam menawarkan
pilihan pelayanan dan biaya lebih tinggi jika adanya kepastian dan jaminan agar
cepat sampai ketempat yang di tuju. Dengan begitu, ada tawaran pencarian
moda atau pilihan moda (modal split) angkutan sehingga ada pemenuhan
kapasitas pada berbagai moda (Khisty dkk, 2006:25).
Teknik pengoperasian angkutan umum dan praktek komersialisasi
bergantung pada moda angkutan dan lingkungan. Pada hakikatnya tetap sama
yakni operator harus memahami pola kebutuhan dan harus dapat mengerahkan
sediaan untuk dapat mencukupi kebutuhan secara ekonomis. Jadi, dalam tersebut
dapat dikenali adanya beberapa unsur-unsur (Abu bakar, 1997:5) :
a. Sarana operasi atau moda angkutan dengan kapasitas tertentu adalah
banyaknya jumlah orang maupun muatan seperti barang yang mampu
diangkut
b. Biaya operasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk mendorong operasi
pelayanan sesuai dengan teknis modal yang berhubungan.
c. Prasarana adalah tempat yang berupa jalan dan terminal sebagai simpul dari
jasa pelayanan angkutan.
d. Staf atau sumber daya manusia yang menjalankan pelayanan angkutan.
2. Trayek Pelayanan
Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa angkutan orang,
yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap maupun tidak terjadwal.
Pelayanan angkutan orang dengan kendaraan umum dalam trayek tetap dan teratur
dilakukan dalam jaringan trayek. jaringan trayek adalah kumpulan dari trayek –
trayek menjadi satu kesatuan pelayanan angkutan penumpang. Penentuan jaringan
trayek didasarkan atas kebutuhan angkutan, kelas jalan yang sama atau lebih
tinggi, tingkat pelayanan jalan, jenis pelayanan jalan, rencana umum tata ruang
dan kelestarian lingkungan (abubakar, 1996).
a. Trayek angkutan diklasifikasikan dalam empat kategori yaitu:
1) Trayek utama, adalah pelayanan angkutan yang melayani angkutan
kawasan utama dan kawasan pendukung.
2) Melakukan perjalanan secara tetap.
3) Mempunyai jadwal tetap, sebagaimana tercantum dalam jam perjalanan
pada kartu pengawasan kendaraan angkutan umum.
4) Pelayanan angkutan secara terus menerus pada tempat-tempat untuk
menaikan dan menurunkan penumpang yang di tetapkan untuk angkutan
umum.
b. Trayek cabang adalah pelayanan angkutan yang melayani angkutan kawasan
pendukung dan kawasan permukiman dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1) Mempunyai jadwal tetap sebagaimana tercantum dalam jam perjalanan
pada kartu pengawasan kendaraan yang di oprasikan.
2) Dilayani hanya oleh angkutann umum.
3) Pelayanan angkutan secara terus menerus, berhenti pada tempat- tempat
untuk menaikan dan menurunkan penumpang yang telah di tetapkan
untuk angkutan umum.
4) Pelayanan jarak pendek.
Kinerja angkutan umum adalah hasil kerja dari sistem angkutan umum dalam
melakukan pelayanan terhadap penumpang. Kinerja angkutan umum di pengaruhi
oleh efisiensi dan kekompakan armada, dan kelayakan serta ketersediaan fasilitas
armada. Untuk mengetahui tingkat pelayanan umum maka di perlukan adanya
indikator yang menentukan tingkat kinerja angkutan umum.
a. Indikator Kinerja Angkutan Umum
1) Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya kendaraan yang dapat beroperasi
dalam waktu 1 jam. Perhitungan Frekuensi dengan menggunakan rumus
sebagai berikut (Marsudi, 2006):
F=1/HT.........................................................(2.2)
Sebagaimana :
F = Frekuensi
Ht = Headway (jam)
2) Headway
Headway merupakan interval waktu antara saat dimana bagian
depan satu kendaraan melalui satu titik sampai saat bagian depan
kendaraan berikut melalui titik yang sama (Morlok, 1995).
Headway dapat di hitung menggunakan rumus berikut:
...................................................(2.3)
Sebagaimana :
Ht = Headway (menit)
3) Loadfactor
Loadfactor adalah perbandingan antara jumlah penumpang dengan
kapasitas penumpang pada satu satuan waktu tertentu. Keputusan Mentri
Perhubungan No. 35 Tahun 2003 tentang penyelenggaraan angkutan
orang di jalan dengan kendaraan umum, batas ideal Loadfactor adalah
70%. Untuk menentukan Loadfactor di gunakan rumus berikut:
.....................................................(2.4)
Sebagaimana :
4) Kecepatan Perjalanan
Kecepatan perjalanan angkutan umum adalah perbandingan jarak
perjalanan angkutan umum dari awal sampai dengan akhir perjalanan
dengan waktu perjalanan yang di butuhkan untuk mencapai tujuan
perjalanan. Rumus yang di gunakan adalah (Dirjen Bina Marga, 1990) :
.............................................................(2.5)
Sebagaimana :
A. Deskripsi Data
1. Pengumpulan data
Hasil survey dan penelitian ini diambil di lokasi pemberhentian angkutan
umum yang berada di Terminal Tirtonadi Kota Surakarta. Nama angkutan
umum yang kami survey adalah Trans Jateng Solo – Wonogiri.
Data yang di dapat dari survey di lapangan yaitu data primer dan data
sekunder.
Data primer berupa : Hasil survey di lapangan kinerja angkutan umum yang
meliputi jumlah penumpang, waktu perjalanan, waktu antara angkutan, waktu
keberangkatan, jarak antara halte dan/atau titik pemberhentian.
1. Jumlah penumpang
Angkutan umum ini mempunyai jumlah 20 kursi penumpang yang
diantaranya 16 kursi untuk umum dan 4 kursi prioritas. Dengan daya
tampung secara penuh yaitu 40 orang. Dalam hitungan per armada jumlah
penumpang ± 25 orang. Dalam hitungan per hari total penumpang seluruh
armada ± 2500 orang.
2. Waktu perjalanan
Waktu perjalanan ini adalah kondisional tergantung daripada kondisi jalan
dan tujuan dari penumpang. Angkutan umum ini menempuh perjalanan
dari Terminal Tirtonadi Surakarta menuju Terminal Tipe C Wonogiri yang
dimana waktu yang ditempuh antara terminal tersebut adalah rata-rata 1
jam lebih 20 menit. Dengan beberapa halte dan/atau titik pemberhentian di
antara kedua terminal tersebut.
3. Waktu antara angkutan.
Angkutan umum ini memiliki 14 unit armada BRT Trans Jateng Solo-
Wonogiri yang berangkat dari Terminal Tirtonadi 7 unit armada dan 7 unit
armada dari Terminal Tipe C Wonogiri dengan waktu antara angkutan 15-
20 menit.
4. Waktu keberangkatan
Armada ini memiliki jam keberangkatan berdasarkan informasi dari
pemilik jabatan administrasi sarana prasana BRT Trans Jateng Solo-
Wonogiri Koridor 2 yaitu pemberangkatan jam pertama pukul 05.00 pagi
dan jam terakhir pukul 17.30 sore. Adapun waktu menunggu
keberangkatan bus yaitu 10-15 menit.
Data sekunder berupa : Data peta jalan atau rute trayek dan panjang rute
Rute Perjalanan
Rute perjalanan adalah jalur yang dilewati angkutan umum (Bus Trans
Jateng) sesuai dengan jaringan trayek. Rute perjalanan dalam penelitian ini
Terminal Tirtonardi sampai Terminal Tipe C Wonogiri dengan panjang rute 42
Km. Rute angkutan umum (Bus Trans Jateng) Terminal Tirtonardi – Terminal
Tipe C Wonogiri
B. Analisis Data
1. Frekuensi
Frekuensi merupakan mengamati jumlah kendaraan yang beroperasi dalam
per satuan waktu dapat didentifikasikan sebagai frekuensi tinggi maupun rendah.
Misal dalam tabel jumlah kendaraan ada angkutan berangkat dalam 1 jam
2. Headway
yang lain secara berurutan dibelakangnya dalam rute yang sama. Dalam
Misal dalam tabel jumlah kendraan ada angkutan berangkat dalam 1 jam
3. Loadfactor
4. Kecepatan Perjalanan
sebesar 33 menit di jadikan jam menjadi 0,55 jam dan jarak 11 km, maka di
No Kriteria Ukuran
1. Waktu Menunggu :
- Maksimum 10 – 20 menit
- Maksimum 3 Kali
Waktu Perjalanan :
4.
- Rata – rata 1 – 1,50 jam
- Maksimum 2 – 3 jam
Kecepatan Perjalanan :
5.
- Daerah padat dan mix traffic 10 – 12 km/jam
No Kriteria Ukuran
5 Kecepatan Perjalanan :
Angkutan umum adalah salah satu sarana transportasi yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat untuk mendukung aktivitas dan mobilitas mereka. Angkutan umum harus
menyelenggarakan pelayanan yang aman, cepat, murah, dan nyaman bagi penumpang.
Namun kinerja angkutan umum seringkali tidak sesuai dengan harapan dan kebutuhan
masyarakat.
Kinerja adalah kemampuan atau potensi angkutan umum untuk melayani kebutuhan
pergerakan pada daerah, baik berupa transportasi barang maupun transportasi orang. Kinerja
juga merupakan tingkat pencapaian atau hasil kerja perusahaan dari sasaran yang harus
dicapai atau tugas yang harus dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.
Untuk mengevaluasi kinerja angkutan umum, peneliti menggunakan beberapa indikator dan
standar yang telah ditetapkan, seperti load factor, headway, waktu sirkulasi, jumlah armada,
tingkat pelayanan, dan tingkat kepuasan penumpang. Peneliti juga menggunakan metode
survey langsung ke lokasi penelitian.
Berdasarkan hasil survey didapatkan data primer dan sekunder. Data primer meliputi : Hasil
survey di lapangan kinerja angkutan umum yang meliputi jumlah penumpang, waktu
perjalanan, waktu antara angkutan, waktu keberangkatan, jarak antara halte dan/atau titik
pemberhentian. Data sekunder meliputi : Data peta jalan atau rute trayek dan panjang rute.
Dari Survey yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa kinerja angkutan bus trans jateng
(Solo-Wonogiri) sudah memenuhi apa yang ada didalam tabel indicator kualitas pelayanan
umum
SARAN
Penelitian ini seharusnya terdapat rumus perhitungan mengenai jumlah penumpang dan
perhitungan kecepatan armada menuju lokasi tujuan agar mendapatkan hasil yang maksimal
dan akurat. Dan saran selanjutnya lebih maksimal jika penelitian dan survey dilakukan lebih
dari 2 orang per kelompoknya