ABSTRAK
1
PENDAHULUAN Blimbingsari, dan mengetahui kapasitas jalan di
kecamatan rogojampi merupakan bagian Rogojampi.
wilayah kabupaten Banyuwangi. kamatan yang
pembangunannya berkembang dengan pesat. DASAR TEORI
seperti yang telah diketahui, di kota rogojampi Transportasi dan angkutan umum
terdapat stasiun kreta api dan bandar udara Pengertian Transportasi
Blimbingsari. pada stasiun kreta api dengan Pengertian pengangkutan atau
tujuan Banyuwangi – Jember (Daops IX). trasnportasi adalah pemindahan barang dan
Adapun untuk bandar udara Blimbingsari dapat manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Proses
dikatakan sebagai bandar udara nasional ( PT. perangkutan merupakan gerakan dari tempat asal,
Angkasa Pura) dengan jalur terbang Banyuwangi darimana kegiatan itu dimulai, ke tempat tujuan,
– Surabaya dan Banyuwangi – Jakarta. ke mana kegiatan itu berakhir.
2
Pelayanan dan Fasilitas Transportasi satuan jamnya pada kondisi tertentu. Untuk jalan
Fasilitas Jaringan Jalan dua-lajur dua-arah, kapasitas ditentukan untuk
Menurut badan pusat statistik Indonesia arus dua arah ( kombinasi dua arah ), tetapi untuk
data tahun 2008, panjang seluruh jalan di jalan dengan banyak lajur, arus dipisahkan per
Indonesia adalah 437,759 km. Angka tersebut arah dan kapasitas ditentukan per lajur. Berikut
merupakan angka terbesar se-Asia Tenggara Rumus Untuk Mencari Kapasitas.
untuk kategori panjang jalan. Namun, menurut C = Co x FCw x FCSP x FCSF X FCCS
masterplan transportasi darat Indonesia tahun dengan :
2005, dari angka 437,759 km tersebut, 40% C = Kapasitas
terhitung rusak berat dan rusak ringan. Co = Kapasitas dasar
Berdasarkan data masterplan transportasi darat FCW = Faktor Penyesuaian Lebar Jalur Lalu
tahun 2005, Jalan tol yang dimiliki PT. Jasa Lintas
Marga mengalami peningkatan panjang hingga FCSP = Faktor penyesuaian pemisah arah
369,78 km di tahun 2002 dan total panjang jalan FCSF = Faktor penyesuaian kapasitas untuk
tol mencapai 514,7 km, meskipun demikian hambatan samping dan bahu
volume lalulintas dan pendapatan tol jalan / kereb
menunjukkan grafik penurunan secara relatif FCS = Faktor penyesuaian kapasitas untuk
pasca krisis moneter tahun 1997 ukuran kota (jumlah penduduk).
(http://royputralbtobing.blogspot.co.id/2011/03/p
ermasalahan-transportasi-darat.html). Sedangkan perhitungan derajat kejenuhannya
dapat dihitung dengan rumus :
Angkutan Umum DS = Qsmp / C
Angkutan umum merupakan salah satu media Dengan :
transportasi yang digunakan masyarakat secara C : Kapasitas
bersama-sama dengan membayar tarif. Jenis DS : Derajat Kejenuhan
angkutan Umum adalah : Qsmp : Volume Kendaraan.
1. Angkutan jalan raya, angkutan jalan raya
dibagi menjadi angkot, bis, ojek, bajaj, taksi Bandar Udara
dan metro mini Pada keputusan menteri perhubungan RI
2. Angkutan Rel : angkutan rel dibagi menjadi No.KM 48 tahun 2002, pengertian bandar udara
kereta api dan shinkansen adalah lapangan terbang yang digunakan untuk
3. Angkutan laut : angkutan laut dibedakan mendarat dan melepas landas pesawat udara, naik
menjadi kapal feri dan kapal pesiar turun penumpang atau kargo dan pos, serta di
4. Angkutan udara : angkutan udara dibedakan lengkapi dengan fasilitas keselamatan
menjadi pesawat terbang dan helicopter. penerbangan dan sebagai tempat perpindahan
antar moda trasnsportasi.
Fungsi dan Manfaat Transportasi
Fungsi Perangkutan Stasiun Kreta Api
Perangkutan atau transportasi berfungsi sebagai Stasiun kereta api adalah tempat untuk
factor penunjang dan perangsang pembangunan menaikkan dan menurunkan penumpang yang
dan pemberi jasa bagi perkembangan ekonomi. menggunakan jasa transportasi kereta api.
Nasution (2004: 20).
Metode Service Quality (ServQual)
Manfaat Perangkutan Untuk memberi penilaian harapan dan
Manfaat transportasi dapat dilihat dari kepuasan pada penumpang kereta api atau
segi kehidupan masyaratak, manfaat-manfaat pesawat terbang, dalam hal penyediaan sarana
tersebut dapat dikelompokkan dalam beberapa penunjang (angkutan darat), diperlukan
segi kehidupan yaitu manfaat transportasi dari wawancara pembagian kuesioner kepada
segi ekonomi, sosial, politis dan keamanan. masyarakat (penumpang).
3
METODOLOGI PENELITIAN Penyusunan Jadwal Rencana Angkutan
Alir Penelitian (Flow Chart) Umum
Untuk memenuhi kebutuhan calon
pengguna moda transpotasi yang direncanakan
maka peniliti melakukan penyusunan jadwal
angkutan umum yang akan beroperasi. Dasar
penyusunan jadwal pada angkutan penumpang
umum meliputi waktu antara (headway),dan
waktu perjalanan tempat asal ke tempat
tujuan,serta waktu singgah pada tempat
pemberhentian.
Tabel 1. Penyusunan Jadwal Angkutan
Umum
Asal Tujuan Asal
Bandara Halte Stasiun Stasiun
Berangkat 1 2 3 Tiba Berangkat
06.10 06.18 06.26 06.33 06.40 06.50
07.36 07.44 07.52 08.05 08.12 08.22
Gambar 1. Flow Chart
09.08 09.16 09.24 09.31 09.38 09.48
PEMBAHASAN 10.36 10.44 10.52 10.59 11.06 11.16
Kondisi Eksisting Lokasi Penelitian
12.02 12.10 12.18 12.25 12.32 12.42
Berdasarkan jarak dan waktu tempuh
bandara Blimbingsari menuju stasiun kereta 13.28 13.36 13.44 13.51 13.58 14.08
api Roggojampi memiliki jarak tempuh 8 14.54 15.02 15.10 15.17 15.24 15.34
km dengan waktu tempuh 30 menit,
16.19 16.27 16.35 16.42 16.49 16.59
sedangkan untuk rute sebaliknya memiliki
jarak tempuh 9 km dengan waktu tempuh 36
menit. Kedua simbol transportasi ini masih Permodelan Moda Angkutan Umum
belum memiliki moda penghubung yang Perencanaan Waktu Sirkulasi
dapat digunakan sebagai akses untuk transit CTABA = (TAB + TBA) + (σ AB + σ BA) +
(TTA + TTB)
penumpang baik penumpang pesawat yang
akan menggunakan moda transportasi kereta Keterangan :
api maupun penumpang kereta api yang
CTaba = Waktu sirkulasi dari A
akan menggunakan moda transportasi
pesawat terbang. Di area bandara ke B kembali ke A.
Blimbingsari untuk saat ini sudah tersedia
angkutan mobil taksi namun dengan jumlah TAB = Waktu perjalanan rata-rata A
ke B
penumpang pesawat terbang yang setiap
harinya mencapai 118 orang penumpang
tentunya dibutuhkan penambahan jumlah TBA = Waktu perjalanan rata-rata B
ke A
mobil taksi yang beroperasi setiap harinya
ataupun dengan membuat perencanaan moda
σ AB = Deviasi waktu perjalanan dari
angkutan kota yang nantinya dapat
A ke B
digunakan sebagai akses transit
penumpang,baik penumpang kereta api yang
σ BA = Deviasi waktu perjalanan dari
akan menggunakan moda transportasi
pesawat terbang ataupun penumpang B ke A
TTA = Waktu henti kendaraan di A
pesawat terbang yang akan berganti moda
TTB = Waktu henti kendaraan di B
menggunakan moda transportasi kereta api.
Bedasarkan rumus diatas waktu sirkulasi
rencana yang didapat adalah :
4
75,9
CTABA = (TAB + TBA) + (σ AB + σ BA) + =
20.100%
(TTA + TTB)
= ( 30 + 36 ) + ( 1,5 + 1,8 ) + ( 3 = 4 unit angkutan umum per hari
+ 3,6 ) Volume lalu lintas
= ( 66 ) + ( 3,3 ) + ( 6,6 ) Data volume lalu lintas ini
CTABA = 75,9 menit menggunakan data-data yang bedasarkan
hasil survey perhitungan lalu lintas data
Time Headway yang digunakan berlokasi di jalan raya
Rogojampi yang memiliki lebar jalan 10
H = 60.C.Lf meter dan 2 meter untuk bahu jalan. Data
P di catat berdasar interval waktu 1 jam
untuk mempermudah mencari volume
Keterangan: terbesar dalam jam puncak. Untuk mencari
nilai volume kendaraan per jam didapat
H = Waktu antara (menit) dengan cara mengalikan jumlah kendaraan
P = Jumalah penumpang per jam pada sesi dengan nilai ekivalen mobil penumpang
terpadat (emp) pada masing-masing kendaraan.
Survey ini dilakukan pada hari Senin –
= 329 = jumlah penumpang per hari Selasa tanggal 29 – 30 Oktober 2018.
14 = jumlah waktu operasional bandara Berikut merupakan tabel data volume lalu
lintas per 60 menit.
= 23 jumlah penumpang per jam pada sesi
terpadat Tabel 2. Data Volume Lalu Lintas Per Jam
WAKTU Sepeda motor, skuter dan roda 3roda 4 bus kecil bus besar truk(2 sumbu)truk(3 sumbu)truk tangki, truk gandengtruk semi trailer, truk trailerkendaraan tidak bermotor
06.00-07.00 732 461 57 73 86 46 13 3 30
Lf = Faktor muat, diambil 70% (ketentuan dari 07.00-08.00
08.00-09.00
720
664
312
236
54
33
61
62
84
87
43
47
11
14
2
4
32
36
H = 60.11.70% 01.00-02.00
02.00-03.00
22
22
34
26
5
5
37
36
77
72
34
37
13
14
11
10
0
0
03.00-04.00 32 18 3 26 61 37 11 11 0
23 04.00-05.00
05.00-06.00
54
86
32
102
7
7
35
37
57
54
36
28
13
16
14
6
0
14
Perencanaan Jumlah Armada Berikut merupakan tabel data volume lalu lintas
CTaba total dalam satuan smp/jam.
K=
H . fa Tabel 3. Volume Lalu Lintas smp/jam
Jenis Kendaraan Jumlah kendaraan Jam per/jam emp smp/jam
Keterangan : Sepeda motor, skuter dan roda 3 6813 24 283,875 0,25 70,96875
Sedan, Jeep, Station Wagon, mobil pribadi, Oplet,pickup,Combin, mobil hantaran 4317 24 179,875 1 179,875
K = Jumlah kendaraan Bus Kecil 525 24 21,875 1 21,875
CTaba = Waktu sirkulasi Bus Besar 1041 24 43,375 1,2 52,05
Truk(2 sumbu) 1848 24 77 1,2 92,4
H = Headway Truk(3 sumbu) 951 24 39,625 1,2 47,55
Truk tangki, truk gandengan 319 24 13,29167 1,2 15,95
Fa = faktor ketersediaan kendaraan. Truk semi tráiler, truk tráiler 135 24 5,625 1,2 6,75
Kendaraan tidak bermotor 254 24 10,58333 3 31,75
Hasil perencanaan dari rumus diatas Total 16203 675,125 519,1688
adalah :
CTaba Berdasarkan dari tabel data perhitungan tersebut
K= dapat disimpulkan bahwa:
H . fa
1. Jam puncak pagi terjadi pada pukul 06-07,
hal ini dikarenakan pada jam tersebut
5
merupakan jam berangkat sekolah dan Tingkat Pelayanan Jalan
jam kerja. Setelah diperoleh nilai derajat kejenuhan
2. Jam puncak siang terjadi pada pukul 11 – (DS) maka bedasarkan tabel tingkat
12, hal ini dikarenakan pada jam tersebut pelayanan dengan DS = 0,135694207 ruas
merupakan jam pulang sekolah untuk jalan yang diamati tergolong dalam kategori
sebagian besar sekolah. tingkat pelayanan A ( DS = 0,00 – 0,19 ).
3. Jam puncak sore terjadi pada pukul 16-17, Dari hasil perhitungan volume lalu lintas
hal ini dikarenakan pada jam tersebut di atas dapat disimpulkan Jalan Raya
merupakan jam berakhirnya seluruh Rogojampi arah ke Bandar Udara
kegiatan baik kegiatan sekolah maupun Blimbingsari masuk dalam kategori tingkat
kerja. pelayanan A mempunyai sifat sebagai berikut
:
Kapasitas dan Derajat Kejenuhan a) Kondisi arus bebas dengan kecepatan
Kapasitas (C) tinggi.
Perhitungan kapasitas menggunakan b) Volume lalu lintas rendah.
persamaan dan langkah-langkah sesuai c) Pengguna jalan dapat memilih kecepatan
dengan petunjuk buku manual MKJI yang di inginkan tanpa hambatan.
sebagai berikut:
C = Co X Fcw X FCsp X FCsf X FCcs Data Kuesioner
Co = 3100 Responden pada penelitian ini adalah
FCw = 1,21 penumpang kereta api, penumpang pesawat
FCsp = 1,00 dan warga sekitar bandar udara Blimbingsari.
FCsf = 1,02 Jumlah responden dalam penelitian ini adalah
FCcs = 1,00 sebanyak 100 responden. Hasil jawaban
C = 3826,02 smp/jam responden tersebut kemudian di
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh kelompokkan menurut jenis kelamin,umur
besarnya kapasitas dari ruas jalan raya dan pekerjaan.
Rogojampi menuju bandar udara
Blimbingsari adalah 3826,02 smp/jam. Olah Data Kuisioner
Kuisioner ini disebarkan kepada 100
Derajat Kejenuhan (degree of responden (hasil dari perhitungan 360.527
Saturation, DS) populasi) yang merupakan jumlah dari
Derajat kejenuhan adalah penumpang pesawat,kereta api dan jumlah
perbandingan dari nilai volume (nilai penduduk yang akan dilewati angkutan
arus) lalulintas terhadap kapasitasnya. Ini kota.Penyebaran kuisioner dilakukan pada
merupakan gambaran apakah suatu ruas tanggal 8 Desember sampai 10 Desember
jalan mempunyai masalah atau tidak, 2018.
berdasarkan asumsi jika ruas jalan makin
dekat dengan kapasitasnya kemudahan Rekapitulasi Data Kuisioner Harapan
bergerak makin terbatas. Berdasarkan Berikut merupakan tabel nilai
definisi derajat kejenuhan, DS dihitung rekapitulasi harapan.
sebagai berikut :
Q = 519,16875
C = 3826,02
DS = Q/C
= 0,135694207
smp/jam.
Sehingga dengan memasukkan
nilai volume dan kapasitas jalan kedalam
rumus derajat kejenuhan diperoleh nilai
derajat kejenuhan sebesar : 0,135694207
smp/jam.
6
Tabel 4. Rekapitulasi Nilai Harapan Tabel 6. Uji Validasi Nilai Harapan
Jumlah Jawaban
Sangat Tidak Sangat Nilai Nilai
Atribut setuju Setuju Netral setuju tidak Atribut R hitung R tabel Keterangan
setuju Total
5 4 3 2 1
Atribut 1 77 20 3 0 0 100
Atribut 2 70 27 3 0 0 100
Atribut 1 0,999 0,2324 Valid
Atribut 3 75 25 0 0 0 100 Atribut 2 0,987 0,2324 Valid
Atribut 4 81 19 0 0 0 100 Atribut 3 0,992 0,2324 Valid
Atribut 5 80 18 2 0 0 100 Atribut 4 1,000 0,2324 Valid
Atribut 6 83 13 4 0 0 100 Atribut 5 1,000 0,2324 Valid
Atribut 7 88 10 2 0 0 100 Atribut 6 0,997 0,2324 Valid
Atribut 8 84 15 1 0 0 100
Atribut 7 0,994 0,2324 Valid
Atribut 9 85 15 0 0 0 100
Atribut 8 0,999 0,2324 Valid
Atribut 10 83 16 1 0 0 100
Atribut 11 85 15 0 0 0 100 Atribut 9 0,999 0,2324 Valid
Atribut 12 80 18 2 0 0 100 Atribut 10 1,000 0,2324 Valid
JUMLAH 971 211 18 0 0 1200 Atribut 11 0,999 0,2324 Valid
Atribut 12 1,000 0,2324 Valid
7
digunakan untuk mengetahui nilai reliabilitas Tabel 9. Uji Reliabilitas Nilai Peformance
dari kuisioner atau nilai konsistensi
Nilai peformance Nilai standar
kuisioner. Atribut Cronbach Alpha (a) Cronbach Alpha (a) Keterangan
8
∑Xi = ( 70 x 5 ) + ( 26 x 4 ) + ( 4 x 3 ) + ( 0 x 2 ) + ( 0 x 1 )
Dari hasil perhitungan diatas dapat nilai gap
= 350 + 104 + 12 + 0 + 0 service quality. Jika gap service quality
didapat nilai negatif dapat diartikan bahwa
= 466
pelayan masih belum maksimal atau perlu
Xi = ∑Xi / N peningkatan. Jika nilai gap service quality
= 466 / 100 yang didapat positif dapat diartikan tingkat
= 4,66 pelayanan sudah maksimal atau pengguna
Berikut merupakan tabel nilai aktual peformance. jasa transportasi pesawat terbang maupun
kereta api sangat puas terhadap layanan yang
Tabel 11. Nilai Aktual Peformance diberikan. Dari hasil perhitungan diatas
didapat nilai gap rata-rata sebesar -0,09.
Nilai skor Nilai performance Tingkat Sedangkan jumlah gap maksimum yang
Atribut (∑Xi ) pelanggan kepuasan didapat sebesar -0,32 yang ditunjukkan pada
(Xi) performance
atribut 1 dan hasil gap minimum sebesar -0,1
Atribut 1 466 4,66 puas
yang didapat pada atribut 11.
Atribut 2 470 4,7 puas
Atribut 3 460 4,6 puas Diagram IPA (Importance Peformance
Atribut 4 461 4,61 puas Analysis)
Atribut 5 479 4,79 puas Setelah diketahui nilai harapan (Y) dan
Atribut 6 471 4,71 puas
Atribut 7 472 4,72 puas
nilai peformance (X) selanjutnya
Atribut 8 479 4,79 puas dilakukan perhitungan rata-rata nilai harapan
Atribut 9 482 4,82 puas (Y) dan nilai peformance (X)
Atribut 10 471 4,71 puas untuk mengetahui diagram IPA (Importance
Atribut 11 477 4,77 puas Peformance Analysis).
Atribut 12 475 4,75 puas
Untuk hasil perhitungan diagram IPA dapat
dilihat pada gambar berikut.
Perhitungan Nilai SERVQUEL
Nilai SERVQUAL dapat dihitumg
dengan rumus sebagai berikut.
Servqual Score = peformance score – expectation
score.
9
c. Kuadran 3 merupakan atribut yang diketahui hasil dari nilai headway dan
dinilai tidak begitu penting dalam kepuasan sirkulasi angkutan dapat ditentukan
pengguna moda transportasi. jumlah armada angkutan yang
d. Kuadran 4 merupakan atribut yang tidak dibutuhkan yaitu sebanyak 15 unit
penting dalam mempengaruhi kepuasan angkutan umum. Perencanaan jadwal
pengguna moda transportasi. angkutan umum rute bandar udara
Blimbingsari ke stasiun kereta api
PENUTUP Rogojampi dimulai pergerakan pada
Kesimpulan pukul 06.10 WIB dan sampai di tujuan
Dari hasil perhitungan dan analisis data pada pukul 06.40 WIB.
penyebaran kuisioner yang disebar kepada
penumpang pesawat terbang dan penumpang Saran
kereta api dapat disimpilkan sebagai berikut. Saran bagi instansi terkait
1. Diharapkan apabila perencanaan ini
1. Persentase jumlah penumpang yang terealisasi pihak bandar udara
setuju akan adanya peningkatan Blimbingsari bersedia menyediakan
pelayanan serta peningkatan sarana dan lahan untuk terminal ataupun halte
prasarana moda angkutan umum sebagai sebagai tempat naik dan turunnya
penghubung dari bandar udara penumpang angkutan umum dan lokasi
Blimbingsari ke stasiun kereta api halte jangan terlalu jauh dari lokasi atau
Rogojampi ternyata cukup signifikan. area bandara Blimbingsari.
Presepsi para responden yang baik akan 2. Untuk dinas perhubungan Kabupaten
adanya angkutan kota sebagai Banyuwangi dan dinas PU Kabupaten
penghubung dari bandar udara Banyuwangi agar supaya tugas akhir ini
Blimbingsari ke stasiun kereta api dapat dijadikan referensi perencanaan
Rogojampi terbukti dengan hasil olah moda angkutan umum di Kabupaten
data kuisioner dari 100 orang responden Banyuwangi.
kurang lebih 82% yang menjawab sangat
setuju terhadap adanya peningkatan Saran bagi peneliti selanjutnya
pelayanan dan peningkatan sarana dan 1. Untuk daerah selain Kabupaten
prasarana transportasi penghubung antara Banyuwangi, bisa dilakukan penelitian
bandar udara Blimbingsari menuju selanjutnya untuk merencanakan moda
stasiun kereta api Rogojampi. transportasi umum yang selain
2. Bedasarkan hasil sebaran data kuisioner menghubungkan langsung dengan daerah
dengan menggunakan service quality, tujuannya tetapi juga bisa secara tidak
menunjukkan bahwa hasil sebaran langsung menghubungkan daerah
kuisioner dapat dinyatakan valid dengan tersebut dengan bandara Blimbingsari.
dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
Pada hasil diagram IPA (importance Daftar Pustaka
peformance analysis) minat penumpang
kereta api maupun penumpang pesawat Abadi Taufan. 2016. “Evaluasi
terbang terhadap perencanaan moda Geometrik dan Struktur Jalan Rel
penghubung antara bandar udara Kereta Api Pada Stasiun Jember –
Blimbingsari menuju stasiun kereta api Rambipuji Dan Arjasa”. Jember :
Rogojampi cukup besar hal ini Universitas Muhammadiyah
ditunjukkan pada kuadran II yang jember.
3. menunjukkan presepsi dan harapan Nasution. 2004. “Manajemen
penumpang terhadap moda yang Transportasi”. Bogor : Ghalia
direncanakan cukup tinggi. Indonesia
4. Bedasarkan perencanaan headway dapat Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI,
dihitung nilai sirkulasi angkutan umum (1997:36)
rute bandar udara Blimbingsari ke stasiun
kereta api Rogojampi yang telah
direncanakan sebesar 75,9 menit. Setelah
10