TINJAUAN PUSTAKA
1. Multimoda
Kajian perencanaan transportasi menggunakan satu atau lebih
angkutan transportasi guna menunjang pergerakan manusia dan/
atau barang pasti melibatkan banyak moda transportasi.
2. Multidisiplin
Kajian perencanaan transportasi melibatkan banyak disiplin keilmuan,
karena berbagai aspek penelitiannya, mulai dari ciri pergerakan,
pengguna jasa, sampai dengan sistem prasarana dan sarana.
Biasanya, perencanaan transportasi melibatkan bidang keilmuan
seperti, sosial, politik, ekonomi, geografi, rekayasa, penelitian
operasional, informatika dan psikologi.
3. Multisektoral
Kajian perencanaan transportasi dengan menyertakan kelembagaan
pemerintah yang berkaitan, misalnya lembaga pemerintah atau
swasta, misalnya Dinas Perhubungan, BPN, Dinas Tata Kota,
Polantas, Operator Bus, Dinas Pendapatan Daerah, dan lain – lain.
41
4. Multimasalah
Perencanaan transportasi bisa menimbulkan permasalahan beragam
yang berkaitan dengan rekayasa, operasional, pengguna jalan,
ekonomi hingga aspek sosial.
d i
2. Sebaran Pergerakan
Sebaran pegerakan atau distribusi perjalanan, yaitu tahapan yang
menghubungkan interaksi antara tata guna lahan, jaringan
transportasi dan arus lalu lintas.
3. Pemilihan Moda
Pemilihan moda terjadi ketika seseorang akan memutuskan
bagaimana mencapai tujuan yang efektif, efisien aman dan nyaman.
4. Pemilihan Rute
Pemilihan rute terjadi ketika seseorang akan memilih dan
memutuskan rute yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan
42
tergantung pada alternatif terpendek, tercepat dan termurah,
sehingga mereka dapat menentukan rute yang terbaik.
44
2. Pencarian Rute Alternatif (Route Search), merupakan proses bagi
pelaku perjalanan dalam menentukan rute yang memungkinkan
untuk mencapai tujuan perjalanannya; dan
45
Dalam penyelenggaraannya sebagai fungsinya, jalan diklasifikan
menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu :
1. Jalan Arteri
Jalan arteri adalah jalan yang melayani lalu lintas yang tinggi
(kendaraan berat) antara kota – kota penting atau antara pusat –
pusat produksi dan ekspor.
2. Jalan Sekunder
Jalan sekunder adalah jalan raya yang melayani lalu lintas yang cukup
tinggi, baik kendaraan ringan maupun berat antara kota – kota penting
dan kota – kota yang lebih kecil juga melayani daerah disekitarnya.
3. Jalan Penghubung
Jalan penghubung adalah jalan untuk keperluan aktivitas daerah yang
sempit juga dipakai sebagai jalan penghubung antara jalan – jalan
golongan yang sama atau berlainan.
46
dibatasi oleh lebar, kedalaman dan tinggi tertentu (PM Pekerjaan
Umum No. 20/PRT/2010 2010).
3. Ruang Pengawasan Jalan (Ruwasja)
Ruang pengawasan jalan adalah ruang tertentu di luar ruang milik
jalan yang penggunaannya diawasi oleh penyelenggara jalan agar
tidak mengganggu pandangan bebas pengemudi, kontruksi jalan, dan
fungsi jalan.
49
(5) Pada tempat yang dapat membahayakan pengguna jalan tol,
harus diberi bangunan pengamanan dengan struktur dan
kekuatan yang dapat menyerap energi benturan kendaraan.
(6) Setiap jalan tol wajib dilengkapi dengan aturan perintah dan
larangan yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas, marka
jalan, dan/atau alat pemberi isyarat lalu lintas.
50
16/PRT/2014 Tentang Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol pasal 3
menyebutkan, Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol mencakup
substansi pelayanan, yaitu :
51
4. Mobilitas.
Mobilitas adalah suatu ukuran kemampuan sesorang untuk
melakukan pergerakan. Indikator untuk aspek layanan ini adalah
kecepatan penanganan hambatan lalu lintas yang mencakup
observasi patroli dan patroli kendaraan derek dengan syarat 30
menit/siklus pengamatan.
5. Keselamatan.
Keselamatan terdiri dari beberapa indikator, yaitu :
a. Sarana pengaturan lalu lintas termasuk di dalamnya
perambuan, marka jalan, guide, post/reflector dan patok per
kilometer.
b. Penerangan jalan umum wilayah perkotaan, disyaratkan
bahwa 100% lampu menyala.
c. Pagar rumija disyaratkan 100% terpenuhi.
d. Penanganan kecelakaan berupa evakuasi korban kecelakaan
ke rumah sakit terdekat dan penderekan gratis.
6. Pertolongan Pertama.
Indikator pertolongan pertama yang digunakan meliputi
keberadaan kendaraan derek, polisi patrol jalan raya, patrol jalan
tol (operator), kendaraan rescue dan sistem informasi.
7. Lingkungan.
Indikator lingkungan yang dimaksud, yaitu berupa kebersihan di
sekitar ruas jalan tol serta tidak ada tanaman yang mengganggu
fungsi jalan tol.
8. Tempat Istirahat (TI) dan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP).
52
kelancaran lalu lintas (PM No. 96 Tahun 2015). Kinerja lalu lintas perkotaan
dapat dinilai dengan menggunakan parameter lalu lintas. Dalam penelitian
ini hanya membahas mengenai besarnya volume lalu lintas jalan nasional
dan jalan tol. Berikut merupakan penjelasan terkait dengan batasan
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.
Keterangan :
C : Kapasitas (smp/jam)
C0 : Kapasitas Dasar (smp/jam)
FCw : Faktor Penyesuaian Lebar Jalan
FCsp : Faktor Penyesuaian Pemisah Arah (hanya untuk jalan tak
terbagi)
FCsf : Faktor Penyesuaian Hambatan Samping dan Bahu Jalan
53
dikenal dalam perencanaan lalu lintas adalah Lalu Lintas Harian Rata
– Rata Tahunan (LHRT) dan Volume Jam Perencanaan (VJP).
1. Lalu Lintas Harian Rata – Rata Tahunan (LHRT) merupakan arus
lalu lintas dalam setahun dibagi jumlah ahri dalam satu tahun (365
hari), sehingga Lalu Lintas Harian Rata – Rata Tahunan (LHRT)
dinyatakan dalam bentuk satuan mobil penumpang (smp) per hari
(PM No. 96 Tahun 2015).
2. Volume Jam Perencanaan (Design Hourly Volume) merupakan
besaran yang dipergunakan dalam perancangan bagian – bagian
dalam jaringan jalan. Satuan yang biasa digunakan adalah
smp/jam. Sepanjang tahun akan terdapat 1 (satu) jam dimana
volume lalu lintas adalah yang tertinggi. Volume lalu lintas
tertinggi ini yang dijadikan sebagai volume jam perencanaan (PM
No. 96 Tahun 2015).
54
Berikut merupakan golongan kendaraan bermotor yang berlaku
pada jalan tol sebagai berikut.
1. Dampak Positif
Dampak positif merupakan suatu pengaruh yang
menimbulkan atau memberikan kesan baik kepada lingkungan
sekitar, sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Pengaruh positif dapat diartikan menunjukkan perubahan ke arah
yang lebih baik.
2. Dampak Negatif
55
Dampak negatif merupakan suatu pengaruh yang
menimbulkan atau memberikan kesan yang buruk kepada
lingkungan sekitar, sehingga dapat menghambat bahkan merusak
lingkungan disekitarnya. Pengaruh negatif ini dapat diartikan
menunjukkan perubahan ke arah yang lebih buruk baik dari
sebelum ataupun setelah adanya pembangunan yang dilakukan.
56
ekonomi, seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, air bersih,
fasilitas rekreasi dan partisipasi dalam proses pembuat keputusan
politik. Sedangkan, transformasi budaya dapat dilihat melalui
semangat kebangsaan dan nasionalisme serta adanya nilai dan
norma yang dianut masyarakat. Dengan penjelasan diatas, dapat
diketahui bahwa pembangunan terjadi di semua aspek kehidupan
masyarakat, ekonomi, sosial, budaya, politik yang berlangsung baik
secara makro (nasional) dan mikro (kelompok/group).
57
lingkungan, sehingga pemerintah dapat memastikan bahwa
sumber daya alam selalu tersedia secara berlanjut baik di masa
kini dan masa yang akan datang.
3. Mengunakan pendekatan yang integratif, artinya pendekatan
yang menyatukan beberapa aspek ke dalam satu proses.
58
kualitas manusia yang dilakukan secara berkelanjutan yang
berlandaskan kemampuan nasional dengan tantangan perkembangan
global. Pelaksanaan pembangunan akan membantu mewujudkan
aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek politik, ekonomi, sosial budaya
dan pertahanan kemanan secara menyeluruh untuk mewujudkan
kehidupan yang sejajar dan sederajat. Di Indonesia, pembangunan
infrastruktur masih belum merata khususnya di wilayah pedesaan.
Ketidakmerataan pembangunan wilayah ini menyebabkan
pertumbuhan ekonomi yang tidak merata, hal ini tentu akan
mempengaruhi kesejahteraan sosial di wilayah setempat. Saat ini
Indonesia sudah banyak melakukan pembangunan infrastruktur
dengan tujuan untuk membantu masyarakat secara perlahan
memenuhi kebutuhan hidupnya. Suatu pembangunan dapat
dikatakan berhasil apabila, pembangunan tersebut memberikan
dampak baik bagi masyarakat di kawasan tersebut baik dari segi
sosial maupun ekonomi (Ramadhanti 2019).
59
aktif masyarakat dalam pembangunan, mengurangi gangguan
keamanan, serta menghapuskan potensi konflik sosial untuk
tercapainya Indonesia yang maju, mandiri dan adil.
60
Dalam kehidupan sosial, keluarga menjadi faktor utama dalam
menentukan tingkat ketercapaian pendidikan anak – anknya. Namun,
pendidikan keluarga tidak hanya tergantung pada satu keluarga itu
saja, sehingga suatu keluarga hidup berdampingan dengan keluarga
lainnya. Pada kondisi sosial ekonomi berkaitan era tantara status
sosial dan kebiasaan hidup sehari – hari, sehingga secara tidak
langsung menjadi suatu budaya dan kebiasaan di kalangan kelompok
atau individu tertentu. Kebiasaan hidup tersebut kemudian disebut
dengan culture activity, hal tersebut juga menunjukan bahwa pola
interaksi atau pergaulan hidup antara individu menunjukan adanya
perbedaan kedudukan dan deratan atau status kriteria dalam
membedakan status pada masyarakat. Menurut R. Linton dalam
Irfantri, 2018 menyatakan, kondisi sosial masyarakat mempunyai 5
(lima) indikator, yaitu umur dan jenis kelamin, pekerjaan, prestise,
family atau kelompok rumah tangga dan keanggotan dalam kelompok
perserikatan. Dari kelima indikator tersebut, hanya indikator umur
dan jenis kelamin yang tidak terpengaruh oleh proses pendidikan,
sehingga hanya 4 (empat) indikator yang perlu diukur tingkat
perbaikannya untuk mengetahui tingginya manfaat sosial bagi
masyarakat.
61
2. Tingkat pendidikan yang berbeda – beda antar individu,
semakin individu memiliki pendidikan yang lebih baik, maka
akses yang dimilikinya akan lebih besar.
3. Sumber daya ekonomi setiap individu yang berbeda.
4. Tingkat kekuasaan untuk mempengaruhi institusi masyarakat
62
dapat menimbulkan terjadinya perbedaan diantara kalangan individu
maupun kelompok, misalnya keluarga yang memiliki status ekonomi
kurang mampu akan cenderung memikirkan bagaimana memenuhi
kebutuhan pokok dan akan lebih berkonsentrasi terhadap pemenuhan
kebutuhan dasar yang menunjang kehidupannya dan keluarganya.
Sebaliknya, orang dengan tingkat ekonomi yang tinggi akan
mempunyai kesempatan yang lebih besar dalam menempuh
pendidikan, dimana orang dengan kemampuan ekonomi yang tinggi
akan lebih mudah menerima informasi, sehingga semakin mudah
mendapat pengetahui yang baik. Ukuran atau kriteria yang digunakan
untuk menggolongkan masyarakat ke dalam kelas tertentu adalah
sebagai berikut :
63
itu sendiri, sebagai contoh manusia yang ada di lingkungan baik
maka secara ekonomi akan terpenuhi, tidak kekurangan pangan dan
sandang, memiliki rumah, berpendidikan, merasa aman dan nyaman
serta terpenuhinya sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk memenuhi semua kebutuhan
tersebut, manusia harus memiliki pekerjaan dan pendapatan yang
tepat dan sesuai. Kondisi sosial ekonomi masyarakat akan selalu
mengalami perubahan seiring berjalannya waktu dengan
menyesuaikan keadaan lingkungan disekitarnya.
1. Lebih berpendidikan;
2. Mempuyai status sosial yang ditandai dengan tingkat
kehidupan, kesehatan, prestise, pekerjaan dan pengenalan diri
terhadap lingkungan;
3. Mempunyai tingkat mobilitas ke atas lebih besar;
4. Mempunyai ladang luas;
5. Lebih berorientasi pada ekonomi komersial produk;
6. Mempunyai sikap yang lebih berkenaan dengan kredit; dan
7. Pekerjaan lebih spesifik.
Berdasarkan hal diatas, maka kondisi sosial ekonomi
merupakan segala sesuatu yang berhubungan dalam hal memenuhi
kebutuhan yang pada setiap individu maupun kelompok
(masyarakat). Terdapat beberapa faktor yag menentukan tinggi
rendahnya sosial ekonomi masyarakat, diantaranya adalah tingkat
pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, kondisi lingkungan
tempat tinggal, kepemilikan kekayaan dan partisipasi dalam aktivitas
64
kelompok dari komunitasnya. Dalam hal ini, uraian dalam penelitian
ini hanya dibatasi 4 (empat) faktor, diantaranya sebagai berikut:
1. Tingkat Pendidikan.
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan,
keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang
diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
pengajaran, pelatihan atau penelitian. Di Indonesia,
pendidikan diupayakan untuk mewujudukan individu agar
dapat mengembangkan potensi dirinya dengan bekal
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, pendidikan
diselenggarakan melalui 2 (dua) jalur, yaitu pendidikan
sekolah (pendidikan formal) dan jalur pendidikan luar
sekolah (pendidikan non formal). Berdasarkan Undang –
Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan,
menyebutkan batasan atau tingkatan pendidikan dibedakan
menjadi 3 (tiga), yaitu :
a. Pendidikan Dasar/rendah (SD-SMP/MTs);
b. Pendidikan Menengah (SMA/SMK); dan
c. Pendidikan Tinggi (D3/S1).
2. Pendapatan.
Pendapatan adalah jumlah semua hasil suatu
pekerjaan yang diterima dalam bentuk uang dan/atau
barang. Menurut Sumardi dalam Yerikho mengemukakan
65
bahwa pendapatan yang diterima oleh seseorang akan
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang ditempuh. Dengan
individu yang memiliki pendidikan yang tinggi kesempatan
untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik akan tinggi,
sehingga peluang mendapatkan pendapatan yang tinggi
lebih besar. Sedangkan, bagi individu yang memiliki
pendidikan rendah. Kesempatan memperoleh pekerjaan
yang lebih baik akan rendah, sehingga peluang
mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi akan rendah.
Pendapatan sosial ekonomi seseorang dapat
merumuskan indikator kemiskinan yang representatif, hal
tersebut karena pendapatan merupakan variabel yang
secara tidak langsung mempengaruhi apakah seseorang
atau kelompok orang akan mampu atau tidak untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak sebagai
manusia yang memiliki harkat dan martabat. Berdasarkan
pendapatan keluarga, kedudukan sosial ekonomi
digolongkan menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu :
a. Golongan Ekonomi Rendah.
Golongan masyarakat berpenghasilan rendah, yaitu
masyarakat yang menerima pendapatan lebih rendah
dari keperluan untuk memenuhi tingkat hidup yang
minimal dengan besar pendapatan < Rp.1.500.000 per
bulan.
66
c. Golongan Ekonomi Tinggi.
Golongan masyarakat berpenghasilan tinggi, yaitu
masyarakat yang dapat memenuhi kebutuhan hidup
baik kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang
tanpa ada rasa khawatir. Dimana, pendidikan bukan
sebagai acuan kehidupan menjadikan budaya dalam
keluarga untuk menjaga marwah (kehormatan dan
harga diri). Golongan ini memiliki pendapatan lebih dari
tiga juta lima ratus ribu rupiah per bulan (>
Rp.3.500.000).
3. Kepemilikan Kekayaan.
Kepemilikan kekayaan atau fasilitas adalah kepemilikan
barang berharga yang memiliki nilai tinggi dalam suatu
rumah tangga. Kepemilikan kekayaan atau fasilitas,
diantaranya:
a. Barang Primer
Barang primer merupakan barang yang sangat penting
keberadaannya untuk menunjang kebutuhan hidup
yang sifatnya wajib untuk dipenuhi, misalnya sembilan
bahan pokok (sembako), rumah tempat tinggal,
pakaian.
b. Barang Sekunder
Barang sekunder merupakan jenis barang ataupun jasa
yang diperlukan setelah semua kebutuhan barang
primer terpenuhi, misalnya sepeda motor, televisim
telepon genggam dan lainnya.
c. Barang Tersier
Barang tersier merupakan barang kebutuhan yang
sifatnya mewah, tidak sederhana dan berlebihan yang
timbul akibat kebutuhan barang primer dan barang
sekunder telah terpenuhi, contonya mobil, AC,
apartemen, rumah mewah dan lain sebagainya.
67
4. Pekerjaan
Yang dimaksud dengan pekerjaan disini ialah jenis
perbuatan atau kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh
imbalan atau upah. Pekerjaan juga dapat disebut sebagai
mata pencaharian atau pokok penghidupan manusia.
Dalam kondisi sosial ekonomi pekerjaan akan
menentukan status sosial ekonomi, karena dengan bekerja
segala kebutuhan akan dapat terpenuhi. Pekerjaan juga
didefinisikan sebagai usaha manusia untuk mendapatkan
kepuasan dan mendapatkan imbalan atau upah berupa
barang dan jasa juga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
(Irfantri 2018). Pekerjaan yang ditekuni setiap individu
berbeda – beda, hal itu menyebabkan perbedaan tingkat
penghasilan dari yang rendah hingga yang lebih tinggi
tergantung pekerjaan yang ditekuni. Menurut ISCO
(Standard Clasification of Oecupation) pekerjaan
diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :
a. Pekerjaan yang berstatus tinggi, yaitu tenaga ahli
dan ahli jenis, pemimpin ketatalaksanaan dalam
suatu instansi pemerintahan maupun swasta serta
tenaga administrasi ketatausahaan.
b. Pekerjaan yang bertatus sedang, yaitu pekerjaan
dibidang penjualan dan jasa.
c. Pekerjaan yang berstatus rendah, yaitu buruh tani
dan buruh pabrik.
68
model prediksi seperti halnya regresi linear atau biasa disebut dengan
istilah Ordinary Least Squares (OLS) Regression. Perbedaannya adalah
dalam regresi logistik, peneliti memprediksi variabel terikat berskala
dikotomi. Skala dikotomi adalah skala data nominal dengan 2 (dua)
kategori, misalnya Ya dan Tidak, Baik dan Buruk atau Tinggi dan Rendah.
Dalam analisis regresi logistik terdapat asumsi yang digunakan dalam
analisis ini, yaitu :
a. Regresi logistik tidak membutuhkan hubungan linear antara
variabel independent dengan variabel dependen;
b. Variabel independent tidak memerlukan asumsi multivariate
normality;
c. Asumsi homokedasitas tidak diperlukan;
d. Variabel bebas tidak perlu diubah ke dalam bentuk matrik (interval
atau skala ratio);
e. Variabel dependent harus bersifat dikotomi;
f. Variabel independent tidak harus memiliki keragaman yang sama
antar kelompok variabel;
g. Kategori dalam variabel independent harus terpisah satu sama lain
atau bersifat eksklusif;
h. Sampel yang diperlukan dalam jumlah relatif besar, minimum
dibutuhkan hingga 50 sampel data untuk sebuah variabel prediktor
(independent);
i. Dapat menyeleksi hubungan karena menggunakan pendekatan
non linier log transformasi untuk memprediksi odds ratio. Odd
dalam regresi logistik sering dinyatakan sebagai probabilitas.
69
3.9 Probabilitas
Probabilitas (peluang) adalah pernyataan kuantitatif mengenai
kemungkinan suatu kejadian yang akan terjadi. Probabilitas dalam analisis
regresi logistik dapat disebut dengan Odds. Ukuran probabilitas dikaitkan
dengan suatu kejadian Y dan dinyatakan sebagai P(Y) yang bernilai 0 ≤
P(Y) ≤ 1.
Rumus III. 2
70
3.11 Analisis Deksriptif Kuantitatif
Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Muhson
2018).
71
tinjauan dari penelitian terdahulu serupa yang dijabarkan dalam bentuk
tabel.
72
Tabel III. 2 Penelitian Terdahulu
73
TAHUN LOKASI METODE ALASAN MENJADI
NO JUDUL PENELITIAN PENELITI HASIL PENELITIAN
PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN TINJAUAN
Penelitian ini membahas
Analisis Dampak Pendapatan pada UMKM di Tebing Tinggi
dampak ekonomi
Pembangunan Jalan JalanTol dan bengkel mengalami penurunan begitu
pembangunan
Tol Trans Sumatera Milla Naeruz, Trans juga halnya dengan tenaga kerja. UMKM
Kuantitatif khususnya pada
Terhadap Pendapatan Aisyah Sumatera yang mengurangi pegawai dikarenakan
3 2022 Pendekatan pendapatan masyarakat
Masyarakat Bagian Damayanti, (Medan - menurunnya pendapatan. Hasil diolah
Deskriptif dan sebagai referensi
Sumatera Utara Mira Tanjung Tebing menggunakan Smart PLS. Tarif Jalan tol
perbandingan dalam
(Medan - Tebing Tinggi) trans sumatera medan – tebing tinggi,
metode analisis data
Tinggi) dianggap terlalu mahal bagi pengguna.
yang digunakan.
Dari analisis nilai waktu, didapatkan
Penelitian ini
penghematan rata-rata sebesar 21%. Dari
Analisis Manfaat membahasa manfaat
hasil analisis biaya operasional kendaraan,
Ekonomi I Putu Angga Jalan Lingkar ekonomi terhadap
didapatkan penghematan biaya sebesar
4 Pembangunan Jalan Darata 2021 Majalaya di Kuantitaif pembangunan dan
20% dan dari analisis kelayakan proyek
Lingkar Majalaya di Zunaeca CBD Majalaya sebagai pembanding
didapatkan nilai NPV sebesar Rp.
CBD Majalaya terhadap metode analisis
100.474.785.307, IRR sebesar 27.17%
yang akan digunakan
dan BCR sebesar 1.94
Hasil kelayakan ekonomi diperoleh nilai
Penelitian ini menjadi
BCR=2,32,NPV=Rp24.227.067.710.657,20
referensi karena
dan IRR=11,97%. Hasil kelayakan
Analisis Kelayakan Jyoti berkaitan dengan Jalan
Rencana finansial diperoleh nilai BCR = 1,18 NPV
Ekonomi dan Finansial Krisnananda Tol Gilimanuk - Mengwi
Jalan Tol = Rp3.344.797.279.603,31, IRR = 5,59%,
5 Pembangunan Jalan dan Anak 2021 Kuantitaif dari segi kelayakan
Gilimanuk - dan PP pada tahun 32 bulan ke 2 setelah
Tol Mengwi - Agung Gde proyek dan sebagai
Mengwi jalan tol dioperasikan. Disimpulkan
Gilimanuk Kartika pembanding terhadap
pembangunan Jalan Tol Gilimanuk -
penelitian yang akan
Mengwi layak dari segi ekonomi dan
dilakukan.
finansial
74
TAHUN LOKASI METODE ALASAN MENJADI
NO JUDUL PENELITIAN PENELITI HASIL PENELITIAN
PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN TINJAUAN
1. Pada hasil pembebanan menggunakan
Vissim kinerja jaringan jalan pada
kawasan Sikur - Paokmotong pada tahun
2016 dan tahun rencana 2021
Analisis Kelayakan menujukkan adanya jalan penghubung Penelitian ini menjadi
Perencanaan baru kinerja jaringan jalan menjadi lebih referensi dalam hal
Desa Sikur -
Pembangunan Jalan Dessy Angga baik. analisis terhadap
Desa
Penghubung (Missing Afrianti, Sigit 2. Efisiensi biaya perjalanan pertahun perencanaan sebelum
Paokmotong
6 Link) Antara Desa Irfansyah dan 2018 Kuantitatif akibat adanya penghematan waktu pembangunan dilakukan,
Kabupaten
Sikur Sampai Desa Meyrissa Putri perjalanan pada tahun 2036 adalah dengan perbedaan
Lombok
Paokmotong Dewandaru sebesar Rp.217.314.417,00. Efisiensi analisis yang dilakukan
Timur
Kabupaten Lombok biaya bahan bakar tahun 2036 sebesar terhadap kelayakan dari
Timur Rp1.871.533.600,00. Total efisiensi biaya segi ekonomi.
perjalanan tahun 2036 sebesar
Rp.2.088.848.017,00
3. Memiliki NPV = Rp.1.455.902.264, IRR
= 20,96% dan BCR = 1
75
TAHUN LOKASI METODE ALASAN MENJADI
NO JUDUL PENELITIAN PENELITI HASIL PENELITIAN
PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN TINJAUAN
Dampak Pembangunan
Infrastruktur Jalan
Desa Terdapat dampak pembangunan
Terhadap Penelitian ini menjadi
Semangat Kualitatif infrastruktur jalan terhadap pertumbuhan
Pertumbuhan Ekonomi Vina Maria referensi terkait konsep
8 2018 Gunung, Pendekatan ekonomi masyarakat di Desa Semangat
Masyarakat Di Desa Ompusunggu pembangunan dan
Kabupaten Deskriptif Gunung baik dari segi positif maupun
Semangat Gunung, infrastruktur.
Karo negatif.
Kabupaten Karo,
Sumatera Utara
76
TAHUN LOKASI METODE ALASAN MENJADI
NO JUDUL PENELITIAN PENELITI HASIL PENELITIAN
PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN TINJAUAN
1. Pembangunan mempengaruhi
perekonomian karena dapat memangkas
waktu tempuh dan
menumbuhkembangkan sektor industri,
Penelitian menjadi
karena hasil produksi industri
tinjauan karena
Wilayah memanfaatkan jalan tol untuk
membahas mengenai
Terdampak penghematan biaya operasional lajur
dampak pembangunan
Dampak Pembangunan Langsung Kualitatif produksi barang/jasa
terhadap kondisi sosial
Jalan Tol Bocimi Pembangunan (explonatory 2. Terjadi perubahan strata sosial akibat
ekonomi serta
9 Terhadap Sosial, Ina Revayanti 2019 Jalan Tol research) adanya dana pengganti dari kegiatan
lingkungan sekitar
Ekonomi Masyarakat di Bogor - Clawi dan pembangunan jalan tol dan perubahan
pembangunan dan
Kabupaten Sukabumi - Sukabumi di Deskriptif pola perikehidupan (peningkatan
sebagai pembanding
Kabupaten pendapatan, perubahan kondisi
metode analisis terhadap
Sukabumi perumahan, peralihan profesi dan
penelitian yang akan
kepemilikan harta benda)
dilakukan.
3. Pembangunan jalan tol berdampak
buruk terhadap lingkungan karena
menyebabkan polusi debu, kondisi udara
menjadi lebih panas serta terjadi banjir.
Jalan Tol Pembangunan jalan tol Cikampek -
Effect Of Toll Road
Cikampek - Palimanan kondisi sosial ekonomi Sebagai refensi terhadap
Construction Cikampek Suci Puji
Paliaman di masyarakat di Kecamatan Kalijati tidak penelitian yang serupa
- Palimanan on Socio - Astuti, Epon
10 2020 Kecamatan Kualitatif berpengaruh terhadap mata pencaharian dan pembanding
Economic in Kalijati Ningrum, dan
Kalijati pokok, namun menunjukkan pengaruh terhadap jenis metode
District of Subang Jupri
Kabupaten terhadap pendapatan dan kepemilikan analisis yang dilakukan.
Regency
Subang tempat tinggal di Kecamatan Kalijati
77
TAHUN LOKASI METODE ALASAN MENJADI
NO JUDUL PENELITIAN PENELITI HASIL PENELITIAN
PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN TINJAUAN
Terjadi perubahan sesudah adanya
pembangunan jalan tol Surabaya -
Dampak Pembangunan Mojokerto. Masyarakat tidak lagi
Jalan Tol Surabaya - melakukan gotong royong = 84,51%,
Desa Bebekan Penelitian ini menjadi
Mojokerto Terhadap tidak lagi melakukan kegiatan kerja bakti
Kecamatan referensi dan
Kondisi Sosial Ekonomi Anggia Ferdini = 85,92%, tetap melakukan kegiatan
11 2019 Taman Kualitatif pembanding terhadap
Masyarakat Desa Hadiyanti silahturahmi = 57,75%, serta tidak lagi
Kabupaten analisis kondisi sosial
Bebekan Kecamatan melakukan kegiatan memenuhi undangan
Sidoarjo ekonomi yang dilakukan.
Taman Kabupaten = 52,11%. Pendapatan masyarakat tidak
Sidoarjo mengalami perubahan dan tingkat
kesejahteraan tidak mengalami
perubahan.
Dampak Sosial
Kualitatif Sebagai refensi terhadap
Ekonomi Masyarakat Jalan Lingkar Pembangunan jalan tol memberikan
Pendekatan penelitian yang serupa
Akibat Pengembangan Bambang Tri Wilis, manfaat dan dampak positif baik ekonomi
12 2017 Deskriptif dan pembanding
Lingkar Wilis di Kurnianto Kabupaten maupun sosial terhadap masyarakat di
(Miles & terhadap jenis metode
Kabupaten Tulungagung Kabupaten Tulungagung
Huberman) analisis yang dilakukan.
Tulungagung
Masyarakat Kelurahan Muara Fajar Timur Sebagai referensi
Identifikasi Dampak tidak merasa terganggu dengan adanya terhadap definisi kondisi
Sosial Ekonomi polusi udara maupun suara yang sosial ekonomi, jalan tol
Kelurahan
Terhadap Masyarakat Marfi'ah Ayu ditimbulkan. Pembangunan jalan tol dan pembangunan serta
13 2018 Muara Fajar Kualitatif
Akibat Pembangunan Nurida membantu masyarakat memperoleh sebagai pembanding
Timur
Jalan Tol Pekanbaru - lapangan pekerjaan dan jumlah terhadap analisis
Dumai pendapatan masyarakat mengalami penelitian yang
kenaikan 70%. dilakukan.
78
TAHUN LOKASI METODE ALASAN MENJADI
NO JUDUL PENELITIAN PENELITI HASIL PENELITIAN
PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN TINJAUAN
Sebelum adanya pembagunan jalan tol
Kajian Dampak
bsia dikatakan kesejahteraan masyarakat
Pembangunan Jalan Wahyu Dwi Penelitian ini menjadi
belum terpenuhi. Pembangunan jalan tol
Tol Terhadap Prakoso, Pryo Di Sekitar Kualitatif referensi karena
memberikan dampak peningkatan
14 Kesejahteraan Sosial Sularso, 2020 Pintu Tol Pendekatan didalamnya membahas
kesejahteraan sosial warga di sekitar
Warga Di Sekitar Pintu Indriyana Dwi Madiun Deskriptif kesejahteraan sosial
pintu tol Madiun mengalami peningkatan
Tol Madiun Tahun Mustikarini terhadap pembangunan.
baik dari jaminan sosial, pendidikan,
2020
kesehatan, wisata, pendapatan.
1. Biaya operasioal dan pemeliharaan
yang dikeluarkan oleh PT Hutama Karya
selama 36 tahun =Rp.1.506.246.723.520 Penelitian ini menjadi
Analisis Kelayakan
Jalan Tol Kualitatif 2. Pendapatan tol dengan tarif tol metode referensi dan
Finansial Proyek
15 Fitri Annisa 2021 Pekanbaru - Pendekatan PCI = Rp.8.210.163.530.975, sedangkan pembanding terhadap
Pembangunan Jalan
Dumai Deskriptif berdasarkan tarif berlaku = analisis pembangunan
Tol Pekanbaru - Dumai
Rp.11.170.309.536.050 infrastruktur
3. Kelayakan secara finansial belum
menapai pengembalian keuntungan
H.Purwoto, R. Penelitian ini menjadi
Budhiarto, Analisis terhadap ketiga kasus proyek
1. Bandara tinjauan pustaka sebagai
D.Widhyarto, infrastruktur KPBU menunjukkan skala
Development of Ex- Komodo referensi pengembangan
J.Agriawan, D. dampak yang berbeda dari setiap proyek,
Ante Analysis Method 2. PJU metode analisis terhadap
Kurniawan, Kualitatif karena dipengaruhi karakter pelayanan
16 on Socio Economic 2021 Surakarta dampak sosial ekonomi
J.Soesmardjito, (Ex-Ante) yang diberikan oleh masing - masing
Impact of Kotamadya yang berbeda serta
H. Lastito, J. proyek infrastruktur, besaran total
Infrastructure Project 3. KEK sebagai literatur
Jati, Dwi investasi dan skala proyek yang berbeda
Mandalika terhadap konsep dampak
Novitasari satu dengan yang lain.
sosial pembangunan.
79
TAHUN LOKASI METODE ALASAN MENJADI
NO JUDUL PENELITIAN PENELITI HASIL PENELITIAN
PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN TINJAUAN
Penelitian ini memberikan kontribusi:
1. Dengan menggunakan anlisis SD dapat
Penelitian ini menjadi
melakukan analisis terintegrasi
tinjauan sebagai
pembangunan perkerasan berkelanjutan.
referensi dalam kondisi
Kualitatif 2. Kebijakan dikaji bertujuan untuk
Environmental and Jaringan Jalan dampak lingkungan dan
Angie Ruiz dan (Pemodelan menggambarkan interaksi antara variabel
17 Economic Impact 2020 Beraspal di ekonomi dengan metode
Jose Guevara Dinamika teknis, lingkungan dan ekonomi dalam
Dynamic Consideration Chili analisis yang berbeda
Sistem) konteks jaringan jalan yang ada.
serta objek penelitian
3. Membantu membangkitkan kesadaran
yang terkait kebijakan
tentang hubungan antara strategi
dinamis.
pemeliharaan yang memadai dan dampak
lingkungan.
80
TAHUN LOKASI METODE ALASAN MENJADI
NO JUDUL PENELITIAN PENELITI HASIL PENELITIAN
PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN TINJAUAN
Variabel biaya transportasi dan waktu
tempuh berkorelasi dan mempunyai Penelitian ini sebagai
Analisis Preferensi
pengaruh yang kuat jalan dalam referensi dan
Pengguna Kendaraan
Sony Yohannes Jalan Tol pemilihan rute jalan jalan tol. Hampir pembanding terhadap
Pribadi Terhadap
19 Van Helen dan 2020 Bawen - Kuantitatif seluruh masyrakat cenderung metode analisis yang
Pemilihan Rute Antara
Ir. Dibyo Susilo Salatiga menggunakan jalur non tol ketimbang digunakan dengan
Jalan Tol Dengan Jalan
jalur tol, namun ada beberapa variabel penelitian yang
Arteri
masyarakat lebih memilih melalui jalan tol berbeda
karena berbagai faktor
Faktor yang berpengaruh terhadap
Jalan Tol
pemilihan rute oleh pengguna jalan Penelitian ini sebagai
Darmawan Adi Trans
Pemilihan Rute Jalan adalah tarif tol, penghematan waktu referensi dan
Suanto, Sumatera,
Tol Menggunakan Kualitatif tempuh dan pendapatan per bulan. pembanding terhadap
Aleksander ruas
20 Model Pilihan Diskrit 2020 Pendekatan Berdasarkan grafik sensitivitas tarif tol metode analisis yang
Purba dan Terbanggi
Dari Pengguna Jalan Deskriptif menunjukkan arah negatif (-), semakin digunakan dengan
Chatarina Besar -
Tol besar kenaikan tarif tol maka akan variabel penelitian yang
Niken Pematang
mengurangi probabilitas pengguna berbeda
Panggang
memilih jalan tol.
81
TAHUN LOKASI METODE ALASAN MENJADI
NO JUDUL PENELITIAN PENELITI HASIL PENELITIAN
PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN TINJAUAN
Adi Susanto,
Penelitian ini menjadi
Dewa Putu
referensi karena
Punia, Jalan Tol Bali
menggunakan analisis
Analisis Faktor Yang Santausa Mandara Variabel berpengaruh pada pemilihan
regresi logistik untuk
Berpengaruh Terhadap Purnama Salin, (Benoa, (signifikan) adalah pendapatan keluarga,
22 2017 Kualitattif menentukan probabilitas
Pemilihan Rute Jalan Juliaman Bandara jarak tempuh dan persepsi kenyamanan
pemilihan rute dan
Tol Bali Mandara Pangaribuan, Ngurah Rai, dan keamanan berlalu lintas.
sebagai pembanding
Fery Subekti, Nusa Dua)
terkait probabilitas
Ricko
pemilihan rute.
Yudhanta
82
TAHUN LOKASI METODE ALASAN MENJADI
NO JUDUL PENELITIAN PENELITI HASIL PENELITIAN
PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN TINJAUAN
Pengemudi mobil truk memilih jalan tol
karena faktor jarak, waktu perjalanan, Penelitian ini sebagai
biaya perjalanan, kemacetan, dan tempat referensi dan
Analisis Model Perilaku
Jalan Tol pemberhentian yang tersedia. Hasil dari pembanding terhadap
Pengemudi Mobil Truk
23 Alfawi Saputra 2021 Trans Kualitatif uji sensitifitas antara Biaya dan Waktu metode analisis yang
Dalam Pemilihan Rute
Sumatera dapat disimpulkan bahwa pengemudi digunakan dengan
Jalan (Route Choice)
mobil truk lebih sensitif terhadap variabel variabel penelitian yang
waktu, maka didapatkan Model Ujt = berbeda.
0,414 – 0,28 * (Biaya) – 0,057 * (Waktu).
Studi Karakteristik dan
Jalan Tol
Pemilihan Rute Variabel yang berpengaruh signifikan Penelitian ini sebagai
Surabaya -
Pengguna Jalan Tol dalam perpindahan rute pengguna jalan referensi dan
Yanida Mojokerto
Surabaya - Mojokerto tol ialah pendidikan terakhir SD, tujuan pembanding terhadap
Agustina dan dan Jalan Tol
24 Terhadap Jalan Tol 2020 Kualitatif perjalanan bekerja/dinas, tujuan metode analisis yang
Hera Krian-
Krian - Legundi- perjalanan berlibur, posisi dalam digunakan dengan
Widyastuti Legundi-
Bunder-Manyar kendaraan sebagai pengemudi, dan variabel penelitian yang
Bunder-
Menggunakan Metode frekuensi > 1x sebulan s/d 1x Seminggu. berbeda
Manyar
Stated Preference
Penelitian ini sebagai
Hasil data regresi multinomial logistik
Karakteristik Pelaku Christmas E. L. referensi dan
kategori jalan nasional, variabel waktu
Perjalanan Dalam Masinambow, pembanding terhadap
Jalan Manado tempuh dan kemacetan berpengaruh
25 Memilih Rute – Studi Semuel Y. R. 2018 Kualitatif metode analisis yang
- Airmadidi siginifikan terhadap keputusan pemilihan
Kasus : Jl. Manado - Rompis, Theo digunakan dengan
rute jalan sukarno dibanding jalan
Airmadidi K. Sendow variabel penelitian yang
nasional.
berbeda
83
TAHUN LOKASI METODE ALASAN MENJADI
NO JUDUL PENELITIAN PENELITI HASIL PENELITIAN
PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN TINJAUAN
Variabel yang mempengaruhi untuk
berpindah ke jalan tol yaitu tarif dan
Penelitian ini sebagai
kemacetan atau kepadatan kondisi jalan
Ade Yudha referensi dan
(VCR). Apabila tarif tol berada di bawah
Kajian Potensi Iswara, Fahry Jalan Tol pembanding terhadap
angka Rp 1.000,00/km dan VCR diatas
26 Pengguna Jalan Tol Husein, Ludfi 2017 Malang - Kualitatif metode analisis yang
0,5 maka potensi pengguna tol akan
Malang - Kepanjen Djakfar, Hendi Kepanjen digunakan dengan
semakin meningkat, dan potensi
Bowoputro variabel penelitian yang
pengguna tol akan mengalami penurunan
berbeda
bila tarif tol berada diatas Rp 6000,00/km
dan VCR dibawah 1
Peluang pergeseran berdasarkan analisis
Analisis Peluang sensitivitas biaya perjalanan, waktu
Penelitian ini sebagai
Pergeseran Muhammad tempuh dan kemudahan rute,
referensi dan
Penggunaan Jalan Arif Wibowo, Jalan Tol menunjukan peningkatan kinerja jalan tol
pembanding terhadap
Arteri Ke Jalan Tol Dr. Sri Maryati, Bandar dapat mendorong masyarakat pelaku
27 2016 Kualitatif metode analisis yang
Studi Kasus: Dampak ST., MIP., Lampung – perjalanan Bandar Lampung-Metro untuk
digunakan dengan
Pembangunan Jalan Zulqadri Ansar, Metro sanggup melakukan pertambahan biaya
variabel penelitian yang
Tol Bandar Lampung – S.T., M.T. dengan selisih waktu tempuh dari jalan
berbeda
Metro reguler tidak terlalu besar (lebih lama)
atau terlalu kecil (lebih cepat).
Sumber : Analisis Data, 2022
84