DISUSUN OLEH :
Oleh:
Kelas : B1 (Pagi)
NPM : 2007210216P
A. Pengertian Transportasi
Transportasi adalah kegiatan pemindahan penumpang dan barang dari suatu tempat ke
tempat lain.
3. Setelah roda ditemukan, manusia mulai membuat alat transpotasi (Sarana) dengan
menggunakan tenaga hewan
4. Tantangan tersebut dipercahkan pada “Era revolusi industry” pada tahun 1829
mesin uap ditemukan.
C. Jenis-jenis transportasi
1. Transportasi darat
2. Transportasi laut
3. Transportasi udara
1. Manfaat ekonomi
2. Manfaat sosial
3. Manfaat politis
4. Manfaat kewilayahan.
Pertemuan 2
2. Tempat tinggal meliputi lokasinya, tiper rumah, tipe lingkungan dan lain-lain.
3. Pola konsumsi
1. Biaya adalah faktor yang menentukan dalam transportasi untuk penetapan tarif,
alat control agar dalam pengoperasian mencapai tingkat efektifitas dan efisien,
contoh : biaya modal, biaya operasional.
2. Tarif angkutan yaitu daftar yang memuat harga-harga untuk para pemakai jasa
angkutan yang disusun secara teratur. Jenis-jenisnya : Tarid menurut trayek, tarif
local, tariff diferensial, tariff peti kemas.
Pertemuan 3
A. Sistem Transportasi
1. Sistim kegiatan/Bapenas, Bappeda, dll
2. Sistim jaringan/Dephub, Bin a Marga
3. SIstem Pergerakan/DLLAJR, POLANTAS
4. Sistem kelembagaan/Institusi.
B. Tujuan Transportasi dalam peradapan Manusia
1. Sarana perpindahan
2. Sarana peningkatan taraf hidup
3. Perananan ekonomi
4. Peranan sosial
5. Peranan politik
6. Peranan lingkungan
C. Moda Transportasi:
1. Moda Air
2. Moda Darat
3. Moda Jalan Raya
4. Moda Rel
5. Moda Udara
6. Moda Pipa
7. Moda Lainnya
Pertemuan 5
A. Desain Lokasi
Dalam pemilihan lokasi harus dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan
biaya dan effisiensi operasional dan fasiltas yang akan dibangun.
bentuk permukaan dan/atau fasilitas yang telah ada Informasi yang biasanya
dibutuhkan dalam desain dan perencanaan lokasi adalah :
1. Tata guna lahan, penyebaran penduduk dan kepadatan penduduk
2. Struktur geologis suatu daerah
3. Potensi pengembangan industri, pertanian,atau rekreasi dimasa depan
4. Jalan biasa dan jalan raya yang telah ada didaerah itu
5. Utilitas dan fasilitas yang ada didaerah itu
6. Foto-foto dari fitur-fitur pengendalian
7. Peta-peta fotogrametrik dari daerah bersangkutan
Garis-garis besar tahap yang dibutuhkan untuk memilih suatu alinyemen jalan sbb:
a. Peta-peta topografi dipersiapkan untuk memilih lokasi pendahuluan (biasanya
berdasarkan survey udara dan/atau pemetaan)
b. Sebuah peta dasar (skala 1 inci = 200 ft ; interval kontur 2 sampai 5 ft) digunakanutk
mempelajari setiap alternatif kemungkinan.
c. Rincian-rincian topografik dimasa datang ditambahkan untuk memilih satu desain dan
lokasi akhir dan alinyemen ini ditandai pada satu set peta ( 1 inci = 100 ft; interval
kontur hingga 2 ft )
d. Dengan menggunakan sistem koordinat untuk menempatkan fitur2 yg dianggap
penting. Ditetapkan pengendalian horizontal dan vertikal untuk memastikan tinggi
alinyemen akhir.
e. Dalam pemilihan alinyemen akhir digunakan beberapa kriteria. Beberapa kriteria
utama adalah biaya proyek,biaya bagi pengguna dan non pengguna,dampak
lingkungan dan sosial yg timbul dengan adanya proyek, dampak jangka panjang dan
jangka pendek pada berbagai kelompok sosial, dan dampak sejarah dan arkeologis.
3. Kecepatan Desain
adalah suatu kecepatan yg khusus digunakan untuk menentukan berbagai fitur desain
dari jalan. Untuk mencapai tingkat keamanan, mobilitas dan effisiensi yg diinginkan
namun tetap memperhatikan kualitas lingkungan,ekonomi,estetika dan dampak
sosiaopolitis maka kecepatan desain yang digunakan haruslah semaksimal mungkin.
4. Kecepatan Gerak (running speed) dan besarnya sama dengan jarak tempuh
kendaraan dibagi dengan waktu kendaraan tersebut dalam keadaan bergerak.
5. Kecepatan Arus Bebas (free-flow speed) adalah kec lalu lintas ketika kepadatan
mendekati nol. Dimana kec pengemudi merasa nyaman berkendara pd kondisi kontrol
fisik, lingkungan dan lalu lintas yg terdapat di suatu ruas jalan raya atau jalan raya
multi lajur yang tidak padat.
6. Pengendalian Akses (access control) adalah peraturan yg membatasi akses publik ke
dan dari berbagai properti yg terletak didekat fasilitas jalan raya.
Untuk jalan raya pengendalian penuh, tingkat keselamatan dapat dicapai dengan
membatasi jumlah jalan dan persimpangan, tujuannya adalah :
4. Memindahkan kendaraan yang menikung dan beriringan dari ruas tertentu dari lajur
tembus.
Penentuan Desain ada beberapa patokan pengendalian utama dalam desian jalan raya :
1. Lalu lintas harian rata2 (ADT) tahun berjalan dan tahun yg akan datang
Transportasi Laut:
Pelabuhan merupakan salah satu prasarana ekonomi yang sangat penting bagi daerah atau
Negara, bahkan bagi Negara kepulauan seperti Indonesia, transportasi laut merupakan tulang
punggung baik dari aspek ekonomi, sosial, budaya, pemerintah maupun
pertahanan/keamanan nasional.
Jika ditinjau dari aspek transportasi, maka Pelabuhan merupakan :
1. Suatu titik Temu (interface) antara moda transportasi laut dan moda transportasi darat
2. pintu gerbang utama (gateway) arus keluar masuknya barang perdagangan dari atau
ke daerah belakang pelabuhan (hinterland) yang bersangkutan,
3. Industri estat (industry estate) untuk pengembangan industri di daerah pelabuhan yang
berorientasi ekspor.
Ditinjau dari aspek pelayanan, maka pelabuhan juga melayani, antara lain:
1. Kebutuhan perdaganan terutama perdagangan internasional dari daerah belakang
Pelabuhan tersebut
2. membantu berjalannya roda perdagangan dan pengembangan industri Nasional,
3. menampung pangsa pasar yang semakin meningkat guna melayani perdagangan
Internasional baik Utran’shipment U maupun transit traff
4. Menyediakan fasilitas transit untuk tujuan daerah belakang atau daerah / negara
tetangga,
5. Menyediakan fasilitas pengembangan industri di sekitasr Pelabuhan bagi industri
yang berorientasi eksport.
DEFINISI PELABUHAN
Kata Pelabuhan dapat diartikan dua istilah, yaitu Bandar dan Pelabuhan. Kedua istilah
tersebut masih rancu, sehingga banyak yang mengartikan sama. Sebenarnya arti kedua istilah
tersebut menurut bahasa Indonesia berlainan.
Bandar ( harbour ),
Bandar adalah suatu fasilitas di daerah per-air-an ( estuari atau muara sungai, teluk ) dengan
kedalaman air yang memadai dan terlindung dari gempuran gelombang, angin dan arus untuk
berlabuh, bertambat maupun tempat singgah kapal untuk mengisi bahan bakar, reparasi dan
sebagainya.
Pelabuhan ( port ) adalah suatu daerah per-air-an ( di samudera, estuari/muara sungai, dan
teluk ) dengan kedalaman yang memadai dan terlindung dari gempuran gelombang, angin
dan arus, dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga dimana kapal dapat
berlabuh atau bertambat, kran-kran untuk melakukan bongkar muat barang/hewan, gudang
untuk menyimpan barang-barang dalam jangka yang cukup lama selama menunggu
mengiriman ke daerah tujuan atau pengapalan. terminal darat untuk menaik turunkan
penumpang, mengisi BBM, dll. serta memiliki akses ke darat dengan transportasi
penghubung seperti kereta api dan truk. Dengan demikian daerah pengaruh pelabuhan bisa
sangat jaut dari pelabuhan tersebut (hinterland ).
MACAM PELABUHAN
1. Pelabuhan Umum
2. Pelabuhan Khusus
3. Pelabuhan Penumpang
4. Pelabuhan Alam
5. Pelabuhan Buatan
6. Pelabuhan Semi alam