Anda di halaman 1dari 13

Mandiri

RINGKASAN MATERI PERTEMUAN 1-13

DISUSUN OLEH :

Oleh:

Nama : DESI CHUINI NAINGGOLAN

Kelas : B1 (Pagi)

NPM : 2007210216P

Mata Kuliah : Rekayasa Transportasi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

FAKULTAS TEKNIK 2020/2021


Pertemuan 1

A. Pengertian Transportasi

Transportasi adalah kegiatan pemindahan penumpang dan barang dari suatu tempat ke
tempat lain.

1. Transportasi timbul karena adanya proses pemenuhan kebutuhan.

2. Perkembangan transportasi awalnya menggunakan teknologi yang sangat


sederhana didasarkan kepada pengamatan-pengamatan yang alamiah.

3. Kendala yang dihadapi : keterbatasan muatan dan jarak tempuh

B. Sejarah perkembangan teknologi transportasi:

1. Transportasi untuk memindahkan objek dilakukan pertama kali dengan tenaga


manusia seperti menjinjing, memikul.

2. Karena keterbatasan kemampuannya, manusia mulai menggunakan rakit atau


perahu untuk memindahkan objek.

3. Setelah roda ditemukan, manusia mulai membuat alat transpotasi (Sarana) dengan
menggunakan tenaga hewan

4. Tantangan tersebut dipercahkan pada “Era revolusi industry” pada tahun 1829
mesin uap ditemukan.

C. Jenis-jenis transportasi

1. Transportasi darat

2. Transportasi laut

3. Transportasi udara

D. Manfaat Transportasi dapat dilihat dari segi kehidupan:

1. Manfaat ekonomi

2. Manfaat sosial

3. Manfaat politis

4. Manfaat kewilayahan.
Pertemuan 2

A. Tingkat pilihan perjalanan dikaitkan dengan bidang ekonomi

1. Pekerjaan meliputi tipe pekerjaan, pendapatan, pendapatan dan lokasi

2. Tempat tinggal meliputi lokasinya, tiper rumah, tipe lingkungan dan lain-lain.

3. Pola konsumsi

4. Kegiatan sosial dan ekonomi keluarga, seperti mengunjungi teman.

B. Manfaat Transportasi dengan ekonomi

1. Perluasan daerah pemasaran

2. Kelancaran suplai barang-barang pada pasar

3. Jika daerah pemasaran bertambah luas maka persaingan diantara penjual


meningkat.

4. Mendosro kecenderungan kegiatan produksi berkonsentrasi pada bahan mentah

C. Biaya, tarif angkutan dan pembetukan harga

1. Biaya adalah faktor yang menentukan dalam transportasi untuk penetapan tarif,
alat control agar dalam pengoperasian mencapai tingkat efektifitas dan efisien,
contoh : biaya modal, biaya operasional.

2. Tarif angkutan yaitu daftar yang memuat harga-harga untuk para pemakai jasa
angkutan yang disusun secara teratur. Jenis-jenisnya : Tarid menurut trayek, tarif
local, tariff diferensial, tariff peti kemas.
Pertemuan 3
A. Sistem Transportasi
1. Sistim kegiatan/Bapenas, Bappeda, dll
2. Sistim jaringan/Dephub, Bin a Marga
3. SIstem Pergerakan/DLLAJR, POLANTAS
4. Sistem kelembagaan/Institusi.
B. Tujuan Transportasi dalam peradapan Manusia
1. Sarana perpindahan
2. Sarana peningkatan taraf hidup
3. Perananan ekonomi
4. Peranan sosial
5. Peranan politik
6. Peranan lingkungan
C. Moda Transportasi:
1. Moda Air
2. Moda Darat
3. Moda Jalan Raya
4. Moda Rel
5. Moda Udara
6. Moda Pipa
7. Moda Lainnya
Pertemuan 5

A. Peran utama Tranportasi


1. Alat bantu dalam mengarahkan pembangunan
2. Prasarana pergerakan manusia dan/atau barang
B. Komponen kompones system tranportasi adalah:
1. Manusia dan barang
2. Prasanara transportasi
3. Sarana Transportasi
Pertemuan 6

A. Dasar – dasar system pengendalian transportasi


Sistem pengendalian adalah seperangkat aturan atau prosedur yang dikenakan pada
kendaraan dan lalu – lintas untuk menjamin operasi transportasi yang aman, efisien serta
menghindari terjadinya konflik.
Tujuan diadakannya system pengendalian adalah untuk mengatur agar pergerakan yang
terjadi bisa selalu dikontrol dan berjalan dengan selamat,efisien dan kinerja nya maksimum.
Jenis – jenis system pengendalian :
a. Melihat dan dilihat (visual, seperti tanda suar), bisa juga dengan bunyi tertentu
b. Pemisahan dalam ruang
c. Pemisahan dalam waktu (misalnya lampu lalu lintas di persimpangan, pengaturan
jadwal kereta api, pengaturan jadwal penerbangan)
Contoh kecil bentuk pengendalian transportasi adalah dengan dibuatnya rambu – rambu dan
marka jalan.
B. Desain Geometris Jalan Raya
Dalam pemilihan lokasi harus dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan
biaya dan effisiensi operasional dan fasiltas yang akan dibangun.
Yang menjadi pertimbangan utama adalah mencari rute yang terbaik bagi pengguna
jalan, baik dari sisi manfaat maupun dari sisi biaya ,namun sisiekonomi dan faktor
lingkungan pun harus dipertimbangkan.
Untuk survey pada lalu lintas di suatu daerah dan faktor pengendali di dlm area
koridor jalur umum seperti bentuk permukaan dan/atau fasilitas yang telah ada Informasi
yang biasanya dibutuhkan dalam desain dan perencanaan lokasi adalah :
1. Tata guna lahan, penyebaran penduduk dan kepadatan penduduk
2. Struktur geologis suatu daerah
3. Potensi pengembangan industri, pertanian,atau rekreasi dimasa depan
4. Jalan biasa dan jalan raya yang telah ada didaerah itu
5. Utilitas dan fasilitas yang ada didaerah itu
6. Foto-foto dari fitur-fitur pengendalian
7. Peta-peta fotogrametrik dari daerah bersangkutan
Pertemuan 8
 SISTEM PENGENDALIAN:
Adalah seperagkat aturan atau prsedur yang dikenankan pada kendaraan dan lalu lintas untu
menjamin operasi transportasi yang aman, efesien dan menghindari terjadinya konflik.
 Jenis-jenisd system Pengendalian:
1. Melihat dan dilihat
2. Pemisahaan dalam ruang
3. Pemisahan waktu
 Pengendalian Pada Jalan Raya
1. Dilihat dan dilihat
2. Rambu dan marka jalan
3. Pelican dan lampu lalu lintas
Rambu adalah tanpa atau perlengkapan yang dipasang di sisi di atas jalan yang berupa papan
petunjuk patok dan penghalang.
Macam-macam Rambu:
1. Rambu Lapangan
2. Rambu Perintah
3. Rambu Peringatan
4. Rambu petunjuk Informasi
 Marka Jalan :
1. Marka garis putus-putus
2. Marka garis oenuh
3. Aebra cross, dll.
 Lampu Lalu Lintas
1. Control tetap waktu
2. Control waktu semi actuated
3. Control waktu full actuated
 Pengendalian Ankutan Udara
1. Pengendalian di jalur pergerakan
2. Pengendaluan di termina pada saat naik turun pesawat
 Pengendalian Angakatan Laut
1. Sistem Interval waktu
2. System interval ruang dan system visual
Pertemuan 9

A. Desain Lokasi
Dalam pemilihan lokasi harus dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan
biaya dan effisiensi operasional dan fasiltas yang akan dibangun.
bentuk permukaan dan/atau fasilitas yang telah ada Informasi yang biasanya
dibutuhkan dalam desain dan perencanaan lokasi adalah :
1. Tata guna lahan, penyebaran penduduk dan kepadatan penduduk
2. Struktur geologis suatu daerah
3. Potensi pengembangan industri, pertanian,atau rekreasi dimasa depan
4. Jalan biasa dan jalan raya yang telah ada didaerah itu
5. Utilitas dan fasilitas yang ada didaerah itu
6. Foto-foto dari fitur-fitur pengendalian
7. Peta-peta fotogrametrik dari daerah bersangkutan

Garis-garis besar tahap yang dibutuhkan untuk memilih suatu alinyemen jalan sbb:
a. Peta-peta topografi dipersiapkan untuk memilih lokasi pendahuluan (biasanya
berdasarkan survey udara dan/atau pemetaan)
b. Sebuah peta dasar (skala 1 inci = 200 ft ; interval kontur 2 sampai 5 ft) digunakanutk
mempelajari setiap alternatif kemungkinan.
c. Rincian-rincian topografik dimasa datang ditambahkan untuk memilih satu desain dan
lokasi akhir dan alinyemen ini ditandai pada satu set peta ( 1 inci = 100 ft; interval
kontur hingga 2 ft )
d. Dengan menggunakan sistem koordinat untuk menempatkan fitur2 yg dianggap
penting. Ditetapkan pengendalian horizontal dan vertikal untuk memastikan tinggi
alinyemen akhir.
e. Dalam pemilihan alinyemen akhir digunakan beberapa kriteria. Beberapa kriteria
utama adalah biaya proyek,biaya bagi pengguna dan non pengguna,dampak
lingkungan dan sosial yg timbul dengan adanya proyek, dampak jangka panjang dan
jangka pendek pada berbagai kelompok sosial, dan dampak sejarah dan arkeologis.
3. Kecepatan Desain
adalah suatu kecepatan yg khusus digunakan untuk menentukan berbagai fitur desain
dari jalan. Untuk mencapai tingkat keamanan, mobilitas dan effisiensi yg diinginkan
namun tetap memperhatikan kualitas lingkungan,ekonomi,estetika dan dampak
sosiaopolitis maka kecepatan desain yang digunakan haruslah semaksimal mungkin.

4. Kecepatan Gerak (running speed) dan besarnya sama dengan jarak tempuh
kendaraan dibagi dengan waktu kendaraan tersebut dalam keadaan bergerak.

5. Kecepatan Arus Bebas (free-flow speed) adalah kec lalu lintas ketika kepadatan
mendekati nol. Dimana kec pengemudi merasa nyaman berkendara pd kondisi kontrol
fisik, lingkungan dan lalu lintas yg terdapat di suatu ruas jalan raya atau jalan raya
multi lajur yang tidak padat.
6. Pengendalian Akses (access control) adalah peraturan yg membatasi akses publik ke
dan dari berbagai properti yg terletak didekat fasilitas jalan raya.

Untuk jalan raya pengendalian penuh, tingkat keselamatan dapat dicapai dengan
membatasi jumlah jalan dan persimpangan, tujuannya adalah :

1. Membatasi jumlah titik konflik

2. Memisahkan daerah konflik

3. Mengurangi kebutuhan akan perlambatan maksimum

4. Memindahkan kendaraan yang menikung dan beriringan dari ruas tertentu dari lajur
tembus.

Penentuan Desain ada beberapa patokan pengendalian utama dalam desian jalan raya :

1. Lalu lintas harian rata2 (ADT) tahun berjalan dan tahun yg akan datang

2. Desain vol per jam (DHV) untuk tahun mendatang

3. Penyebaran satu arah (D)

4. Persentase truk (T)

5. Kecepatan desain (V)

6. Tingkat pelayanan desain (LOS)

7. Pengendalian akses ( AC)

8. Persentase ADT (K)


Pertemuan 10

BEBERAPA ISTILAH PENERBANGAN


1. Penerbangan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan wilayahudara,
pesawat udara, angkatan udara, keamanaan dan keselamatan penerbangan, serta
kegiatan dan fasilitas penunjang lain yang terkait.
2. Wilayah udara adalah setiap alat yang dapat terbang diatmosfer karena adadaya
angkat dari reaksi udara.
3. Wilayah udara adalah ruang udara diatas wilayah darat dan perairan.
4. Pesawat udara !ndonesia adalah pesawat udara yang didaftarkan danmempunyai tanda
pendaftaran Indonesia.
5. Pesawat terbang adalah pesawat udara yang didaftarkan lebih berat dari udara,
bersyop tetap, dan dapat terbang dengan tenaganya sendiri.
6. Helikopter adalah pesawat udara yang lebih besar dari udara, dapat terbangdengan
sayap berputar, dan bergerak dengan tenaganya sendiri.
7. Pesawat udara sipil adalah pesawat udara selain pesawat udara negara.
8. Pesawat udara sipil asing adalah pesawat udara yang didaftarkan danmempunyai
pendaftaran negara bukan RI.
9. Bandar udara umum adalah bandar udara yang dipergunakan untuk melayani
kepentingan umum.
10. Pangkalan udara adalah kawasan didarat dan diperairan dalam wilayah RI yang
dipergunakan untuk kegiatan penerbangan angkatan bersenjata RI.

PENGERTIAN BERAT PESAWAT.


a. Operating weight empty : Merupakan berat dasar pesawat ditambah crew dengan
peralatan pesawat.
b. Pay load : Berat muatan yang membayar (bagasi - penumpang: dan ditambah dengan
paket kiriman dan lain – lain.
c. Zero Fuel Weight : Batasan berat spesifik pesawat dan tambahan berat hanya berupa
bahan bakar pesawat
d. Maximum Ramp Weight : Berat pesawat maximum yang diiginkan untuk taksi dan
apron menuju ujung landasan pacu.
e. Maximum struktural landing weight : kemampuan structural pesawat pada waktu
mendarat.
f. Maximum struktural Take of weight : Berat maximum pesawat termasuk crew, bahan
bakar, pay load, ditambah berat pesawat kosong.

PERENCANAAN BANDARA DAN PERCETAKAN LOKASI


a. Rencana induk bandar udara tersebut sekurang – kurangnya harus memuata.Perkiraan
permintaan jasa angkutan udara
b. Perkiraan kebutuhan fasilitas bandar udara yang berpedoman pada standar /kriteria
perencanaan yang berlaku.
c. Rencana tata guna lahan dan tata letak fasilitas bandar udara baik untuk pelayanan
kegiatan pemerintah maupun pelayanan jasa kebandar udar sertakebutuhan tanah dan
perairan untuk pengembangan bandar udara.
d. Waktu pelaksanaan pembangunan yang disesuaikan dengan kemampuan pendanaan,
rencana tataguna lahan dan tata letak fasilitas bandar udara. Direktur jendral
perhubungan udara melakukan penelitian terhadap usulan.

penetapan rencana induk bandar udara tersebut terhadap aspek :


a.Tatanan kebandar udaraan nasional.
b.Keamanan dan keselamatan penerbangan.
c.Perkiraan permintaan jasa angkutan udara.
d.Perkiraan kebutuhan fasilitas bandar udara yang berpedoman pada standar kriteria
perencanaan yang berlaku.
e.Rencana tata guna lahan dan letak fasilitas bandar udara baik untuk pelayanan kegiatan
pemerintah maupun pelayanan jasa kebandar udaraanserta kebutuhan tanah dan perairan
untuk pengembangan bandar udara.
f.Waktu pelaksanaan pembangunan yang disesuaikan dengan kemampuan pendanaan,
rencana tata guna lahan dan tata letak fasilitas bandar udara.
Pertemuan 13

Transportasi Laut:
Pelabuhan merupakan salah satu prasarana ekonomi yang sangat penting bagi daerah atau
Negara, bahkan bagi Negara kepulauan seperti Indonesia, transportasi laut merupakan tulang
punggung baik dari aspek ekonomi, sosial, budaya, pemerintah maupun
pertahanan/keamanan nasional.
Jika ditinjau dari aspek transportasi, maka Pelabuhan merupakan :
1. Suatu titik Temu (interface) antara moda transportasi laut dan moda transportasi darat
2. pintu gerbang utama (gateway) arus keluar masuknya barang perdagangan dari atau
ke daerah belakang pelabuhan (hinterland) yang bersangkutan,
3. Industri estat (industry estate) untuk pengembangan industri di daerah pelabuhan yang
berorientasi ekspor.
Ditinjau dari aspek pelayanan, maka pelabuhan juga melayani, antara lain:
1. Kebutuhan perdaganan terutama perdagangan internasional dari daerah belakang
Pelabuhan tersebut
2. membantu berjalannya roda perdagangan dan pengembangan industri Nasional,
3. menampung pangsa pasar yang semakin meningkat guna melayani perdagangan
Internasional baik Utran’shipment U maupun transit traff
4. Menyediakan fasilitas transit untuk tujuan daerah belakang atau daerah / negara
tetangga,
5. Menyediakan fasilitas pengembangan industri di sekitasr Pelabuhan bagi industri
yang berorientasi eksport.
DEFINISI PELABUHAN
Kata Pelabuhan dapat diartikan dua istilah, yaitu Bandar dan Pelabuhan. Kedua istilah
tersebut masih rancu, sehingga banyak yang mengartikan sama. Sebenarnya arti kedua istilah
tersebut menurut bahasa Indonesia berlainan.
Bandar ( harbour ),
Bandar adalah suatu fasilitas di daerah per-air-an ( estuari atau muara sungai, teluk ) dengan
kedalaman air yang memadai dan terlindung dari gempuran gelombang, angin dan arus untuk
berlabuh, bertambat maupun tempat singgah kapal untuk mengisi bahan bakar, reparasi dan
sebagainya.
Pelabuhan ( port ) adalah suatu daerah per-air-an ( di samudera, estuari/muara sungai, dan
teluk ) dengan kedalaman yang memadai dan terlindung dari gempuran gelombang, angin
dan arus, dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga dimana kapal dapat
berlabuh atau bertambat, kran-kran untuk melakukan bongkar muat barang/hewan, gudang
untuk menyimpan barang-barang dalam jangka yang cukup lama selama menunggu
mengiriman ke daerah tujuan atau pengapalan. terminal darat untuk menaik turunkan
penumpang, mengisi BBM, dll. serta memiliki akses ke darat dengan transportasi
penghubung seperti kereta api dan truk. Dengan demikian daerah pengaruh pelabuhan bisa
sangat jaut dari pelabuhan tersebut (hinterland ).

MACAM PELABUHAN
1. Pelabuhan Umum
2. Pelabuhan Khusus
3. Pelabuhan Penumpang
4. Pelabuhan Alam
5. Pelabuhan Buatan
6. Pelabuhan Semi alam

Anda mungkin juga menyukai