Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertambahan penduduk dan luas kota menyebabkan jumlah lalu lintas juga
meningkat. Sedangkan sistem lalu lintas mendekati jenuh, sehingga bertambahnya
jumlah lalu lintas berpengaruh besar terhadap kemacetan lalu lintas, yang berarti
pula bertambahnya waktu dan biaya perjalanan di dalam sistem lalu lintas
tersebut. Panjang jalan raya, jalan tol maupun jalan rel yang dibutuhkan untuk tiap
orang tergantung pada jarak perjalanan rata-rata orang per hari, dan lebih
lanjut ini tergantung pada luas daerah perkotaan. Efisiensi penggunaan bahan
bakar, energi, ruang dan waktu yang digunakan dalam transportasi akan sangat
berbeda untuk setiap jenis sistem transportasi, menurut jumlah dan kepadatan
penduduk dalam kota. Pemilihan sistem transportasi yang salah untuk wilayah
perkotaan dapat mengakibatkan terjadinya kemacetan lalu lintas, yang berarti
pemborosan besar dari penggunaan energi dan ruang, serta timbulnya masalah
pencemaran udara akibat gas buang kendaraan yang semakin besar jumlahnya.

Masalah kemacetan dan polusi (pencemaran dari sistem


transportasi darat memang merupakanproblema yang sulit dicari solusinya. ini
bukan saja menimpa kota-kota lainnya di indonesia, bahkan kota-kota di dunia
pun juga mengalami kesulitan dalam upaya mengurangi kemacetan dan menekan
kadar polusi udara dari kendaraan bermotor. untuk itu, perencanaan sistem
transportasi haruslah menjadi prioritas dalam upaya menanggulangi hal
tersebut,terutama dalam menekan dampak negatif bagi lingkungan.

Memang, dampak sektor transportasi terhadap lingkungan perlu


dikendalikan dengan melihat semua aspek yang ada di dalam sistem transportasi,
mulai dari perencanaan sistem transportasi, model transportasi, sarana, pola aliran
lalu lintas, jenis mesin kendaraan dan bahan bakar yang digunakan.
Dampak negatif dari masalah sistem transportasi ini adalah tingginya kadar
polutan akibat emisi (pelepasann dari asap kendaraan bermotor. !al ini bisa
menjadi ancaman serius bila dibiarkan begitu saja, bukan saja bagi lingkungan
yang kita diami, lebih jauh ini bisa mengakibatkan menurunnya derajat kesehatan
masyarakat dengan berjangkitnya penyakit saluran pernapasan akibat polusi
udara. rangka menekan tingkat pencemaran udara, pada praktiknya sulit untuk
diterapkan dan disosialisasikan kepada masyarakat. terbukti dengan masih
banyaknya masyarakat yang menggunakan mobil pribadi atau kendaraan roda dua
dibandingkan dengan menaiki kendaraan umum. Termasuk dalam pemeliharaan
kondisi mesin kendaraan pun masih banyak yang tidak terawat, hingga
menimbulkan semakin bertambahnya tingkat pencemaran udara.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah fungsi utama transportasi


2. Bagaimana pula perencanaan sistem transportasi darat
3. Bagaimana analisis dampak lingkungan dari penggunaan jenis transportasi
darat dengan teknologi terbarukan dan pengendalian transportasi untuk
berkelanjutan

1.3 Tujuan Masalah


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui fungsi utama transportasi
2. Mengetahui penggunaan jenis transportasi darat diperkotaan
3. Mengetahui perencanaan sistem transportasi darat
4. Mengetahui analisis dampak lingkungan dari penggunaan jenis transportasi
darat

1.4 Manfaat
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Transportas

Tranporrtasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke


tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan
olehmanusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia
dalam melakukan aktifitas sehari-hari. &i negara maju, mereka biasanya
menggunakan kereta bawah tanah (subway dan taksi. Penduduk disana jarang
yang mempunyai kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan
angkutan umum sebagai transportasi mereka. Transportasi sendiri dibagi yaitu,
transportasi darat, laut, dan udara. Transportasi udara merupakan transportasi
yang membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena memiliki
teknologi yang lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi
tercepat dibandingkan dengan alat transportasi lainnya.

2.2 Fungsi Transportasi (Regional dan Lokal)

Transportasi perlu untuk mengatasi kesenjangan jarak dan komunikasi


antara tempat asal dan tempat tujuan. Untuk itu dikembangkan sistem transportasi
dan komunikasi, dalam wujud sarana (kendaraan) dan prasarana (jalan). Dari sini
timbul jasa angkutan untuk memenu!i kebutu!an perangkutan (trans-portasi) dari
satu tempat ke tempat lain. disini terlihat, bahwa transportasi dan tata guna la!an
merupakan dua !al "ang tidak dapat dipisa!kan. Kegiatan transportasi merupakan
kegiatan meng!ubungkan dua lokasi dari tata guna ja!an mungkin sama atau
berbeda. Memindahkan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain, berarti
memindahkann dari satu tata guna ja!an ke tata guna ja!an lain, berarti pula
mengubah nilai ekonomi orang atau barang tersebut. Transportasi dengan
demikian merupakan bagian dari kegiatan ekonomi "ang ber!ubungan dengan
pemenu!an kebutu!an manusia dengan cara mengubah letak geografis barang
atau orang. salah satu tujuan penting dari perenanaan tata guna la!an atau
perenanaan sistem transportasi,
adalah menuju ke keseimbangan efesien antara potensi tata guna la!an dengan
kemampuan transportasi. Untuk wilayah perkotaan, transportasi memegang
peranan lukup menentukan.

suatu kota baik dapat ditandai, antara lain dengan meli!at kondisi
transportasan. Transportasi baik, aman, dan lancar selain mencerminkan
keteraturan kota, juga memperli!atkan kelancaran kegiatan perekonomian
kota.Perwujudan kegiatan transportasi baik adalah dalam bentuk tata jaringan
jalan dengan segala kelengkapann"a, berupa ramburambu lalu lintas, marka jalan,
penunjuk jalan, dan sebagain selain kebutu!an Ja!an untuk jalur jalan, masih
baijak lagi kebutuhan jalan untuk tempat parkir, terminal, dan fasilitas
angkutan lainya. Perkembangan teknologi di bidang transportasi menuntut
adan"a perkembangan teknologi prasarana transportasi berupa jaringan jalan.
sistem transportasi berkembang semakin Depat menuntut peruba!an tata
jaringan jalan dapat menampung kebutu!an lalu lintas berkembang tersebut.

Perkembangan tata jaringan jalan baru akan membutu!kan ketersediaan Ja!an


lebih luas, seperti antara lain untuk pelebaran jalan, sistem persimpangan tidak
sebidang, jalur pemisalan, dan sebagain KebutuHan ja!an sangat luas untuk sistem
transportasi (terutama transportasi darat) ini mempunyai pengaruh besar terhadap
pola tata guna ja!an, terutama di daerah perkotaan.Di sini masalah lingkungan
perlu diperhatikan. Perubahan tata guna la!an akan berpengaruh terhadap kondisi
&fisik tanh! (terutama muka air tanah), serta masalah sosial dan ekonomi, se!
ingga perlu dilakukan studi bersifat kompre!ensif lebih dahulu (mengangkut
masalah lingkungan).

2.3 Transportasi darat

Masyarakat pada masa lalu menggunakan alat transportasi yang masih


sederhana. Sebelum ditemukan mesin, alat transportasi seperti pedati, delman, dan
kuda merupakan alat transportasi andalan. Teknologi transportasi tersebut masih
menggunakan tenaga hewan dan manusia. Kemampuan jelajahnya juga masih
sangat terbatas dan memerlukan waktu yang lama. Sekarang orang masih
menggunakan alat transportasi tersebut namun tidak menjadi alat utama.
Seringkali kuda dan delman digunakan sebagai sarana rekreasi saja

Sejak ditemukan mesin uap, berkembang pula kendaraan bermesin lainnya.


alat transportasi bermesin seperti sepeda motor, mobil, kereta api merupakan alat
transportasi yang modern. dengan alat transportasi tersebut, jarak jauh dapat
ditempuh dalam waktu yang singkat. Selain untuk mengangkut
barang,manusia yang memiliki mobilitas yang tinggi juga perlu
bepergian,kemudian diciptakanlah kendaraan yang selain cepat juga
memberikan kenyamanan dalam perjalanan. dengan bus dan kereta api
misalnya,sejumlah besar orang dapat diangkut sekaligus yang membuat ongkos
angkutnya lebih murah. Selain itu,waktu tempuh yang dirasakan pun akan terasa
lebih cepat.

2.4 Transportasi di dalam Lingkungan Perkotaan

Fektor transportasi merupakan salah satu sektor yang sangat berperan dalam
pembangunan ekonomi yang menyeluru. Perkembangan sektor
transportasi akan secara langsung mencerminkan pertumbuhan pembangunan
ekonomi yang berjalan. namun demikian sektor ini dikenal pula sebagai
salah satu sektor yang dapat memberikan dampak terhadap lingkungan dalam
lingkupan spasial dan temporal yang besar. Transportasi sebagai salah satu sektor
kegiatan perkotaan, merupakan kegiatan yang potensial mengubah kualitas udara
perkotaan. perkembangan perkotaan berjalan secara dinamik, mengikuti
perkembangan sosial-ekonomi perkotaan itu sendiri. dengan semakin
berkembangnya perkotaan dalam hal wilayah spasial (ruang) dan aktifitas
ekonomi, akan semakin besar pula beban pencemaran udara yang dikeluarkan ke
atmosmofer perkotaan. dampak ini akan semakin terasa di daerah-daerah pusat
kegiatan kota. Transportasi yang berwawasan lingkungan perlu memikirkan
implikasi / dampak ter!adap lingkungan yang mungkin timbul, terutama
pencemaran udara dan kebisingan Sistem transportasi di perkotaan adalah
Faktor utama Yang menentukan pola ruang (spatial pattern), derajat
kesemrawutan, dan tingkat pertumbuhan ekonomi dari suatu daerah perkotaan.
0da tiga jenis utama transportasi yang digunakan orang di perkotaan (Siller
1345).

a. Angkutan pribadi (individual transit ), seperti mobil pribadi, sepeda motor,


sepeda, atau berjalan kaki,
b. Angkutan masal (mass transit) , seperti kereta api bis, opelet, dan
sebagain"a.
c. Angkutan sewaan ( para transit) , seperti mobil sewaan, taksi "ang
menjalani rute tetap atau "ang disewa untuk sekali jalan, dan sebagaian

Setiap jenis angkutan mempunyai keuntungan dan kerugian tersendiri.


istem transportasi perkotaan yang berhasil, memerlukan gabungan dari cara
angkutan pribadi, massal, dan sewaan, "ang dirancang memenuhi kebutuhan
daerah perkotaan tertentu.

2.5 Pola Perjalanan di Daerah Perkotaan

Kebanyakan orang memerlukan perjalanan untuk men%apai tempat-tempat


tujuan bekerja, bersekolah atau ke tempat-tempat pendidikan "ang lain,berbelanja,
ke tempat-Tempat perlahan, mengambil bagian dalam berbagai kegiatan sosial
dan bersantai di luar rumah, serta banyak tujuan yang lain. hal yang utama dalam
masalah perjalanan adalah adanya hubungan antara tempat asal dan tujuan, yang
memperlihatkan adanya lintasan, alat angkut (kendaraan) dan kecepatan. pola
perjalanan di daerah perkotaan dipengaruhi oleh tata letak pusat-pusat
kegiatan di perkotaan (permukiman, perbelanjaan, perkantoran, sekolah,
rumah sakit, dan lain-lain).

Anda mungkin juga menyukai