Anda di halaman 1dari 14

PENDAHULUAN

Transportasi atau pengangkutan merupakan suatu bidang kegiatan yang sangat penting
dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pentingnya transportasi bagi masyarakat Indonesia
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, keadaan geografis indonesia yang terdiri dari ribuan
pulau kecil dan besar (archipelago), perairan yang terdiri dari sebagian besar laut, sungai dan
danau yang memungkinkan pengangkutan dilakukan melalui darat, perairan, dan udara guna
menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Hal lain yang juga tidak kalah pentingnya akan
kebutuhan alat transportasi adalah kebutuhan kenyamanan, keamanan, dan kelancaran
pengangkutan yang menunjang pelaksanaan pembangunan yang berupa penyebaran kebutuhan
pembangunan, pemerataan pembangunan, dan distribusi hasil pembangunan diberbagai sektor ke
seluruh pelosok tanah air misalnya, sektor industri, perdagangan, pariwisata, dan pendidikan.
Secara umum transportasi memegang peranan penting dalam dua hal yaitu pembangunan
ekonomis dan pembangunan non ekonomis.
Hal tersebut menunjukkan arti pentingnya tranportasi di Indonesia, sehingga
pembangunan dan peningkatan kualitas pelayanan transportasi atau pengangkutan mutlak
diperlukan. Suatu pembangunan dinilai baik dan berkualitas tidak hanya mengenai peningkatan
mutu sarananya saja, tetapi juga harus menyangkut pembangunan aspek hukum transportasi
sendiri. Pembangunan hukum tidak hanya menambah peraturan baru atau merobah peraturan
lama dengan peraturan baru tetapi juga harus dapat memberikan kepastian dan perlindungan
hukum bagi semua pihak yang terkait dengan sistem transportasi terutama pengguna jasa
transportasi.
Mengingat penting dan strategisnya peran lalu-lintas dan angkutan jalan yang menguasai
hajat hidup orang banyak, maka kepentingan masyarakat umum sebagai pengguna jasa
transportasi perlu mendapatkan prioritas dan pelayanan yang optimal baik dari pemerintah
maupun penyedia jasa transportasi. Selain itu perlindungan hukum atas hak-hak masyarakat
sebagai konsumen transportasi juga harus mendapatkan kepastian. Penyelenggaraan lalu-lintas
dan angkutan jalan juga perlu dilakukan secara berkesinambungan dan terus ditingkatkan agar
lebih luas jangkauan dan pelayanannya kepada masyarakat, dengan tetap memperhatikan
kepentingan umum, kemampuan masyarakat, kelestarian lingkungan, dan ketertiban masyarakat

dalam penyelenggaraan lalu-lintas dan angkutan jalan sekaligus mewujudkan sistem transportasi
nasional yang handal dan terpadu.
Sesuatu hal apapaun itu pasti memiliki permasalahan sama halnya dengan sistem
transportasi perkotaan. Permasalahan seperti kemacetan (congestion), keterlambatan (delay),
polusi udara, dan pemborosan energi merupakan sebagian dari sekian banyak permasalahan yang
dihadapi suatu kota berkaitan dengan masalah transportasi. Permasalahan ini berkaitan erat
dengan pola tata guna lahan, karena sektor ini sangat berperan dalam menentukan kegiatan dan
aktivitas pergerakan yang terjadi. Permasalahan ini bila tidak segera ditangani dengan suatu
sistem dan solusi yang tepat, akan dapat memperbesar dampak dan permasalahan yang
ditimbulkan serta pemborosan penggunaan energi yang sia-sia. Untuk memberikan alternatif
pemecahan yang tepat, maka diperlukan suatu sistem pendekatan yang tepat pula yang mencakup
seluruh aspek yang terkait.
Suatu kecenderungan terjadi karena berkembangnya suatu kota bersamaan pula dengan
berkembangnya masalah transportasi yang terjadi, sehingga jika tidak ada sinergi yang baik
antara keduanya maka masalah ini akan selalu membayangi perkembangan suatu wilayah
perkotaan secara terus-menerus. Permasalahan yang ada bukan saja menyangkut pada
kenyamanan sistem transportasi yang terganggu (kepadatan, kemacetan, keterlambatan, parkir
dll.), namun juga dapat meningkatkan pencemaran lingkungan melalui meningkatnya gas buang
dari kendaraan bermotor serta merupakan suatu bentuk pemborosan energi yang sia-sia. Jadi
dapat dilhat, bahwa permasalahan transportasi ini merupakan suatu permasalahan kompleks yang
melibatkan banyak aspek, pihak dan sistem yang terkait sehingga dalam pemecahan
permasalahan tersebut memerlukan suatu pemecahan yang comprehensive dan terpadu yang
melibatkan semua unsur (elemen) dan aktor dalam pembangunan suatu kota.
Seiring dengan perubahan iklim (climate change) transportsi berkelanjutan menjadi
sesuatu hal yang wajib dipatuhi dalam setiap perencanaan siatem transportasi. Sistem
transportasi berkelanjutan (sustainable transportasion) menjadi sebuah jawaban dari tantangan
yang dihadapi planner dan menjadi trend dalam dewasa ini, perkembangan kota biasanya
dibarengi dengan masalah kemacetan lalu-lintas dan polusi udara. Strategi apa yang harus
ditempuh untuk mengatasi hal tersebut merupakan perdebatan yang panjang. Para pendukung
new urbanism percaya bahwa kemacetan dan polusi bisa ditanggulangi dengan memaksakan
lebih banyak orang dan kendaraan dalam kawasan yang sempit. Dengan lebih terkonsentrasi,
Moda transportasi berkelanjutan yang berwawasan lingkungan

Page 2

penyediaan angkutan umum bisa lebih baik dan efisien, sehingga orang akan mengurangi
penggunaan kendaraan pribadi dan cenderung menggunakan angkuatan umum, bersepeda atau
berjalan kaki. Sebaliknya budaya sub urban dengan gagasan urban sprawl menganggap bahwa
kemacetan disebabkan karena terlalu banyaknya kendaraan di wilayah yang sempit, dan pada
gilirannya kemacetan memperparah polusi. Oleh karena itu kota harus dibiarkan berkembang
menyebar, untuk menyebar lalu-lintas dan tidak terfokus pada satu satu kota saja.
Seluruh konsep perencanaan tentang sistem transportasi akan mengarah pada suatu
kebijakan yamg menjadi keputusan pemerintah terkait sebagai pemimpin suatu negara atau
wilayah dan memberikan perubahan yang apik bagi tatanan moda transportasi yang telah ada
sebelumnya. Sekalipun kebijakan tersebut mengarah pada suatu perubahan yang positif tanpa
adanya sanksi yang tegas dan real tidak akan memberikan perubahan yang berarti untuk
menjawab segala permasalahan yang ada dan menjadi momok yang terus membayangi sistem
tranportasi yang ada. Kebijakan transportasi haruslah didasari oleh visi sistem lalu lintas dan
angkutan umum berkelanjutan. Sistem transportasi haruslah berjalan baik sepanjang waktu.
Pengertian berjalan baik adalah proses perpindahan berjalan lancar, aman, nyaman dan juga
harus efisien. Dengan kata lain permintaan akan kebutuhan transportasi harus diimbangi dengan
penyediaan prasarana transportasi secara proposional.
Sistem transportasi berkelanjutan merupakan sistem yang dapat memenuhi rasa keadilan
yaitu dengan mengakomodasi kebutuhan atau permintaan akan aksesibilitas semua pengguna
jalan dengan aman dan nyaman; memenuhi tingkat efisiensi sumber daya alam, baik dalam hal
pemanfaatan sumber daya energi maupun pemanfaatan ruang; dapat dikelola secara transparan
dan partisipatif; serta menjamin kesinambungan untuk generasi mendatang (Suwardi, 2006,
RPJMD-Jatim, 2006-2008).

Moda transportasi berkelanjutan yang berwawasan lingkungan

Page 3

TINJAUAN TEORI

Pengertian Sistem Transportasi


Transportasi merupakan usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut atau
mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain dimana di tempat lain ini objek
tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan tertentu (Miro, 2005).
Transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan
(Nasution, 1996). Dalam hubungan ini terlihat ada tiga hal sebagai berikut :
a) Ada muatan yang diangkut
b) Tersedia kendaraan sebagai alat angkutannya, dan
c) Ada jalanan yang dapat dilalui.
Proses transportasi merupakan gerakan dari tempat asal, dari mana kegiatan pengangkutan
dimulai, ke tempat tujuan, ke mana kegiatan pengangkutan diakhiri.transportasi menyebabkan
nilai barang lebih tinggi di tempat tujuan daripada di tempat asal, dan nilai ini lebih besar
daripada biaya yang dikeluarkan untuk pengangkutannya. Nilai yang diberikan oleh transportasi
adalah adalah berupa nilai tempat (place utility) dan nilai waktu (time utility). Kedua nilai ini
diperoleh jika barang telah diamgkut ke tempat di mana nilainya lebih tinggi dan dapat
dimanfaatkan tepat pada waktunya.
Sistem adalah gabungan beberapa komponen atau objek yang saling berkaitan. Dalam
setiap organisasi sistem, perubahan pada satu komponen dapat menyebabkan perubahan pada
komponen lainnya. Siatem tarnsportasi adalah suatu kesatuan komponen yang dapat
memindahkan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan dan apabila salah satu
unsure tidak ada maka sistem transportasi tidak dapat berjalan dengan baik. Sistem transportasi
dijelaskan dalam bentuk sistem transportasi makro yang terdiri dari beberapa sistem transportasi
mikro. Sistem transportasi secara menyeluruh (makro) dapat dipecahkan menjadi beberapa sistem
yang lebih kecil (mikro) yang masing-masing saling terkait dan saling mempengaruhi.

Bentuk perpindahan manusia atau barang tersebut secara fisik dapat dilihat dari besarnya
hubungan lalu lintas melalui suatu prasarana penghubung yang disebut dengan jalan. Oleh sebab
itu, jalan sebagai prasarana perangkutan diharapkan dapat menampung semua kendaraan yang
melintas dan memberikan pelayanan yang baik bagi semua pengguna jalan. Jadi transportasi

Moda transportasi berkelanjutan yang berwawasan lingkungan

Page 4

berfungsi sebagai sektor penunjang pembangunan (The promoting sector) dan pemberi jasa (The
servicing sector) bagi perkembangan ekonomi (Nasution, 1996:12).
Transportasi memberikan jasanya kepada masyarakat yang disebut jasa transportasi. Jasa
transportasi akan habis dengan sendirinya, dipakai ataupun tidak dipakai. Jasa transportasi
merupakan hasil atau keluaran (output) perusahaan transportasi yang memiliki jenis bermacammacam sesuai banyaknya jenis alat transportasi (seperti jasa pelayaran, jasa kereta api, jasa
penerbangan, jasa transportasi bus, dan lain-lain). Dan sebaliknya, jasa transportasi merupakan
salah satu faktor masukkan (input) dari kegiatan produksi, perdagangan, pertanian dan kegiatan
ekonomi lainnya. Peranan transportasi tidak hanya untuk melansarkan arus barang dan mobilitas
manusia. Transportasi juga membantu tercapainya pengalokasian sumber-sumber ekonomi
secara maksimal.

Definisi SISTRANAS ( Sistem Transportasi Nasional )


Tatanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman, terdiri dari transportasi jalan,
transportasi kereta api, transportasi sungai, danau, transportasi penyebrangan, transportasi laut
yang masing-masing terdiri dari sarana dan prasarana yang saling berinteraksi membentuk sistem
pelayanan jasa transportasi yang efektif, efisien, terpadu dan harmonis, berkembang secara
dinamis.
Tujuan :
1.

Efektifitas :

-kapasitas ditinjau dari kerapatan jalan, jumlah kendaraan/ km


-kemudahan ditinjau dari panjang jalan/luas area
-keselamatan ditinjau dari jumlah kecelakaan/ 10.000 kendaraan
-kualitasditinjau dari presentase sarana-prasarana transportasi yang masih ada dalam keadaan
baik/sedang
2.

Efisiensi :

-keterjangkauantarif penumpang ditinjau dari penghasilan


-beban publikbiaya atau modal tahunan/penduduk
-utiitas rata-rata bus/km, rata-rata truk /km
3.

Keterpaduan :

-intermodabus-bus, KA-KA, pesawat-pesawat


Moda transportasi berkelanjutan yang berwawasan lingkungan

Page 5

-intramodabus-KA,bus-pesawat, KA-pesawat,dll
Keterpaduan ada dua macam :
-keterpaduan fisikpembangunan prasarana transportasi berbagai moda dalam satu tempat;
misalnya terminal, stasiun, dan bandara dibangun dalam satu lokasi
-keterpaduan operasionalpengelolaan berbagai jenis moda transportasi dijadikan satu;
misalnya dalam hal jadwal, penggunaan satu tiket untuk berbagai moda transportasi,dll

Sasaran dan Fungsi Sistranas


-Sasaran
Terwujudnya safety (keselamatan) ditunjukkan dengan angka kecelakaan rendah,
aksesibilitas tinggi ditunjukkan dengan, terjangkaunya semua daerah dan tersedianya jaringan
untuk seluruh wilayah, keterpaduan, lancar dan cepat ditunjukkan dengan waktu tempuh pendek
dan keamanan tingkat tinggi, tepat waktu, tarif terjangkau, nyaman
-Fungsi
1. Ships follows the trade; sebagai penunjang
Maksudnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan transportasi, biasanya di daerah yang
padat penduduknya seperti di Indonesia bagian barat
2. Ships attracts the trade; sebagai pendorong
Maksudnya untuk menghubungkan suatu daerah yang masih terisolasi dengan daerah yang sudah
berkembang, biasanya di daerah yangmasih jarang penduduknya, seperti di Indonesia bagian
timur.
Komponen Sistranas
Masukan (input), proses, keluaran (output), instrumental input, environmental input, dan pihak
lain yang terkait dengan penyelenggaraan transportasi.

Tataran Transportasi
-Latar belakang adanya tataran transportasi karena adanya otonomi daerah.
-Tatanan transportasi yang terdiri dari semua jaringan dan moda transportasi yang terorganisir
secara kesisteman
1. Tatranas (Tataran Transportasi Nasional) dalam lingkup nasional, yang bertujuan membentuk
suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien dan berfungsi melayani
Moda transportasi berkelanjutan yang berwawasan lingkungan

Page 6

pemindahan penumpang dan barang antar simpul atau kota nasional (SKN) dan dari simpul atau
kota nasional ke LN atau sebaliknya.
2. Tatrawil (Tataran Transportasi Wilayah) dalam lingkup propinsi, yang bertujuan membentuk
suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien dan berfungsi melayani
pemindahan penumpang dan barang antar simpul atau kota wilayah (SKW) dan dari simpul atau
kota wilayah ke nasional atau sebaliknya.
3. Tatralok (Tataran Transportasi Lokal) dalam lingkup kabupaten/kota, yang bertujuan
membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien dan berfungsi
melayani pemindahan penumpang dan barang antar simpul atau kota lokal (SKL) dan dari
simpul atau kota lokal ke propinsi atau nasional atau sebaliknya.

Elemen Dasar Transportasi


Ada empat elemen dasar transportasi menurut Khisty dan Kent (2005) yaitu sebagai
berikut :
1. Link
2. Mode
3. Node
4. Manajemen sumber daya manusia
Usur-Unsur Dasar Transportasi
Ada lima unsur pokok transportasi, yaitu:
1. Manusia, yang membutuhkan transportasi
2. Barang, yang diperlukan manusia
3. Kendaraan, sebagai sarana transportasi
4. Jalan, sebagai prasarana transportasi
5. Organisasi, sebagai pengelola transportasi
Pada dasarnya, ke lima unsur di atas saling terkait untuk terlaksananya transportasi, yaitu
terjaminnya penumpang atau barang yang diangkut akan sampai ke tempat tujuan dalam keadaan
baik seperti pada saat awal diangkut. Dalam hal ini perlu diketahui terlebih dulu ciri penumpang
dan barang, kondisi sarana dan konstruksi prasarana, serta pelaksanaan transportasi.

Moda transportasi berkelanjutan yang berwawasan lingkungan

Page 7

Sistem Transportasi
Sistem transportasi di bagi menjadi tiga bagian menurut Fricker dan Whitford (2004) yaitu
sebagai berikut :
Meletakkan sistem pada tempatnya

Rencana

Pemeliharaan

Desain

Kualitas layanan

Invesyasi

Pembiayaan

Operasi

Permintaan konsumen

Sumberdaya yang bersifat politis

Isu-isi terkait kelangsungan hidup

Keadilan

Lingkungan

Ekonomi

Tenaga kerja

Perdagangan

Struktur industri

internasional

Mobilitas

Ketidakmampuaan

Ragam

Pergerakan teknologi

perasaan

Adannya hubungan

Kendaraan

Pengemudi

Pilot

Penumpang

Pengangkutan

(minyak)

Komponen transportasi

Persoalan

Kekuatan pengawasan

Jenis sarana atau moda transportasi


Jenis sarana atau moda transportasi dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Udara, dengan sarana pesawat dan prasarana bandara
2. Air, dengan sarana kapal dan prasarana dermaga atau pelabuhan
3. Darat melalui jalan raya untuk sarana bus, mobil, sepeda motor dangan prasarana
terminal dan melalui jalan rel dengan sarana kereta api dan prasarana stasiun

Moda transportasi berkelanjutan yang berwawasan lingkungan

Page 8

Fungsi Transportasi (Nasution, 1996:12)


Transportasi berfungsi sebagai sektor penunjang pembangunan (the promoting sector)
dan pemberi jasa (the servicing sector) bagi perkembangan ekonomi. Selain itu transportasi juga
memiliki peranan penting yaitu :
Mengarahkan pembangunan
Prasarana bagi pergerakan manusia
Teknologi transportasi dapat mengubah arus pembawaan

Manfaat Transportasi
Manfaat perangkutan adalah sebagai pergerakan manusia, barang-barang dan informasi
yang selalu membawa komponen pokok dalam masyarakat (Rodrigue, Comtois, Slack, 2009).
Manfaat transportasi menurut Nasution (1996) dibagi menjadi dua yaitu :
Manfaat Sosial
Untuk kepentingan hubungan sosial ini, transport6asi sangat membantu dalam
menyediakan berbagai kemudahyan, antara lain :
1) Pelayanan untuk perorangan ataupun kelompok
2) Pertukaran atau penyampaian informasi
3) Perjalanan untuk bersantai
4) Perluasan jangka perjalanan sosial
5) Pemendekan jarak antara rumah dan tempat kerja
6) Bantuan dalam memperluas kota atau menyebar penduduk menjadi kelompok
yang lebih kecil.
Manfaal politis:
Ada beberapa manfaat politis transportasi yang dapat berlaku dari negara manapun yaitu
sebagai berikut:
1) Transportasi menciptakan persatuan nasional yang semakin kuat dengan
meniadakan isolasi.
2) Transportasi menyebabkan pelayanan kepada masyarakat dapat dikembangkan
atau diperluas dengan lebih merata pada setiap[ bagian wilayah negara.
3) Keamanan negara terhadap serangan dari luar yang tidak dikehendaki mungkin
sekali bergantung pada transportasi yang efisien yang memudahkan mobilisasi
Moda transportasi berkelanjutan yang berwawasan lingkungan

Page 9

segala

daya

(kemampuan

dan

tahanan)

nasional

serta

memungkinkan

perpi8ndahan pasukan perang selama masa perang.


4) Sistem transportasi yang efisien memungkinkan negara memindahkan dan
mengangkut penduduk dari daerah bencana.
Kebutuhan bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya merupakan suatu kebutuhan
dalam kehidupan manusia. Perpindahan manusia tersebut didasari kenyataan bahwa sumber
kehidupan manusia tidak terdapat di sembarang tempat. (Warpani, 1990:4). Untuk itu diperlukan
sarana ataupun prasarana transportasi guna mendukung pergerakan manusia dalam pemenuhan
kebutuhannya. Transportasi sangat penting peranannya dalam menghubungkan daerah yang
menjadi sumber bahan baku atau daerah produksi dengan daerah yang membutuhkan akan suatu
bahan atau hasil produksi (konsumen). Seiring dengan perkembangan manusia, maka semakin
berkembang pula kegiatan manusia yang secara otomatis menyebabkan pertambahan intensitas
pergerakannya. Kegiatan pergerakan ini disebut kegiatan perangkutan, yaitu kegiatan yang
terjadi karena adanya perpindahan manusia dan barang dari suatu tempat ke tempat lain
(Morlock,1991:5).
Tujuan pokok manajemen lalu lintas adalah memaksimumkan pemakaian sistem jalan
jalan yang ada dan meningkatkan keamanan jalan, tanpa merusak kualitas lingkungan. Tujuan ini
analog dengan studi pekerjaan dan pengendalian produksi pada industri, dan sangat sesuai
dipakai untuk jangka pendek dan peningkatan biaya modal rendah, sehingga menurut istilah
ekonomi, meningkatkan penawaran (supply). Ukuran- ukuran manajemen dapat berkaitan
dengan satu kategoro lalu lintas, misalnya pejalan kaki atau lalu lintas campuran dan
pengendalian operasional yang ketat pada rute-rute jalan bebas hambatan di kota.
Terdapat banyak perencanaan transportasi yang prosesnya sedang berlangsung di area
metropolitan yang diberikan sedikit waktu. Masing-masing definisikan pada level yang berbeda
kompleksitas dan tujuannya. Sebagai contoh evaluasi terhadap perencanaan transportasi
alternatif untuk jaringan jalan raya. Para perencana melihat pola pembangunan kawasan urban
dan menetapkan pelayanan umum (public services). Proses perencanaan transportasi
metropolitan dan di seluruh negara bagian memerlukan pertimbangan strategis proyek
pembangunan transportasi yaitu sebagai berikut :
1) Dukungan vitalitas ekonomi memungkinkan persaingan global, produktifitas dan
efisiensi.
Moda transportasi berkelanjutan yang berwawasan lingkungan

Page 10

2) Meningkatkan keselamatan dan keamanan pada sistem transportasi bagi


pengendara kendaraan bermotor maupun tidak bermotor.
3) Meningkatkan aksesbilitas dan mobilitas pilihan pengangkutan bagi masyrakat
yang tersedia.
4) Meningkatkan perlindungan terhadap lingkungan, mempromosikan konservasi
energi dan memperbaiki kualitas udara.
5) Meningkatkan integrasi dan konektifitas sistem transportasi dan diatara moda
jarak lintas pengangkutan bagi masyarakat.
6) Mempromosikan sistem manajemen dan oparasi yang efisien.
7) Penekanan terhadap pemeliharaan sistem transportasi yang ada.
Politik dan Transportasi
Transportasi merupakan faktor vital dari suatu perekonomian seperti yang telah diuraikan
di atas bahwa terdapat sinergi antara transportasi dan ekonomi. Transportasi merupakan
mekanisme kunci dalam meningkatkan, membangun dan membentuk perekonomian nasional,
jika tidak ada sistem transportasi yang baik pembangunan suatu negara pun akan terhambat
karena tidak adanya alat penghubung antar wilayah tersebut.
Keselamatan Publik dan Lingkungan
Pengawasan terhadap kecelakaan adalah sebagai berikut :
1) SIM, merupakan indicator apakah pengemudi tersebut layak mengendarai kendaraan
bermotor ate tidak diperkenankan.
2) Jam kerja pekerja pengemudi/supir, berprofesi sebagai sopit tidak asal saja melainkan
harus memiliki pengalaman terlabih dahulu menyangkut keselamatan penumpang dan
barabg yang dibawa dari tempat asal ke tujuan.
3) Standar perlengkapan, yaitu berupa helm SNI, jaket, masker, dan sarung tangan dengan
tujuan untuk mengurangi resiko kecelakaan.
4) Batas kecepatan, apabila mengendarai kendaraan bermotor pada lajur kecepatan tinggi
maka kendaraan tersebut harus dipacu pada kecepatan yang sudah ditentukan agar
memudahkan penggolongan kecepatan untuk menguranggi tingkat kecelakaan.
5) Kode jalan, kode jalan memberikan informasi bagi pengemudi kendaraan bermotor agar
dapata menyiapkan kendalinya pada saat menemukan tanda bahaya atau kondisi jalan
yang dilalui berubah dari kondisi semula.
Moda transportasi berkelanjutan yang berwawasan lingkungan

Page 11

6) Sabuk pengaman, bagi pengemudi dan penumpang kendaraan beroda empat digunakan
untuk mengurangi resiko benturan apabila sampai mangalami kecelakaan.
Pengawasan terhadap pengaruh lingkungan yang kuat adalah sebagai berikut :
1) Pelarangan bensin bertimbal, bertujuan untuk memperpanjang umur mesin dan
mengurangi emisi gas buang dari kendaraan bermotor yang dapat menambah dampak
dari global warming.
2) Penggunaan catalyc converter pada mobil, bertujuan untuk pengaruh putaran mesin
terhadap kebisingan.
Prinsip pengendalian lalu lintas
Prinsip yang digunakan dalam mengendalikan lalu lintas adalah mengambil langkah
untuk secara terus menerus mengendalikan lalu lintas serta upaya yang dilakukan untuk
memecahkan permasalahan lalu lintas yang timbul serta memprediksi sebelum permasalahan
tersebut terjadi, untuk kemudian dipersiapkan solusi, jangan sampai permasalahan membesar dan
tidak terkendali seperti yang sekarang bisa kita amati dari pertumbuhan lalu lintas sepeda motor
yang luar biasa dan lalu lintasnya cenderung selalu melanggar aturan lalu lintas tanpa ada
langkah untuk melakukan penindakan hukum yang nyata/significant terhadap pelanggaran yang
mereka buat.
Monitoring lalu lintas
Langkah utama yang perlu dilakukan adalah dengan secara terus menerus melakukan
monitoring terhadap lalu lintas yang dapat diotomatisasikan dan dikendalikan melalui pusat
kendali lalu lintas.
Sustainable Transportation
Berdasarkan opini The UK governments 1998 policy (Detr, 1998) pengertian
sustainability adalah:

Perkembangan sosial yang mengenal dan mengetahui kebutuhan setiap orang

Perlindungan yang efektif terhadap lingkungan dan meminimalisir pengaruh global

Efisiensi dalam penggunaan SDA, dan

Biaya tinggi dan kestabilan pertumbuhan ekonomi dan tenaga kerja.

Menurut Ryan (2003) sustainability diartikan pula sebagai good things that must grow in the
future (like jobs, productivity, wages, profits, capital and savings, information, knowledge and
education) and the bad things that must not grow in the future (like pollution, waste, poverty,
Moda transportasi berkelanjutan yang berwawasan lingkungan

Page 12

energy and material use per unit of output). Sesuatu atau hal baik yang harus tumbuh di
kehidupan mendatang (seperti pekerjaan, produktivitas,gaji, keuntungan, modal dan tabungan,
informasi, pengetahuan dan pendidikan) dan hal buruk yang tidak boleh berkembang di masa
yang akan datang (seperti polusi, pemborosan, kemiskinan, energy dan material yang digunakan
setiap kesatuan.

Moda transportasi berkelanjutan yang berwawasan lingkungan

Page 13

DAFTAR PUSTAKA

Nasution, MN. 1996. Manajemen transportasi. Ghalia Indonesia. Jakarta.


Hobbs, FD. 1995. Perencanaan dan teknik lalu lintas. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta.
Meyer dan Miller. 2001. Urban transportation planning. McGraw-Hill International. Singapore.
Iswanto, Hadi. 2002. Faktor-faktor pendorong terjadinya kemacetan lalul lintas di jalan arteri
primer kawasan pasar ungaran Kabupaten Semarang. Universitas Diponegoro.
Semarang.
Wibawa, Arie Bayu. 1996. Tata guna lahan dan transportasi dalam pembangunan berkelanjuta.
Universitas Diponegoro. Semarang.
Nugroho, Adi Lanugranto. 2008. Konsumen dan jasa transportasi. Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Surakarta.
Machsus dan Rahmat Basuki. 2008. Penggunaan BBG pada kendaraan bermotor di Kota
Surabaya. Jurnal aplikasi Volume 4 nomor 1 ISSN 1907-753X. Surabaya.
Aminah, Siti. 2006. Transportasi public dan aksesibilitas masyarakat perkotaan. Universitas
Airlangga. Surabaya.
Haryadi, Bambang. dan Riyanto, Bambang. 2007. Kepadatan kota dalam perspektif
pembangunan transportasi berkelanjutan. Jurnal teknik sipil dan perencanaan Nomor 2
volume 9 juli 2007. Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Sinulingga, Rina. 2004. Evolusi sistem transportasi dipusat Kota Pematang Siantar. Universitas
Sumatera Utara. Medan.
Sutikno, Rizal Fauzul. 2010. Materi perkuliahan I sampai V. Universitas Brawijaya. Malang.
Arifin, samsul. http://berita.liputan6.com. Diakses pada tanggal 19 oktober 2010 pukul 16.00
Wib.
Anonymous. 2010. http://wikipedia.com. Diakses pada tanggal 21 november 2010 pukul 16.05
Wib.
Anonymous.

2004. http://www.pelangi.or.id/news.php?hid=46. Diakses pada tanggal 4

november 2010 pukul 15.20 Wib.

Moda transportasi berkelanjutan yang berwawasan lingkungan

Page 14

Anda mungkin juga menyukai