Disetujui,
Mengetahui,
Johan Paing Heru Waskito, ST, MT. Dr. Ir. Utari Khatulistiani, MT.
NIK. 196903102005011002 NIK. 93190-ET
ii
LEMBAR UJIAN
Disetujui,
Mengetahui,
Dosen Pembimbing,
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas Berkat dan
Rahmat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Magang Kerja yang telah
dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2023 - 6 Juli 2023 pada proyek pembangunan Dinding
Penahan Tanah (DPT) dengan lancar sehingga penulisan Laporan Magang Kerja ini juga
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan Magang ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa dukungan dari
beberapa pihak yang perannya memberikan pengaruh besar dalam memperlancar
penulisan laporan yang dibuat sebagai pertanggung jawaban atas apa yang telah penulis
dapatkan selama Magang Kerja pada proyek pembangunan Dinding Penahan Tanah.
Untuk itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Widodo Ario Kentjono, dr.sp. THT-KL (K), FICS selaku Rektor
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
2. Johan Paing Heru Waskito, ST, MT. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya, sekaligus Dosen Pembimbing yang telah memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan laporan.
3. Dr. Ir. Utari Khatulistiani, MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya.
4. Florentika Adonaranita, ST. selaku pengawas dan pembimbing lapangan selama
melaksanakan Magang Kerja.
5. Kepada kedua orang tua, dan teman-teman yang telah memberikan dukungan,
motivasi serta do’a sehingga penulisan laporan magang kerja ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Demikian yang dapat saya sampaikan pada laporan magang kerja ini, penulis
menyadari akan kekurangan pada laporan ini, untuk itu penulis memohon kritk dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
iv
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................... iv
v
3.1.4. peralatan proyek ............................................................................................... 17
3.2 tinjauan perencanaan ............................................................................................... 19
vii
6.2 Saran ...................................................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................85
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
Gambar 5.13 Pemasangan Batu Belah .......................................................................... 45
Gambar 5.14 Pemasangan Pipa Suling ......................................................................... 46
Gambar 5.15 Pemasangan Rubber Joint Filler ............................................................. 46
Gambar 5.16 Pemasangan Plesteran ............................................................................. 47
Gambar 5.17 Pekerjaan Siaran ...................................................................................... 48
Gambar 5.18 Pengerjaan Pemancangan ....................................................................... 49
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Pada OP IV SDA yang berlokasi di Jl. Kejapanan VII No.2, Arjosari, Kejapanan,
Kec. Gempol, Pasuruan. Terdapat beberapa proyek terkait operasi pemeliharaan Sumber
Daya Air, diantaranya ialah prasarana sungai seperti tanggul sungai, jaringan irigasi air
tanah, prasarana air baku, dll. Salah satu proyeknya berlokasi di Sungai Tambaan, Desa
Tambaan, Kec. Bangil, Kab. Pasuruan. Yaitu pembangunan tanggul sungai atau dinding
penahan tanah (DPT). Pada lokasi tersebut dibangun dinding penahan tanah dikarenakan
tepi sungai yang berbatasan langsung dengan jalan desa sehingga semakin tergerus air
sungai yang mengakibatkan longsor.
Dinding penahan tanah merupakan suatu konstruksi yang berfungsi untuk menahan
tanah lepas atau alami dan mencegah keruntuhan tanah yang miring atau lereng yang
kemantapannya tidak dapat dijamin oleh lereng tanah itu sendiri. Tanah yang tertahan
memberikan dorongan secara aktif pada struktur dinding sehingga struktur cenderung
akan terguling atau tergeser (Tanjung,2016). Dinding penahan tanah berfungsi untuk
menyokong tanah serta mencegahnya dari bahaya kelongsoran, baik akibat dari air hujan,
berat tanah itu sendiri, maupun akibat beban yang bekerja diatasnya (Tanjung, 2016).
Pada laporan magang kerja ini akan membahas mengenai tinjauan pekerjaan pada
proyek pembangunan dinding penahan tanah pasangan batu. Meninjau pekerjaan mulai
dari pekerjaan persiapan sampai dengan pekerjaan finishing, dan akan menganalisis
schedule rencana dengan schedule realisasi.
1
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari magang ini ialah sebagai salah satu persyaratan untuk dapat
menamatkan studi Teknik Sipil Universitas Wiijaya Kusuma Surabaya, Mengamati dan
mempelajari proses pelaksanaan proyek konstruksi di lapangan secara langsung,
mengetahui permasalahan yang terjadi pada saat pelaksanaan serta langkah-langkah
yang diambil untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dan untuk menyiapkan data
yang dibutuhkan untuk menyusun laporan magang yang akan dipresentasikan dalam
sidang.
Berikut data umum proyek dan data teknis proyek pembangunan Dinding Penahan
Tanah (DPT) pasangan batu di sungai Tambaan:
2
1.3.1. Lokasi Proyek
3
1.3.3. Data Teknis Proyek
Tipe Pekerjaan : Dinding Penahan Tanah (DPT)
Panjang DPT : 300 m
Tinggi DPT : 3.7 m
Lebar Bawah : 65 cm
Lebar Atas : 30 cm
Tipe DPT : Pasangan Batu Kali
Mutu Beton : K-175
Mutu Besi : 240 Mpa
Jarak Antar Skur :6m
Jarak Antar Kolom :6m
Jarak Rubber Joint : 12 m
Jarak Angkur : 45 cm - Ø10 mm
Struktur Bangunan Bawah :- Pondasi 100x100x80 cm
- Mini Pile 20x20x300 cm
1.1.1. Gambar Rencana
4
Gambar 1.3. Layout Tampak Atas
5
Gambar 1.5 Potongan A-A
6
Gambar 1.7 Detail Struktur Pembesian.
7
Gambar 1.9 Detail Sloof, Kolom dan Pondasi
8
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI PROYEK
PEMILIK PROYEK /
OWNER
KONTRAKTOR PELAKSANA
OP IV SDA Brantas
Keterangan :
: Garis perintah
: Garis koordinasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Proyek
9
2.1 Job Describtion
Job description adalah catatan tentang tugas dan tanggung jawab dari suatu pekerjaan
tertentu. Adapun tugas dan kewajiban dari unsur-unsur pelaksanaan proyek di lapangan yaitu
berupa pemilik proyek, perencana dan pelaksana proyek, adalah sebagai berikut:
Pemilik proyek / (owner) adalah suatu badan usaha atau perseorangan, baik
pemerintah maupun swasta yang memiliki, memberi pekerjaan, serta membiayai dalam
proses pembangunan suatu proyek. Berikut adalah tugas, wewenang, dan tanggung jawab
pemilik Proyek / (owner):
Konsultan perencana adalah seorang atau badan usaha yang memiliki keahlian
dan pengalaman dalam merencanakan proyek konstruksi, seperti halnya perencanaan
arsitektur, perencana struktur, perencana mekanikal dan lain sebagainya (Sarnet, 2020).
Adapun tugas dan kewajiban konsultan perencana adalah sebagai berikut:
Bertanggung jawab atas kerugian dari pemberi tugas akibat dari kesalahan yang
dibuat oleh perencana maupun orang yang bekerja kepadanya apabila semua
rencana tersebut telah dilaksanakan di lapangan.
Dengan persetujuan owner, konsultan perencana dapat memerintahkan kepada
kontraktor untuk mengadakan perubahan-perubahan dalam peraturan yang telah di
buat sebelumnya.
Menampung semua informasi pemilik
Membuat gambar kerja, menghitung RAB, dan menghitung RKS.
Berkoordinasi dengan kontraktor pelaksana apabila terjadi masalah dalam proyek
10
2. Konsultan Pengawas
3. Kontraktor Pelaksana
Kontraktor adalah suatu perusahaan badan hukum yang bergerak dalam bidang
pelaksanaan. Kontraktor dapat berupa perseorangan ataupun badan hukum, baik
pemerintah ataupun swasta yang telah ditetapkan pemilik proyek serta telah
menandatangani Surat Perjanjian Kerja. Kontraktor Pelaksana harus melaksanakan
pekerjaan dengan mengacu pada gambar kerja, rencana kerja, dan syarat-syarat
(RKS) yang telah disusun sebelumnya. Berikut adalah tugas atau kewajiban dari
Kontraktor Pelaksana :
a. Melaksanakan semua kesepakatan yang ada dalam kontrak kerja, baik dari
scheduling pelaksanaan maupun masa pemeliharaan.
b. Mematuhi dan melaksanakan segala bentuk petunjuk yang diberikan oleh
direksi.
11
c. Menyediakan tenaga kerja, material, alat, dan jasa yang diperlukan dengan
spesifikasi teknis dan gambar yang telah ditentukan dengan memperhatikan
biaya pelaksanaan, waktu pelaksanaan, kualitas dan kuantitas pekerjaan, dan
keamanan dalam masa pelaksanaan.
12
BAB III
Dinding penahan tanah atau juga biasa disebut tembok penahan adalah suatu
konstruksi yang dibangun untuk menahan tanah atau mencegah keruntuhan tanah yang
curam atau lereng yang dibangun di tempat, kemantapannya tidak dapat dijamin oleh lereng
tanah itu sendiri, serta untuk mendapatkan bidang yang tegak. Bangunan dinding penahan
tanah digunakan untuk menahan tekanan tanah lateral yang ditimbulkan oleh tanah urugan
atau tanah asli yang labil. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi gambaran topografi tempat itu
bila dilakukan pekerjaan tanah seperti penanggulan atau pemotongan tanah (Zuul, dkk.,
2019). Dalam pembangunan DPT, hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
Dinding penahan tanah memiliki beberapa tipe, hal ini disesuaikan oleh fungsi dan
kegunaannya. Pada proyek pembangunan Dinding Penahan Tanah pada sungai Tambaan
yang berlokasi di Desa Tambaan, Kec.Bangil, Kab. Pasuruan yaitu menggunakan tipe gravity
retaining wall atau dinding penahan gravitasi.
Gravity retaining wall dibuat dari beton tidak bertulang, atau pasangan batu seperti
yang terlihat pada Gambar 3.1.2, terkadang pada dinding jenis ini dipasang tulangan pada
permukaan dinding untuk mencegah retakan permukaan akibat perubahan temperature.
Dinding penahan tanah ini bergantung pada beban struktur dinding penahan tanah
itu sendiri, cara kerjanya adalah beban struktur akan menahan beban material yang ada
dibelakangnya sehingga material tidak mengalami kelongsoran. Jenis DPT ini memerlukan
massa bangunan struktur yang cukup kuat untuk menahan tekanan tanah. Dalam
perencanaannya harus tidak terjadi tegangan tarik pada setiap irisan badannya (Willy,2020).
13
Gambar 3.1 Gravity Retaining Wall
Material dinding penahan tannah tipe gravitasi ialah menggunakan pasangan batu
atau beton tak bertulang. Dibawah ini adalah bahan-bahan yang digunakan dalam pasangan
batu :
1. Batu Belah
Batu belah atau juga ada yang menyebutnya dengan batu split adalah salah satu
jenis batu yang digunakan sebagai bahan material bangunan yang diperoleh dengan cara
membelah atau memecah batu yang berukuran besar menjadi batu dengan ukuran yang
lebih kecil dan beragam. Untuk pembangunan dinding penahan tanah batu belah yang
digunakan yaitu kisaran 15-20 cm (Pengadaan.web.id, 2016).
14
2. Pasir
Pasir adalah bahan batuan halus, terdiri dari butiran dengan ukuran 0,14-5 mm, didapat
dari hasil desintegrasi batuan alam (natural sand) atau dengan memecah (artificial sand),
sebagai bahan adukan, baik untuk spesi maupun beton, maka agregat halus harus diperiksa
secara lapangan (Sarnet, 2020).
Hal-hal yang dapat dilakukan dalam pemeriksaan agregat halus di lapangan adalah ;
Agregat halus terdiri dari butir-butir tajam dan keras. Butir agregat halus harus bersifat
kekal, arlinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca.
Agregat halus tidak mengandung lumpur lebih dari 5% (ditentukan terhadap berat
kering). Apabila kadar lumpur melampaui 5%, maka agregat halus harus dicuci.
Agregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan organik terlalu banyak, hal tersebut
dapat diamati dari warna agregat halus. Untuk mengetahui ada atau tidak kandungan
bahan organic pada agregat tersebut ialah dengan cara berikut:
Masukkan agregat ke dalam botol yang sudah dicuci bersih secukupnya.
Tambahkan larutan NaOH 3% hingga menutupi permukaan agregat halus.
Botol ditutup, lalu dikocok selama 10 mnt, kemudian diamkan selama 24 jam.
Lalu bisa dibandingkan dengan warna standarnya.
Agregat yang berasal dari laut tidak boleh digunakan sebagai agregat halus untuk semua
adukan spesi dan beton.
Untuk pemeriksaan kandungan lumpur pada agregat halus di lapangan menggunakan
cara :
a. Agregat halus (Kondisi Basah)
15
Gambar 3.3 Pasir
c. Semen
Semen adalah bahan pengikat yang bersifat kohesif dan adhesif. Kegunaan dari
semen adalah sebagai bahan pengikat yang akan mengikat bahan-bahan agregat
dengan bantuan air sehingga bahan-bahan tersebut akan membentuk satu-kesatuan.
Semen yang digunakan harus bermutu baik, berat dan volume tidak kurang dari
ketentuan-ketentuan biasa dan harus memenuhi syarat syarat 13 yang ditentukan
dalam (Normalisasi Semen Portland Indonesia) (Sarnet, 2020). Saat ini semen juga
merupakan bahan perekat terbaik selain bahan pengikat lainnya seperti epoksi,
polimer, dan lainnya serta memiliki harga yang relatif murah.
16
3.1.4 Peralatan Proyek
Dalam Sarnet (2020) peralatan merupakan sarana yang di perlukan dalam pemilihan jenis
peralatan proyek yang akan digunakan, perlu ditinjaun terlebih dahulu dari segi efisiensi
biaya dan waktu. Sebaiknya kita mempertimbangkan secara jitu mengenai kondisi dan situasi
lapangan, rencana pelaksanaan kerja, jumlah volume pekerjaan, jumlah dan yang di miliki,
dan factor-faktor lainnya. Untuk itu perlukan manajemen peralatan yang baik demi
kelancaran alat yang di butuhkan dan pemeliharaannya. Pemilihan jenis dan penentuan
jumlah alat yang akan di gunakan harus secara cermat, penentuan ini harus
mempertimbangkan factor-faktor antara lain:
Lokasi pekerjaan
Keadaan lapangan
Macam pekerjaan
Waktu dan biaya yang tersedia
Pada pembangunan DPT di sungai Tambaan ini, terdapat beberapa peralatan yang
digunakan, ialah :
1. Pompa Air
Fungsi dari pompa air adalah untuk menyedot air dari tempat yang menyediakan air
untuk proses pekerjaan di lapangan. Pompa air ini dipakai pada proyek dinding penahan
tanah, yang digunakan untuk menyedot air setelah kistdam
17
2. Molen
Molen beton atau yang sering disebut mesin aduk beton, mesin ini merupakan salah
satu alat yang mendukung pekerjaan konstruksi. Mesin ini digunakan untuk membantu
proses aduk agregat, semen, dan air. Dengan menggunakan mesin ini hasil adukan
tersebut akan lebih merata, efisien waktu dan tenaga.
Type alat molen yang digunakan ialah Tiger Concrete Mixer GT-500. Dengan kapasitas
500 liter. Dengan produktivitas 2,812 m3/jam. Harga sewa tidak di perhitungkan, karena
alat yang digunakan merupakan milik sendiri dari pemilik proyek.
3. Mesin Stamper
Peralatan yang dipergunakan untuk memadatkan tanah, Mesin Stamper sangat
membantu untuk mempercepat proses pemadatan tanah timbun, selain itu Mesin Stamper
juga dapat memadatkan tanah asli kohesif.
18
4. Excavator
Excavator merupakan jenis alat yang secara umum digunakan untuk melakukan
penggalian pada tanah dan memindahkan tanah atau material lainnya ke dalam truk muat.
Excavator merupakan alat yang paling sering ada pada suatu proyek dikarenakan
fungsinya yang beragam. Selain penggunaannya untuk menggali tanah, excavator
memiliki fungsi lainnya antara lain untuk memindahkan material berat, meratakan tanah,
menancapkan batang pondasi, mengeruk sungai, dan banyak lagi lainnya.
Untuk type excavator yang digunakan adalah sebagai berikut:
Type : Kobelco 3 x 200
Kapasitas : 0,5 m3
Harga Sewa : 250.000/jam
Ongkos moblimob (Pulang Pergi) : Rp. 7.000.000.00.-
19
3.2.2. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya
Rencana Anggaran Biaya didefinisikan sebagai perkiraan perhitungan atas banyaknya
biaya yang diperlukan untuk bahan, alat dan upah serta biaya-biaya lainnya yang berhubungan
dengan pelaksanaan suatu pekerjaan atau proyek (Tri, 2018). Untuk perhitungan rencana
anggaran biaya pada proyek pembangunan dinding penahan tanah pada sungai sangar dapat
20
Tabel 3.1 rekapitulasi pemeliharaan rutin sungai
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1 Pengukuran & Pemasangan 1m bouwplank 300.00 m
1.2 Pembersihan & Striping Korsekan volume = P X L
= 300.00 X 1.00 300.00 m2
ll PEKERJAAN DEWATERING
2.1 Pekerjaan Pasangan Sandbag 50 kg Lebar = 0.56 m
Panjang = 0.90 m
Tinggi = 0.15 m
Isi = 0.71
Volume = 0.08 m3
a. Vol. Sandbag Kanan & Kiri Volume = P X L X T
1 Sandbag = 0.90 X 0.56 X 0.15 = 0.08
Kiri & Kanan = 0.08 X 2.00 = 0.15
b. Vol. Sandbag Sepanjang Pasangan = 300.00 X 0.15 = 45.36
IV PEKERJAAN STRUKTUR
Pembesian 100 kg dengan besi polos untuk
4.1 pembesian
kolom, balok, ring balok, dan sloof.
a. Pondasi Bawah
Dimensi Pondasi d (selimut beton) = 0.075 m
21
Tinggi = 0.80 m
Jumlah Pondasi = 50.00 titik
b. Kolom
Dimensi Kolom Ø Selimut Beton = 0.04 m
Lebar = 0.30 m
Panjang = 0.30 m
Tinggi = 3.70 m
Jarak Antar Kolom = 6.00 m
Jumlah Kolom = 25.00 titik
Jumlah Double Kolom = 25.00 titik
Total Kolom = 50.00 titik
Ø Angkur = 0.010 m
Panjang Angkur = 0.30
Jumlah Angkur = 392.00 buah
c. Sloof
Dimensi Sloof Ø Selimut Beton = 0.04 m
Lebar = 0.30 m
Tinggi = 0.30 m
22
Kebutuhan Tulangan Pokok Sloof Ø Tulangan Pokok = 10 mm = 0.010 m = 0.617 kg/m
Jumlah Tulangan Pokok = 4.00 buah
Panjang Tulangan Pokok = 300.00 m
Tekukan Tulangan Pokok = 12.00 X 0.617 = 0.012 X 2.00 = 0.024
Vol. Besi Tul. Pokok = 300.024 X 4.00 X 0.617 = 740.46 740.46 kg
c. Sloof Volume = P X L X T
= 300.00 X 0.30 X 0.30 = 27.00 27.00 m3
4.3 1 m2 Pemasangan Bekisting
a. Pondasi Volume = ((P + L )X 2) X T X jml
= ( (1.00 + 1.00)X2) X 0.80 X 50.00 = 160.00 160.00 m2
c. Sloof Volume = (2 X T) X P
= (2 X 0.30) X 300.00 = 180.00 180.00 m2
V PEKERJAAN PASANGAN
5.1 Pemasangan 1m3 batu kali 1 Pc : 4 PP
a. Pasangan Batu Kali
Lebar Atas Pasangan Batu = 0.30 m
Lebar Bawah Pasangan Batu = 0.65 m
Tinggi Paangan Batu = 2.90 m
Volume Pasangan Batu = 0.95 X 2.90 X 0.50 X 300.00 = 413.25 413.25 m3
23
5.5 Siaran
a. Bagian Depan
Tinggi Pasangan Batu Miring = 2.92 m
Panjang Plengsengan = 300.00 m
Luas Siaran Depan = 876.00 876.00 m2
B. Bagian Belakang
Tinggi Pasangan Batu = 0.50 m
Panjang Plengsengan = 300.00 m
Luas Siaran Belakang = 150 150.00 m2
IV PEKERJAAN PEMANCANGAN
6.1 Mini Pile 20x20x300 Volume = P X jmlh
= 3.00 X 250.00 =750.00 750.00 m1
24
Tabel 3.2 Rencana Anggaran Biaya
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1 Pengukuran & Pemasangan 1m bouwplank 300.00 m1 Rp 102,825.14 Rp 30,847,542.00
1.2 Pembersihan & Striping Korsekan 300.00 m2 Rp 10,560.00 Rp 3,168,000.00
1.3 Penyelenggaraan K3 1.00 Ls Rp 3,410,900.00 Rp 3,410,900.00
Sub Total Rp 37,426,442.00
II PEKERJAAN DEWATERING
2.1 Pekerjaan Pasangan Sandbag 50 kg 907.20 bh Rp 14,091.00 Rp 12,783,355.20
2.2 Pekerjaan Bambu Sesek Penahan 3000.00 m2 Rp 130,702.00 Rp 392,106,000.00
2.3 Kerangka Penahan Sandbag 68.58 m3 Rp 156,277.28 Rp 10,717,495.86
2.4 Pengoperasian Per-jam Pompa Air (5kw) 30.00 hari Rp 389,400.00 Rp 11,682,000.00
Sub Total Rp 427,288,851.06
III PEKERJAAN TANAH
3.1 1 m3 galian tanah biasa sedalam > 1m sd 2m 1470.00 m3 Rp 44,876.77 Rp 65,968,851.90
3.2 1 m3 urugan sirtu padat 1110.00 m3 Rp 154,057.20 Rp 171,003,492.00
3.3 1 m3 pemadatan tanah 1110.00 m3 Rp 17,313.65 Rp 19,218,151.50
3.4 1 m3 urugan pasir urug 45.00 m3 Rp 235,026.00 Rp 10,576,170.00
3.5 1 m3 urugan tanah kembali 75.00 m3 Rp 56,100.00 Rp 30,847,542.00
Sub Total Rp 297,614,207.40
IV PEKERJAAN STRUKTUR
4.1 Beton mutu K-175 80.00 m3 Rp 1,162,910.99 Rp 93,032,879.20
4.2 Pembesian 100 kg dengan besi polos untuk pembesian kolom, pondasi, dan sloof 3968.89 kg Rp 48,364.43 Rp 191,953,102.58
4.4 1 m2 Pemasangan Bekisting Pondasi, Kolom, dan Sloof 514.00 m2 Rp 331,729.20 Rp 170,508,808.80
Sub Total Rp 455,494,790.58
V PEKERJAAN PASANGAN
5.1 Pemasangan 1m3 batu kali 1 Pc : 4 PP 860.55 m3 Rp 823,102.10 Rp 708,320,512.16
5.2 Pemasangan Pipa Suling 450.00 m1 Rp 41,471.65 Rp 18,662,242.50
5.3 Rubber Joint Filter t=1 cm 75.00 m2 Rp 109,560.00 Rp 8,217,000.00
5.4 Pemasangan Plesteran tbl. 3 cm 180.00 m2 Rp 66,741.16 Rp 12,013,408.80
5.5 Siaran 1017.00 m2 Rp 51,515.09 Rp 52,390,846.53
Sub Total Rp 799,604,009.99
VI PEKERJAAN PEMANCANGAN
6.1 Mini Pile 20x20x300 750.00 m1 Rp 187,696.00 Rp 140,772,000.00
Sub Total Rp 140,772,000.00
JUMLAH TOTAL Rp 2,158,200,301.03
PPN 11% Rp 237,402,033.11
GRAND TOTAL Rp 2,395,602,334.14
25
Tabel 3.3 Time Schedule
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1 Pengukuran & Pemasangan 1m bouwplank Rp 30,847,542.00 1.43 0.48 0.48 0.48 100
1.2 Pembersihan & Striping Korsekan Rp 3,168,000.00 0.15 0.07 0.07 95.24
1.3 Penyelenggaraan K3 Rp 3,410,900.00 0.16 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 90.48
0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01
II PEKERJAAN DEWATERING
2.1 Pekerjaan Pasangan Sandbag 50 kg Rp 12,783,355.20 0.59 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 85.71
2.2 Pekerjaan Bambu Sesek Penahan Rp 392,106,000.00 18.17 3.03 3.03 3.03 3.03 3.03 3.03 80.95
2.3 Kerangka Penahan Sandbag Rp 10,717,495.86 0.50 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 76.19
2.4 Pengoperasian Per-jam Pompa Air (5kw) Rp 11,682,000.00 0.54 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 71.43
0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09
III PEKERJAAN TANAH
3.1 1 m3 galian tanah biasa sedalam > 1m sd 2m Rp 65,968,851.90 3.06 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 66.67
3.2 1 m3 urugan sirtu padat Rp 171,003,492.00 7.92 1.58 1.58 1.58 1.58 1.58 61.9
3.3 1 m3 pemadatan tanah Rp 19,218,151.50 0.89 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 57.14
3.4 1 m3 urugan pasir urug Rp 10,576,170.00 0.49 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 52.38
3.5 1 m3 urugan tanah kembali Rp 30,847,542.00 1.43 0.36 0.36 0.36 0.36 47.62
0.36 0.36 0.36 0.36
IV PEKERJAAN STRUKTUR
4.1 Beton mutu K-175 Rp 93,032,879.20 4.31 0.43 0.43 0.43 0.43 0.43 0.43 0.43 0.43 0.43 0.43 42.86
4.2 Pembesian 100 kg dengan besi polos untuk pembesian kolom, pondasi, dan sloof Rp 191,953,102.58 8.89 1.27 1.27 1.27 1.27 1.27 1.27 1.27 38.1
4.3 1 m2 Pemasangan Bekisting Pondasi, Kolom, dan Sloof Rp 170,508,808.80 7.90 1.58 1.58 1.58 1.58 1.58 33.33
1.58 1.58 1.58 1.58 1.58
V PEKERJAAN PASANGAN
5.1 Pemasangan 1m3 batu kali 1 Pc : 4 PP Rp 708,320,512.16 32.82 3.28 3.28 3.28 3.28 3.28 3.28 3.28 3.28 3.28 3.28 28.57
5.2 Pemasangan Pipa Suling Rp 18,662,242.50 0.86 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12 23.81
5.3 Rubber Joint Filter t=1 cm Rp 8,217,000.00 0.38 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 19.05
5.4 Pemasangan Plesteran tbl. 3 cm Rp 12,013,408.80 0.56 0.19 0.19 0.19 14.29
5.5 Siaran Rp 52,390,846.53 2.43 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 9.52
0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40
VI PEKERJAAN PEMANCANGAN
6.1 Mini Pile 20x20x300 Rp 140,772,000.00 6.52 1.09 1.09 1.09 1.09 1.09 1.09 4.76
1.09 1.09 1.09 1.09 1.09 1.09
TOTAL HARGA SATUAN Rp 2,158,200,301.03
JUMLAH TOTAL 100.00 3.77 10.06 11.68 12.16 12.64 12.16 9.26 7.31 6.44 6.15 6.02 2.34
JUMLAH AKUMULATIF 3.77 13.83 25.51 37.68 50.31 62.48 71.74 79.05 85.49 91.63 97.66 100.00
26
BAB IV
Metode Pelaksanaan adalah suatu rencana kerja yang digunakan sebagai acuan dalam
pelaksanaan pekerjaan suatu proyek konstruksi. Metode pelaksanaan mencakup
pengelompokan kegiatan berdasarkan aktivitas, alokasi waktu dan metode kerja untuk
pekerjaan – pekerjaan utama. Dasar pertimbangan yang digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan konstruksi adalah terwujudnya bangunan sesuai perencanaan dengan pertimbangan
efektifitas waktu dan efisiensi biaya.
Metode Pelaksanaan ini berisi tentang uraian-uraian mengenai strategi untuk
melaksanakan pekerjaan agar sesuai dengan gambar perencanaan, persyaratan dan selesai tepat
waktu sesuai dengan perencanaan. Adapun lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan yaitu :
a) Pekerjaan persiapan
b) Pekerjaan dewatering
c) Pekerjaan tanah
d) Pekerjaan struktur
e) Pekerjaan pasangan
f) Pekerjaan pemancangan
2. Pengukuran / Bouwplank
Sebelum pekerjaan dilaksanakan, maka dilakukan pengukuran di lapangan sebelum mulai
pelaksanaan pekerjaan, selama pelaksanaan pekerjaan dan setelah pekerjaan selesai semua
dilaksanakan atau akhir pekerjaan. Pedoman utama pelaksanaan pekerjaan pengukuran di
lapangan, adalah 2 (dua) buah patok kayu, yang akan dijadikan sebagai titik bantu utama,
diletakkan diujung awal dan ujung akhir dari lokasi rencana dinding penahan tanah, dan tidak
boleh rusak atau berubah posisinya secara langsung maupun tidak langsung selama
27
pelaksanaan pekerjaan. Memasang papan bouwplank. Pemasangan patok dan papan
bouwplank boleh menggunakan kayu/papan kls.III yang diketam rata pada sisi kerjanya.
Setalah pemasangan bouwplank harus dilaporakan kepada direksi untuk mendapatkan
persetujuan sebelum pekerjaan selanjutnya dilaksanakan.
3. Penyelenggaraan K3
Sebelum pekerjaan dilaksanakan kontraktor pelaksana harus menyiapkan K3 yaitu
Kesalamatan dan Kesehatan Kerja agar semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada
keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok,
pengunjung dan tamu) di tempat kerja dapat diminimalisir. Adapun K3 yang harus disiapkan
yaitu :
a. Helm big konstruksi
b. Sepatu boot
c. Masker kain
d. Sarung tangan lapangan
e. Rompi
f. Kotak P3K dan isinya
28
3. Pengoperasian pompa air
Pengoperasian pompa air ini dimaksutkan untuk air yang masuk pada bagian galian
karena air tanah atau rembesan, maka dilakukan pomompaan air pada galian tersebut agar
pengerjaan pondasi seperti pengecoran dapat diseleasaikan. Pengoperasian pompa air ini
dilakukan hingga pekerjaan pondasi beton bertulang sudah mengering dengan sempurna.
29
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk menutup kembali bekas galian serta berfungsi sebagai
penyandar pasangan batu belah tersebut
3. Pemadatan Tanah
Pekerjaan pemadatan tanah dilaksanakan setelah pekerjaan urugan selesai dilaksanakan.
Pekerjaain ini dilaksanakan dengan maksud memperbaiki kuat geser tanah, memperkecil daya
rembes air yang dapat mengakibatkan tanah urugan tersebut amblas dan agar tanah memiliki
kestabilan yang baik untuk menopang beban konstruksi.
4. Urugan dengan Pasir Urug
Urugan dengan pasir urug harus dilaksanakan dibawah pasangan pondasi kemudian
dipadatkan dengan menggunakan alat stamper. Urugan pasir ini berfungsi untuk
menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban. Urugan Pasir dipadatkan
perlapis hingga mencapai ketebalan Urugan Pasir yang sesuai dengan gambar kerja yaitu
setebal 10 cm.
Lapisan pasir urug harus dipadatkan dengan diairi, pasir urug bersih dari akar-akar dan
kotoran
5. Urugan Tanah Kembali
Pekerjaan urugan kembali dilaksanakan setelah pemasangan pondasi batu belah yang
tanahnya berasal dari bekas galian. Pekerjaan ini dimaksudkan untuk menutup kembali bekas
galian serta berfungsi sebagai pengikat pondasi agar tidak mudah bergeser. Tanah tersebut
dipadatkan lapis demi lapis baik dengan cara manual atau menggunakan alat stamper
30
Pengangkutan adukan beton dari tempat pengaduan ke tempat pengecoran harus dilakukan
dengan cara yang disetujui oleh pengawas lapangan, yaitu :
Tidak berakibat pemisahanan kehilangan bahan-bahan.
Tidak terjadi perbedaan waktu pengikat yang menyolok antara beton yang sudah dicor
dan yang akan dicor.
Pengadukan pengecoran harus menggunakan Concrete Mixer.
Kontraktor harus memberikan Jaminan atas kemampuannya membuat kualitas beton
dengan memperhatikan data-data pelaksanaan dilain tempat atau dengan mengadakan
trial-mixer dilaboratorium yang ditunjuk oleh pengawas lapangan.
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan, kolom, ring balok,
sloof, pondasi dan semua komponen-konponenya yang ditunjuk oleh gambar ketentuan-
ketentuan dalam meleksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut
Bahan
a) Portland Cement
Portland cament yang digunakan adalah jenis-jenis yang menurut standart Portland
cemen yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia. Semen yang digunakan harus
satu merek produksi untuk seluruh pekerjaan konstruksi.
Semen yang digunakan harus berkualitas baik dan pada saat digunakan harus dalam
keadaan fresh (belum mulai mengeras).
Untuk menjaga mutu semen,cara penyimpanan harus mengikuti syarat-syarat penyimpangan
bahan tersebut. Penyimpanan PC digudang harus kering dan aman diatas papan terletak 30 cm
diatas muka tanah.
b) Air
Air untuk adukan beton harus memakai air bersih. Air berkualitas baik, tidak payau,
bersih dari endapan, bahan organic, garam, asam, basa alkali, limbah atau hal lain yang tidak
murni. Air yang berkloride tidak diperkenankan untuk mencampur beton bertulang.
c) Kerikil
Kerikil/batu pecah harus mempunyai gradasi yang baik, tidak porous, memenuhi
syarat kekerasannya.
Kerikil tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% ditentukan terhadap berat
kering. Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka kerikil harus dicuci
31
d) Pasir
Pasir yang dipakai dapat berupa pasir alam, atau pasir buatan yang dihasilkan oleh
alat-alat pemecah batu. Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan mempunyai
gradasi yang baik, tidak porous cukup syarat kekerasannya.
Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebuh dari 5% ditentukan terhadap berat kering.
e) Besi Beton
Besi beton harus bersih dari dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat-
cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan
petujuk gambar kerja
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari
lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari pengawas
lapangan.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan
tidak bersepuh seng
f) Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan
kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan pemakainya tidak akan merusak
atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-
pecah, mata kayu yang melintang.
Pengerjaan
a. Pengecoran Pondasi
Melakukan pengukuran untuk mendapatkan titik-titik yang akan dibangun pondasi
yang sesuai dengan gambar kerja.
Galian pondasi dilakukan secara manual.
Pengecoran beton dapat dilakukan setelah cara pemasangan pembesian disetujui oleh
pengawas lapangan.
Pondasi dikerjakan dengan mutu beton K-175. Penuangan beton dilakukan secara
manual.
Sebelum pengecoran beton dilakukan, bekisting dan tulangan besi dirakit terlebih
dahulu sesuai dengan gambar kerja.
32
Permukaan beton dibentuk dan diratakan perlahan-lahan menggunakan mistar lurus
sampai permukaan menjadi rata dan halus.
Perawatan dilakukan dengan menutupi permukaan beton menggunakan karung bersih.
Setelah minimal 12 jam pada saat pengecoran bekesting boleh dibongkar.
b. Pengecoran dan kolom
Pengecoran sloof dilakukan setelah pekerjaan pondasi selesai, dan juga pekerjaan
pasangan batu belah telah naik setinggi bottom sloof.
Pengecoran kolom dilakukan secara bertahap. Pengecoran kolom dilakukan
bersamaan dengan naikknya pekerjaan pasangan batu belah per 1-2 meter.
Sebelum pengecoran beton dilakukan, bekisting dan tulangan besi dirakit terlebih
dahulu sesuai dengan gambar kerja.
Sloof dan kolom dikerjakan dengan mutu beton K-175. Penuangan beton dilakukan
secara manual.
Permukaan beton dibentuk dan diratakan perlahan-lahan menggunakan mistar lurus
sampai permukaan menjadi rata.
Perawatan dilakukan dengan menutupi permukaan beton menggunakan karung bersih.
Setelah minimal 12 jam pada saat pengecoran bekesting boleh dibongkar.
4.4.2. Pembesian
a. Pekerjaan Pembesian, Fabrikasi pembesian dilakukan ditempat fabrikasi. pembesian
pondasi plat setempat dan strouss, sloof dan kolom.
b. Besi beton yang dipakai bermutu 240 MPa. ukuran-ukurannya diameter besi beton
yang terpasang harus sesuai dengan gambar rencana, sedangkan perubahan diameter
tulangan harus dengan persetujuan pengawas. Penggatian diameter tulangan tidak
diperkenankan.
c. Besi beton bekas dan yang sudah berkarat tidak diperkenankan dipakai dalam
konstruksi. Besi beton harus bebas dari sisik, karat dan lain-lain lapisan yang dapat
mengurangi daya lekatnya pada beton.
d. Ikatan besi beton harus rapih dan kuat, bahan untuk pengikat adalah kawat beton
dengan diameter minimum 1 mm.
33
4.4.3. Bekisting Pondasi, Sloof dan Kolom
Sebelum pemasangan bekesting, penulangan beton harus terlebih dahulu dibuat.
Bekesting dibuat yang kokoh dan rapat, sehingga pada saat pengecoran tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan
Bahan Bekisting dibuat dari multiplex yang diperkuat dengan kayu dan diberi skur-
skur penahan agar tidak mudah roboh.
34
2. Pelaksanaan Pemasangan Batu Belah
Periksa persiapan yang meliputi penyediaan batu, pasir dan air dilokasi kerja,
kelengkapan peralatan dan alat bantu seperti kotak penampung adukan, penampung
air, plastik pelindung hujan, tukang batu dan buruh pembantu, tenaga dan sarana
pengangkutan adukan.
Ratakan lantai dasar bangunan, pasang profil sesuai gambar design bangunan. Dalam
kotak dan hamparkan serta ratakan pasir setebal 5 - 10 cm sebagai lantai kerja.
Periksa dimensi dan elevasi profil dengan alat ukur dan minta persetujuan pengawas
lapangan.
Sebelum dipasang, batu harus dibersihkan dari lumpur atau tanah yang melekat serta
basahi dengan air agar ikatan dengan adukan menjadi kuat.
Pemasangan lapis batu pertama, diawali dengan menghamparkan adukan setebal 3 - 5
cm, kemudian menyusun batu diatas hamparan dengan jarak 2 – 3 cm (tidak
bersinggungan) pukul atau ketok-ketok batu tersebut agar terikat kuat dengan adukan.
Isi rongga diantara batu-batu dengan adukan sampai penuh/mampat dengan
menggunakan sendok adukan.
Bila memerlukan suling-suling resapan sesuai rencana (pada dinding penahan, sayap
bendung dan sebagainya). Suling dari pipa paralon yang dibungkus ijuk diujung pipa
bagian dalam dipasang bersamaan dengan pasangan batu.
Letak suling resapan merupakan barisan dalam arah horizontal dengan jarak tertentu
sesuai gambar kerja. Baris pipa suling berikutnya (diatasnya) dipasang berselang-
seling arah vertikal.
Apabila hujan atau setelah selesai, pasangan diitutup plastik agar pasangan yang
masih baru tersebut tidak rusak karena air hujan.
35
4.7. Rubber Joint Filler
Pekerjaan rubber joint filler dipasang bersamaan dengan pengecoran dengan dimensi
mengikuti luas satu sisi struktur. Pekerjaan rubber joint filler dimaksudkan sebagai batasan
antar segmen. Jadi ketika salah satu segmen mengalami kegagalan maka rubber joint ini
sebagai batas segmen yang akan dibongkar.
36
BAB V
ANALISA DAN PEMBAHASAN ITEM PEKERJAAN
37
Gambar 5.2 Pembersihan Lokasi
38
5.1.2. Pekerjaan Dewatering
Pada pekerjaan dewatering yang dilakukan adalah pekerjaan pasangan sandbag,
pekerjaan sesek bambu sebagai penahan sandbag, setalah itu pekerjaan kerangka penahan
sandbag, dan juga pengoperasiaan pompa air, dapat dilihat pada Gambar
Pekerjaan pemasangan sandbag 50 kg Pekerjaan pemasangan sandbag pada proyek
pembangunan dinding penahan tanah pada Sungai Tambaan terealisasi dari minggu 1
sampai minggu 6, Pekerjaan ini dilakukan sebagai tanggul agar air sungai tidak masuk
pada lubang galian.
Pekerjaan seseg bambu dan kerangka penahan sandbag Pekerjaan seseg bambu dan
kerangka penahan sandbag pada proyek pembangunan dinding penahan tanah pada
Sungai Tambaan terealisasi dari minggu 1 sampai minggu 6, pekerjaan ini dilaksanakan
bersamaan dengan pekerjaan pemasangan sandbag.
Pengoperasiaan pompa air Pompa air pada proyek pembangunan dinding penahan tanah
pada Sungai Tambaan terealisasi 35 hari, dimulai dari minggu 1 sampai minggu 7. pompa
air digunakan untuk pengurasan air yang masuk pada lubang galian.
39
Gambar 5.5 Pekerjaan Galian
Pengurugan sirtu padat Pengurugan sirtu padat pada proyek pembangunan dinding
penahan tanah pada Sungai Tambaan seperti yang terlihat pada Gambar terealisasi dari
minggu 7 sampai minggu 11, pekerjaan ini dilaksanakan secara bertahap setelah
pekerjaan pasangan batu belah.
40
Gambar 5.7. Pekerjaan Pemadatan Tanah
Pengurugan dengan pasir urug Pengurugan dengan pasir urug pada proyek pembangunan
dinding penahan tanah pada sungai Tambaan terlaksana dari minggu 2 sampai minggu 6,
pekerjaan ini dilaksanakan setalah pekerjaan galian.
Pengurugan tanah kembali Pengurugan tanah kembali pada proyek pembangunan dinding
penahan tanah pada sungai Tambaan terlaksana dari minggu 3 sampai minggu 6, setelah
pekerjaan pondasi terdapat sisa-sisa galian, pekerjaan ini dilaksanakan untuk menutup
sisa galian tersebut.
41
Gambar 5.8 Pekerjaan beton dengan mutu K175
Pembesian pondasi, sloof, dan kolom Pemasangan besi tulangan pada proyek pembangunan
dinding penahan tanah pada Sungai Tambaan seperti yang terlihat pada Gambar 5.1.9,
Gambar 5.1.10, dan Gambar 5.1.11 terealisasi dari minggu 2 sampai minggu 7. Besi
tulangan kolom dipasang bersamaan dengan besi tulangan pondasi, yang sebelumnya telah
terpasang besi tulangan. Untuk besi tulangan sloof dipasang ketika pasangan batu belah telah
naik sesuai dengan ketinggian sloof.
42
Gambar 5.9 Pembesian Pondasi
43
Gambar 5.11 Pembesian Kolom
Pemasangan bekisting pondasi dan sloof dipasang setelah pekerjaan pembesian. Bekisting
pondasi dipasang hanya satu sisi dan sloof kedua sisi yaitu sisi kiri dan sisi kanan.
Pemasangan bekisting kolom Pemasangan kolom pada proyek pembangunan dinding
penahan tanah pada Sungai Tambaan terlaksana dari minggu 2 sampai minggu 6.
Pemasangan bekisting kolom dipasang secara bertahap setelah pekerjaan pembesian.
Bekisting kolom dipasang setelah pekerjaan pasangan batu belah naik dan bekesting
dipasang satu sisi dengan ketiga sisinya yaitu pasangan batu belah. Dapat dilihat pada
Gambar 5.1.12.
44
5.1.5. Pekerjaan Pasangan
Pada pekerjaan pasangan yang dilakukan adalah pelaksaan pekerjaan pemasangan batu
belah dengan campuran 1 PC : 4 PP, pemasangan pipa Ø 2”, rubber joint filler dengan tebal 1
cm, pemasangan plesteran dengan campuran 1 SP : 3 PP dengan tebal 3 cm, dan siaran dengan
campuran 1 SP : 2 PP.
Pemasangan batu belah campuran 1 PC : 4 PP Pekerjaan pasangan batu belah pada proyek
pembangunan dinding penahan tanah pada Sungai Tambaan seperti yang terlihat pada
Gambar 5.13 terealisasi dari minggu 2 sampai minggu 7, dengan ketinggian 2,90 meter
dibanguan secara bertahap per 1 meter. Pada belakang pasangan batu belah dibangun skur
pasangan batu belah campuran 1 PC : 4 PP pada tengah segman yang berfungsi sebagai
penahan bangunan dinding penahan tanah.
45
dengan pemasangan batu belah. Pemasangan pipa suling pertama dipasang dengan
ketinggian 1,5 meter dan yang kedua 1 meter dari top pondasi.
46
Gambar 5.16 Pemasangan plesteran
Siaran campuran 1 SP : 2 PP Pekerjaan siaran pada proyek pembangunan dinding
penahan tanah pada Sungai Tambaan seperti yang terlihat pada Gambar 5.17 dari
minggu 7 sampai minggu 12. Pekerjaan siaran dilakukan sebagai pekerjaan finishing
setelah pemasangan batu belah.
47
Gambar 5.17 Pekerjaan siaran
48
Gambar 5.18 Pengerjaan Pemancanga
Minggu 1
Pada minggu pertama pengerjaan dari tanggal 03 – 07 April 2023 rencana progres awal
ialah 3,77%. kemajuan fisik pekerjaan yang telah terealisasi yaitu sebesar 4,37%.
Kesimpulanya progres pengerjaan lebih cepat dari schedule rencana. Factor penyebab
kemajuan ialah dikarenakan aliran air sungai rendah saat proses pekerjaan dewatering,
sehingga proses pengerjaan galian dapat dimulai pada minggu pertama. Untuk laporan
kemajuan fisik dan volume per item pekerjaan minggu 1 (satu) dapat dilihat pada Tabel 5.1
Minggu 2
Pada minggu ke-dua pengerjaan dari tanggal 10 – 14 April 2023 progres rencana awal
ialah sebesar 13,83%. Kemajuan fisik pekerjaan yang telah terealisasi yaitu sebesar 16,23%.
Kesimpulannya progres pengerjaan lebih cepat dari time schedule rencana. Factor penyebab
kemajuan progres ialah karena pekerjaan galian yang seharusnya di mulai pada minggu ke-
dua, dimajukan ke minggu pertama, sehingga pengerjaan berikutnya bisa di mulai. Untuk
laporan kemajuan fisik dan volume per item pekerjaan minggu 2 (Dua) dapat dilihat pada
Tabel 5.2
50
Minggu 3
Pada minggu ke-tiga pengerjaan dari tanggal 17 – 21 April 2023 progres rencana awal
ialah 25,51% Kemajuan fisik pekerjaan yang telah terealisasi yaitu sebesar 27,35%. Adanya
kemajuan progres pada minggu ke-tiga dikarenakan pada minggu ke-dua pekerjaan tanah dan
struktur sudah dimulai, serta tidak ada kendala yang menghambat pekerjaan maka pekerjaan
urugan dan pemasangan pipa suling sudah dapat dimulai. Untuk laporan kemajuan fisik dan
volume per item pekerjaan minggu 3 (Tiga) dapat dilihat pada Tabel 5.3
Minggu 4
Pada minggu ke-empat pengerjaan dari tanggal 24 – 28 April 2023 pada time schedule
rencana, proges rencana awal ialah 36,78 sedangkan kemajuan fisik pekerjaan yang telah
terealisasi yaitu sebesar 38.60%. Adanya kemajuan pengerjaan pada minggu ke-empat
dikarenakan kemajuan progres pada minggu ke-tiga, sehingga berpengaruh pada progress
minggu ke-empat. Untuk laporan kemajuan fisik dan volume per item pekerjaan minggu 4
(Empat) dapat dilihat pada Tabel 5.4
Minggu 5
Pada minggu ke-lima pengerjaan dari tanggal 01 – 05 Mei 2023 pada time schedule
rencana awal ialah 50,31% kemajuan fisik pekerjaan yang telah terealisasi yaitu sebesar
50,37%. Terdapat kemajuan progress pada minggu ke-5, dikarenakan adanya penambahan
tukang di lapangan, dikeranakan kebutuhan tukang untuk pekerjaan struktur kurang. Untuk
laporan kemajuan fisik dan volume per item pekerjaan minggu 5 (Lima) dapat dilihat pada
Tabel 5.5
Minggu 6
Pada minggu ke-enam pengerjaan dari tanggal 08 – 12 Mei 2023 pada time schedule
rencana progres awal ialah 62,48% kemajuan fisik pekerjaan yang telah terealisasi yaitu
sebesar 66,22%. Adanya kemajuan pengerjaan pada minggu ke-6 dikarenakan adanya
penambahan tukang pada minggu ke-5 sehigga kecepatan jalannya progress berpengaruh pada
minggu ke-6. Untuk laporan kemajuan fisik dan volume per item pekerjaan minggu 6 (Enam)
dapat dilihat pada Tabel 5.6
Minggu 7
Pada minggu ke-tujuh pengerjaan dari tanggal 15 – 19 Mei 2023 pada time schedule
rencana bobot progres yang harus dicapai ialah 71,74% kemajuan fisik pekerjaan yang telah
terealisasi yaitu sebesar 74,84%. Kemajuan progres pada minggu ini dikarenakan pekerjaan
51
galian dan pemasangan bekisting sudah selesai, sehingga adanya tambahan pekerja untuk
pengerjaan struktur dan pasangan. Untuk laporan kemajuan fisik dan volume per item
pekerjaan minggu 7 (Tujuh) dapat dilihat pada Tabel 5.7
Minggu 8
Pada minggu ke-delapan pengerjaan dari tanggal 22 – 26 Mei 2023 pada time schedule
bobot rencana progress yang seharusnya dicapai adalah 79,05% kemajuan fisik pekerjaan yang
telah terealisasi yaitu sebesar 80,80%. Dikarenakan proses terakhir dewatering sudah
terealisasi pada miggu ke-7 sehingga pada minggu ke-8 pengerjaan pengecoran berjalan
dengan lancar dan tidak meyita waktu. Untuk laporan kemajuan fisik dan volume per item
pekerjaan minggu 8 (Delapan) dapat dilihat pada Tabel 5.8
Minggu 9
Pada minggu ke-sembilan pengerjaan dari tanggal 29 Mei – 02 Juni 2023 pada time
schedule bobot rencana progress yang seharusnya dicapai adalah 85,49% kemajuan fisik
pekerjaan yang telah terealisasi yaitu sebesar 87,37%. Pada minggu ke-9 adanya pengerjaan
plesteran. Yang seharusnya dimulai pada minggu ke-10. Untuk laporan kemajuan fisik dan
volume per item pekerjaan minggu 9 (Sembilan) dapat dilihat pada Tabel 5.9
Minggu 10
Pada minggu ke-sepuluh pengerjaan dari tanggal 05 – 09 Juni 2023 pada time schedule
bobot rencana progress yang seharusnya dicapai adalah 91,63%. kemajuan fisik pekerjaan yang
telah terealisasi yaitu sebesar 93,35%. Untuk pengerjaan dewatering, urugan pasir, urugan
tanah kembali pembesian, dan pemasangan bekisting sudah selesai, sehingga pekerja mulai
mengerjakan pekerjaan sisanya sehingga prosesnya lebiih cepat. Untuk laporan kemajuan fisik
dan volume per item pekerjaan minggu 10 (Sepuluh ) dapat dilihat pada Tabel 5.10
Minggu 11
Pada minggu ke-sebelas pengerjaan dari tanggal 12 – 16 Juni 2023 pada time schedule
bobot rencana progress yang seharusnya dicapai adalah 97,66% kemajuan fisik pekerjaan yang
telah terealisasi yaitu sebesar 99,33%. Pada minggu ini rata-rata utuk pekerjaan strukrur dan
pekerjaan pasangan sudah selesai. Untuk laporan kemajuan fisik dan volume per item
pekerjaan minggu 11 (Sebelas) dapat dilihat pada Tabel 5.11
52
Minggu 12
Pada minggu ke-dua belas pengerjaan dari tanggal 26 – 30 Juni 2023 pada time schedule
bobot rencana progress yang seharusnya dicapai adalah 100% pekerjaan yang telah terealisasi
yaitu sebesar 100.00%. Untuk laporan kemajuan fisik dan volume per item pekerjaan minggu
12 (Dua Belas) dapat dilihat pada Tabel 5.12
53
Tabel 5.1 Laporan Kemajuan Realisasi Minggu 1
54
Tabel 5.2 Laporan Kemajuan Realisasi Minggu 2
55
Tabel 5.3 Laporan Kemajuan Realisasi Minggu 3
57
Tabel 5.5 Laporan Kemajuan Realisasi Minggu 5
58
Tabel 5.6 Laporan Kemajuan Realisasi Minggu 6
59
Tabel 5.7 Laporan Kemajuan Realisasi Minggu 7
60
Tabel 5.8 Laporan Kemajuan Realisasi Minggu 8
61
Tabel 5.9 Laporan Kemajuan Realisasi Minggu 9
62
Tabel 5.10 Laporan Kemajuan Realisasi Minggu 10
63
Tabel 5.11 Laporan Kemajuan Realisasi Minggu 11
64
Tabel 5.12 Laporan Kemajuan Realisasi Minggu 12
65
Tabel 5.13 Bobot Rencana Vs Realisasi
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1 Pengukuran & Pemasangan 1m bouwplank Rp 30,847,542.00 1.43 0.48 0.48 0.48 100
0.48 0.48 0.48
1.2 Pembersihan & Striping Korsekan Rp 3,168,000.00 0.15 0.07 0.07 95.24
0.07 0.07
1.3 Penyelenggaraan K3 Rp 3,410,900.00 0.16 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 90.48
0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01
II PEKERJAAN DEWATERING
2.1 Pekerjaan Pasangan Sandbag 50 kg Rp 12,783,355.20 0.59 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 85.71
0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10
2.2 Pekerjaan Bambu Sesek Penahan Rp 392,106,000.00 18.17 3.03 3.03 3.03 3.03 3.03 3.03 80.95
3.03 3.03 3.03 3.03 3.03 3.03
2.3 Kerangka Penahan Sandbag Rp 10,717,495.86 0.50 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 76.19
0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08
2.4 Pengoperasian Per-jam Pompa Air (5kw) Rp 11,682,000.00 0.54 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 71.43
0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09 0.09
III PEKERJAAN TANAH
3.1 1 m3 galian tanah biasa sedalam > 1m sd 2m Rp 65,968,851.90 3.06 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 66.67
0.51 0.51 0.51 0.51 0.51 0.51
3.2 1 m3 urugan sirtu padat Rp 171,003,492.00 7.92 1.58 1.58 1.58 1.58 1.58 61.9
1.58 1.58 1.58 1.58 1.58
3.3 1 m3 pemadatan tanah Rp 19,218,151.50 0.89 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 57.14
0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08 0.08
3.4 1 m3 urugan pasir urug Rp 10,576,170.00 0.49 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 52.38
0.10 0.10 0.10 0.10 0.10
3.5 1 m3 urugan tanah kembali Rp 30,847,542.00 1.43 0.36 0.36 0.36 0.36 47.62
0.36 0.36 0.36 0.36
IV PEKERJAAN STRUKTUR
4.1 Beton mutu K-175 Rp 93,032,879.20 4.31 0.43 0.43 0.43 0.43 0.43 0.43 0.43 0.43 0.43 0.43 42.86
0.43 0.43 0.43 0.43 0.43 0.43 0.43 0.43 0.43 0.43
4.2 Pembesian 100 kg dengan besi polos untuk pembesian kolom, pondasi, dan sloof Rp 191,953,102.58 8.89 1.27 1.27 1.27 1.27 1.27 1.27 1.27 38.1
1.48 1.48 1.48 1.48 1.48 1.48
4.3 1 m2 Pemasangan Bekisting Pondasi, Kolom, dan Sloof Rp 170,508,808.80 7.90 1.58 1.58 1.58 1.58 1.58 33.33
1.58 1.58 1.58 1.58 1.58
V PEKERJAAN PASANGAN
5.1 Pemasangan 1m3 batu kali 1 Pc : 4 PP Rp 708,320,512.16 32.82 3.28 3.28 3.28 3.28 3.28 3.28 3.28 3.28 3.28 3.28 28.57
3.28 3.28 3.28 3.28 3.28 3.28 3.28 3.28 3.28 3.28
5.2 Pemasangan Pipa Suling Rp 18,662,242.50 0.86 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12 23.81
0.12 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12
5.3 Rubber Joint Filter t=1 cm Rp 8,217,000.00 0.38 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 19.05
0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04
5.4 Pemasangan Plesteran tbl. 3 cm Rp 12,013,408.80 0.56 0.19 0.19 0.19 14.29
0.14 0.14 0.14 0.14
5.5 Siaran Rp 52,390,846.53 2.43 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 9.52
0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40
VI PEKERJAAN PEMANCANGAN
6.1 Mini Pile 20x20x300 Rp 140,772,000.00 6.52 1.09 1.09 1.09 1.09 1.09 1.09 4.76
1.09 1.09 1.09 1.09 1.09 1.09
TOTAL HARGA SATUAN Rp 2,158,200,301.03
JUMLAH TOTAL RENCANA 3.77 10.06 11.68 12.16 12.64 12.16 9.26 7.31 6.44 6.15 6.02 2.34
JUMLAH AKUMULATIF RENCANA 3.77 13.83 25.51 37.68 50.31 62.48 71.74 79.05 85.49 91.63 97.66 100.00
JUMLAH TOTAL REALISASI 100.00 4.37 11.86 12.38 12.38 12.86 12.38 8.61 5.96 6.58 5.98 5.98 0.71
JUMLAH AKUMULATIF REALISASI 4.37 16.23 28.61 40.99 53.84 66.22 74.84 80.80 87.37 93.35 99.33 100.00
66
Tabel 5.14 Biaya Rencana Vs Realisasi
1 Pengukuran & pemasangan 1 m bouwplank 1,43% Rp 30,847,542.00 0.48% 0.48% 0.48% 100%
0.48% 0.48% 0.48%
2 Pembersihan & striping korsekan 0,15% Rp 3,168,000.00 0.07% 0.07% 95.24%
0.07% 0.07%
3 Penyelenggaraan K3 0.16% Rp 3,410,900.00 0.01% 0.01% 0.01% 0.01% 0.01% 0.01% 0.01% 0.01% 0.01% 0.01% 0.01% 0.01% 90.48%
0.01% 0.01% 0.01% 0.01% 0.01% 0.01% 0.01% 0.01% 0.01% 0.01% 0.01% 0.01%
4 Pekerjaan pasangan sandbag 50kg 0.59% Rp 12,783,355.20 0.10% 0.10% 0.10% 0.10% 0.10% 0.10% 85.71%
0.10% 0.10% 0.10% 0.10% 0.10% 0.10%
5 Pekerjaan bambu sesek penahan 18.17% Rp 392,106,000.00 3,03% 3,03% 3,03% 3,03% 3,03% 3,03% 80.95%
3,03% 3,03% 3,03% 3,03% 3,03% 3,03%
6 Kerangka penahan sandbag 0.50% Rp 10,717,495.86 0.08% 0.08% 0.08% 0.08% 0.08% 0.08% 76.19%
0.08% 0.08% 0.08% 0.08% 0.08% 0.08%
7 Pengoperasian per-jam pompa air (5kw) 0.54% Rp 11,682,000.00 0.08% 0.08% 0.08% 0.08% 0.08% 0.08% 0.08% 71.43%
0.09% 0.09% 0.09% 0.09% 0.09% 0.09% 0.09%
8 1 m3 galian tanah biasa sedalam > 1m sd 2m 3.06% Rp 65,968,851.90 0.51% 0.51% 0.51% 0.51% 0.51% 0.51% 66.67%
0.51% 0.51% 0.51% 0.51% 0.51% 0.51%
9 1 m3 urugan sirtu padat 7.92% Rp 171,003,492.00 1.58% 1.58% 1.58% 1.58% 1.58% 61.9%
1.58% 1.58% 1.58% 1.58% 1.58%
10 1 m3 pemadatan tanah 0.89% Rp 19,218,151.50 0.08% 0.08% 0.08% 0.08% 0.08% 0.08% 0.08% 0.08% 0.08% 0.08% 0.08% 57.14%
0.08% 0.08% 0.08% 0.08% 0.08% 0.08% 0.08% 0.08% 0.08% 0.08% 0.08%
11 1 m3 urugan pasir urug 0.49% Rp 10,576,170.00 0.10% 0.10% 0.10% 0.10% 0.10% 0.10% 52.38%
0.10% 0.10% 0.10% 0.10% 0.10% 0.10%
12 1 m3 urugan tanah kembali 1.43% Rp 30,847,542.00 0.36% 0.36% 0.36% 0.36% 47.62%
0.36% 0.36% 0.36% 0.36%
13 Beton mutu K-175 4.31% Rp 93,032,879.00 0.43% 0.43% 0.43% 0.43% 0.43% 0.43% 0.43% 43.00% 0.43% 0.43% 42.86%
0.43% 0.43% 0.43% 0.43% 0.43% 0.43% 0.43% 0.43% 0.43% 0.43%
14 Pembesian kolom, pondasi, dan sloof 8.89% Rp 191,953,102.58 1.27% 1.27% 1.27% 1.27% 1.27% 1.27% 1.27% 38.1%
1.48% 1.48% 1.48% 1.48% 1.48% 1.48%
15 1 m2 pemasangan bekisting pondasi,kolom, dan sloof 7.90% Rp 170,508,808.80 ` 1.58% 1.58% 1.58% 1.58% 1.58% 33.33%
1.58% 1.58% 1.58% 1.58% 1.58%
16 Pemasangan 1 m3 batu kali 1 Pc : 4 PP 32.82% Rp 708,320,512.16 3.28% 3.28% 3.28% 3.28% 3.28% 3.28% 3.28% 3.28% 3.28% 3.28% 28.57%
3.28% 3.28% 3.28% 3.28% 3.28% 3.28% 3.28% 3.28% 3.28% 3.28%
17 Pemasangan pipa suling 0.86% Rp 18,662,242.50 0.12% 0.12% 0.12% 0.12% 0.12% 0.12% 0.12% 23.81%
0.12% 0.12% 0.12% 0.12% 0.12% 0.12% 0.12%
18 Rubber joint filter t=1cm 0.38% Rp 8,217,000.00 0.04% 0.04% 0.04% 0.04% 0.04% 0.04% 0.04% 0.04% 0.04% 19.05%
0.04% 0.04% 0.04% 0.04% 0.04% 0.04% 0.04% 0.04% 0.04%
19 Plesteran tbl 3cm 0.56% Rp 12,013,408.80 0.19% 0.19% 0.19% 14.24%
0.14% 0.14% 0.14% 0.14%
20 Siaran 2.43% Rp 52,390,846.53 0.40% 0.40% 0.40% 0.40% 0.40% 0.40% 9.52%
0.40% 0.40% 0.40% 0.40% 0.40% 0.40%
21 Mini Pile 20x20x300 6.52% Rp 140,772,000.00 1.09% 1.09% 1.09% 1.09% 1.09% 1.09% 4.76%
1.09% 1.09% 1.09% 1.09% 1.09% 1.09%
TOTAL 100.00% Rp 2,158,200,301
No minal total Rp 81,364,151 Rp 217,114,950 Rp 252,077,795 Rp 262,437,157 Rp 272,796,518 Rp 262,437,157 Rp 199,849,348 Rp 157,764,442 Rp 138,988,099 Rp 132,729,319 Rp 129,923,658 Rp 50,717,707
Nominal akumulatif Rp 81,364,151 Rp 298,479,102 Rp 550,556,897 Rp 812,994,053 Rp 1,085,790,571 Rp 1,348,227,728 Rp 1,548,077,076 Rp 1,705,841,518 Rp 1,844,829,617 Rp 1,977,558,936 Rp 2,107,482,594 Rp 2,158,200,301
RENCANA
Bobot total 3.77% 10.06% 11.68% 12.16% 12.64% 12.16% 9.26% 7.31% 6.44% 6.15% 6.02% 2.35%
Bobot akumulatif 3.77% 13.83% 25.51% 37.67% 50.31% 62.47% 71.73% 79.04% 85.48% 91.63% 97.65% 100.00%
Nominal total Rp 94,313,353 Rp 255,962,556 Rp 267,185,197 Rp 267,185,197 Rp 277,544,559 Rp 267,185,197 Rp 185,821,046 Rp 128,628,738 Rp 142,009,580 Rp 129,060,378 Rp 129,060,378 Rp 15,323,222
Nominal akumulatif Rp 94,313,353 Rp 350,275,909 Rp 617,461,106 Rp 884,646,303 Rp 1,162,190,862 Rp 1,429,376,059 Rp 1,615,197,105 Rp 1,743,825,843 Rp 1,885,835,423 Rp 2,014,895,801 Rp 2,143,956,179 Rp 2,158,200,301
REALISASI
Bobot total 4.37% 11.86% 12.38% 12.38% 12.86% 12.38% 8.61% 5.96% 6.58% 5.98% 5.98% 0.71%
Bobot akumulatif 4.37% 16.23% 28.61% 40.99% 53.85% 66.23% 74.84% 80.80% 87.38% 93.36% 99.34% 100.00%
67
LAPORAN HARIAN KEGIATAN MAGANG KERJA
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
(LOKASI : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT, DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR, BALAI BESAR
WILAYAH SUNGAI BRANTAS, SATKER OP SDA BRANTAS )
68
LAPORAN HARIAN KEGIATAN MAGANG KERJA
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
(LOKASI : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT, DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR, BALAI BESAR
WILAYAH SUNGAI BRANTAS, SATKER OP SDA BRANTAS )
69
LAPORAN HARIAN KEGIATAN MAGANG KERJA
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
(LOKASI : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT, DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR, BALAI BESAR
WILAYAH SUNGAI BRANTAS, SATKER OP SDA BRANTAS )
70
LAPORAN HARIAN KEGIATAN MAGANG KERJA
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
(LOKASI : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT, DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR, BALAI BESAR
WILAYAH SUNGAI BRANTAS, SATKER OP SDA BRANTAS )
17-21 April 2023 Pekerjaan Galian dengan Pada hari ini dilakukan
alat berat (excavator) pekerjaan galian
Pemancangan mini pile menggunakan alat berat
20x20x300 (excavator). Pada hari
sebelumnya telah dilakukan
pembersihan lokasi dan
pengukuran dengan patok
dan tali sebagai batas
pembangunan DPT.
(excavator) lanjutan, dan
melakukan pemancangan
mini pile dengan kedalaman
2 meter.
DOKUMENTASI
71
LAPORAN HARIAN KEGIATAN MAGANG KERJA
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
(LOKASI : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT, DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR, BALAI BESAR
WILAYAH SUNGAI BRANTAS, SATKER OP SDA BRANTAS )
72
LAPORAN HARIAN KEGIATAN MAGANG KERJA
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
(LOKASI : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT, DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR, BALAI BESAR
WILAYAH SUNGAI BRANTAS, SATKER OP SDA BRANTAS )
73
LAPORAN HARIAN KEGIATAN MAGANG KERJA
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
(LOKASI : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT, DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR, BALAI BESAR
WILAYAH SUNGAI BRANTAS, SATKER OP SDA BRANTAS )
74
LAPORAN HARIAN KEGIATAN MAGANG KERJA
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
(LOKASI : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT, DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR, BALAI BESAR
WILAYAH SUNGAI BRANTAS, SATKER OP SDA BRANTAS )
75
LAPORAN HARIAN KEGIATAN MAGANG KERJA
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
(LOKASI : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT, DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR, BALAI BESAR
WILAYAH SUNGAI BRANTAS, SATKER OP SDA BRANTAS )
76
LAPORAN HARIAN KEGIATAN MAGANG KERJA
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
(LOKASI : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT, DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR, BALAI BESAR
WILAYAH SUNGAI BRANTAS, SATKER OP SDA BRANTAS )
22 – 26 Mei 2023 Pemasangan batu belah lanjut Pada minggu ini dilakukan
Pengurugan tanah kembali pemasangan batu belah
Pembesian sloof lanjutan, pengurugan tanah
kembali, pembesian,
Pemasangan bekisting sloof
pemasangan beskisting,
Pengecoran sloof pengecoran sloof, dan
Pemasangan pipa suling pemasangan pipa suling.
DOKUMENTASI
77
LAPORAN HARIAN KEGIATAN MAGANG KERJA
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
(LOKASI : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT, DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR, BALAI BESAR
WILAYAH SUNGAI BRANTAS, SATKER OP SDA BRANTAS )
29 Mei – 02 Juni 2023 Pemasangan batu belah lanjut Pada hari ini dilakukan
Pengurugan sirtu padat pemasangan batu belah
Pemadatan tanah lanjutan, pengurugan sirtu
padat, pemadatan tanah,
Pemasangan bekisting
pembesian, pemasangan
Siaran bekisting, dan pekerjaan siaran
DPT.
DOKUMENTASI
78
LAPORAN HARIAN KEGIATAN MAGANG KERJA
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
(LOKASI : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT, DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR, BALAI BESAR
WILAYAH SUNGAI BRANTAS, SATKER OP SDA BRANTAS )
79
LAPORAN HARIAN KEGIATAN MAGANG KERJA
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
(LOKASI : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT, DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR, BALAI BESAR
WILAYAH SUNGAI BRANTAS, SATKER OP SDA BRANTAS )
80
LAPORAN HARIAN KEGIATAN MAGANG KERJA
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
(LOKASI : KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT, DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR, BALAI BESAR
WILAYAH SUNGAI BRANTAS, SATKER OP SDA BRANTAS )
81
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari hasil pegamatan pengerjaan di lapangan selama magang kerja dalam proyek
pembangunan Dinding Penahan Tanah (DPT) pada sungai Tambaan yang telah dilaksanakan,
dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya sebagai berikut:
1. Volume total keseluruhan pekerjaan yang terealisasi telah sesuai dengan volume rencana,
jadi tidak adanya penambahan ataupun pengurangan volume dari setiap item pekerjaan.
2. Total dimensi penampang dan pembesian struktur kolom, pondasi, sloof, yang terealisasi
sesuai dengan total keseluruhan dimensi penampang dan pembesian struktur yang telah
direncanakan.
3. Pada minggu satu pengerjaan dari tanggal 03 – 07 April 2023 rencana progres awal ialah
3,77%. kemajuan fisik pekerjaan yang telah terealisasi yaitu sebesar 4,37%. Kesimpulanya
progres pengerjaan lebih cepat dari schedule rencana. Factor penyebab kemajuan ialah
dikarenakan aliran air sungai rendah saat proses pekerjaan dewatering, sehingga proses
pengerjaan galian dapat dimulai pada minggu pertama.
Pada minggu satu pengerjaan dari tanggal 10 – 14 April 2023 progres rencana awal ialah
sebesar 13,83%. Kemajuan fisik pekerjaan yang telah terealisasi yaitu sebesar 16,23%.
Kesimpulannya progres pengerjaan lebih cepat dari time schedule rencana. Factor penyebab
kemajuan progres ialah karena pekerjaan galian yang seharusnya di mulai pada minggu ke-
dua, dimajukan ke minggu pertama, sehingga pengerjaan berikutnya bisa di mulai.
Pada minggu ke-tiga pengerjaan dari tanggal 17 – 21 April 2023 progres rencana awal
ialah 25,51% Kemajuan fisik pekerjaan yang telah terealisasi yaitu sebesar 27,35%. Adanya
kemajuan progres pada minggu ke-tiga dikarenakan pada minggu ke-dua pekerjaan tanah dan
struktur sudah dimulai, serta tidak ada kendala yang menghambat pekerjaan maka pekerjaan
urugan dan pemasangan pipa suling sudah dapat dimulai.
Pada minggu ke-empat pengerjaan dari tanggal 24 – 28 April 2023 pada time schedule
rencana, proges rencana awal ialah 36,78 sedangkan kemajuan fisik pekerjaan yang telah
terealisasi yaitu sebesar 38.60%. Adanya kemajuan pengerjaan pada minggu ke-empat
dikarenakan kemajuan progres pada minggu ke-tiga, sehingga berpengaruh pada progress
minggu ke-empat.
82
Pada minggu ke-lima pengerjaan dari tanggal 01 – 05 Mei 2023 pada time schedule
rencana awal ialah 50,31% kemajuan fisik pekerjaan yang telah terealisasi yaitu sebesar
50,37%. Terdapat kemajuan progress pada minggu ke-5, dikarenakan adanya penambahan
tukang di lapangan, dikeranakan kebutuhan tukang untuk pekerjaan struktur kurang.
Pada minggu ke-enam pengerjaan dari tanggal 08 – 12 Mei 2023 pada time schedule
rencana progres awal ialah 62,48% kemajuan fisik pekerjaan yang telah terealisasi yaitu
sebesar 66,22%. Adanya kemajuan pengerjaan pada minggu ke-6 dikarenakan adanya
penambahan tukang pada minggu ke-5 sehigga kecepatan jalannya progress berpengaruh pada
minggu ke-6.
Pada minggu ke-tujuh pengerjaan dari tanggal 15 – 19 Mei 2023 pada time schedule
rencana bobot progres yang harus dicapai ialah 71,74% kemajuan fisik pekerjaan yang telah
terealisasi yaitu sebesar 74,84%. Kemajuan progres pada minggu ini dikarenakan pekerjaan
galian dan pemasangan bekisting sudah selesai, sehingga adanya tambahan pekerja untuk
pengerjaan struktur dan pasangan.
Pada minggu ke-delapan pengerjaan dari tanggal 22 – 26 Mei 2023 pada time schedule
bobot rencana progress yang seharusnya dicapai adalah 79,05% kemajuan fisik pekerjaan yang
telah terealisasi yaitu sebesar 80,80%. Dikarenakan proses terakhir dewatering sudah
terealisasi pada miggu ke-7 sehingga pada minggu ke-8 pengerjaan pengecoran berjalan
dengan lancar dan tidak meyita waktu.
Pada minggu ke-sembilan pengerjaan dari tanggal 29 Mei – 02 Juni 2023 pada time
schedule bobot rencana progress yang seharusnya dicapai adalah 85,49% kemajuan fisik
pekerjaan yang telah terealisasi yaitu sebesar 87,37%. Pada minggu ke-9 adanya pengerjaan
plesteran. Yang seharusnya dimulai pada minggu ke-10.
Pada minggu ke-sepuluh pengerjaan dari tanggal 05 – 09 Juni 2023 pada time schedule
bobot rencana progress yang seharusnya dicapai adalah 91,63%. kemajuan fisik pekerjaan yang
telah terealisasi yaitu sebesar 93,35%. Untuk pengerjaan dewatering, urugan pasir, urugan
tanah kembali pembesian, dan pemasangan bekisting sudah selesai, sehingga pekerja mulai
mengerjakan pekerjaan sisanya sehingga prosesnya lebiih cepat.
Pada minggu ke-sebelas pengerjaan dari tanggal 12 – 16 Juni 2023 pada time schedule
bobot rencana progress yang seharusnya dicapai adalah 97,66% kemajuan fisik pekerjaan yang
telah terealisasi yaitu sebesar 99,33%. Pada minggu ini rata-rata utuk pekerjaan strukrur dan
pekerjaan pasangan sudah selesai.
83
Pada minggu ke-dua belas pengerjaan dari tanggal 26 – 30 Juni 2023 pada time schedule
bobot rencana progress yang seharusnya dicapai adalah 100% pekerjaan yang telah terealisasi
yaitu sebesar 100.00%.
Dari jumlah akumulatif rencana yang berarti pada pelaksanaan pekerjaan pembaangunan
dinding penahan tanah tidak ada keterlambatan pelaksanaan pekerjaan.
6.2 Saran
Sebagai penutup dan laporan magang kerja ini, penulis ingin memberikan beberapa saran
yaitu :
1. Dalam pelaksaan pengawasan dilpangan, jika terjadi ketidak sesuaian antara yang
direncanakan dengan yang terealisasikan, maka pengawas harus menegur pekerja dengan
bahasa yang sopan secara baik dan benar.
2. Pengawas kerja di lapangan sebaiknya lebih memperhatikan keselamatan kerja dan
kesehatan ( K3 ) para pekerja, keselamatan kerja dan kesehatan ( K3 ) harus di tingkatkan
agar untuk menghindari kecelakaan kerja.
3. Sebaiknya pada campuran beton dilapangan yang digunakan pada struktur perlu adanya
pengendalian mutu beton agar memperoleh kuat tekan yang sesuai dengan rencana.
4. Agar konstruksi dapat bertahan dan mencapai umur rencana yang diharapkan, hendaknya
dilakukan kegiatan perawatan secara rutin sehingga dapat meminimalisir terjadinya
kerusakan pada konstruksi.
5. Masalah perizinan lahan saat mobilisasi excavator. Lokasi jalan umum menuju lokasi
proyek sangat sempit, dan menghindari adanya kerusakan paving sehingga memerlukan
lahan warga untuk mobilisasi excavator, sehingga dilakukannya perizinan ke pihak desa
dan dibolehkan. Tetapi saat excavator sudah berada di lahan tersebut, pemilik lahan
memperbolehkan akses untuk excavator masuk, sehingga mengharuskan excavator untuk
melewati jalur sempit sebelumnya, dengan bantuan ban untuk mengurangi kerusakan
paving
84
DAFTAR PUSTAKA
Dermawangsah, Sarnet. 2020. Tinjauan Pelaksanaan Pekerjaan Kolom Lantai 6 Pada Proyek
Pembangunan Gedung Mapolda Sumatera Selatan. Palembang :
Universitas Bina Darma
Pramono, 2020. Kegitan OP Tentukan Keberlanjutan SDA, bpsdm.pu.go.id diakses pada 2023,
April 24.
<URL:https://sda.pu.go.id/balai/bbwsserayuopak/kegiatan-op-tentukan-keberlanjutan-sda/>.
85
LAMPIRAN
Lampiran 1 layout pekerjaan pasangan batu
Lampiran 2 Detail Pembesian A
Lampiran 3 Detail Struktur Pembesian
Lampiran 4 Potongan B-B
Lampiran 5 Potongan A-A
Lampiran 6 Denah Pasangan Batu