Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang pada saat ini
banyak digunakan di Indonesia dalam bangunan fisik. Menurut SNI (03-
2847-2002), beton disusun dari campuran antara semen Portland atau
semen hidraulik lainnya, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau
tanpa bahan campuran tambahan pembentuk masa padat. Karena sifatnya
yang unik maka diperlukan pengetahuan yang cukup luas, antara lain
mengenai sifat bahan dasarnya, cara pembuatannya, cara evaluasinya dan
variasi bahan tambahnya. Selain itu, beton juga dikenal sebagai material
dengan kekuatan tekan yang memadai, mudah dibentuk, mudah diproduksi
secara lokal, material mudah didapat, relatif kaku, dan ekonomis.
Pada proses pengerjaan sebuah konstruksi berbahan beton sering kali
digunakan bahan tambahan (admixture) untuk suatu jenis pekerjaan tertentu
agar diperoleh kondisi beton yang sesuai dengan keinginan. Bahan tambah
(admixture) adalah suatu bahan berupa bubuk atau cairan, yang ditambahkan
ke dalam campuran adukan beton selama pengadukan, dengan tujuan agar
sifat adukan atau betonnya berubah (SK SNI S-18-1990-03). Tujuan
lainnya dari penggunaan admixture adalah terpenuhinya waktu pelaksanaan
pembetonan yang singkat tetapi performa dari beton tetap terjaga. Dalam
keadaan normal, beton akan tercapai kekuatan maksimumnya pada umur 28
hari, namun untuk tercapainya kekuatan maksimum awal beton dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan penggunaan semen Portland tipe III
atau dengan penggunaan bahan tambah mineral (additive) maupun kimia
(admixture).
Dalam penelitian ini digunakan bahan tambah berupa
superplasticizer. Bahan tambah (admixture) superplasticizer berperan
sebagai penurun nilai FAS (faktor air semen) dengan kekentalan adukan
semen yang tetap terjaga agar didapatkannya nilai kuat tekan awal yang

1
tinggi pada beton. Penggunaan superplasticizer harus sesuai dengan
takaran yang dianjurkan yakni antara 0,3 hingga 2,3 persen dari berat
semen. Dalam penelitian ini akan dicari komposisi yang tepat agar hasil
kuat tekan awal tinggi beton tercapai dengan perbandingan antara beton
normal tanpa bahan tambah dengan beton berbahan tambah mineral
(additive) berupa silicafume produksi PT. SIKA 6 % dengan variasi dosis
superpasticizer produksi PT. SIKA sejumlah 0,5 %, 1 %, dan 1,5 % dari
berat semen pada masing-masing umur beton yaitu 3 hari, 7 hari dan 28
hari.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi Super Plasticizer?
2. Apa saja macam-macam Super Plasticizer?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan Super Plasticizer?
4. Bagaimana penggunaan Super Plasticizer?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi Super Plasticizer
2. Untuk mengetahui macam-macam Super Plasticizer
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Super Plasticizer
4. Untuk mengetahui penggunaan Super Plasticizer

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Superplasticizer

Superplasticizer adalah campuran pereduksi air yang mampu


menghasilkan pengurangan air yang besar atau kemampuan mengalir yang besar
tanpa menyebabkan perlambatan setel yang tidak semestinya atau masuknya udara
dalam mortar atau beton. Superplasticizers digunakan untuk lebih meningkatkan
kebutuhan air untuk campuran beton, meningkatkan kekuatan dan daya tahan
beton.

Admixture beton digunakan untuk meningkatkan kemampuan beton dalam


berbagai kondisi dan memastikan kualitas beton selama pencampuran /
pengangkutan / penempatan / perawatan (curing), baik sebagai beton segar
maupun beton keras. Beton dalam situasi yang berbeda membutuhkan tingkat
kemampuan kerja yang berbeda. Terkadang, ada kesulitan dan keterbatasan untuk
mendapatkan kemampuan kerja yang tinggi di lapangan pada serangkaian kondisi
tertentu.

Plasticizer beton dapat membantu meningkatkan kemampuan kerja beton


pada level tertentu sehingga mendapatkan kemampuan kerja yang lebih tinggi
tanpa menggunakan air berlebih. Superplasticizers adalah jenis plasticizer beton,
yang dapat mengurangi kadar air hingga 30% untuk mendapatkan beton yang
akan diaplikasikan. Superplasticizers yang juga dikenal sebagai reducers air
dengan rentang yang tinggi adalah senyawa organik yang larut dalam air sintetis
yang mengurangi jumlah air yang dibutuhkan untuk mencapai stabilitas beton
tertentu, mengurangi rasio air-semen, mengurangi kadar air dan
meningkatkan slump beton.

Superplasticizers adalah kategori yang relatif baru dan versi yang lebih
baik dari plasticizer beton. Plasticizer biasa membantu mengurangi kadar air 15%
pada pencampuran beton. Penggunaan superplasticizers mengurangi jumlah air

3
pencampur yang dibutuhkan untuk menghasilkan campuran beton dengan
konsistensi sebesar 25 % hingga 30%. Dosis superplasticizers biasanya 0,5% –
3% dari berat semen.

Superplasticizer ditambahkan dalam beton dalam jumlah kecil, tetapi


mereka mempengaruhi banyak sifat beton. Menambahkan superplasticizer
meningkatkan fluiditas campuran beton. Pada perbandingan rasio air-semen yang
diberikan dan kadar air yang diberikan, aksi dispersif superplasticizers sangat
meningkatkan kemampuan kerja beton, sedemikian rupa sehingga beton dapat
dituangkan dengan sedikit upaya kompaktif (upaya perataan), praktis
tanpa bleeding atau segregasi.

Superplasticizer tidak mempengaruhi modulus elastisitas, penyusutan, creep atau


resistensi terhadap pembekuan dan pencairan. Dari sekian banyak pengamatan
diketahui bahwa waktu “setting” beton menurun dengan meningkatnya dosis
superplasticizer.

Pada grafik dibawah ini penggunaan superplasticizer bisa mengurangi pemakaian


air, peningkatan workability dan kualitas beton.

4
Sifat Superplasticiser

Superplasticizer tersusun atas asam sulfonat yang berfungsi menghilangkan


gaya permukaan pada partikel semen sehingga lebih menyebar, melepaskan air
yang terikat pada kelompok partikel semen, untuk menghasilkan
viskositas/kekentalan adukan pasta semen atau beton segar yang lebih rendah.

Pemanfaatan Superplasticizer

Efek superpasticizer pada beton segar yang dimanfaatkan adalah kemampuannya


untuk :

1. meningkatkan slump dan workability (slump hingga 23 cm)


2. mengurangi pemakaian air
3. mengurangi pemakaian semen

Secara umum tujuan yang ingin dicapai dengan penggunaan superplasticizer


adalah untuk :

1. mencapai posisi pengecoran yang sulit melakukan pemadatan dengan


vibrator -- karena dapat menghasilkan beton segar yang dapat mengalir
dengan lebih baik dengan slump hingga 23 cm
2. menghasilkan beton mutu tinggi -- dengan mengurangi air sehingga faktor
air semen yang merupakan faktor utama penentu mutu beton dapat
diminimalkan sekecil mungkin, sehingga hanya air yang diperlukan untuk
reaksi hidrasi semen saja yang digunakan
3. menghasilkan beton dengan permeabilitas yang lebih rendah (lebih kedap
air) -- dengan pengurangan pemakaian air dan kemampuan menyebarkan
partikel semen dalam adukan beton segar, dapat menghasilkan kepadatan
beton yang lebih baik sehingga lebih kedap air
4. menghasilkan beton yang setara mutunya dengan faktor air semen yang
lebih kecil, sehingga pemakaian semen menjadi lebih sedikit -- namun

5
pemakaian untuk tujuan ini tidak terlalu sering digunakan, karena jumlah
semen minimum yang disyaratkan untuk beton tertentu harus dipenuhi

Kemampuan superplasticizer untuk meningkatkan slump beton segar tergantung


pada :

1. jenis, takaran dan waktu penambahan superpasticizer


2. faktor air semen dan jumlah semen yang digunakan dalam adukan beton

segarsuperplasticizer dapat digunakan untuk hampir semua jenis semen.


Takaran penggunaan superplasticizer harus mengikuti rekomendasi dari
produsen, yang dapat dilihat pada brosur teknis atau panduan pemakaian --
secara umum penggunaannya pada beton normal adalah 1-3 liter per m³ beton
segar untuk tujuan meningkatkan workability (dapat dicampurkan di lokasi
proyek sebelum penuangan beton segar)

Penggunaan untuk mengurangi pemakaian air dapat dilakukan dengan takaran


5-20 liter per m³ beton segar namun hal ini harus dilakukan di batching plant
dengan pengawasan engineer sehubungan dengan penggabungannya dengan
bahan tambah yang bersifat retarding -- yang tujuan utamanya adalah
menghasilkan beton mutu tinggi dengan pemakaian semen yang tetap.

2.2 Jenis Superplasticizers (Klasifikasi)

Beberapa polimer yang biasanya digunakan sebagai dasar untuk superplasticizer


diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Kondensat melamin-formaldehida tersulfonasi (SMF)

Resin melamin-formaldehida diperkenalkan di Jerman oleh Henkel


pada tahun 1935. Resin ini termasuk dalam golongan resin amino yang
diproduksi melalui reaksi polikondensasi antara melamin dan
formaldehida. Dibanding resin amino lainnya, seperti resin urea-

6
formaldehida, mempunyai kelebihan yakni transparan;
kekerasan(hardeness) yang lebih baik; stabilitas termal yang tinggi; tahan

terhadap air, bahan kimia, dan goresan; dan bersifat sebagai flame
retardant. Dari kelebihan ini, penggunaan resin ini sangat luas, seperti
pada industri perekat, tekstil, laminasi, kertas, pelapisaan permukaan (
surface coatings), moulding dan sebagainya. Amerika saerikat, Eropa dan
Asia Tenggara adalah pasar terbesar dari melamin. Permintaan akan
material ini di Amerika Serikat dan Eropa Barat tumbuh sekitar
3% pertahun dalam kurung waktu 2001 – 2006 dan secara global
diprediksi tumbuh sekitar 4,5% pertahun. Laju pertumbuhan akan
permintaan di Asia Tenggara diharapkan akan lebih cepat karena
peningkatan produksi laminat untuk keperluan domestic dan ekspor.

ASPEK KIMIAWI

Reaksi pembentukan resin melamin-formaldehida merupakan reaksi


polikondensasi yang sampai pada tahap akhir penggunaannya terdiri dari
tiga tahap. Tahap pertama adalah reaksi metilolasi dengan formaldehida
membentuk melamin termetilolasi (gambar 1).

7
Molekul melamin mengandung tiga gugus amina primer dan setiap gugus
tersebut mempunyai potensi untuk bereaksi dengan dua mol formaldehida
hingga dapat membentuk produk heksametilolmelamin, jika rasio
formaldehida/melamin cukup tinggi. Dalam medium alkali (pH >9) maka
produk yang dihasilkan secara esensial adalah trimetilolmelamin dan
heksametilolmelamin

Tahap kedua adalah tahap kondensasi membentuk jembatan eter dan


melepaskan air atau pembentukan jembatan metilen dengan melepaskan
formaldehida, bergantung pada pH. Sebagai contoh kondensasi dari
molekul monometilolmelamin

Tahap akhir adalah tahap kondensasi lanjut yang pada akhirnya


membentuk produk polimer terikatsilang dengan struktur jejaring tiga
dimensi.
Parameter yang sangat penting dalam pembentukan resin melamin-
formaldehida adalah:
- rasio molar atau rasio massa dari bahan baku (melamin dan formaldehida)

- kemurnian bahan baku

- pH dan temperature

- waktu dan

8
2. Kondensat naftalena-formaldehida tersulfonasi

pencampuran beton aditif Turunan sulfonasi naftalena Formaldehida


adalah peredam air kisaran tinggi, sering disebut sebagai superplasticizer
seorang, juga bernama naftalena sulfonat Formal dehyde Condensate
(NSF), SNF, PNS, dll .. Cina Raksasa pencampuran beton terbuat dari
naftalena, sulfonat asam, formaldehida dan alkali, melalui sulphuration,
hydrolyzation, kondensasi dan reaksi netralisasi. Cina Raksasa
pencampuran beton tidak mengandung klorida. Dengan demikian,
memenuhi persyaratan.

3. Modifikasi lignosulfonat (MLS)

Lignosulfonat memiliki beragam aplikasi, antara lain :

1. Penggunaan tunggal terbesar untuk lignosulfonat adalah

sebagai plastisator dalam membuat beton , [1] di mana mereka

memungkinkan beton dibuat dengan lebih sedikit air (memberikan

beton yang lebih kuat) sambil mempertahankan kemampuan beton

9
untuk mengalir. Lignosulfonat juga digunakan selama

produksi semen , di mana mereka bertindak sebagai alat bantu

penggilingan di pabrik semen dan sebagai deflokulan bubur rawmix

(yang mengurangi viskositas bubur).

2. Lignosulfonat juga digunakan untuk produksi eternit untuk

mengurangi jumlah air yang dibutuhkan untuk

membuat plesteran mengalir dan membentuk lapisan di antara dua

lembar kertas. Pengurangan kadar air memungkinkan suhu kiln yang

lebih rendah untuk mengeringkan eternit, menghemat energi.

3. Kemampuan lignosulfonat untuk mengurangi viskositas sluri mineral

digunakan untuk keuntungan dalam lumpur pengeboran minyak , di

mana ia menggantikan asam tanat dari quebracho (pohon tropis).

4. Lignosulfonat digunakan untuk menyebarkan pestisida , pewarna

karbon hitam dan padatan dan cairan tidak larut lainnya ke dalam

air. Mereka digunakan dalam penyamakan kulit . Mereka juga

digunakan untuk menekan debu di jalan yang tidak beraspal.

5. Oksidasi lignosulfonat dari pohon kayu lunak

menghasilkan vanillin (rasa vanila buatan).

6. Dimetil sulfida dan dimetil sulfoksida ( pelarut organik penting)

diproduksi dari lignosulfonat. Langkah pertama melibatkan

memanaskan lignosulfonat dengan sulfida atau elemen sulfur untuk

menghasilkan dimetil sulfida. Grup metil berasal dari metil eter yang

10
ada di lignin. Oksidasi dimetil sulfida dengan nitrogen

dioksida menghasilkan dimetil sulfoksida (DMSO). [1]

7. Salah satu penggunaan lignosulfonat yang sangat luas adalah

deflokulasi tanah liat yang digunakan dalam cairan pengeboran di

industri minyak dan gas. Selanjutnya, Lignosulfat sedang diteliti untuk

digunakan dalam Enhanced oil recovery (EOR) karena kemampuannya

untuk mengurangi IFT dalam busa, memungkinkan untuk

meningkatkan efisiensi penyapuan, dan karenanya meningkatkan

faktor pemulihan.

8. Larutan Lignosulfonat berair juga banyak digunakan sebagai zat

penekan debu tidak beracun untuk permukaan jalan yang tidak

beraspal, di mana ia populer, jika keliru, disebut "getah pohon". Jalan

yang diperlakukan dengan lignosulfonat dapat dibedakan dari yang

diperlakukan dengan kalsium klorida berdasarkan warna: lignosulfonat

memberi permukaan jalan warna abu-abu gelap, sementara kalsium

klorida memberi permukaan jalan warna cokelat atau cokelat yang

khas. Karena lignosulfonat tidak bergantung pada air untuk

menyediakan sifat pengikatannya, mereka cenderung lebih berguna di

lokasi kering.

9. Mereka juga membentuk konstituen pasta yang digunakan untuk

melapisi jaringan timbal-antimon-kalsium atau timbal-antimon-

selenium dalam baterai Asam timbal .

11
10. Selain itu penggunaannya sebagai dispersan lignosulfonat juga

merupakan pengikat yang baik. Mereka digunakan sebagai pengikat di

kertas sumur, papan partikel, lantai linoleum, briket batu bara, dan

jalan.

11. Efek anti-oksidan dari lignosulfonat digunakan dalam umpan, ensilage

dan flame retardants.

12. Absorbansi UV lignosulfonat digunakan pada tabir surya dan bio-

pestisida.

Gambar dari Lignosulfonat

4. Ester asam sulfonat

Asam sulfonat dapat dikonversi ke ester. Kelas senyawa organik ini


memiliki rumus umum R−SO2−OR. Ester sulfonat seperti metil
triflat dianggap sebagai agen pengalkilasi yang baik dalam sintesis

12
organik. Ester sulfonat semacam ini sering disiapkan
melalui alkoholisis pada sulfonil klorida:

RSO2Cl + R′OH → RSO2OR′ + HCl

Selain hal-hal di atas, berikut ini adalah beberapa peredam/pengurang air generasi
baru yang baru-baru ini digunakan:

1. Berbasis polimer akrilik (AP)

2. Kopolimer asam karboksilat akrilik dengan ester akrilik (CAE)

13
3. Cross-linked acrylic polymer (CLAP)
4. Polycarboxylate ester (PC)
5. Multicarboxylatehers (MCE)
6. Kombinasi dari senyawa diatas.

2.3 Kelebihan dan kekurangan penggunaan superplasticizers


Kelebihan dari penggunaan superplasticizer, yaitu :

1. Superplasticizers membantu mengurangi kadar air sebesar 25% hingga


30% untuk kemampuan kerja air yang diberikan. Untuk kondisi lokasi di
mana air hampir tidak tersedia, mereka dapat membantu meningkatkan
kemampuan kerja beton.
2. Penggunaan superplasticizers membantu dalam menghindari segregasi
beton.
3. Beton superplastik dapat digunakan dalam betonisasi elemen yang sangat
diperkuat / beton bertulang.
4. Dengan menambahkan superplasticizer dalam beton, kecepatan
pembetonan meningkat.
5. Superplasticizer bertindak sebagai penghambat beton mengeras pada cuaca
panas atau di mana dibutuhkan waktu yang lama untuk penuangan adukan
beton segar pada konstruksi.
6. Lebih sedikit energi yang dibutuhkan untuk memadatkan beton karena
penggunaan superplasticizer menjadikan beton pemadat sendiri itu semua
dapat dibuat dengan menggunakan superplasticizer.
7. Beton superplastik memberikan permukaan akhir dengan kualitas yang
lebih baik.

Kerugian dari penggunaan superplasticizers, yaitu :

Efek negatif dari penggunaan superplasitcizer adalah kehilangan slump


yang relatif cepat, sehingga walaupun workability meningkat cukup besar,
waktu pengerjaannya menjadi lebih singkat dalam waktu sekitar satu jam

14
setelah penambahan superplasticizer, workability-nya akan relatif hilang
karena slump loss (kehilangan slump) yang sangat cepat. Slump loss atau
kehilangan slump berbeda dengan setting beton, walaupun dalam bahasa
praktis di lapangan sering dikatakan bahwa jika ditambah superplasticizer
maka waktu setting menjadi lebih cepat, sebenarnya waktu settingnya tidak
menjadi lebih cepat namun karena penurunan nilai slump (kehilangan slump)
yang relatif cepat, secara visual dan pengerjaannya menimbulkan kesan bahwa
beton sudah mengeras dalam arti memasuki masa setting.

2.4 Penggunaan Superpalsticizer


Untuk meningkatkan workability campuran beton, penggunaan dosis
superplasticizer secara normal berkisar antara 1-3 liter tiap 1 meter kubik
beton. Larutan superplasticizer terdiri dari 40% material aktif. Ketika
superplasticizer digunakan untuk mrngurangi jumlah air, dosis yang
digunakan akan lebih besar, 5 sampai 20 liter tiap 1 meter kubik beton.
(Neville, 1995)

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Superplasticizer adalah bahan tambah beton yang ditambahkan
pada saat pengadukan beton dengan tujuan untuk menambah mutu
beton dan atau untuk membuat beton lebih ekonomis.
Superplasticizers membantu mengurangi kadar air sebesar 25%
hingga 30% untuk kemampuan kerja air yang diberikan. Untuk kondisi
lokasi di mana air hampir tidak tersedia, mereka dapat membantu
meningkatkan kemampuan kerja beton

16
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim.2018.Fungsi dan Kegunaan Superplasticizer.Diakses tanggal 4


Oktober 2019. Dari https://www.ilmubeton.com/2018/01/fungsi-dan-
kegunaan-superplasticizer.html
2. Anonim.2019.Superplasticizers.Diakses tanggal 4Oktober 2019. Dari
https://solusibetonreadymix.com/blog/superplasticizers/
3. Anonim.2019.Admixture.Diakses tanggal 4 Oktober 2019 dari
http://operator-it.blogspot.com/2014/03/admixture-salah-satu-bahan-
campuran.html
4. Anonim.2011.Melamin Formaldehida. Diakses tanggal 4 Oktober 2019.
Dari http://bilangapax.blogspot.com/2011/02/resin-melamin-
formaldehida.html
5. Junnjii,lauw.2018.Superplasticizer.Diakses tanggal 4 Oktober 2019 dari
https://lauwtjunnji.weebly.com/superplasticizer.html
6. Kukuh, Tatang.2011.Bahan Superplasticizer untuk Beton. Diakses tanggal
4 Oktober 2019. Dari http://tatangw.blogspot.com/2011/04/bahan-
superplasticizer-untuk-beton.html

17

Anda mungkin juga menyukai