Pondasi dalam adalah pondasi yang meneruskan beban bangunan ke tanah keras atau batu
yang terletak jauh dari permukaan. Tiang pancang adalah bagian dari suatu konstruksi
pondasi yang terbuat dari kayu, beton, baja yang terbentuk langsing yang di pancang hingga
tertanam dalam tanah pada kedalaman tertentu berfungsi untuk menyalurkan beban dari
struktur atas melewati tanah lunak lapisan tanah yang keras.
Tiang pancang kayu terbuat dari batang pohon yang cabang-cabangnya telah di potong
dengan hati-hati biasanya diberi bahan pengawet dan di dorong dengan ujungnya yang kecil
sebagai bagian yang runcing. Pemakaian tiang pancang kayu ini adalah cara tertua dalam
penggunaan tiang pancang sebagai pondasi, tiang pancang kayu akan tahan lama dan tidak
mudah busuk apabila tiang kayu tersebut dalam keadaan selalu terendam penuh di bawah
permukaan air tanah.
Sedangkan pengawetan serta pemakaian obat-obatan pengawet untuk kayu hanya akan
menunda atau memperlambat kerusakan kayu, akan tetapi tetap tidak dapat melindungi untuk
seterusnya,
Tiang pancang kayu sangat cocok untuk daerah rawa dan daerah-daerah dimana sangat
banyak terdapat hutan kayu.
1. Karena tiang pancang ini harus selalu terletak di bawah muka air tanah yang terendah
agar dapat tahan lama, maka kalau air tanah yang terendah itu letaknya sangat dalam,
hal ini akan menambah biaya untuk penggalian
2. Tiang pancang yang di buat dari kayu mempunyai umur yang relatif kecil jika
dibandingkan dengan tiang pancang dari beton atau baja, terutama di daerah yang
muka air tanahnya sering naik turun
3. Pada waktu pemancangan pada tanah yang berbatu (gravel) ujung tiang pancang kayu
dapat berbentuk berupa sapu atau dapat pula ujung tiang tersebut merenyuk, apabila
tiang kayu tersebut kurang lurus maka pada waktu dipancangkan akan menyebabkan
penyimpangan terhadap arah yang telah di tentukan.
4. Tiang pancang kayu tidak tahan terhadap benda-benda yang agresif dan jamur yang
menyebabkan kebusukan.
Umum
Kepala Tiang Pancang
Sepatu Tiang pancang
Pemacangan
Penyambungan
1. UMUM
Kayu untuk tiang pancang penahan beban (bukan cerucuk) dapat diawetkan atau tidak
diawetkan, dan dapat dipangkas sampai membentuk penampang yang tegak lurus terhadap
panjangnya atau berupa batang pohon lurus sesuai bentuk aslinya. Selanjutnya semua kulit
kayu harus dibuang.
Tiang pancang kayu harus seluruhnya keras (sound) dan bebas dari kerusakan, mata kayu,
bagian yang tidak keras atau akibat serangan serangga.
Tiang pancang kayu yang menggunakan kayu lunak memerlukan pengawetan, yang harus
dilaksanakan sesuai dengan AASHTO M133 – 86 dengan menggunakan instalasi peresapan
bertekanan. Bilamana instalasi semacam ini tidak tersedia, maka dilakukan pengawetan
dengan tangki terbuka secara panas dan dingin. Beberapa kayu keras dapat digunakan tanpa
pengawetan, tetapi pada umumnya, kebutuhan untuk mengawetkan kayu keras tergantung
pada jenis kayu dan beratnya kondisi pelayanan.
Sebelum pemancangan, tindakan pencegahan kerusakan pada kepala tiang pancang harus
diambil. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan pemangkasan kepala tiang pancang sampai
penampang melintang menjadi bulat dan tegak lurus terhadap panjangnya dan memasang
cincin baja atau besi yang kuat atau dengan metode lainnya yang lebih efektif. Setelah
pemancangan, kepala tiang pancang harus dipotong tegak lurus terhadap panjangnya sampai
bagian kayu yang keras dan diberi bahan pengawet sebelum pur (pile cap) dipasang.
Bilamana tiang pancang kayu lunak membentuk pondasi struktur permanen dan akan
dipotong sampai di bawah permukaan tanah, maka perhatian khusus harus diberikan untuk
memastikan bahwa tiang pancang tersebut telah dipotong pada atau di bawah permukaan air
tanah yang terendah yang diperkirakan.
Bilamana digunakan pur (pile cap) dari beton, kepala tiang pancang harus tertanam dalam pur
dengan ke dalaman yang cukup sehingga dapat memindahkan gaya. Tebal beton di sekeliling
tiang pancang paling sedikit 15 cm dan harus diberi baja tulangan untuk mencegah terjadinya
keretakan.
Tiang pancang harus dilengkapi dengan sepatu yang cocok untuk melindungi ujung tiang
selama pemancangan, kecuali bilamana seluruh pemancangan dilakukan pada tanah yang
lunak. Sepatu harus benar-benar konsentris (pusat sepatu sama dengan pusat tiang pancang)
dan dipasang dengan kuat pada ujung tiang. Bidang kontak antara sepatu dan kayu harus
cukup untuk menghindari tekanan yang berlebihan selama pemancangan.
4. Pemacangan
Pemancangan berat yang mungkin merusak kepala tiang pancang, memecah ujung dan
menyebabkan retak tiang pancang harus dihindari dengan membatasi tinggi jatuh palu dan
jumlah penumbukan pada tiang pancang. Umumnya, berat palu harus sama dengan beratnya
tiang untuk memudahkan pemancangan. Perhatian khusus harus diberikan selama
pemancangan untuk memastikan bahwa kepala tiang pancang harus selalu berada sesumbu
dengan palu dan tegak lurus terhadap panjang tiang pancang dan bahwa tiang pancang dalam
posisi yang relatif pada tempatnya.
5. Penyambungan
Bilamana diperlukan untuk menggunakan tiang pancang yang terdiri dari dua batang atau
lebih, permukaan ujung tiang pancang harus dipotong sampai tegak lurus terhadap
panjangnya untuk menjamin bidang kontak seluas seluruh penampang tiang pancang. Pada
tiang pancang yang digergaji, sambungannya harus diperkuat dengan kayu atau pelat
penyambung baja, atau profil baja seperti profil kanal atau profil siku yang dilas menjadi satu
membentuk kotak yang dirancang untuk memberikan kekuatan yang diperlukan. Tiang
pancang bulat harus diperkuat dengan pipa penyambung. Sambungan di dekat titik-titik yang
mempunyai lendutan maksimum harus dihindarkan.
Pondasi Tiang Pancang Beton Pracetak
By afret nobel | June 25, 2016
0 Comment
Pondasi ini umumnya berbentuk segitiga, persegi, maupun silinder. Pondasi dicetak di suatu
tempat dan kemudian di bawa ke lokasi proyek pembangunan.
Panjang tiang pancang ini umumnya sudah mempunyai standar. Juga di sesuaikan dengan
lokasi pembangunan dan cara pengangkutan ke lokasi.
Pondasi tiang bor (bored pile) adalah pondasi tiang yang pemasangannya dilakukan dengan
mengebor tanah pada awal pengerjaannya. Bored pile dipasang ke dalam tanah dengan cara
mengebor tanah terlebih dahulu, baru kemudian diisi tulangan dan dicor beton. Tiang ini
biasanya dipakai pada tanah yang stabil dan kaku, sehingga memungkinkan untuk
membentuk lubang yang stabil dengan alat bor. Jika tanah mengandung air, pipa besi
dibutuhkan untuk menahan dinding lubang dan pipa ini ditarik ke atas pada waktu
pengecoran beton. Pada tanah yang keras atau batuan lunak, dasar tiang dapat dibesarkan
untuk menambah tahanan dukung ujung tiang.
Jenis-jenis pondasi bored pile :
Fungsi pondasi tiang bor pada umumnya dipengaruhi oleh besar atau bobot dan fungsi
bangunan yang hendak didukung dan jenis tanah sebagai pendukung konstruksi seperti :
Faktor utama yang sering menjadi bahan pertimbangan dalam pemilihan jenis pondasi adalah
biaya dan keandalannya. Keandalan disini merupakan keyakinan dari ahli pondasi dimana
rancangan yang tertulis dalam dokumen desain akan memperoleh kondisi yang mendekati
kondisi lapangan sehingga dapat memikulbeban dengan suatu faktor keamanan yang
memadai. Kemajuan-kemajuan telah diperoleh terhadap informasi mengenai perilaku tiang
bor dengan adanya instrumentasi pada tiang bor yang diuji. Pondasi tiang bor mempunyai
karakteristik khusus karena cara pelaksanaannya yang dapat mengakibatkan perbedaan
perilakunya di bawah pembebanan dibandingkan pondasi tiang pancang.
1. Tiang bor dilaksanakan dengan menggali lubang bor dan mengisinya dengan meterial
beton, sedangkan pondasi tiang pancang dimasukkan ke tanah dengan mendesak
tanah disekitarnya (displacement pile)
2. Beton dicor dalam keadaan basah dan mengalami masa curing di bawah permukaan
tanah.
3. Kadang-kadang digunakan casing untuk menjaga stabilitas dinding lubang bor dan
dapat pula casing tersebut tidak tercabut karena kesulitan di lapangan.
4. Kadang-kadang digunakan slurry untuk menjaga stabilitas lubang bor yang dapat
membentuk lapisan lumpur pada dinding galian serta mempengaruhi mekanisme
gesekan tiang dengan tanah.
5. Cara penggalian lubang bor disesuaikan dengan kondisi tanah.
1. Pengecoran tiang dipengaruhi kondisi cuaca pengecoran beton agak sulit bila
dipengaruhi air tanah karena mutu beton tidak dapat di kontrol dengan baik.
2. Mutu beton hasil pengecoran bila tidak terjamin keseragamannya di sepanjang badan
tiang bor mengurangi kapasitas dukung tiang bor, terutama bila tiang bor cukup dalam
3. Pengeboran dapat mengakibatkan gangguan kepadatan, bila tanah berupa pasir atau
tanah yang berkerikil
4. Air yang mengalir ke dalam lubang bor dapat mengakibatkan gangguan tanah,
sehingga mengurangi kapasitas dukung tiang
Jenis tiang pancang baja yang digunakan dapat berupa pipa baja dengan ujung terbuka atau
tertutup, pipa baja terisi beton, profil H, profil WF, profil I. Pada umumnya penggunaan tiang
baja dengan ujung terbuka, akan menghasilkan perpindahan yang besar pada tanah sekitar
tiang yang diakibatkan oleh desakkan tiang pada waktu pemancangan (small displacement
pile) dibandingkan dengan penggunaan tiang beton yang menghasilkan perpindahan yang
kecil pada tanah sekitar tiang yang diakibatkan oleh desakkan tiang pada waktu pemancangan
(large displacement pile). Sistem sambungan yang digunakan dalam proses penyambungan
dapat berupa sambungan las, paku keling dan sambungan baut, hanya saja dalam proses
pemancangan pada kondisi tanah dengan lapisan bantuan memerlukan perkuatan pada ujung
tiang. Selain itu, hal yang sangat penting adalah pencegahan terhadap korosi, dimana baja
sangat rentan terhadap korosi sehingga sangat perlu diperhatikan perlindungan terhadap baja
dari serangan korosi apabila lokasi pemancangan pada tanah asli korosi yang dihasilkan lebih
sedikit dibandingkan dengan lokasi pemancangan pada tanah urugan sehingga perlu melapisi
tiang dengan cat, dibungkus beton, dilapisi dengan zat-zat kimia pencegah korosi atau
menggunakan baja yang terbuat dari campuran khusus anti korosi.
Kapasitas tiang baja dapat dihitung berdasarkan :
Qa = Ap . fs
(2.0)
Dimana :
Karena terbuat dari baja maka kekuatan dari tiang ini sendiri adalah sangat besar sehingga
dalam transport dan pemancangan tidak menibulkan bahaya patah seperti halnya pada tiang
pancang beton precast. Jadi pemakaian tiang pancang baja ini akan sangat berfaedah apabila
kita memerlukan tiang pancang yang panjang dengan tahanan ujung yang besar. Kelemahan
tiang pancang baja ini adalah terhadap karat (korosi). Tingkat karat pada tiang pancang baja
ini sangat berbeda-beda terhadap texture (susunan butir) dari komposisi tanah, panjang tiang
yang berada dalam tanah dan keadaan kelembaban tanah (moisture content). Pada tanah yang
mempunyai texture yang kasar/kesap, maka karat yang terjadi karena adanya sirkulasi air
dalam tanah tersebut hamper mendekati keadaan karat yang terjadi pada udara terbuka
(atmosphere). Pada tanah liat (clay) yang mana kurang mengandung oxygen maka akan
menghasilkan tingkat karat yang mendekati keadaan seperti karat yang terjadi karena
terendam air.
- Tanah-tanah rawa.
- Tanah-tanah paya dan tanah-tanah yang mengandung alkali.
- Bahan-bahan yang terdapat di dalam tanah yang dapat menyebabkan karat antara lain
ialah :
- Timbunan arang
- Asam
- Bekas-bekas terak, abu api.
- Alkali yang terdapat pada tanah.
- Bahan-bahan buangan dari industri-industri dan tambang-tambang.
Macam-Macam Tiang Pancang Baja
Tiang pancang komposit adalah tiang pancang yang terdiri dari dua bahan yang
berbeda yang bekerja bersama-sama sehingga merupakan satu tiang. Kadang-kadang pondasi
tiang dibentuk dengan menghubungkan bagian atas dan bagian bawah tiang dengan bahan
yang berbeda, misalnya dengan bahan beton di atas muka air tanah dan bahan kayu tanpa
perlakuan apapun disebelah bawahnya. Biaya dan kesulitan yang timbul dalam pembuatan
sambungan menyebabkan cara ini diabaikan.
Tiang ini terdiri dari tiang pancang kayu untuk bagian yang di bawah permukaan air tanah
sedangkan bagian atas adalah beton. Kita telah mengetahui bahwa kayu akan tahan lama/awet
bila terendam air, karena itu bahan kayu disini diletakan di bagian bawah yang mana selalu
terletak dibawah air tanah.
Kelemahan tiang ini adalah pada tempat sambungan apabila tiang pancang ini menerima gaya
horizontal yang permanen. Adapun cara pelaksanaanya secara singkat sebagai berikut:
a. Casing dan core (inti) dipancang bersama-sama dalam tanah hingga mencapai kedalaman
yang telah ditentukan untuk meletakan tiang pancang kayu tersebut dan ini harus terletak
dibawah muka air tanah yang terendah.
b. Kemudian core ditarik keatas dan tiang pancang kayu dimasukan dalam casing dan terus
dipancang sampai mencapai lapisan tanah keras.
c. Secara mencapai lapisan tanah keras pemancangan dihentikan dan core ditarik keluar dari
casing. Kemudian beton dicor kedalam casing sampai penuh terus dipadatkan dengan
menumbukkan core ke dalam casing.
Tipe tiang ini hampir sama dengan tipe diatas hanya bedanya di sini memakai shell yang
terbuat dari bahan logam tipis permukaannya di beri alur spiral. Secara singkat pelaksanaanya
sebagai berikut:
a. Casing dan core dipancang bersama-sama sampai mencapai kedalaman yang telah
ditentukan di bawah muka air tanah.
b. Setelah mencapai kedalaman yang dimaksud core ditarik keluar dari casing dan tiang
pancang kayu dimasukkan dalam casing terus dipancang sampai mencapai lapisan tanah
keras. Pada pemancangan tiang pancang kayu ini harus diperhatikan benar-benar agar kepala
tiang tidak rusak atau pecah.
c. Setelah mencapai lapisan tanah keras core ditarik keluar lagi dari casing.
d. Kemudian shell berbentuk pipa yang diberi alur spiral dimasukkan dalam casing. Pada
ujung bagian bawah shell dipasang tulangan berbentuk sangkar yang mana tulangan ini
dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat masuk pada ujung atas tiang pancang kayu tersebut.
e. Beton kemudian dicor kedalam shell. Setelah shell cukup penuh dan padat casing ditarik
keluar sambil shell yang telah terisi beton tadi ditahan terisi beton tadi ditahan dengan cara
meletakkan core diujung atas shell.
Ø Lapisan tanah keras dalam sekali letaknya sehingga tidak memungkinkan untuk
menggunakan cast in place concrete pile, sedangkan kalau menggunakan precast concrete
pile terlalu panjang, akibatnya akan susah dalam transport dan mahal.
Ø Muka air tanah terendah sangat dalam sehingga bila menggunakan tiang pancang kayu
akan memerlukan galian yang cukup dalam agar tiang pancang kayu tersebut selalu berada
dibawah permukaan air tanah terendah.
b. Core ditarik keluar dari casing dan tiang pancang kayu dimasukkan casing terus
dipancang sampai kelapisan tanah keras.
c. Setelah sampai pada lapisa tanah keras core dikeluarkan lagi dari casing dan beton
sebagian dicor dalam casing. Kemudian core dimasukkan lagi dalam casing.
d. Beton ditumbuk dengan core sambil casing ditarik ke atas sampai jarak tertentu sehingga
terjadi bentuk beton yang menggelembung seperti bola diatas tiang pancang kayu tersebut.
e. Core ditarik lagi keluar dari casing dan casing diisi dengan beton lagi sampai padat
setinggi beberapa sentimeter diatas permukaan tanah. Kemudian beton ditekan dengan core
kembali sedangkan casing ditarik keatas sampai keluar dari tanah.
Tiang pancang composit seperti ini sering dibuat oleh The Mac Arthur Concrete Pile Corp.
Ø Lapisan tanah keras letaknya terlalu dalam bila digunakan cast in place concrete.
Ø Muka air tanah terendah terlalu dalam kalai digunakan tiang composit yang bagian
bawahnya terbuat dari kayu.
a. Casing dan core dipasang bersama-sama sehingga casing seluruhnya masuk dalam tanah.
Kemudian core ditarik.
b. Tiang pipa baja dengan dilengkapi sepatu pada ujung bawah dimasukkan dalam casing
terus dipancang dengan pertolongan core sampai ke tanah keras.
c. Setelah sampai pada tanah keras kemudian core ditarik keatas kembali.
d. Kemudian sheel yang beralur pada dindingnya dimasukkan dalam casing hingga
bertumpu pada penumpu yang terletak diujung atas tiang pipa baja. Bila diperlukan
pembesian maka besi tulngan dimasukkan dalam shell dan kemudian beton dicor sampai
padat.
e. Shell yang telah terisi dengan beton ditahan dengan core sedangkan casing ditarik keluar
dari tanah. Lubang disekeliling shell diisi dengan tanah atau pasir. Variasi lain pada tipe tiang
ini dapat pula dipakai tiang pemancang baja H sebagai ganti dari tiang pipa.
Prinsip tiang hampir sama dengan tiang franki biasa hanya bedanya disini pada bagian
atas dipergunakan tiang beton precast biasa atau tiang profil H dari baja.
a. Pipa dengan sumbat beton dicor terlebih dahulu pada ujung bawah pipa baja dipancang
dalam tanah dengan drop hammer sampai pada tanah keras. Cara pemasangan ini sama
seperti pada tiang franki biasa.
b. Setelah pemancangan sampai pada kedalaman yang telah direncanakan, pipa diisi lagi
dengan beton dan terus ditumbuk dengan drop hammer sambil pipa ditarik lagi ke atas sedikit
sehingga terjadi bentuk beton seperti bola.
c. Setelah tiang beton precast atau tiang baja H masuk dalam pipa sampai bertumpu pada
bola beton pipa ditarik keluar dari tanah.
d. Rongga disekitar tiang beton precast atau tiang baja H diisi dengan kerikil atau pasir.
Pondasi tiang yang di cor ditempat ini lebih cocok disebut dengan pondasi Bore
Pile atau Strauss Pile jika ukuran dan pengerjaannya dilakukan secara manual.
Pondasi jenis ini cocok dikerjakan di daerah yang padat penduduknya, karena
pada saat melaksanakan pekerjaan hanya terjadi getaran dan kegaduhan yang
sangat kecil.
Karena dibuat langsung di lokasi yang direncanakan, memungkinkan untuk
dibuat tanpa sambungan dan berdiameter besar dan panjang sesuai dengan
yang diinginkan.
Biasanya diameter tiang berukuran lebih besar diabandingkan tiang pracetak
atau produksi pabrik.
Karena diameter tiang bisa dibuat lebih besar menyebabkan daya dukungnya
pada setiap tiang lebih besar, sehingga beton tumpuan (atau pile cap) bisa dibuat
dengan ukuran yang lebih kecil.
Karena dibuat melalui proses pengeboran terlebih dahulu oleh karenanya hasil
dari tanah galiannya bisa diamati secara langsung & sifat sifat tanah pada setiap
lapisan tanah bisa diamati dan diketahui.
Karena pekerjaan ini minim getaran & bising sehingga pengaruh buruk terhadap
bangunan di dekatnya cukup kecil.
Kerugian :
Beton dari badan tiang pancang yang dibuat, berada didalam tanah yang
mengandung air sehingga kualitas tiang yang dihasilkan lebih rendah dari pada
tiang pracetak atau yang dihasilkan di pabrik. Selain itu pemeriksaan kualitas
hanya bisa dikerjakan secara tidak langsung.
Dikhawatirkan adukan beton akan bercampur dengan reruntuhan tanah ketika
beton dituangkan, oleh karena itu, beton harus segera dituangkan setelah
penggalian tanah dilakukan.
Meskipun penetrasi atau tekanan sampai ke tanah pendukung pondasi dianggap
sudah terpenuhi, terkadang tiang pendukung kurang sempurna karena terdapat
lumpur yang tertimbun di dasar.
Karena ukuran tiang berdiameter cukup besar & membutuhkan banyak beton,
oleh karenanya untuk pekerjaan yang kecil bisa menyebabkan biaya tinggi.
Karena pekerjaan ini membutuhkan pengeboran tanah dan memerlukan air
selama pengeboran menyebabkan lokasi pemancangan menjadi kotor. Untuk itu
perlu dipikirkan cara menangani tanah & air yang dihasilkan dari sisa
pengeboran.