Latar Belakang Beton pracetak dapat merupakan produk konstruksi yang dibuat dengan cara mencetak beton dalam sebuah cetakan yang dapat digunakan kembali. Beton tersebut kemudian menjalani perawatan (curing) di lingkungan terkontrol dan dikirimkan menuju lokasi konstruksi. Dengan kata lain, beton dicetak di lokasi yang berbeda dengan lokasi konstruksi, seperti metode cast- in-situ. Beton pracetak digunakan di dinding eksterior dan interior. Produksi beton pracetak yang dilakukan di lingkungan terkontrol memungkinkan proses perawatan dan pemantauan yang lebih baik. Selain itu, beton pracetak dapat dicetak di permukaan tanah sehingga meningkatkan keselamatan pekerja selama konstruksi. Cetakan yang digunakan dalam proses pencetakan dapat digunakan ratusan hingga ribuan kali. Hal ini menyebabkan beton pracetak seringkali lebih murah dibandingkan beton cast-in-situ. Komponen Beton Pracetak Ada beberapa jenis komponen beton pracetak untuk struktur bangunan gedung dan konstruksi lainnya yang biasa dipergunakan, yaitu : •Tiang pancang •Sheet pile dan dinding diaphragma. •Half solid slab (precast plank), hollow core slab, single-T, double-T, triple- T, channel slabs dan lain-lain. •Balok beton pracetak dan balok beton pratekan pracetak (PC I Girder) •Kolom beton pracetak satu lantai atau multi lantai •Panel-panel dinding yang terdiri dari komponen yang solid, bagian dari single-T atau double-T. Pada dinding tersebut dapat berfungsi sebagai pendukung beban (shear wall)atau tidak mendukung beban. •Jenis komponen pracetak lainnya, seperti : tangga, balok parapet, panelpanel penutup dan unit-unit beton pracetak lainnya sesuai keinginan atau imajinasi dari insinyur sipil dan arsitek. Sistem Ereksi Ereksi atau proses pemasangan yaitu merupakan proses penyatuan komponen bangunan yang berupa beton pracetak yang telah diproduksi dan layak (cukup umur) untuk disatukan menjadi bagian dari bangunan Pemakaian dan Aplikasi Beton Pracetak Pada Gedung
Dibidang konstruksi bangunan, beton pracetak yang umum
digunakan adalah slab atau pelat. Slab banyak digunakan untuk memperkuat struktur yang ada, baik sebagai lantai bangunan, atap gedung, lantai jembatan maupun lantai pada dermaga yang berfungsi untuk menyalurkan beban mati maupun hidup ke rangka pendukung sehingga menambah kekakuan bangunan. Penggunaan beton pracetak pada bangunan menjadi solusi praktis karena prosesnya yang relative singkat namun tetap mempertahankan kualitas. Slab terdiri dari berbagai jenis. Slab yang paling umum digunakan adalah concrete slab dan hollow core slab (HCS). Tidak hanya dibedakan dari jenis dan fungsinya saja, slab juga terbagi menjadi dua struktur yang berbeda, yaitu half slab dan full slab. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada makalah ini, maka dapat disimpulkan bahwa beton pracetak yang umum digunakan dan diaplikasikan pada bangunan gedung yaitu slab atau pelat. Beton pracetak ini terdiri dari beberapa komponen yang dimana komponen-komponen tersebut disatukan dengan sistem ereksi, yaitu dengan melalui proses ereksi tersebut bertujuan untuk menyatukan berbagai komponen beton pracetak menjadi satu kesatuan yang utuh. Sekian dan Terimakasih