Anda di halaman 1dari 13

ARTIKEL JENIS JENIS BEKISTING FORMWORK

“ Analisis Jenis FormWork ”

Disusun Oleh:
Nama: Reza Sholahudin
NIM:( 202029 )

Dosen Pengampu:
Rikal Andani, ST, M.Eng

PRODI D3 TEKNOLOGI KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN


POLITEKNIK PEKERJAAN UMUM
TAHUN AJARAN 2021/2022
Formwork khusus atau bekisting adalah cetakan yang dirancang secara khusus untuk
keperluan menahan beton selama beton dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang
diinginkan. Cetakan ini dapat digunakan di tempat lain sejauh masih memiliki kesamaan
struktur beton yang akan dicor. Cetakan/bekisting ini dikembangkan umumnya untuk
pengecoran dinding beton yang tinggi. cuan (bekisting) adalah suatu sarana pembantu
struktur beton untuk pencetak beton sesuai dengan ukuran, bentuk, rupa ataupun posisi yang
direncanakan. Karena bersifat sementara, bekisting akan dilepas atau dibongkar setelah beton
mencapai kekuatan yang cukup.

Pada konstruksi bekisting, harus memungkinkan untuk dapat melakukan :

 Pemasangan tulangan (menahan beban tulangan)


 Pengecoran sekaligus pemadatan adukan
 Pelepasan formwork (acuan) sehingga beton tidak rusak.

Ada beberapa fungsi atau juga manfaat yang bisa didapatkan dari bekisting. Berikut beberapa
diantaranya:

Fungsi pertama adalah sebagai cetakan dalam membuat pondasi bangunan. Untuk bagian
dasar bangunan, pondasi adalah hal yang penting, bukan hanya kekuatannya, tetapi juga
bentuknya. Untuk memastikan pondasi terpasang dengan sempurna, cetakan tentu saja
diperlukan.

Fungsi kedua adalah sebagai cetakan dalam membuat tiang atau pilar bangunan. Bekisting
bisa dibentuk sesuai dengan kebutuhan. Jadi, cetakan bisa juga dibentuk memanjang atau
meninggi sesuai dengan kebutuhan dalam pembuatan tiang atau pilar suatu bangunan.

Metode bekisting dibagi menjadi tiga jenis yaitu :

a. Bekisting non-sistem (convensional form)

Bekisting jenis ini merupakan bekisting yang sering kita jumpai dalam konstruksi bangunan.
Terbuat dari material kayu dan diproduksi dengan tenaga manual.

b. Bekisting semi-sistem (semi-system form)

Bekisting semi-sistem ini merupakan gabungan antara bekisting sistem dan bekisting non-
sistem. Terbuat dari material kayu yang diperkuat oleh material lain.
c. Bekisting sistem (flying form)

Bekisting sistem adalah bekisting yang elemen-elemen bekistingnya dibuat di pabrik,


sebagian besar komponen-komponennya terbuat dari baja, memiliki ukuran modular dengan
bentang-bentang standard dan biasanya dapat diperoleh pada jasa penyewaan. Penggunaan
dari bekisting dirancang untuk digunakan berulang kali. Setelah selesai penggunaan, tinggal
membongkar bekisting, dan dapat digunakan lagi tanpa perlu dirangkai kembali.

Persyaratan Khusus bekisting :

 Kualitas : Bentuk dan ukuran sesuai dengan rencana yang di buat dan diinginkan,
posisi dan bentuk acuan sesuai dengan rencana, hasil akhir permukaan beton rata/
tidak kropos
 Keamanan : harus stabil pada posisinya, kokoh yaitu harus mampu menahan beban-
beban khususnya vertical/horizontal, kekakuan yaitu harus mampu menahan beban
horizontal sehingga tidak bergeser dari posisi seberanya.
 Ekonomis : Mudah di kerjakan, tidak membutuhkan banyak tenaga kerja, mudah
dipasang sehingga menghemat waktu, mudah dibongkar agar bahan bisa digunakan
kembali, mudah disimpan
 Syarat Kekuatan, yaitu bagaimana material bekisting seperti balok kayu tidak patah
ketika menerima beban yang bekerja.
 Syarat Kekakuan, yaitu bagaimana meterial bekisting tidak mengalami perubahan
bentuk / deformasi yang berarti, sehingga tidak membuat struktur sia-sia.
 Syarat Stabilitas, yang berarti bahwa balok bekisting dan tiang/perancah tidak runtuh
tiba-tiba akibat gaya yang bekerja.
 Tidak bocor memenuhi persyaratan permukaan
 Mampu menahan gaya horizontal

Pada perencanaan sebuah bekisting hal yang perlu ditekankan adalah pembuatan sebuah
bekisting ekonomis yang meliputi biaya kerja dan biaya peralatan yang diperlukan pada suatu
perencanaan bekisting tertentu. Untuk mencapai keserasian secara ekonomis sebuah bekisting
(biaya kerja dan alat) maka kita perlu mengadakan perbandingan antara biaya yang
diperlukan untuk metode bekisting yang berbeda-beda bagi sebuah objek tertentu.
Metode Bekisting

Dengan semakin meningkatnya indrustrialisasi dalam bidang pembangunan, maka perhatian


atas rasionalisasi pembuatan beton pun turut meningkat pula. Hal ini telah terbukti dalam
pembuatan bekisting, yaitu penggunaan panel-panel kayu atau baja, pengembangan hasil-
hasil buatan pabrik, penggunaan satuan bekisting yang dapat digunakan berulang kali.

Dalam teknik bekisting rasionalisasi ini menjadi mungkin untuk bangunanbangunan, di mana
bekisting dapat dipasang berulang kali. Dikarenakan alasan ekonomis, kontruksi beton perlu
dirancang sedemikian rupa sehingga bekisting yang sama dapat digunakan berulang kali,
mungkin sampai puluhan kali.

Berikut bentuk-bentuk metode bekisting :


Bekisting Semi Sistem

Pengertian dari bekisting semi sistem disini adalah bekisting kontak terdiri dari kayu papan
dengan perkuatan besi hollow. Bekisting semi sistem adalah bekisting yang dirancang untuk
suatu proyek yang ukurannya disesuaikan dengan bentuk beton yang diinginkan. Pada
umumnya bekisting semi sistem ini terdiri dari material baja dan gelagar-gelagar kayu.
Penggunaan dari bekisting ini disebabkan karena adanya kemungkinan untuk digunakan
secara berulang-ulang. Setelah proses pengecoran selesai, komponen-komponen ini dapat
disusun kembali menjadi sebuah bekisting semi sistem untuk obyek yang lain.
Bekisting Konvensional

Pengertian dari bekisting konvensional adalah bekisting kontak terdiri dari kayu papan
dengan perkuatan kayu kaso. Bekisting konvensional adalah bekisting yang terdiri dari papan
dan kayu balok yang dikerjakan di tempat. Bekisting jenis ini adalah bekisting yang setiap
kali setelah dilepas dan dibongkar menjadi bagian-bagian dasar, dapat disusun kembali
menjadi sebuah bentuk lain. Penggunaan material pada sistem ini hanya beberapa kali
pengulangan dan untuk konstruksi yang rumit harus banyak diadakan penggergajian sehingga
pelaksanaan jenis bekisting ini akan memakan waktu, bahan, dan ongkos kerja.
Bekisting Sistem

Bekisting sistem merupakan perkembangan lebih lanjut ke sebuah bekisting yang universal,
yang dengan segala kemungkinannya dapat digunakan pada berbagai macam bangunan.
Untuk dinding, lantai, dan kolom telah dikembangkan bekisting-bekisting sistem. Bekisting
sistem dibuat di pabrik dan dimontasikan pada bangunan bersangkutan dengan elemen-
elemen pembantu yang merupakan dari sistem ini. Karena pemontasannya sudah sangat
disederhanakan, segi kerja teknisnya pun cukup ringan, akan tetapi pembelian
bekistingbekisting sistem memerlukan biaya yang cukup tinggi.

Berbagai jenis cetakan atau bekisting khusus, yaitu:

- Climbing Formwork

- Slip Form

- Auto Jump Form

- Traveler Form

AUTO JUMP FORM

Formwork ini merupakan pengembangan dari climbing fonnwork, di mana formwork ini
dapat bergerak ke atas sendiri tanpa bantual tower crane. Seperti slipform, jenis ini juga
merupakan satu-kesatuan struktur yang lengkap.
Auto iump form biasanya digunakan untuk pengecoran core wall beton bertingkat. Sistem ini
digunakan di Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun 1992.

Cara kerja Auto Jump Formwork secara garis besar adalah sebagai berikut:

- Sebelum pemasangan perlu perencanaan tentang jumlah hidrolis jack (kapasitas tertentu)
yang diperlukan serta letak jack dan Pocket.

- Perakitan seluruh komponen auto jump form dilapangan

- Kaki dinding beton dicor seperlunya dengan menggunakan cetakan beton biasa. Di
samping untuk pedoman pengecoran berikutnya dan penyetelan formwork, juga untuk
menyediakan pocket untuk keperluan operasional.

- Seluruh struktur formwork di-stel dan bertumpu pada pocket melalui shear key.

- Salah satu panel (tetap) pada dinding di stel pada kedudukannya (panel tersebut telah
dilengkapi dengan shear key pocket).

- Pemasangan besi tulangan, blockout yang diperlukan dan spacer.

- Panel dinding yang lain dipasang sehingga tertutup dan di-stel serta dipasangi form ties.

- Pengecoran dinding dimulai setelah dilakukan pemeriksaan secara keseluruhan.

- Setelah enam jam panel tetap direnggangkan dan panel geser dibuka dengan cara
menggeser.

- Setelah struktur formwork diangkat dengan tumpuan dipindah pada kaki jack rod
dengan hidrolis jack ke atas sampai mencapai pocket di atas.

- Tumpuan struktur fonnwork dipindahkan ke pocket dengan shear key dan seterusnya.

TRAVELER FORM
Traveler form umumnya digunakan untuk pengecoran balok jembatan sistem segmental.
Formwork jenis ini bergerak maju secara horizontal sehingga disebut traveler form, didesain
khusus untuk keperluan tertentu dan dapat diaplikasikan di tempat lain sejauh sama bentuk
dan ukurannya.

Namun demikian formwork ini dapat dimodifikasi untuk jembatan ukuran lain tetapi dengan
penggunaan yang terbatas.

Traveler form merupakan struktur rangka baja yang beratnya sekitar 30% dari berat segmen
beton yang dipikulnya. Struktur formwork ini duduk pada segmen beton yang telah selesai di-
cor dengan sistem baut dan angker.

Urutan pemasangan dapat dilihat pada gambar berikut:

- Tahap 1

Posisi dari traveler (berupa rangka baja yang dilengkapi dengan rel atau sejenisnya untuk
kemudahan pemindahan arah horisontal) ditempatkan di atas dari segmen beton yang telah
dicor lebih dahulu.

- Tahap 2

Dilakukan pemasangan long beam support bagian atas dengan cara digantungkan pada
traveler form sehingga terikat erat pada posisi yang dikehendaki. Fungsi dari long beam
support adalah untuk mendukung bekisting yang nanti akan dipasang.

- Tahap 3

Setelah long beam support bagian atas terpasang kemudian dilanlutkan dengan pemasangan
long beam support bagian-bawah dengan digantungkan pada traveler form. Fungsi loNg
beam support bagian bawah ini untuk mendukung bekisting dinding luar dan bagian bawah.

- Tahap 4

Setelah long beam support bagian bawah terpasang dengan baik dilanjutkan dengan
pemasangan bekisting bagian bawah yang diletakkan di atasnya. Sistem bekisting yang akan
digunakan tentu telah dirancang sedemikian rupa sehingga mudah dipasang.

- Tahap 5
Setelah bekisting bagian bawah terpasang dengan benar maka dilanjutkan dengan
pemasangan bekisting dinding bagian luar.

- Tahap 6

Setelah bekisting dinding bagian luar terpasang kemudian dilanjutkan dengan pemasangan
bekisting dinding bagian dalam.

- Tahap 7

Setelah bekisting semua terpasang dengan baik dan bcrr||r maka dapat dilakukan pengecoran
agregat beton.

- Tahap 8

Setelah pengecoran satu segmen diselesaikan dan beton telah cukup umur maka dapat
dilakukan pengecoran untuk segmen berikutnya. Mula-mula traveler digerakkan maju sesuai
dengan rencana.

- Tahap 9

Setelah traveler pada posisi yang dikehendaki dilanjutkan dengan pelepasan bekisting bagian
luar.

- Tahap 10

Setelah bekisting terlepas dari beton yang telah cukup umui maka dilanjutkan dengan
menggerakkan traveler rangka maju bersama-sama dengan bekisting yang telah terlepas.

- Tahap 11

Bekisting luar dipasang sesuai dengan rencana sedangkan bekisting dalam masih pada posisi
awal.

- Tahap 12

Bekisting bagian dalam bergerak maju setelah pembesian diselesaikan.


CLIMBING FORMWORK

Formwork jenis ini biasanya digunakan untuk pembentukan struktur beton dinding yang
cukup tinggi (misalnya shear wall), di mana penyokong/support mengalami berbagai macam
kendala jika diberikan dari lantai dasar atau berasal dari struktur lain.

Pemindahan climbing formwork pada arah vertikal guna pengecoran dinding yang terletak di
atasnya dilayani oleh tower crane. Guna menyatukan climbing formwork dengan komponen
bangunan yang sedang dibentuk maka digunakan angker baut yang sengaja ditanam pada
pada saat pengecoran.

Posisi angker ini diletakkan pada tempat yang sesuai dengan posisi pada climbing formwork.
Beberapa macam bentuk angker yang mungkin digunakan adalah sebagai berikut:
Tahap pelaksanaan pengecoran menggunakan climbing formwork ini adalah sebagai berikut:

- Dinding bagian bawah dicor dengan menggunakan cetakan dinding biasa, tetapi angker
baut untuk climbing formwork dipasang pada posisi yang sesuai dengan letak angker yang
berada pada cetakan.

- Climbing formwork satu sisi dipasang pada angker baut yang telah dicor dan dilakukan
penyetelan.

- Pasang besi tulangan dinding, blockout yang diperlukan pada angker baut.

- Climbing formwork sisi lain dipasang pada angker baut untuk pelaksanaan berikutnya.

- Setelah pengecoran selesai climbing formwork dilepas ikatannya dari angker baut dan
ditahan oleh tower crane untttk dipindah ke atas pada tahap pengecoran berikutnya.

Bentuk lain dari climbing formwork di mana pergerakan vertikalnya dilakukan tanpa bantuan
tower crane adalah sebagai birikut:

- Tahap l

Formwork pada posisi siap untuk dilakukan pengecoran.

- Tahap 2

Setelah pekerjaan pengecoran selesai.

- Tahap 3

Bagian penggerak dilepaskan dari sistem angker yang ditanam dalam dinding.

- Tahap 4

Bagian penggerak dipindahkan arah vertikal sampai posisi lubang angker tepat pada lubang
yang telah disiapkan pada dinding di atasnya.

- Tahap 5

Formwork diangker pada dinding sehingga posisi penggerak terikat erat dengan dinding
beton.

- Tahap 6

Bekisting dilepaskan dari beton yang telah cukup umur


- Tahap 7

Bekisting dipindahkan dengan arah vertical sesuai dengan elevasi dinding yang akan dicor.

- Tahap 8

Penyetelan bekisting pada posisi yang direncanakan dan dilanjutkan dengan proses
pengecoran.

Demikian seterusnya pergerakan dari formwork sistem ini bekerja sampai pekerjaan selesai.
Keuntungan dari sistem ini adalah tidak diperlukan penyangga, terutama untuk dinding yang
tinggi.

SLIP FORM

Slip form adalah formwork yang digerakan vertical keatas dengan jack bersamaan dengan
proses pengecoran. Jack bertumpu pada batang baja bulat atau pipa baja yang tertanam dalam
beton. Jack/dongkrak dapat dioperasikan secara manual, elektrik atau hidrolik.

Penggunaan slipform pada umumnya diaplikasikan untuk pelaksanaan pengecoran struktur


beton pada Silo, Pier, Menara, Cerobong.

Tahap pelaksanaan menggunakan slipform adalah sebagai berikut:

- Bagian bawah dari dinding dicor seperlunya untuk dipergunakan sedagai pedoman as dan
menanam jack rod sejak dari dasar dinding.
- Seluruh permukaan panelformwork yang berhubungan langsung dengan beton, diolesi
minyak formwork.

- Slipform di stel dan bertumpu pada jackrod (setelah pemasagan tulangan dan blockout
yang diperlukan dipasang)

- Setelah seluruhnya diperiksa maka pengecoran dapat dimulai dengan bantuan alat, misal
concrete pump. Bila pekerjaan telah dimulai, supply beton dan besi harus dijamin lancar.

- Selama proses pengecoran, slipform digerakkan ke atas dengan jack dengan kecepatan 15-
30 cm/jam.

- Pekerja di working platform bawah memeriksa dan memperbaiki permukaan beton baru.

DAFTAR PUSTAKA

Wigbout, F.Ing, 1992. Pedoman Tentang Bekisting (Kotak Cetak). Erlangga. Jakarta

Wulfram I Ervianto. 2006. Ekplorasi Teknologi dalam Proyek Konstruksi. Andi,


Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai