Anda di halaman 1dari 24

Mekanika Tanah II

01
Modul ke:
Rencana pembelajaran mata kuliah Mektan II dalam satu
semester, review Mektan I, perlunya mempelajari Mektan
II di Teknik Sipil dan pemantapan pemahaman terhadap
laporan penyelidikan tanah serta pemahaman pengujian
tanah di lapangan
Fakultas
Teknik Wimpie Agoeng Noegroho Aspar
Perencanaan Dan
Desain
Program Studi
Teknik Sipil
RENCANA PEMBELAJARAN MEKANIKA TANAH II
• Data Dosen:
Nama : WIMPIE A. N. ASPAR
Email : wimpieaspar2001@yahoo.com dan
wimpie.noegrohoaspar@gmail.com
HP : 0811-96-6968

• Materi Pembelajaran
Minggu
Materi Pembelajaran Harapan akhir TM
ke
I a. Uraian rencana pembelajaran Mekanika Tanah II Mahasiswa memahami
b. Review Mektan I dan pemantapan pemahaman laporan pengujian lapangan un
penyelidikan tanah tuk mencari parameter
c. Hal-hal yang terkait dengan perlunya mempelajari Mektan II di tanah
Teknik Sipil.
d. Exlopratory boring test
e. Pemahaman pengujian di lapangan (N SPT, sondir, seismic
survey, vane shear test, pressure meter test, trenching,
piezometer test)
• Materi Pembelajaran (lanjutan)

Minggu
Materi Pembelajaran Harapan akhir TM
ke
II a. Pemahaman masalah penurunan dan kompresibilitas pada Mahasiswa memahami
tanah fenomena konsolidasi
b. Pemberian contoh-contoh kejadian penurunan pada bangunan dan penurunan
sipil konsolidasi
c. Pemahaman jenis-jenis pemampatan (konsolidasi), yang
meliputi: pemampatan segera, pemampatan konsolidasi,
pemampatan sekunder.
d. Analogi pegas untuk peristiwa konsolidasi tanah
e. Uji laboratorium untuk penurunan konsolidasi, dan
mendapatkan paramater hasil uji
III Perhitungan penurunan pada tanah lempung terkonsolidasi normal
Mahasiswa mampu
dan lempung terkonsolidasi berlebih menghitung besar dan
waktu terjadinya penu
runan konsolida si
IV a. Pemantapan perhitungan penurunan konsolidasi tanah pada Mahasiswa mampu
berbagai kasus. menghitung besar dan
b. Pemahaman waktu terjadinya konsolidasi dan pe nurunan waktu terjadinya penu
tanah. runan konsolidasi pada
berbagai kasus
• Materi Pembelajaran (lanjutan)

Minggu
Materi Pembelajaran Harapan akhir TM
ke
V a. Distribusi Tegangan dalam tanah Mahasiswa memahami
 Metode 2:1 filosofi distribusi tegang
 Metode Bousinesq an dalam tanah
b. Perhitungan penurunan konsolidasi pada tanah berlapis dengan
beban kombinasi antara beban luasan tak terbatas dengan
beban dengan luasan terbatas.
VI a. Cara mempercepat konsolidasi melalui vertical drain. Mahasiswa memahami
b. Pemahaman dan desain vertical drain fenomena konsolidasi
dan penurunan konsoli
dasi, serta mampu meng
hitung besar dan waktu
terjadinya penurunan
konsolidasi
VII SELURUH MATERI TENGAH SEMESTER PERTAMA KUIS
VIII UTS
• Materi Pembelajaran (lanjutan)

Minggu
Materi Pembelajaran Harapan akhir TM
ke
IX a. Hubungan tegangan dan regangan. Mahasiswa memahami
b. Menyelesaikan dan menghitung kekuatan geser tanah dari tes : pengertian kekuatan
c. Pemahaman parameter kekuatan geser tanah dari laporan geser tanah di lapangan
penyelidikan tanah (soil investigation). dan dapat mencari para
 Pengujian untuk mendapatkan parameter kekuatan geser meter geser dari uji
tanah. laboratorium
 Geser langsung (Direct Shear)
X a. Direct shear test (lanjutan) Mahasiswa memahami
b. Teori lingkaran Mohr pengujian untuk mencari
c. Pengujian Triaksial CD, CU, UU parameter geser dari uji
laboratorium
XI Pengujian Triaksial CD,CU,UU (lanjutan) Mahasiswa memahami
pengujian triaksial
sebagai salah satu untuk
mencari parameter
kekuatan geser di
lapangan
• Materi Pembelajaran (lanjutan)

Minggu
Materi Pembelajaran Harapan akhir TM
ke
XII Pengujian Unconfined Compression Test dan Vane Shear Test Mahasiswa memahami
pengujian uncon fined
maupun vane shear test
sebagai salah satu cara
un tuk mencari parame
ter kekuatan geser di
lapangan
XIII Konsep dan filosofi stabilitas lereng Mahasiswa memahami
konsep dan filosofi stabi
litas Lereng
XIV
XV Menyelesaikan dan menghitung
SELURUH MATERI TENGAH lerengSEMESTER
dengan tinggi tidak terbatas MahasiswaKUIS
KE DUA mampu
XVI dengan metode-metode bidang runtuh UAS menghitung stabilitas
 Rata lerang dengan beberapa
 Lingkaran metode.
• Materi Pembelajaran (lanjutan)

Kompenen Penilaian:
Rincian besarnya bobot penilaian mata kuliah Mekanika Tanah II, acuan secara rinci
adalah sebagai berikut:
a. Kehadiran : 10%
b. UTS : 30%
c. UAS : 40%
d. Tugas-Tugas : 20% (Termasuk dalam Bobot Nilai dalam Tabel Aktifitas
Perkuliahan diluar persentasi UTS dan UAS)
e. Semua tugas-tugas/PR harus diserahkan tepat pada waktunya. Keterlambatan
penyerahan PR mengakibatkan pengurangan nilai. Besarnya pengurangan nilai
adalah 10% per hari dari nilai yang didapat, dengan maksimum pengurangan
sebesar 50%. Keterlambatan lebih dari dua minggu (14 hari kalender), PR tidak
mendapatkan nilai (nilai 0). Semua PR harus dikerjakan sendiri di atas kertas
folio bergaris. PR ditulis dengan pensil atau tinta tanpa tip ex
• Materi Pembelajaran (lanjutan)

Daftar Pustaka:
1. Braja M. Das, Fundamentals of Geotechnical Engineering, Brooks/Cole Thomson Learning, USA,
2000
2. Braja M. Das, Principles of Geotechnical Engineering, edisi ke 5, Brooks/Cole Thomson Learning,
USA, 2002
3. Braja M. Das, Priciples of Foundation Engineering, edisi ke 4, Brooks/Cole PWS Publishing
Company, USA, 1999
4. Joseph E. Bowles, Foundation Analysis and Design, edisi ke 5, McGraw-Hill, New York, 1997
5. Joseph E. Bowles, Physical and Geotechnical Properties of Soils, McGraw Hill,1984
6. Robert D. Holtz dan W. D. Kovacs, An Introduction to Geotechnical Engineering, Prenctice-Hall,
Englewood Cliffs, N.J., 1981
1. KLASIFIKASI TANAH (Review Mekanika Tanah I)
a. Sistem AASHTO
 Highway Research Board, 1945
 Tanah diklasifikan 8 kelompok utama yaitu A-1 sampai A-8
Kelompok A-1, A-2, dan A-3: material granular berbutir kasar
Kelompok A-4 A-5, A-6 dan A-7: material berbutir halus (> 35% lolos US Sieve No. 200)
Kelompok A-8: Tanah gambut, butiran sisa-sisa puing halus dan tanah organik
 Diatur dalam American Society for Testing Materials D-3282
 Tidak menjelaskan tanah organik
b. Sistem USCS
 Dikembangkan oleh Casagrande pada tahun 1942
 Diadopsi oleh United States Bureau of Reclamation and the Corps of Engineers
 Secara luas digunakan untuk semua pekerjaan geoteknik
 Klasifikasi tanah menggunakan simbol huruf yaitu G = gravel (kerikil), S = sand (pasir),
M = silt (lanau), C = clay (lempung), O = organic silts dan clay (lempung dan lanau
organik), Pt = peat dan highly organic soils (gambut dan tanah organik), H = high
plasticity (plastisitas tinggi), L = low plasticity (plastisitas rendah), W = well graded
(gradasi baik), dan P = poorly graded (gradasi jelek).
 Diatur dalam American Society for Testing Materials D-2487
 Material berbutir halus (> 50% lolos US Sieve No. 200)
2. HUBUNGAN MEKANIKA TANAH DAN TEKNIK SIPIL
• Mekanika tanah adalah salah satu cabang ilmu dibidang teknik sipil yang berkaitan dengan sifat-sifat fisik
tanah dan perilaku masa tanah akibat gaya-gaya dan beban yang bekerja padanya
• Rekayasa tanah adalah penerapan prinsip-prinsip mekanika tanah dalam menyelesaikan persoalan praktis
• Rekayasa geoteknik adalah cabang disiplin dalam teknik sipil yang melibatkan material di alam sekitar
permukaan tanah
• Rekayasa geoteknik termasuk penerapan prinsip-prinsip mekanika tanah dan mekanika batuan dalam
rangka merangcang suatu pondasi bangunan, dinding penahan tanah dan pekerjaan tanah (galian,
kemiringan tanah, kestabilan lereng dan perbakan tanah)
• Insinyur sipil harus mempelajari sifat-sifat teknik tanah seperti asal tanah, sebaran ukuran butir,
kemampuatn mengalirkan air, kemampumampatan, kekuatan geser, dan daya dukung beban
in many cases expensive and risky problems
3. EKSPLORASI BAWAH PERMUKAAN TANAH
a. Pengumpulan Data Awal
Pengumpulan data geoteknik pendahuluan diperlukan untuk
menentukan tipe konstruksi pondasi yang akan dibangun dan
peruntukan lainnya

• Perkiraan beban kolom


• Jarak kolom
Pembangunan gedung • Standard yang berlaku/building code
• Peraturan/persyaratan setempat

• Penentuan panjang bentang


Pembangunan jembatan • Penentuan beban pada pier
• Penentuan beban pada abutmen

Informasi yang diperoleh sangat membantu dalam melakukan


penyelidikan lapangan
3. EKSPLORASI BAWAH PERMUKAAN TANAH (lanjutan)
b. Penyelidikan Geoteknik
Investigasi geoteknik adalah proses penyelidikan yang digunakan untuk
mengidentifikasi lapisan deposit tanah dimana konstruksi akan dibangun
dan lapisan tersebut akan diuji karakteristik fisiknya

Maksud penyelidikan geoteknik adalah untuk memperoleh informasi kondisi


tanah bawah permukaan dalam rangka:
 menentukan tipe dan kedalaman pondasi yang sesuai dengan konstruksi yang
akan dibangun
 mengevaluasi daya dukung pondasi
 memperkirakan kemungkinan penurunan yang akan terjadi pada bangunan
 memperkirakan masalah potensial pada pondasi yang mungkin terjadi akibat
kondisi tanah mengembang, tanah mudah runtuh dan lahan bekas sanitary landfill
 menetukan lokasi permukaan airtanah
 meperkirakan tekanan tanah lateral untuk pembangunan dinding penahan tanah,
tiang turap dan galian berpenopang
 mengembangkan metode konstruksi dalam hal kondisi subsoil berubah
3. EKSPLORASI BAWAH PERMUKAAN TANAH (lanjutan)
c. Penyelidikan Lapangan
Selama penyelidikan, inspeksi secara visual di lokasi harus
dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih baik :

1. Peta topografi lokasi dan kemungkinan keberadaan saluran


drainase, gundukan puing-puing dan material lainnya
2. Lapisan tanah pada galian dalam, hal ini dapat dilihat dari
konstruksi disekitarnya seperti jalan raya, pembangunan
gedung dll
3. Tipe vegetasi setempat sebagai indikisai sifat tanah
4. Tanda ketinggian air pada bangunan di sekitarnya atau
pada abutmen jembatan
5. Permukaan airtanah dimana dapat ditentukan
menggunakan pengecekan sumur-sumur di sekitarnya
6. Tipe konstruksi di sekitarnya atau keberadaan retakan
dinding atau problem lainnya
3. EKSPLORASI BAWAH PERMUKAAN TANAH (lanjutan)
c. Penyelidikan Lapangan
Tahap penyelidikan program eksplorasi terdiri dari perencanaan,
pembuatan sumur bor uji dan mengumpulkan sampel pada interval yang
diinginkan, meskipun pelaksanaannya dapat berubah sesuai dengan
kondisi lapangan

Perkiraan kedalaman bor Perkiraan jarak bor (Das, 2002)


(Sower dan Sower, 1970)

Jumlah lantai Kedalaman Tipe proyek Jarak


(m) (m)
1 3,50 Gedung satu lantai 25-30
2 6,0 Gedung banyak lantai 15-25
3 10 Jalan Raya 250-300
4 16 Bendungan urugan/tanah 25-50
5 24 Perumahan 60-100
4. SURVEI SEISMIK
 Survei seismik mengukur kecepatan gelombang vibrasi dalam tanah
akibat kejutan/pukulan (impact source)
 Kejutan yang dihasilkan akibat pukulan hamer atau ledakan
 Rambatan gelombang menjalar dengan kecepatan gelombang yang
berbeda dalam lapisan tanah/batuan yang berbeda
 Bacaan kecapatan gelombang diplot pada suatu profil memanjang
 Survei seismik dilengkapi dengan coring batuan
 Survei seismik dilakukan pada tahap awal penyelidikan tanah dan
selanjutnya dilakukan pengeboran
4. SURVEI SEISMIK (lanjutan)
Kisaran harga Vp pada berbagai jenis tanah dan batuan (Das, 1999)

Kecepatan P-wave
Tipe Tanah dan Batuan (m/detik)
Tanah
Pasir, lanau kering, dan tanah
permukaan butiran halus 200 – 1.000
Alluvium 500 – 2.000
Lempung padat, kerikil berlempung, dan
pasir berlempung padat 1.000 – 2.500
Loess 250 – 750
Batuan
Batu tulis dan serpihan batu (shale) 2.500 – 5.000
Batupasir 1.500 – 5.000
Granite 4.000 – 6.000
Batu lempung 5.000 – 10.000
4. SURVEI SEISMIK (lanjutan)
a. Refraksi pada Medium Tanah Dua Lapis
Untuk Vp1 < Vp2 dan AB = x
t = x / Vp1
sin a1/ Vp1 = sin a3 / Vp2
Karena a3 = 900, sin a3 = 1 and
a1 = sin-1 (Vp1/ Vp2) = ac
V p 1 t DF
  sin ic
V p 2 t DE

 z  1 x  2 z tan ic  z  1
t       
 cos ic  Vp1 Vp 2  cos ic  Vp1
x 2 z sin ic 2z
  
Vp 2 Vp 2 cos ic Vp1 cos ic

Untuk AG = x, Vp2 = Vp1 / sin ic


x 2 z sin 2 ic 2z
t  
Vp 2 Vp1 cos ic Vp1 cos ic

x 2 z  1  sin 2 ic  x 2z
      cos ic
Vp 2 Vp1  cos ic  Vp 2 Vp1
4. SURVEI SEISMIK (lanjutan)
a. Refraksi pada Medium Tanah Dua Lapis
Karena sin ic  Vp1 / Vp 2

maka, cos ic  1  sin 2 ic  1  (Vp1 / Vp 2 )2


x
t  2 z Vp22  Vp21 / (Vp1Vp 2 )
Vp 2

x 1 1
t  2 z 1 V p22  V p21 / (V p1V p 2 ) atau z  (t i )V V
p1 p 2 / V 2
p2  V 2
p1  t iVp1 / cos ic
Vp2 2 2

Selanjutnya jarak kritis dapat dihitung sbb:

xc x c 2 z Vp 2  Vp 1
2 2
2 z Vp22  Vp21 Vp1Vp 2
  xc 
Vp 1 Vp 2 Vp1Vp 2 Vp1Vp 2 Vp 2  Vp 1

Vp 2  Vp 1
 2z
Vp 2  Vp 1

1
Kedalaman lapisan pertama z X c (Vp 2  Vp1 ) / (Vp 2  Vp1 )
2
4. SURVEI SEISMIK (lanjutan)
b. Refraksi pada Medium Tanah Tiga Lapis
Misal Vp1 < Vp2 < Vp3
x
t  2 z1 Vp22  Vp21 / (Vp1Vp 2 )
Vp 2

Sudut kritis lapisan 3

ic 2  sin 1 (Vp 2 / Vp 3 )

x 2 z1 Vp23  Vp21 2 z2 Vp23  Vp22


t  
Vp 3 Vp 3Vp1 Vp 3Vp 2

1
z1  t i 1Vp1Vp 2 / Vp22  Vp21
2

2 z1 Vp23  Vp21 2 z2 Vp23  Vp22


t  ti 2  
Vp 3Vp1 Vp 3Vp 2

Kedalaman lapisan kedua


1  2 z1 Vp23  Vp21  V V
 p3 p2
z2   t i 2   V 2 V 2
2 Vp 3Vp1
  p3 p2
4. SURVEI SEISMIK (lanjutan)
c. Refraksi pada Medium Tanah Multi Lapis
4. SUSRVEI SEISMIK (lanjutan)
Contoh Soal
Data berikut ini adalah hasil dari survey refraksi lapisan
horizontal tanah dengan jarak x dan waktu kedatangan
pertama sebesar t. Tentukan kecepatan P-wave lapisan tanah
tersebut dan berapa ketebalannya?. Tentukan tipe material
yang dijumpai

X (m) t (mdtk) X (m) t (mdtk)


2,5 5,5 35,0 38,2
5,0 11,1 45,0 46,1
7,5 16,1 55,0 51,3
15,0 24,0 60,0 52,8
25,0 30,8
4. SURVEI SEISMIK (lanjutan)
Penyelesaian:
Vp1 = 5/(10,6 x 10-3) = 472 m/sec
Vp2 = 10/(7,2 x 10-3) = 1.389 m/sec
Vp3 = 10/(3,0 x 10-3) = 3.333 m/sec
ti1 = 13,5 x 10-3 sec; ti2 = 35,6 x 10-3 sec.

60

50 3
(msec)

10

40
First arrival time t

t i2 = 35,6
30 7,2

10
20
t i1 =
13,5
10 10,6

5
0
0 10 20 30 40 50 60
Distance x (m)
4. SURVEI SEISMIK (lanjutan)
Latihan Soal
Berikut adalah data hasil survey refraksi. Anggap bahwa
lapisan tanah tersebut horizontal. Tentukan kecepatan P-wave
lapisan tanah tersebut dan ketebalannya. Tipe lapisan tanah
yang dijumpai?

X (m) t (mdtk) X (m) t (mdtk)


2,5 11,20 25,0 64,40
5,0 23,30 30,0 68,60
7,5 33,50 35,0 71,10
10,0 42,40 40,0 72,10
15,0 50,90 50,0 75,50
20,0 57,20
Terima Kasih
Wimpie Agoeng Noegroho Aspar

Anda mungkin juga menyukai