MEKANIKA FLUIDA
DAN HIDRAULIKA
11 Fakultas
Teknik
ALIRAN KRITIS DAN ALIRAN SERAGAM
R
A y
P
y2 Subkritis
450
yc Superkritis
y1
Emin E E
Dengan:
• Fr = bilangan Froude
• v = kecepatan aliran (m/s)
• D = kedalaman hidraulik (m)
2
3 Q
y c 2
gb
2
Q q2
y c 3
2
3
gb g
Parameter Aliran Kritis Untuk Penampang Segi Empat
PARAMETER ALIRAN KRITIS UNTUK PENAMPANG SEGI EMPAT
Q2 q2
KEDALAMAN KRITIS : yc 3 3
2
gb g
KECEPATAN KRITIS : v c gD c gy c
2
vc
ENERGI KRITIS : E c y c
2g
Parameter Aliran Kritis Untuk Penampang Trapesium
PARAMETER ALIRAN KRITIS UNTUK
PENAMPANG TRAPESIUM
KEDALAMAN Q 2 b 2my c Q 2T
yc 3 1
g b my c
3 3
KRITIS : gA
Q 2 b 2my c
1
g b my c y c
3 3
KECEPATAN v c gD c
KRITIS: Q 2 b 2my c
yc 3
g b my c
3
2
ENERGI vc
Ec yc
KRITIS: 2g
ALIRAN SERAGAM
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDRAULIKA
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan konsep aliran
seragam (Yudianto, 2005):
1. Asumsi penerapan aliran seragam disebabkan sulitnya
menentukan tegangan geser dan distribusi kecepatan dalam
aliran turbulen
2. Aliran seragam menggunakan pendekatan empiris dalam
menghitung kecepatan rata-rata
3. Pada tahun 1769, Antoine Chezy merumuskan formula untuk
menghitung kecepatan aliran seragam. Dalam penurunan
formula Chezy, digunakan beberapa asumsi, diantaranya:
– aliran adalah permanen,
– kemiringan dasar saluran adalah kecil, dan
– saluran adalah prismatik.
4. Pada saluran terbuka, konsep aliran seragam dapat diterapkan
dengan kriteria:
– kedalaman aliran, luas penampang basah, debit, dan
kecepatan aliran pada seluruh penampang saluran adalah
tetap; dan
– kemiringan garis energi (IE), permukaan air (Iw), dan dasar
saluran (Io) adalah sama
Formula Chezy
Berdasarkan hasil penurunan rumus yang telah diuraikan dalam "Fundamental
of Hydraulic Engineering System" oleh Ned. H. C. Hwang, persamaan Chezy:
= ×
dimana:
v = kecepatan rata-rata (m/s)
So = kemiringan dasar saluran
C = faktor tahanan aliran koefisien Chezy
Pada beberapa literatur, koefisien Bazin (m) disebut juga dalam notasi (n).
C. Strickler
Koefisien Strickler disajikan dalam rumus berikut:
⁄
=
dimana:
ks = koefisien Strickler
Strickler mencari hubungan antara nilai koefisien n dari rumus
Manning dan rumus Gangguillet dan Kuetter, sebagai fungsi dari
dimensi material yang membentuk dinding saluran.
Koefisien Strickler:
⁄
1
= = 26
D. Manning
Robert Manning mengemukakan persamaan untuk menghitung
kecepatan rata-rata aliran seragam sebagai berikut:
1 ⁄
=
dimana:
n = koefisien Manning
Koefisien Manning bukan bilangan nondimensional, tetapi
berdimensi TL-1/3.
Korelasi antara koefisien Chezy dan Manning adalah:
⁄
=
Koefisien Kekasaran
Faktor mempengaruhi koefisien kekasaran Manning (Chow, 1959):
1. Kekasaran permukaan
Kekasaran permukaan ditandai dengan ukuran dan bentuk
butiran bahan yang membentuk luas basah dan menimbulkan
efek hambatan terhadap aliran. Butiran halus mengakibatkan nilai
Manning (n) yang relatif rendah dan butir kasar menyebabkan
nilai Manning (n) yang tinggi
2. Ketidakteraturan saluran
Pada saluran alam, ketidakteraturan biasanya diperlihatkan
dengan adanya alur-alur pasir, gelombang pasir, cekungan, dan
gundukan. Perubahan lambat laun dan teratur dari penampang
ukuran dan bentuk tidak terlalu mempengaruhi nilai n, tetapi
perubahan tiba-tiba atau peralihan dari penampang kecil ke besar
memerlukan penggunaan nilai n yang besar
3. Tetumbuhan
Tetumbuhan dapat digolongkan dalam jenis kekasaran permukaan,
tetapi juga memperkecil kapasitas saluran dan menghambat aliran