JUDUL MAKALAH:
PENCEGAHAN DAN UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI
Oleh
NAMA MAHASISWA : SITI NURBAYTI
NIM : 41119310075
Korupsi yang terjadi di Indonesia saat ini, sudah dalam posisi yang sangat parah dan
begitu mengakar dalam setiap sendi kehidupan. Perkembangan praktek korupsi dari tahun
ke tahun semakin meningkat, baik dari kuantitas atau jumlah kerugian keuangan negara
maupun dari segi kualitas yang semakin sistematis, canggih serta lingkupnya sudah
meluas dalam seluruh aspek masyarakat. Meningkatnya tindak pidana korupsi yang tidak
terkendali akan membawa bencana tidak saja terhadap kehidupan perekonomian nasional
tetapi juga pada kehidupan berbangsa dan bernegara pada umumnya. Maraknya kasus
tindak pidana korupsi di Indonesia, tidak lagi mengenal batas-batas siapa, mengapa, dan
bagaimana. Tidak hanya pemangku jabatan dan kepentingan saja yang melakukan tindak
pidana korupsi, baik di sektor publik maupun privat, tetapi tindak pidana korupsi sudah
menjadi suatu fenomena.
Penyelenggaraan negara yang bersih menjadi penting dan sangat diperlukan untuk
menghindari praktek-praktek korupsi yang tidak saja melibatkan pejabat bersangkutan,
tetapi juga oleh keluarga dan kroninya, yang apabila dibiarkan, maka rakyat Indonesia
akan berada dalam posisi yang sangat dirugikan. Menurut Nyoman Serikat Putra Jaya
menyebutkan bahwa tindak pidana korupsi tidak hanya dilakukan oleh penyelenggara
negara, antar penyelenggara negara, melainkan juga penyelenggara negara dengan pihak
lain seperti keluarga, kroni dan para pengusaha, sehingga merusak sendi-sendi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta membahayakan eksistensi negara.
Tindak pidana korupsi merupakan perbuatan yang bukan saja dapat merugikan
keuangan negara akan tetapi juga dapat menimbulkan kerugian- kerugian pada
perekonomian rakyat. Barda Nawawi Arief berpendapat bahwa, tindak pidana korupsi
merupakan perbuatan yang sangat tercela, terkutuk dan sangat dibenci oleh sebagian
besar masyarakat; tidak hanya oleh masyarakat dan bangsa Indonesia tetapi juga oleh
masyarakat bangsa-bangsa di dunia.
I.3 Tujuan
Tujuan pembahasan dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui
Menurut bahasanya, korupsi berari suatu tindakan pejabat publik baik itu politisi
ataupun pegawai negeri berikut pihak lainnya yang terlibat dalam tindakan yang tidak
wajar dan tidak benar atau dapat disebut ilegal dalam menyalahgunakan kepercayaan
publik yang telah dikuasakan kepada seseorang ataupun beberapa orang guna
memperoleh suatu keuntungan sepihak saja.
Korupsi menurut (Black Law Dictionary) adalah suatu bentuk perbuatan yang
dilakukan dengan sengaja dan bermaksud untuk mendapatkan keuntungan yang tidak
resmi dengan terlebih dulu menggunakan hak hak dari pihak yang lain, secara salah
dalam sebuah jabatannya ataupun karakternya dalam mendapatkan keuntungan untuk
dirinya sendiri ataupun orang lain yang berlawanan dengan kewajibannya dan hak hak
dari mereka yang seharusnya menerimanya.
Selain itu, pengertian korupsi juga tercantum dalam Undang-undang Nomor 31 Tahun
1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi yang menyatakan bahwa korupsi
adlaah setiap orang yang tergolong melawan hukum, melakukan suatu perbuatan
memperkaya diri sendiri, menguntungkan diri sendiri atau orang lain ataupun suatu
kelompok, menyalahgunakan kewenangan maupun kesempatan dan sarana yang ada
padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara dan atau
perekonomian negara.
Korupsi dapat terjadi karena beberapa faktor, diantaranya adalah faktor internal dan
faktor eksternal:
Faktot Internal
Faktor internal merupakan suatu sifat yang berasal dari dalam diri kita sendiri.
Dasar perilaku korup menurut faktor internal disebabkan dari adanya sifat tamak
dari seseorang yang seakan selalu merasa tidak pernah cukup dengan apa yang
diperolehnya, dan gaya hidup yang konsumtif dimana setia manusia akan terus
berusaha untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak akan terus berkurang, namun
senantiasa terus bertambah.
Faktor Eksternal
Selain faktor internal, terdapat pula faktor eksternal yang mempengaruhi terjadi
atau tidaknya perilaku korup. Faktor eksternal ini diantaranya adalah faktor politik,
faktor hukum, faktor ekonomi, dan faktor organisasi.
Kesemua faktor tersebut dapat saling berkaitan dan saling berpengaruh karena
antara satu faktor dengan yang lainnya bisa saling tarik menarik. Baik itu faktor
intenal ataupun faktor eksternal biasanya akan tetap dibuktikan dalam sidang
terdakwa kasus korupsi agar segala bentuk kerugian yang telah disebabkan dapat
dituntut dan dimintakan ganti kerugiannya.
Beberapa faktor eksternal yang telah disebutkan tadi kiranya perlu penjelasan lebih
lanjut. Namun tidak akan dijelaskan dalam artikel ini karena akan terlalu panjang
dan membutuhkan space tersendiri karena membahas perilaku korupsi tidak akan
pernah cukup dalam satu bahasan artikel saja.
Suap
Pengertian suap adalah semua bentuk tindakan pemberian uang atau menerima
uang yang dilakukan oleh siapa pun baik itu perorangan atau badan hukum
(korporasi).
Gratifikasi
Yang dimaksud dengan korupsi jenis ini adalah pemberian hadiah yang diterima
oleh pegawai negeri atau penyelenggara negara. Gratifikasi dapat berupa uang,
barang, diskon, pinjaman tanpa bunga, tiket pesawat, liburan, biaya pengobatan,
serta fasilitas-fasilitas lainnya.
Perbuatan curang
Perbuatan curang ini biasanya terjadi di proyek-proyek pemerintahan, seperti
pemborong, pengawas proyek, dan lain-lain yang melakukan kecurangan dalam
pengadaan atau pemberian barang yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain
atau keuangan negara.
Di antara penyebab paling umum korupsi adalah lingkungan politik dan ekonomi,
etika profesional dan moralitas, serta kebiasaan, adat istiadat, tradisi dan demografi.
Korupsi menghambat pertumbuhan ekonomi dan memengaruhi operasi bisnis, lapangan
kerja, dan investasi. Korupsi juga mengurangi pendapatan pajak dan efektivitas berbagai
program bantuan keuangan. Tingginya tingkat korupsi pada masyarakat luas berdampak
pada menurunnya kepercayaan terhadap hukum dan supremasi hukum, pendidikan dan
akibatnya kualitas hidup, seperti akses ke infrastruktur hingga perawatan kesehatan.
Secara ringkas, dampak masif korupsi dapat dirasakan dalam berbagai bidang antara
lain:
Dampak Ekonomi
Dampak Sosial dan Kemiskinan Masyarakat
Dampak Birokrasi Pemerintahan
Dampak Politik dan Demokrasi
Dampak Terhadap Penegakan Hukum
Dampak Terhadap Pertahanan dan Keamanan
Dampak Kerusakan Lingkungan
II.5 Langkah-Langkah untuk Memberantas Korupsi
Korupsi merupakan penyakit moral yang, oleh karena itu penanganannya perlu
dilakukan secara sungguh-sungguh dari sistematis dengan menerapkan strategi yang
komprehensif. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk pemberantasan korupsi
adalah:
DAFTAR PUSTAKA
Belajargiat.id (2019, Oktober 26), Pengertian Korupsi, dikases pada 8 Juli 2020
https://belajargiat.id/korupsi/
Kliklegal.com (2017, November 20), Ini Tujuh Kelompok Jenis Tindak Pidana
Korupsi, diakses pada 8 Juli 2020 https://kliklegal.com/ini-tujuh-kelompok-jenis-tindak-
pidana-korupsi/