POKOK BAHASAN :
Abstract Kompetensi
Mahasiswa akan dapat Mahasiswa dapat mendesain
Menganalisa dan tebal perkerasan kaku sesuai
beban lalu lintas dan ter
strukturl
4. Tulangan
Pada perkerasan beton semen terdpat dua jenis tulangan, yaitu tulangan pada
pelat beton untuk memperkuat pelat beton tersebut dan tulangan sambungan
untuk menyambung kembali bagian – bagian pelat beton yang telah terputus
(diputus).
3. Pembuatan Beton
Pencampuran dan Penakaran
Perbandingan bahan dan berat penakaran harus menggunakan cara yang
ditetapkan. Proporsi bahan dan berat penakaran harus sesuai dengan batas-batas
yang ditentukan.
Campuran Percobaan
Kontraktor harus memastikan perbandingan campuran dan bahan-bahan yang
diusulkan dengan membuat dan menguji campuran-campuran percobaan dengan
menggunakan instalasi dan peralatan yang sama seperti yang akan digunakan
nanti.
8) Kekuatan beton
Tegangan kritis dalam perkerasan beton semen terjadi sebagai akibat
melenturnya perkerasan (pelat beton) tersebut, sehingga kekuatan lentur
beton (flexural strength) lebih cocok dalam perencanaan.
7. Rangkuman
1) Urgensi perhitungan pelat beton pada struktur adalah sebagai salah komponen
penentu biaya proyek.
2) Perhitungan struktur jalan beton diarahkan untuk menghasilkan ketebalan
pelat beton, sedangkan ketebalan pondasi ditentukan lebih dulu untuk
memenuhi fungsi perataan dan lantai kerja selama pelaksanaan konstruksi.
3) Tegangan-tegangan yang diperhitungkan dalam perhitungan struktur beton
adalah :
a) beban roda kendaraan yang dinyatakan dalam konfigurasi dan besarnya
beban sumbu,
b) perubahan suhu dan kadar air,
c) perubahan volume pada lapisan di bawahnya
Prinsip utama perencanaan tebal pelat beton adalah prinsip kelelahan
(fatigue), di mana dianggap bahwa apabila perbandingan tegangan yang
terjadi pada beton akibat beban roda terhadap kuat lentur beton (modulus of
rapture, MR) menurun, maka jumlah repetisi pembebanan sampai runtuh
(failure)akan meningkat. Apabila perbandingan tegangan tersebut sangat
rendah, maka beton akan mampu memikul repetisi tegangan yang tidak
terbatas tanpa kehilangan kekuatannya. Sebaliknya, apabila perbandingan
tegangan yang terjadi tinggi, beton hanya akan mampu memikul repetisi
tegangan yang sangat terbatas sebelum beton tersebut runtuh.
4) Jenis parameter tanah yang digunakan untuk perencanaan adalah :
a) Kekuatan tanah dasar yang dinyatakan dalam Modulus Reaksi Tanah Dasar
(k) yang diperoleh melalui pengujian ‘Plate Hearing’.
1) Rencanakan tebal pelat beton untuk jalan 2 lajur dan 1 arah dimana lalulintas
pada tahun pembukaan seperti di bawah ini dan umur rencana 20 tahun. Data
yang tersedia adalah :
a) Tanah dasar : k = 4 kg/cm3 .
b) Pondasi bawah : sirtu 10 cm.
c) Beton : MR = 40 kg/cm2(𝜎'bk = 340 kg/cm2).
d) Baja : U39 (tegangan leleh 3390 kg/cm2).
e) Pertumbuhan lalulintas : 5 %/tahun.
f) Peranan jalan : tol.
g) Volume dan komposisi lalulintas harian pada tahun pembukaan (untuk 2
lajur, 1 arah) adalah :
Sehingga diperoleh
JKN = 365 × JKNH × R
JKN = 365 × 1664 × 28,7 = 17.431.232 kendaraan.