Anda di halaman 1dari 26

METODE PELAKSANAAN DAN PERENCANAAN

PERKERASAN JALAN KAKU (RIGID PAVEMENT) PADA


PROYEK PEMELIHARAAN BERKALA / PENINGKATAN
STRUKTUR JALAN PANGGUNG – PANGILEN (DAU)
KABUPATEN SAMPANG

1. MOH. SUPRIADI
NIM. 2023515001
2. SUPRIADI
NIM. 2023515002

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MADURA
Kondisi jalan di ruas Jalan Panggung Kerusakan jalan yang dapat
– Pangilen yang sebelumnya membahayakan pengguna jalan dan
menggunakan perkerasan lentur ketidaknyamanan dalam penggunaan

LATAR BELAKANG
mengalami kerusakan akibat lalu jalan yang rusak adalah masalah serius.
lintas kendaraan bermuatan sedang
hingga berat. Sehingga dibutuhkan
jenis perkerasan yang mampu
menahan beban berat dan umur layan
yang panjang.

Pemilihan perkerasan kaku


bertujuan untuk meningkatkan
keselamatan dan memberikan
kenyamanan bagi pengguna jalan
yang sering melintasi ruas Jalan
Panggung – Pangilen (DAU)
Kabupaten Sampang.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana metode pelaksanaan pekerjaan perkerasan
kaku pada ruas Jalan Panggung – Pangilen (DAU)
Kabupaten Sampang ?
2. Berapakah tebal lapis pondasi bawah (subbase) dan tebal
pelat beton ?
3. Permasalahan apa saja yang terjadi di lapangan pada saat
pengerjaan konstruksi berlangsung dan bagaimana
solusinya ?
BATASAN MASALAH
1. Lingkup perencanaan dibatasi pada tebal lapis pondasi bawah
(subbase) dan tebal pelat beton.
2. Pelaksanaan pekerjaan perkerasan jalan mengacu kepada
Spesifikasi Umum Tahun 2018 untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan
dan Jembatan (Revisi 2).
3. Perencanaan perkerasan beton mengacu kepada Manual Desain
Perkerasan Jalan (2017).
4. Tidak membahas RAB dan perbandingan perencanaan tebal
lapis pondasi dan tebal pelat beton lainnya.
5. Tidak membahas perencanaan sebelumnya.
6. Tidak membahas kandungan atau campuran dari beton yang
digunakan.
TUJUAN DAN MANFAAT
TUJUAN MANFAAT

1. Dapat
1. Untuk memenuhi salah
menerapkan dan
satu persyaratan
membandingkan
kurikulum bagi mahasiswa
teori yang di
teknik pada program studi
dapat selama
teknik sipil di Universitas
perkuliahan
Madura.
dengan kondisi di
2. Untuk mengetahui metode
lapangan.
pelaksanaan pekerjaan
2. Menambah ilmu
perkerasan jalan kaku pada
dan pengalaman
ruas Jalan Panggung –
selama pekerjaan
Pangilen (DAU) Kabupaten
berlangsung.
Sampang.dan
3. dapat melakukan
3. Untuk mengetahui tebal lapis
perencanaan
pondasi bawah (subbase) dan
konstruksi jalan
tebal pelat beton yang aman.
sesuai dengan
spesifikasi yang
ada.
Point utama pembahasan
01 PELAKSANAAN KONSTRUKSI DI
LAPANGAN

02 PERHITUNGAN KONSTRUKSI

03 KESIMPULAN
PELAKSANAAN
KONSTRUKSI DI
LAPANGAN
Persiapan Pelaksanaan

1. Pengukuran, dilakukan dengan


menggunakan meteran tancap dan tanda
batas konstruksi menggunakan cat pilox.
Pengukuran dan pemberian tanda batas
ini dilakukan agar lokasi pekerjaan
sesuai dengan perencanaan yang telah
dilakukan, dimana lebar jalan yang
direncanakan yaitu 550 cm – 790 cm
dengan panjang 1360 m.
2. Pembersihan, pada kegiatan
pembersihan lokasi ini juga digunakan
alat berat berupa excavator yang
digunakan untuk menghilangkan
vegetasi dan meratakan permukaan
eksisting.
Pekerjaan Lapis Pondasi
(Agregat Kelas B)

1. Penghamparan agregat, pada lokasi pekerjaan menggunakan cara manual, yaitu disebar
dan diratakan dengan menggunakan bantuan gerobak arco dan cangkul.
2. Hamparan agregat kemudian dilakukan pemadatan dengan menggunakan tandem roller
dengan total 8 kali passing / lintasan. Selama proses pemadatan, hamparan agregat
disiram air menggunakan water tanker, penyiraman dilakukan pada saat pemadatan telah
mencapai 4 kali passing.
3. hamparan agregat dilakukan perawatan selama kurang lebih 4 hari untuk memberikan
setting time dan menjaga kelembaban dari hamparan agregat. Perawatan hamparan
agregat dilakukan dengan cara curing, yaitu melakukan penyiraman air dengan
menggunakan water tanker.
Pekerjaan Perkerasan
1. Pemasangan bekisting, di tepi badan jalan. Bekisting dipasang dengan tujuan sebagai
penyangga untuk beton segar selama proses pengecoran.

Kaku
2. Penghamparan lapisan plastik, yang digunakan sebagai separator atau pemisah antara
lapisan pondasi bawah dengan adukan beton.
3. Pembesian. Dimana pada pekerjaan ini menggunakan jenis besi Wiremesh M 10.
4. pengujian slump adukan beton, untuk mengecek apakah adukan beton telah memenuhi
ketentuan kelecakan (workability) sesuai dengan yang telah direncanakan.
5. penghamparan adukan beton dengan ketebalan 17 cm, lebar 550 – 790 cm dengan mutu
beton fc’ 25 Mpa.
6. pemadatan beton menggunakan pemadatan dengan getaran yang dioperasikan dengan
tangan (Hand-operated vibrating beam).
7. Perataan permukaan beton.
Perawatan Perkerasan Kaku
Perawatan perkerasan di lokasi
pekerjaan dilakukan dengan
menempatkan lembaran plastik
putih di atas permukaan beton yang
masih basah atau permukaan beton
yang cukup mengeras.

Penutup perkerasan dipertahankan


selama minimal 7 hari dalam
keadaan basah. Untuk menjaga agar
penutup perkerasan tetap dalam
keadaan basah, penutup perkerasan
disiram menggunakan air atau yang
biasa disebut dengan curing
Pembuatan Sambungan

Pembuatan sambungan pada perkerasan kaku


di Ruas Jalan Panggung – Pangilen Kabupaten
Sampang dlakukan dengan menggergaji
sambungan susut melintang.
Penggergajian sambungan dilakukan dengan
menggunakan alat penggergaji beton (saw
joints)
PERMASALAHAN DI
LAPANGAN

Permasalahan yang terjadi yaitu dikarenakan kondisi jalan


yang termasuk ke dalam jenis kolektor dan merupakan jalan
utama penghubung antar desa, menyebabkan ruas jalan
tersebut tidak bisa ditutup untuk sementara. Karenanya pada
saat proses penghamparan lapis pondasi (agregat), yang
seharusnya ditutup untuk sementara karena harus dilakukan
perawatan berupa curing dalam waktu ±4 hari, tidak dapat
terlaksana dengan maksimal.
PERHITUNGAN KONSTRUKSI
Data LHR

Data geometrik jalan

Data nilai CBR


Analisis perhitungan tebal
perkerasan
1. Umur rencana (UR)
Jenis Umur Rencana
Elemen Perkerasan
Perkerasan (tahun)⁽¹⁾
Lapisan aspal dan lapisan berbutir ⁽²⁾ 20
Fondasi jalan
Semua perkerasan untuk daerah yang tidak
Perkerasan
dimungkinkan pelapisan ulang (overlay ),
lentur
seperti : jalan perkotaan, underpas,
40
jembatan, terowongan.
Cement Treated Based (CTB)
Perkerasan Lapisan fondasi atas, lapis fondasi bawah,
kaku lapis beton semen, dan fondasi jalan.
Jalan tanpa
Semua elemen (termasuk fondasi jalan) Minimum 10
penutup
Analisis perhitungan tebal
perkerasan
2. Faktor pertumbuhan lalu lintas 3. Faktor lajur rencana
Pada ruas Jalan Panggung – Pangilen Faktor distribusi arah (DD) di
termasuk ke dalam kelas Kolektor rus Jalan Panggung - Pangilen
Rural di Pulau Jawa, sehingga faktor menggunakan sistem 2 arah,
pertumbuhan lalu lintas berdasarkan sehingga MDP 2017 yaitu
MDP 2017 yaitu 3,5% sebesar 0,5.

Sehingga faktor pengali pertumbuhan lalu lintas : Nilai distribusi lajur (DL)
sebesar 100%.
Analisis perhitungan tebal
perkerasan
4. Vehicle Damage Faktor (VDF)
Nilai VDF dibedakan menjadi 2 jenis, Golongan
yaitu 𝑉𝐷𝐹4 dan 𝑉𝐷𝐹5 yang mana nilai VDF₄ VDF₅
VDF ini akan digunakan untuk
kendaraan
menghitung Cumulative Equivalent 5b 1,0 1,0
Single Axle Load (CESAL). 6a 0,55 0,5
6b 4,0 5,1
7a 4,7 6,4
7b 9,4 13,0
7c 7,4 9,7
Analisis perhitungan tebal
perkerasan
5. Cumulative Equivalent Single Axle Load (CESAL)
Perhitungan nilai CESAL dapat
dilakukan menggunakan persamaan
berikut :
𝐸𝑆𝐴 𝑇𝐻−1 = (σ 𝐿𝐻𝑅𝐽𝐾 × 𝑉𝐷𝐹𝐽𝐾 ) × 365 × 𝐷𝐷 × 𝐷𝐿 × 𝑅

Dimana :
𝐸𝑆𝐴 𝑇𝐻−1 = kumulatif lintasan sumbu standar ekivalen
(equivalent standard axle) pada tahun pertama
𝐿𝐻𝑅𝐽𝐾 = lintas harian rata-rata tiap jenis kendaran niaga
(satuan kendaraan per hari).
DD = faktor distribusi arah.

DL = faktor distibusi lajur.


R = faktor pengali pertumbuhan lalu lintas kumulatif.
Analisis perhitungan tebal
perkerasan
6. Menentukan tipe perkerasan

Analisis perhitungan tebal


Penentuan ESA₄ tipe
perkerasan ditentukan
berdasarkan hasil dari

perkerasan
nilai yang telah dihitung
sebelumya. Jika nilai
sebesar 2.451.222,74
7. Struktur Perkerasan Kaku

Penentuan tebal lapis perkerasan untuk


ruas Jalan Panggung –Pangilen mengacu
pada tabel Perkerasan kaku untuk daerah
lalu lintas rendah.
7. Perhitungan Tulangan

Perhitungan tulangan mengacu pada


Pedoman Perencanan Jalan Beton Semen Dari persamaan tersebut maka
(Pd T-14-2003) dengan menggunakan didapatkan hasil perhitungan
persamaan berikut: sebagai berikut
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Metode Tebal perkerasan Permasalahan di
pelaksanaan lapangan
1. Persiapan
- Lapis Pondasi
Kelas A (LPA) = Pada proses pengerjaan
Pelaksanaan
12,5 cm lapis pondasi bawah,
2. Pekerjaan Lapis
Pondasi (Agregat - Tebal Perkerasan dimana saat selesai
Kelas B) Kaku / Pelat Beton dilakukan pemadatan
3. Pekerjaan Bertulang 17,5 cm yang seharusnya akses
Perkerasan Kaku lalu lintas dihentikan
4. Perawatan selama ±4 hari untuk
Perkerasan Kaku dilakukan perawatan/
5. Pembuatan curing, hal tersebut tidak
Sambungan dapat dilaksanakan
dikarenakan merupakan
satu-satunya jalan
penguhubung desa yang
ada
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai