1. MOH. SUPRIADI
NIM. 2023515001
2. SUPRIADI
NIM. 2023515002
LATAR BELAKANG
mengalami kerusakan akibat lalu jalan yang rusak adalah masalah serius.
lintas kendaraan bermuatan sedang
hingga berat. Sehingga dibutuhkan
jenis perkerasan yang mampu
menahan beban berat dan umur layan
yang panjang.
1. Dapat
1. Untuk memenuhi salah
menerapkan dan
satu persyaratan
membandingkan
kurikulum bagi mahasiswa
teori yang di
teknik pada program studi
dapat selama
teknik sipil di Universitas
perkuliahan
Madura.
dengan kondisi di
2. Untuk mengetahui metode
lapangan.
pelaksanaan pekerjaan
2. Menambah ilmu
perkerasan jalan kaku pada
dan pengalaman
ruas Jalan Panggung –
selama pekerjaan
Pangilen (DAU) Kabupaten
berlangsung.
Sampang.dan
3. dapat melakukan
3. Untuk mengetahui tebal lapis
perencanaan
pondasi bawah (subbase) dan
konstruksi jalan
tebal pelat beton yang aman.
sesuai dengan
spesifikasi yang
ada.
Point utama pembahasan
01 PELAKSANAAN KONSTRUKSI DI
LAPANGAN
02 PERHITUNGAN KONSTRUKSI
03 KESIMPULAN
PELAKSANAAN
KONSTRUKSI DI
LAPANGAN
Persiapan Pelaksanaan
1. Penghamparan agregat, pada lokasi pekerjaan menggunakan cara manual, yaitu disebar
dan diratakan dengan menggunakan bantuan gerobak arco dan cangkul.
2. Hamparan agregat kemudian dilakukan pemadatan dengan menggunakan tandem roller
dengan total 8 kali passing / lintasan. Selama proses pemadatan, hamparan agregat
disiram air menggunakan water tanker, penyiraman dilakukan pada saat pemadatan telah
mencapai 4 kali passing.
3. hamparan agregat dilakukan perawatan selama kurang lebih 4 hari untuk memberikan
setting time dan menjaga kelembaban dari hamparan agregat. Perawatan hamparan
agregat dilakukan dengan cara curing, yaitu melakukan penyiraman air dengan
menggunakan water tanker.
Pekerjaan Perkerasan
1. Pemasangan bekisting, di tepi badan jalan. Bekisting dipasang dengan tujuan sebagai
penyangga untuk beton segar selama proses pengecoran.
Kaku
2. Penghamparan lapisan plastik, yang digunakan sebagai separator atau pemisah antara
lapisan pondasi bawah dengan adukan beton.
3. Pembesian. Dimana pada pekerjaan ini menggunakan jenis besi Wiremesh M 10.
4. pengujian slump adukan beton, untuk mengecek apakah adukan beton telah memenuhi
ketentuan kelecakan (workability) sesuai dengan yang telah direncanakan.
5. penghamparan adukan beton dengan ketebalan 17 cm, lebar 550 – 790 cm dengan mutu
beton fc’ 25 Mpa.
6. pemadatan beton menggunakan pemadatan dengan getaran yang dioperasikan dengan
tangan (Hand-operated vibrating beam).
7. Perataan permukaan beton.
Perawatan Perkerasan Kaku
Perawatan perkerasan di lokasi
pekerjaan dilakukan dengan
menempatkan lembaran plastik
putih di atas permukaan beton yang
masih basah atau permukaan beton
yang cukup mengeras.
Sehingga faktor pengali pertumbuhan lalu lintas : Nilai distribusi lajur (DL)
sebesar 100%.
Analisis perhitungan tebal
perkerasan
4. Vehicle Damage Faktor (VDF)
Nilai VDF dibedakan menjadi 2 jenis, Golongan
yaitu 𝑉𝐷𝐹4 dan 𝑉𝐷𝐹5 yang mana nilai VDF₄ VDF₅
VDF ini akan digunakan untuk
kendaraan
menghitung Cumulative Equivalent 5b 1,0 1,0
Single Axle Load (CESAL). 6a 0,55 0,5
6b 4,0 5,1
7a 4,7 6,4
7b 9,4 13,0
7c 7,4 9,7
Analisis perhitungan tebal
perkerasan
5. Cumulative Equivalent Single Axle Load (CESAL)
Perhitungan nilai CESAL dapat
dilakukan menggunakan persamaan
berikut :
𝐸𝑆𝐴 𝑇𝐻−1 = (σ 𝐿𝐻𝑅𝐽𝐾 × 𝑉𝐷𝐹𝐽𝐾 ) × 365 × 𝐷𝐷 × 𝐷𝐿 × 𝑅
Dimana :
𝐸𝑆𝐴 𝑇𝐻−1 = kumulatif lintasan sumbu standar ekivalen
(equivalent standard axle) pada tahun pertama
𝐿𝐻𝑅𝐽𝐾 = lintas harian rata-rata tiap jenis kendaran niaga
(satuan kendaraan per hari).
DD = faktor distribusi arah.
perkerasan
nilai yang telah dihitung
sebelumya. Jika nilai
sebesar 2.451.222,74
7. Struktur Perkerasan Kaku