Anda di halaman 1dari 20

BALOK KOMPOSIT

PADA BETON PRATEGANG


ANALISA BALOK KOMPOSIT
 Balok komposit prategang terjadi
apabila terjadi suatu perpaduan
antara balok prategang dengan
material lain non prategang baik
dengan material berbeda ataupun
dengan material yang sama.
 Analisa tegangan yang terjadi
dibedakan menjadi dua bagian.
Analisa tegangan Balok komposit
 Pembagian Analisa Tegangan :
1. Analisa Bagian Non Komposit
2. Analisa Bagian Komposit
Analisa non komposit terjadi pada bag
utama balok prategang sebelum
bergabung dengan bag tambahan
Analisa komposit terjadi pada keseluruhan
bagian elemen yang diasumsikan
bergabung menjadi satu
Analisa Tegangan Balok Komposit
B C

II A

Dimana:
I, II = Elemen prategang dan elemen non prategang
A = Tegangan Balok Prategang
B = Tegangan Elemen Non Prategang
C = Tegangan Elemen Komposit
Perbedaan Analisa Tegangan
Analisa tegangan pada balok prategang
dibedakan menjadi 2
1. Struktur dengan penyangga (Proped)
Asumsi : Elemen non pracetak
sebagai sistem
2. Struktur Tanpa Penyangga
(Unproped)
Asumsi : Elemen non pracetak
sebagai beban
Analisa Tegangan Balok Prategang
 Rumus Umum
f = - P/A + P. e /W + M / W
 Dimana :
P = Gaya Prategang
A = Luas penampang lintang beton
e = Eksentrisitas Tendon
W = Momen tahanan serat atas dan bawah
M = Momen
f = Tegangan Resultante pada beton
Analisa Tegangan Komposit.
 Merupakan perpaduan antara balok
prategang dan non prategang
dengan penampang total setelah
tergabung dan beban total sudah
bekerja.
 Hasil akhir merupakan penjumlahan
dari kedua bagian elemen penyusun
komposit.
Perbedaan Analisa Tegangan Proped
dan Unproped

 Metode Proped (dengan penyangga)


Beban pelat cor setempat dan beban
hidup diterima oleh sistem komposit
 Metode Unproped (tanpa penyangga)

Beban plat cor setempat diterima oleh


balok non komposit sedangkan beban
hidup diterima oleh sistem komposit
Asumsi Tegangan Proped dan
Unproped
Contoh Analisa Tegangan Proped dan
Unproped
 Scan
Contoh
Lendutan Batang komposit
 Lendutan pada batang komposit dihitung
berdasarkan beberapa tahapan
pembebanan
 Tahap awal : akibat prategang, berat
sendiri, dan plat cor setempat
( unproped) dihitung berdasarkan
penampang balok
 Tahap akhir : akibat beban hidup
dihitung berdasarkan bpenampang
komposit
Contoh
 scan
Kuat Lentur Balok Komposit
 Kekuatan Ultimate penampang
prategang komposit terhadap lentur
ditentukan oleh prinsip yg sama
dipakai utk penampang prategang
biasa
 Syarat tegangan tekan maupun
tarik maksimum yang dijinkan
terjadi sesuai dengan yang
ditetapkan dalam peraturan
Contoh
 Scan
Kuat geser Balok komposit
 Disain kuat geser balok komposit
dilakukan seperti dengan analisa
kuat geser pada balok pracetak.
 Tegangan geser, = Vu /  bd
 Jika tegangan geser yg terjadi
melampaui tegangan geser ijin maka
luas tulangan geser yg diperlukan harus
dihitung berdasarkan, Avf = Vu / fy 
Contoh
 Hitung luas tul geser suatu balok jk :
S = 59,15 x 106 mm4
V = 388 kN
I = 133468 106 mm4
b = 200 mm
 Tegangan Geser = Vu S/ b
 0,57 N/mm2
 Luas Tulangan Geser
Avf = Vu / fy  = ……….
Disain Penampang Komposit
 Penentuan penampang memperhatikan
momen tahanan, pembebanan dan
tegangan yg diijinkan
 Tahap transfer jk Mmin bekerja, maka pd
serat bwh
fb – Mmin /Zb ≤ fct
 Syarat teg pada tepi bwh komposit
 fb – M/ Zb – M’/Zb’ ≥ ftw
 Zb’ = M tahanan serat bwh komposit
M’ = Momen akibat beban terpasang
 = perbandingan kehilangan
Sehingga
 Momen tahan yg diperlukan
Zb’ = [ Zb M’ ]
Zb (h.fct–ftw)–(M–h.Mmin)
 Prategang yg diperlukan pd serat bwh dan
atas
fb ≥ ftw/ + M/ Zb + M’ /Z’b
ft ≥ ftt – Mmin / Zt
Contoh
Disainlah balok dibawah ini dengan
analisa balok komposit ( e = 100 mm)
1000 mm
20 KN 20 kN

800 mm

9m 9m 300 mm
9m

Anda mungkin juga menyukai