Anda di halaman 1dari 76

Beton Pratekan

Prinsip Dasar Perhitungan


Tegangan dan Gaya
Kehilangan

Oleh
Prof. Ir. M Sigit Darmawan, M.Eng.Sc., PhD
Ridho Bayuaji, PhD
Program Studi DIV Teknik Sipil
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
2021
Capaian Pertemuan
Kompetensi:
• Mampu menghitung tegangan yang terjadi pada
balok pratekan pada setiap akhir tahapan
pembebanan dan menghitung akibat kehilangan
gaya prategang.
Materi :
- Perhitungan Tegangan
- Kehilangan Gaya Pratekan
Materi Pembelajaran
• Konsep Perhitungan Balok Beton Pratekan
a. Transformasi
b. C –Line
c. Load Balancing

• Latihan Soal

3 18/10/21
PRINSIP DASAR BALOK BETON
PRATEGANG
Ada 3 konsep untuk menjelaskan dan analisis sifat dasar balok
beton prategang, yaitu :

 Konsep 1 (transformasi)
Gaya prategang mentransformasi material beton menjadi
bahan yang homogen dan elastis. (Eugene Freyssinet)

 Beton sebagai bahan yang homogen dan elastis diberi gaya


aksial tekan awal, sehingga beton mampu menerima beban
yang menyebabkan terjadinya tegangan tarik dari beban luar.
• Konsep 2 ( C Line)
Gaya Prategang sebagai kombinasi kerja baja mutu tinggi
dengan beton

• Kombinasi kerja antara beton sebagai penahan tegangan


tekan dan baja mutu tunggi sebagai penahan tarik, dengan
demikian resultan gaya pada kedua bahan membentuk kopel
momen yang akan digunakan menahan beban luar.

C C

T T
• Konsep 3 : (Load Balancing)
Gaya prategang sebagai penyeimbang beban (load
ballancing) ( T Y Lin – Ned H Burns)
• Konsep ini memanfaatkan prategang sebagai cara untuk membuat
seimbang beban dan gaya pada batang/balok.
• Penerapannya dengan menganggap beton sebagai benda bebas yang
didukung oleh suatu beban sebagai pengganti tendon yang bekerja
sepanjang bentang.

q P
h tinggi parabola

Gaya angkat merata akibat


prategangan berbentuk parabolik q =
8.P.h / L^2
• Diagram tegangan untuk F konsentris
Kabel prategang berimpit dengan
Tendon berhimpit dengan
titik berat penampang balok
titik berat penampang

Tendon konsentris dengan gaya F

M.y /I F/A + M.y /I


(tekan) (tekan)

+ =

F/A M.y /I F/A - M.y /I


(tekan) (tarik) (tarik)
Akibat gaya Akibat beban luar
Tegangan akibat
prategang
prategang & beban
• Diagram tegangan untuk F eksentris

Tendon eksentris dengan gaya F


Kabel prategang ada jarak Ada gaya momen dalam akibat
eksentritas dengan titik berat eksentrisitas sebesar = F x
penampang balok eksentrisitas

F.e.y /I M.y /I
F/A -F.e.y /I (tarik) (tekan) F/A - F.e.y /I (tekan) + M.y/I
(tarik)

+ = + =

F/A F.e.y /I F/A + F.e.y /I M.y /I F/A + F.e.y /I (tekan) – M.y/I


(tekan) (tekan) (tekan) (tarik)
Akibat gaya prategang Akibat beban luar Tegangan akibat
prategang &
Eksentrisitas: beban
-Menambah tegangan tekan beton
-Mengurangi defleksi akiban beban luar
-Keawetan beton
q

cgc cgc
e cgs 800mm cgs e
A B
500mm L

 Contoh soal :
• Balok beton pratekan post tension dengan penampang persegi
seperti gambar di atas, L = 8m , eksentrisitas kabel e = 150mm.
•  beton = 25 kN/m3, fc’ = 40 Mpa.
• fpu = 1860 Mpa, f eff = 0,75 fpu, jumlah strand 12 buah, diameter
strand = 11, 031mm
• q beban luar = 37,5 kN/m’.

 Periksa tegangan yang terjadi pada penampang di tengah


bentang (sisi atas, sisi bawah, di cgc, di cgs) kondisi transfer
dan servis
• Penyelesaian :
cgc
I = 1/12x500x800^3 = 21.333.333.333 mm4 e cgs 800mm
A = 500 x 800 = 400.000 mm2
q berat sendiri = 0,4 x 25 = 10 kN/m’ 500mm
q total = 10 + 37,5 = 47,5 kN/m’
M total = 1/8 x 47,5 x 8^2 = 380 kN-m
Tegangan beton sisi atas : ftop = Feff /A – Feff .e.y / I + M.y / I
ftop = 1 600 000 / 400 000 – 1 600 000 x 150 x 400 / 21 333 333 333 + 380 000 000 x
400 / 21 333 333 333

ftop = 4 – 4,5 + 7,125 = 6,625 Mpa.


Tegangan beton sisi bawah : fbot = Feff /A + Feff .e.y / I - M.y / I
fbot = 4 + 4,5 – 7,125 = 1,375 Mpa.
Tegangan beton di cgc : fcgc = Feff / A  y = 0
fcgc = 4 Mpa.
Tegangan beton di cgs : fcgs = Feff /A + Feff .e.e / I - M.e / I  y = e

fcgs= 4 + 1,6875 – 2,61875 = 3,02 Mpa.


Jawaban
L= 8 m
e= 150 mm
b= 500 mm
h= 800 mm
g beton = 25 kN/m3
fc' = 40 MPa
Fci = 0,67 fc' =
fpu = 1860 Mpa
Dia strand 11,031 mm =
n strand = 12 buah
fef = 0,75 fpu 1600 kN
Fef = 1600 kN
q beban luar = 37,5 kN/m
I=
Cont
21.333.333.333 mm4
A= 400.000 mm2
y= 400 mm
e= 150 mm
q b. sendiri = 10,0 kN/m
q b. luar = 37,5 kN/m
q b. Total = 47,5 kN/m

M inisial= 80,0 kN-m


M Total = 380,0 kN-m
Inisial
Feff/A = 4,00 Mpa
Feff.e.y/I = 4,50 Mpa
M.y/I = 1,50 Mpa
Servis
Feff/A = 4,00 Mpa
Feff.e.y/I = 4,50 Mpa
M.y/I = 7,13 Mpa
Cont
KONSEP 1
Servis Inisial
6,63 Mpa 1,00

1,37 MPa 7,00

Tegangan di cgc, y = 0 s inisial = s servis 4,00

Tegangan di cgs, y = e
Inisial s inisial = 5,12
Feff.e.e/I = 1,69
M.e/I = 0,56
Servis s servis 3,02
Feff.e.e/I = 1,69
M.e/I = 2,67
• Konsep 2 ( C Line)
Gaya Prategang sebagai kombinasi kerja baja mutu tinggi
dengan beton

• Kombinasi kerja antara beton sebagai penahan tegangan


tekan dan baja mutu tunggi sebagai penahan tarik, dengan
demikian resultan gaya pada kedua bahan membentuk kopel
momen yang akan digunakan menahan beban luar.

C C

T T
Akibat beban luar M = 1/8.q L2
T = C = A steel . fs = F prategang
Jarak kopel gaya, x = M / T
Selanjutnya dapat dilakukan kontrol terhadap tegangan
beton yang terjadi.

f = F/A + M y /I
q

cgc cgc
e 800mm cgs e
cgs
A B
500mm L

 Contoh soal :
• Balok beton pratekan post tension dengan penampang persegi
seperti gambar di atas, L = 8m , eksentrisitas kabel e = 150mm.
•  beton = 2,5 t/m3, fc’ = 40 Mpa.
• Gaya prategang efektif dalam tendon Fef = 1600 kN.
• q beban luar = 37,5 kN/m’.

Periksa tegangan yang terjadi pada penampang di tengah bentang


(sisi atas, sisi bawah)
• Penyelesaian :
I = 1/12x500x800^3 = 21.333.333.333 mm4
A = 500 x 800 = 400.000 mm2
q berat sendiri = 0,4 x 2,5 x10 = 10 kN/m’
q total = 10 + 37,5 = 47,5 kN/m’
M total = 1/8 x 47,5 x 8^2 = 380 kN-m

Resultan gaya yang terjadi pada bagian beton tekan Cc = Feff = 1600 kN.
Gaya ini bekerja dengan lengan momen kopel = M /Cc = M / Feff
(Letak Cc terhadap Feff) = 380 000 / 1600 = 237,5 mm ,
Letak Feff terhadap sisi bawah = 400mm-150mm = 250 mm,
sehingga posisi Cc terhadap sisi bawah = 250 + 237,5 = 487,5 mm
Dengan demikian posisi Cc terhadap cgs = 487,5 – 400 = 87,5mm
Tegangan beton
ftop = Feff /A + Feff.c.y / I
= 1600 000 / 400 000 + 1600 000 x 87,5 x 400 / 21 333 333 333 = 4 + 2,625 = 6,625 Mpa.

fbottom = Feff /A - Feff.c.y / I


= 1600 000 / 400 000 - 1600 000 x 87,5 x 400 / 21 333 333 333 = 4 - 2,625 = 1,375 Mpa.
• Konsep 3 : (Load Balancing)
Gaya prategang sebagai penyeimbang beban (load
ballancing) ( T Y Lin – Ned H Burns)
• Konsep ini memanfaatkan prategang sebagai cara untuk membuat
seimbang beban dan gaya pada batang/balok.
• Penerapannya dengan menganggap beton sebagai benda bebas yang
didukung oleh suatu beban sebagai pengganti tendon yang bekerja
sepanjang bentang.

q P
h tinggi parabola

Gaya angkat merata akibat


prategangan berbentuk parabolik q =
8.P.h / L^2
P F

Gaya angkat terpusat akibat


prategangan berbentuk parabolik

P = 2 F.Sin 
q

cgc cgc
e 800mm cgs e
cgs
A B
500mm L

 Contoh soal :
• Balok beton pratekan post tension dengan penampang persegi
seperti gambar di atas, L = 8m , eksentrisitas kabel e = 150mm.
•  beton = 2,5 t/m3, fc’ = 40 Mpa.
• Gaya prategang efektif dalam tendon Fef = 1600 kN.
• q beban luar = 37,5 kN/m’.
Periksa tegangan yang terjadi pada penampang di tengah bentang
(sisi atas, sisi bawah)
• Penyelesaian :
I = 1/12x500x800^3 = 21.333.333.333 mm4
A = 500 x 800 = 400.000 mm2
q berat sendiri = 0,4 x 2,5 x10 = 10 kN/m’
q total = 10 + 37,5 = 47,5 kN/m’
Resultan gaya yang terjadi pada bagian beton tekan P = 1600 kN.
h = e = 150 mm
q angkat = 8.P.h / l^2 = 8 1600 (kN)x0,150 (m)/82 (m2) = 30kN/m (ke atas)
q seimbang = 47,5 – 30 = 17,5 kN/m (ke bawah)
M seimbang = 1/8.q balance.L2 = 1/8 x 17,5x x 82 = 140 kN-m
Tegangan beton sisi atas : ftop = Feff /A + Mseimbang.y / I
ftop = 1 600 000 / 400 000 + 140 000 000 x 400 / 21 333 333 333

ftop = 4 +2,625= 6,625 Mpa.


Tegangan beton sisi bawah : fbot = Feff /A - Mseimbang.y / I
fbot = 4 – 2,625 = 1,375 Mpa.
q

cgc cgc
e 1200mm cgs e
cgs
A B
550mm L

• Balok beton pratekan post tension dengan penampang persegi


seperti gambar di atas, L = 12m , eksentrisitas kabel e = 220 mm.
•  beton = 2,5 t/m3, fc’ = 40 Mpa.
• Gaya prategang efektif dalam tendon Fef = 2400 kN.
• q beban luar = 37,5 kN/m’.
• Periksa tegangan yang terjadi pada penampang di tengah bentang
(sisi atas, sisi bawah)
• Dengan metode:
1.Transformasi
2.C Line
3.Load Balancing
Kehilangan Prategang
• Dua material unggul yang dikolaborasikan beton mutu tinggi
dan baja mutu tinggi dengan sistem prategang akan
menyebabkan kewajaran mengalami pengurangan gaya
prategang baik pada kondisi awal dan maupun kondisi servis.
• Kehilangan gaya prategang itu adalah berkurangnya gaya
yang bekerja pada tendon pada tahap-tahap pembebanan.
• Oleh sebab itu, perlu pemahaman sangat dalam terhadap
tahapan gaya prategang:
- Transfer gaya prategang pada beton
- Beban kerja
JENIS KEHILANGAN PRATEGANG
• Diagram tegangan untuk F eksentris

Tendon eksentris dengan gaya F


Kabel prategang ada jarak Ada gaya momen dalam akibat
eksentritas dengan titik berat eksentrisitas sebesar = F x
penampang balok eksentrisitas

F.e.y /I M.y /I
F/A -F.e.y /I (tekan) F/A + F.e.y /I (tekan) + M.y/I
(tarik)
(tarik)

+ = + =

F/A F.e.y /I F/A + F.e.y /I M.y /I F/A + F.e.y /I (tekan) – M.y/I


(tekan (tekan) (tekan) (tarik)
) Tegangan akibat
Akibat gaya prategang Akibat beban luar
prategang &
Eksentrisitas: beban
-Menambah tegangan tekan beton
-Mengurangi defleksi akiban beban luar
-Keawetan beton
Perpendekan Elastis Beton
• Antara sistem pra-tarik dan pasca tarik
pengaruh kehilangan gaya prategang akibat
perpendekan elastis beton ini berbeda.
• Pada sistem pra-tarik perubahan regangan pada
baja prategang yang diakibatkan oleh
perpendekan elastis beton adalah sama dengan
regangan beton pada baja prategang tersebut.
Sistem Pra-Tarik
• Kehilangan tegangan akibat perpendekan elastis ( elastic
shortening ) tergantung pada rasio antara modulus elastisitas
beton dan tegangan beton dimana baja prategang terletak
dan dapat dinyatakan dengan persamaan :
ES = n fc
• ES = kehilangan gaya prategang
• fc = tegangan beton di tempat baja prategang
• n = ratio antara modulus elastisitas baja prategang dan
modulus elastisitas beton (n = Es/Ec)
• En = modulus elastisitas beton
• Es = modulus elastisitas baja prategang
Sistem Pra-Tarik

ES = kehilangan gaya prategang


n = rasio antara modulus elastisitas baja prategang dan
modulus elastisitas beton (n = Es/Ec)
Contoh Soal
• Suatu komponen struktur beton prategang dengan sistem pra-tarik
panjang balok L = 12,20 m, dengan penampang 380 x 380 mm diberi gaya
prategang secara konsentris dengan baja prategang seluas AS = 780 mm2
yang diangkurkan pada abutment dengan tegangan 1.035 MPa.
• Jika modulus elastisitas beton pada saat gaya prategang ditransfer ECi =
33.000 MPa dan modulus elastisitas baja prategang ES = 200.000 MPa,
maka hitunglah kehilangan gaya prategang akibat perpendekan elastis
beton.
• Penyelesaian : Gaya prategang awal Pi = fS . AS = 1035 x 780 = 807.300 N
• n = Es/Eci= 200.000/33.000 = 6,06
• Luas penampang beton : AC = 380 x 380 = 144.400 mm2
• Jadi kehilangan gaya prategang akibat perpendekan elastis :

Maka kehilangan gaya prategang = 32,81 MPa


• Diagram tegangan untuk F eksentris

Tendon eksentris dengan gaya F


Kabel prategang ada jarak Ada gaya momen dalam akibat
eksentritas dengan titik berat eksentrisitas sebesar = F x
penampang balok eksentrisitas

F.e.y /I M.y /I
F/A -F.e.y /I (tekan) F/A + F.e.y /I (tekan) + M.y/I
(tarik)
(tarik)

+ = + =

F/A F.e.y /I F/A + F.e.y /I M.y /I F/A + F.e.y /I (tekan) – M.y/I


(tekan (tekan) (tekan) (tarik)
) Tegangan akibat
Akibat gaya prategang Akibat beban luar
prategang &
Eksentrisitas: beban
-Menambah tegangan tekan beton
-Mengurangi defleksi akiban beban luar
-Keawetan beton
Sistem Pasca-Tarik
• Pada methode post tension ( pasca – tarik ) yang hanya
menggunakan kabel tunggal tidak ada kehilangan prategang
akibat perpendekan elastis beton, karena gaya prategang di-
ukur setelah perpendekan elastis beton terjadi.
• Jika kabel prategang menggunakan lebih dari satu kabel, maka
kehilangan gaya prategang ditentukan oleh kabel yang pertama
ditarik dan memakai harga setengahnya untuk mendapatkan
harga rata-rata semua kabel.
Sistem Pasca-Tarik
Sistem Pasca-Tarik
Contoh Soal
Ya
Yb 850 mm

250 mm

950 mm

400 mm

5,00 4,00 4,00 5,00

18,00

• Balok beton pratekan post tension dengan penampang persegi seperti gambar di atas, L =
18m , eksentrisitas kabel e = 0,8 Yb (mm).
• Data beton:  beton = 25 kN/m3, fc’ = 40 Mpa, Ec = 29.000Mpa, fci = 0,67 fc’
• Data Strand: fpu = 1860 Mpa, diameter strand 11,11 mm, jumlah strand = 12 buah, Es =
200.000Mpa
• Gaya prategang efektif dalam tendon Fef = 0,7 Fpu
• q beban luar = 37,5 kN/m’.
 Hitung gaya kehilangan pratekan akibat perpendekan elastis
 Hitung gaya kehilangan pratekan akibat pergesekan tendon sesuai gambar di
atas (data m= 0,4 dan koefesien wobble K = 0,0026 per m)
 Periksa tegangan yang terjadi pada penampang di tengah bentang (sisi atas,
sisi bawah) dengan mempertimbangkan dua gaya kehilangan di atas
(perpendekan elastis dan pergesekan tendon)
 Hitung berapa jumlah strand yang diperlukan dengan jumlah optimum untuk
mendekati tegangan ijin yang dipersyaratkan
 Jika terdapat ada kekurangan data, silahkan diasumsikan sendiri.
Penyelesaian

fc = P/A + P e2/I 16,52363 Mpa (tegangan beton di sekitar tendon)

Perhitungan dengan regangan rangkat terbatas (7.4.1)


CR = ɛce fc. Es = 35 x 10-6 x 16,52 x 200000 = 115,64 N/mm2
% CR = 115,64/1200 = 9,6%
Perhitungan dengan koefisien rangkak
Dari persamaan (7.4.2), maka kehilangan tegangan di sekitar baja
tegangan sebesar:

CR = j fc Ez/Ec = 1,6 x 16,53 x 200.000/33.330 = 158,6427 Mpa


%CR = CR/fi x100% = 13,2%

Kehilangan gaya pratekan Kehilangan gaya pratekan


akibat rangkak dengan akibat rangkak dengan
regangan rangkak terbatas koefisein rangkak
9,6% 13,2 %
10 Prinsip yang perlu dipahami dan disadar belajar dari
konsep pratekan (Abeles, 1981)
550 mm
q
250 mm

cg
c cgs e 150 mm 400 mm

A B
L 155 mm
255 mm
• Balok beton pratekan post tension dengan penampang persegi seperti gambar di atas, L = 9 m ,
eksentrisitas kabel e = 150 mm. Penampang Balok di Tengah
•  beton = 25 kN/m , fpu = 1860 Mpa, diameter strand 11,11 mm, jumlah strand = 12 buah, fc’ = 50 Mpa,
3 Bentang
dan fci = 0,67 fc’
• Gaya prategang efektif dalam tendon Fef = 0,75 Fpu
• q beban luar = 37,5 kN/m’.
• Gaya prategang diberikan setelah 48 jam setelah pengecoran, kelembaban udara 75%, rasio volume
terhadap permukaan V/S = 3.
• Modulus strand (Es) = 200.000 Mpa
• Modulus beton (Ec) = 4700 fc’^0,5 Mpa
• Regangan elastis ce = 35x 10-6
• Koefesien rangkak = 1,6
Hitung:
1. Prosentase kehilangan gaya prategang akibat rangkak dengan regangan terbatas dan koefisien rangkak
2. Prosentase kehilangan gaya prategang akibat penyusuta beton

Anda mungkin juga menyukai