Anda di halaman 1dari 28

STRUKTUR BAJA 3

Komponen Struktur Komposit

IONA VIOLETA, ST, MT


Struktur komposit adalah konstruksi yang bahan-bahannya merupakan
perpaduan dari dua jenis material yang berbeda sifat, yang disatukan
sedemikian rupa supaya bekerja sama dalam memikul beban.
Pelat Lantai Beton

Slip/ Tergelincir Gelegar Baja

Pelat Lantai Beton


Tarik
Tekan

Tarik

Gelegar Baja

Tekan
Shear Connector (Penghubung Geser) dipakai untuk
mencegah terjadinya slip antara kedua material.
Tipe – tipe shear connector :
• Stud
• Baja tulangan ulir
• Profil kanal kecil
Keuntungan menggunakan struktur komposit:
• Dapat mereduksi berat profil baja yang digunakan
• Tinggi profil baja dapat dikurangi
• Meningkatkan kekakuan lantai
• Dapat menambah panjang layan
• Kapasitas daya pikul beban bertambah dibanding pelat
beton bebas di atas gelegar baja

Asumsi yang dipakai untuk aksi komposit:


• Lantai beton dengan balok profil baja dihubungkan dengan
penghubung geser secara tepat pada seluruh bentang
• Gaya geser pada penghubung geser adalah sebanding
secara proporsional dengan beban pada penghubung geser
• Distribusi tegangan adalah linier di setiap penampang
• Lantai beton dan balok baja tidak akan terpisah secara
vertikal di bagian manapun sepanjang bentang
Konsep Lebar Efektif

Tegangan Ekstrim
Konsep lebar efektif bermanfaat dalam
desain bila kekuatan harus ditentukan
untuk suatu elemen yang terkena
distribusi tegangan yang tidak seragam.
Persamaan umum lebar efektif balok
komposit dinyatakan sebagai:
bf + 2b’

Untuk Balok Interior (Dalam): Untuk Balok Eksterior (Luar):


𝐿 𝐿
• 𝑏𝐸 ≤ • 𝑏𝐸 ≤ + (𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 𝑘𝑒 𝑡𝑒𝑝𝑖 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡)
4 8
• 𝑏𝐸 ≤ 𝑏0 • 𝑏𝐸 ≤
1
𝑏 + (𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 𝑘𝑒 𝑡𝑒𝑝𝑖 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡)
2 0
RSNI T-03-2005, Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan, menetapkan
lebar efektif sebagai berikut:
Bila lantai beton meliputi kedua sisi badan gelegar, lebar efektif lantai
harus diambil sebagai nilai terkecil dari:
• 1/5 x panjang bentang gelegar untuk bentang sederhana atau 1/7 x
panjang bentang gelegar untuk bentang menerus, atau
• Jarak pusat-pusat antara badan gelegar, bE ≤ b0, atau
• 12 x tebal minimum lantai
Tegangan Elastis dalam Balok Komposit

Rumusan tegangan lentur:

𝑀. 𝑦1 𝑀. 𝑦2
𝑓𝑎 = 𝑓𝑏 =
𝐼 𝐼
Tidak berlaku untuk balok komposit

Balok komposit dengan jenis bahan yang berbeda (beton dan baja), modulus
elastisitasnya berbeda. Dengan demikian diagram tegangannya pun menjadi tidak sama
dengan balok yang homogen, sekalipun hubungan antara beton dan baja sangat kaku.
Untuk dapat menghitung tegangan-regangan pada suatu penampang komposit, perlu
dilakukan Transformasi Penampang.
Transformasi Tegangan

Hubungan antara tegangan-regangan baja dan beton dapat dinyatakan


sebagai berikut:
𝜺𝒄 = 𝜺𝒔
atau Di mana,
Ec = Modulus elastisitas beton
𝒇𝒄 𝒇𝒔 Es = Modulus elastisitas baja
=
𝑬𝒄 𝑬𝒔 n = Rasio modulus (faktor transformasi)
sehingga fs = Tegangan baja
fc = Tegangan beton
𝑬𝒔
𝒇𝒔 = 𝒇𝒄 = 𝒏𝒇𝒄
𝑬𝒄
Diagram Tegangan Balok Komposit dengan Penampang Transformasi
bE
Luas Baja Ekuivalen
bE / n
hc fca
fcb
fsa yca
ysa ycb
Garis Netral Komposit M
Garis Netral Profil
hs
ysb

b’ bf b’ fsb

Tegangan lentur yang terjadi pada profil baja: Tegangan lentur yang terjadi pada serat atas/bawah pelat beton:

𝑴. 𝒚𝒔𝒂 𝑴. 𝒚𝒔𝒃 𝑴. 𝒚𝒄𝒂 𝑴. 𝒚𝒄𝒃


𝒇𝒔𝒂 = dan 𝒇𝒔𝒃 = 𝒇𝒄𝒂 = dan 𝒇𝒄𝒃 =
𝑰𝒕𝒓 𝑰𝒕𝒓 𝒏. 𝑰𝒕𝒓 𝒏. 𝑰𝒕𝒓
Contoh Soal:
Hitunglah momen inersia (I) dan modulus penampang (S) untuk penampang komposit berikut ini, jika
diketahui mutu beton untuk pelat adalah f’c = 25 MPa, dan luas penampang WF 300.300.10.15 adalah 119,8
cm2 dengan inersia 20400 cm4.

WF 300.300.10.15

WF 300.300.10.15

WF 300.300.10.15
L=6m

3m 3m

t= 12 cm
Jawab:
Lebar efektif pelat beton diambil nilai terkecil dari:
𝐿
• 𝑏𝐸 = 4 = 150𝑐𝑚
• 𝑏𝐸 = 𝑏0 = 300𝑐𝑚 𝑏𝐸 = 150𝑐𝑚

Menentukan nilai n:
• 𝐸𝑐 = 4700 𝑓′𝑐 = 4700 25 = 23500 𝑀𝑃𝑎
• 𝐸𝑠 = 200000 𝑀𝑃𝑎
𝐸 200000
• 𝑛= 𝑠= = 8,51 ≈ 8
𝐸𝑐 23500

Pelat beton ditransformasi ke penampang baja, sehingga:


𝑏𝐸 150𝑐𝑚
= = 18,75𝑐𝑚
𝑛 8
Menentukan letak garis netral:
Luas Transformasi Lengan Momen
A.y (cm3)
A (cm2) y (cm)
Pelat Beton 225 6 1350
Profil WF 119,8 27 3234,6
Total 344,8 4584,6
bE = 150
bE/n = 18,75

12
13,2964 𝐴. 𝑦 4584,6
𝑦= = = 13,2964𝑐𝑚
42 𝐴 344,8
30
28,7036

Momen inersia penampang dihitung dengan menggunakan teorema sumbu sejajar:

A (cm2) y (cm) Io (cm4) d (cm) Io + Ad2 (cm4)


Pelat Beton 225 6 2700 7,2964 14678,42692
Profil WF 119,8 27 20400 13,7036 42897,08062
Itr 57575,50754
Modulus penampang dihitung sebagai:
𝐼𝑡𝑟 57575,50754
𝑆𝑐 = = = 4330,1576 𝑐𝑚3
𝑦 13,2964
𝐼𝑡𝑟 57575,50754
𝑆𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑠 = = = 44411,8386 𝑐𝑚3
𝑦𝑠𝑎 1,2964
𝐼𝑡𝑟 57575,50754
𝑆𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ = = = 2005,8636 𝑐𝑚3
𝑦𝑠𝑏 28,7036

Tegangan pada balok komposit jika momen yang bekerja sebesar 150. 103 ton dihitung sebagai:

𝑀 × 𝑦𝑐 150. 103 𝑡𝑜𝑛 × 13,2964𝑐𝑚 𝑡𝑜𝑛


𝑓𝑐 = = = 34,641 (𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛)
𝐼𝑡𝑟 57575,50754𝑐𝑚4 𝑐𝑚2

𝑀 × 𝑦𝑠𝑎 150. 103 𝑡𝑜𝑛 × 1,2964𝑐𝑚 𝑡𝑜𝑛


𝑓𝑠𝑎 = = = 3,377 (𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛)
𝐼𝑡𝑟 57575,50754𝑐𝑚4 𝑐𝑚2

𝑀 × 𝑦𝑠𝑏 150. 103 𝑡𝑜𝑛 × 28,7036𝑐𝑚 𝑡𝑜𝑛


𝑓𝑠𝑏 = = = 74,781 (𝑡𝑎𝑟𝑖𝑘)
𝐼𝑡𝑟 57575,50754𝑐𝑚4 𝑐𝑚2
Sistem Pelaksanaan Komponen Struktur Komposit

Shored System
Metode pelaksanaan struktur komposit
Unshored System

• Shored System;
Menggunakan tumpuan sementara selama beton belum
mengeras
• Unshored System;
Tanpa menggunakan tumpuan sementara, sehingga profil baja
akan berperilaku sebagai penumpu bekisting pelat beton
selama beton belum mengeras
Contoh Soal:
Diketahui suatu penampang komposit dengan jarak antar balok 2,5m. Mutu beton yang digunakan adalah f’c = 20
MPa dan mutu baja BJ-41. Beban hidup yang bekerja sebesar 500kg/m2. Hitunglah tegangan-tegangan yang
terjadi pada penampang untuk sistem pelaksanaan tanpa perancah (unshored) dan untuk sistem pelaksanaan
dengan perancah (shored).

A B

12 cm

WF 450.200.9.14 WF 450.200.9.14

2,5 m 2,5 m
Jawab:
Lebar efektif pelat beton diambil nilai terkecil dari:
𝐿
• 𝑏𝐸 = 4 = 150𝑐𝑚
• 𝑏𝐸 = 𝑏0 = 250𝑐𝑚 𝑏𝐸 = 150𝑐𝑚

Menentukan nilai n:
• 𝐸𝑐 = 4700 𝑓′𝑐 = 4700 20 = 21000 𝑀𝑃𝑎
• 𝐸𝑠 = 200000 𝑀𝑃𝑎
𝐸 200000
• 𝑛= 𝑠= = 9,52 ≈ 9
𝐸𝑐 21000

Pelat beton ditransformasi ke penampang baja, sehingga:


𝑏𝐸 150𝑐𝑚
= = 16,67𝑐𝑚
𝑛 9
Menentukan letak garis netral:
Luas Transformasi Lengan Momen
A.y (cm3)
A (cm2) y (cm)
Pelat Beton 200,04 6 1200,24
Profil WF 96,76 34,5 3338,22
Total 296,80 4538,46
bE = 150
bE/n = 16,67

12
15,29 𝐴. 𝑦 4538,46
𝑦= = = 15,29𝑐𝑚
57 𝐴 296,80
45
41,71

Momen inersia penampang dihitung dengan menggunakan teorema sumbu sejajar:

A (cm2) y (cm) Io (cm4) d (cm) Io + Ad2 (cm4)


Pelat Beton 200,04 6 2400,48 15,29 – 6 19664,75
Profil WF 96,76 34,5 33500 34,5-15,29 69206,77
Itr 88871,524
Modulus penampang dihitung sebagai:
𝐼𝑡𝑟 88871,524
𝑆𝑐 = = = 5812,39 𝑐𝑚3
𝑦 15,29
𝐼𝑡𝑟 88871,524
𝑆𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑠 = = = 27012,62 𝑐𝑚3
𝑦𝑠𝑎 15,29 − 12
𝐼𝑡𝑟 88871,524
𝑆𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ = = = 2130,7 𝑐𝑚3
𝑦𝑠𝑏 41,71

a. Pemeriksaan tegangan untuk sistem pelaksanaan tanpa perancah (unshored)


Perhitungan beban konstruksi:

No Item Berat
1 Profil WF 76 kg/m
2 Pelat Beton = 0,12 x 2400 x 2,5 720 kg/m
3 Bekisting = 50 x 2,5 125 kg/m
Total 921 kg/m
Tahap 1: Pelat beton belum mengeras, beban seluruhnya dipikul oleh profil baja
1 1
• 𝑀𝑚𝑎𝑥 = 8 𝑞. 𝑙 2 = 8 921 6 2
= 4144,5 𝑘𝑔. 𝑚 = 4,1445 𝑡𝑜𝑛. 𝑚 = 4,1445. 107 𝑁. 𝑚𝑚
𝑀𝑚𝑎𝑥 4,1445×107
• 𝑓𝑠𝑎 = = = 27,815 𝑀𝑃𝑎
𝑆𝑥 1490×103
• 𝑓𝑠𝑏 = 𝑓𝑠𝑎 = 27,815 𝑀𝑃𝑎

Tahap 2: Pelat beton sudah mengeras, beban hidup 500 kg/m2 dipikul oleh penampang komposit.
Beban hidup yang harus dipikul = 500 (2,5) = 1250 kg/m
1 1
• 𝑀𝑚𝑎𝑥 = 𝑞. 𝑙 2 = 1250 6 2 = 5625 𝑘𝑔. 𝑚 = 5,625. 107 𝑁. 𝑚𝑚
8 8

Tambahan tegangan yang terjadi :


𝑀𝑚𝑎𝑥 5,625.107
• 𝑓𝑐 = 𝑛×𝑆 = 9×5812,39×103 = −1,075 𝑀𝑃𝑎 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛
𝑐
𝑀𝑚𝑎𝑥 5,625.107
• 𝑓𝑠𝑎 = 𝑆 = 27012,62×103 = −2,08 𝑀𝑃𝑎 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛
𝑠𝑎
𝑀𝑚𝑎𝑥 5,625.107
• 𝑓𝑠𝑏 = 𝑆 = 2130,7×103 = 26,39 𝑀𝑃𝑎 𝑡𝑎𝑟𝑖𝑘
𝑠𝑏
Diagram Tegangan Lentur
b. Pemeriksaan tegangan untuk sistem pelaksanaan dengan perancah (shored) di tengah bentang
Tahap 1: Balok memikul 921 kg/m
+ 9 9
• 𝑀𝑚𝑎𝑥 = 128 𝑞. 𝑙 2 = 128 921 3 2
= 582,82𝑘𝑔. 𝑚 = 0,58282. 107 𝑁𝑚𝑚
− 1 1
• 𝑀𝑚𝑎𝑥 = 8 𝑞. 𝑙 2 = 8 921 3 2 = 1036,125𝑘𝑔. 𝑚 = 1,036125. 107 𝑁𝑚𝑚
Pada M+ :
0,58282×107
• −𝑓𝑠𝑎 = 𝑓𝑠𝑏 = = 3,91𝑀𝑃𝑎
1490×103
Pada M- :
1,036125×107
• 𝑓𝑠𝑎 = −𝑓𝑠𝑏 = = 6,95𝑀𝑃𝑎
1490×103
Tahap 2: Pelat beton sudah mengeras, penunjang di tengah dilepaskan
Pada tengah bentang timbul momen lentur akibat RB dan beban hidup, yang besarnya:
5 5
• 𝑅𝐵 = 4 𝑞. 𝐿 = 4 × 921 × 3 = 3453,75𝑘𝑔
+ 𝑅𝐵 .𝐿 1 2 3453,75×6 1250×62
• 𝑀 = 4 + 8 𝑞𝐿 . 𝐿 = + = 5180,625 + 5625 = 10805,625𝑘𝑔. 𝑚 = 10,805 × 107 𝑁𝑚𝑚
4 8
𝑀 10,805.107
• 𝑓𝑐 = 𝑛×𝑆 = 9×5812,39×103 = −2,06 𝑀𝑃𝑎 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛
𝑐
𝑀 10,805.107
• 𝑓𝑠𝑎 = 𝑆 = 27012,62×103 = −4 𝑀𝑃𝑎 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛
𝑠𝑎
𝑀 10,8055.107
• 𝑓𝑠𝑏 = 𝑆 = 2130,7×103 = +50,71 𝑀𝑃𝑎 𝑡𝑎𝑟𝑖𝑘
𝑠𝑏

Tegangan total:

Item Tegangan
fc -2,06 MPa
fsa +6,95 MPa – 4 MPa = +2,95 MPa
fsb -6,95 MPa + 50,71 MPa = +54, 62 MPa
Kuat Lentur Nominal untuk Momen Positif

Kuat lentur nominal suatu komponen struktur komposit (untuk momen positif) ditentukan berdasarkan
distribusi tegangan plastis, dibedakan sebagai berikut:

1. Sumbu netral plastis jatuh pada pelat beton


Gaya tekan beton : 𝐶 = 0,85 × 𝑓′𝑐 × 𝑎 × 𝑏𝑒
Gaya tarik profil baja : 𝑇 = 𝐴𝑠 × 𝑓𝑦
Dengan prinsip keseimbangan gaya, C = T, diperoleh :
𝐴𝑠 × 𝑓𝑦
𝑎=
0,85 × 𝑓′𝑐 × 𝑏𝑒
Kuat lentur nominal dapat dihitung sebagai :
𝑑 𝑎
𝑀𝑛 = 𝐶 × 𝑑1 atau 𝑀𝑛 = 𝑇 × 𝑑1 = 𝐴𝑠 × 𝑓𝑦 × + 𝑡𝑠 −
2 2

Jika dari hasil perhitungan ternyata a > ts, maka asumsi harus diubah. Hasil ini menyatakan bahwa pelat beton
tidak cukup kuat untuk mengimbangi gaya tarik yang timbul pada profil baja.
2. Sumbu netral plastis jatuh pada profil baja

Gaya tekan yang bekerja pada beton : 𝐶𝑐 = 0,85 × 𝑓′𝑐 × 𝑏𝑒 × 𝑡𝑠


Dari keseimbangan gaya diperoleh : 𝑇′ = 𝐶𝑐 + 𝐶𝑠
Besarnya T’ sekarang lebih kecil daripada Asfy, yaitu : 𝑇 ′ = 𝐴𝑠 𝑓𝑦 − 𝐶𝑠
Sehingga,
𝐴𝑠 𝑓𝑦 − 𝐶𝑐 𝐴𝑠 𝑓𝑦 − 0,85 × 𝑓′𝑐 × 𝑏𝑒 × 𝑡𝑠
𝐶𝑠 = atau 𝐶𝑠 =
2 2
Kuat lentur nominal diperoleh dengan :
𝑀𝑛 = 𝐶𝑐 𝑑2′ + 𝐶𝑠 𝑑2′′
WF 588.300.12.20 WF 588.300.12.20 WF 588.300.12.20 Contoh Soal:
Sebuah jembatan komposit dengan perletakan
sederhana, mutu beton (f’c=24,9MPa), panjang
bentang (L=12m), tebal lantai beton (ts=20cm),
jarak antar gelegar (b0=1,10m).
Lantai beton dipasang baja tulangan sebanyak
L=12m
7D16 pada lapisan atas dan 7D16 pada lapisan
bawah.
Gelegar yang dipakai adalah WF588.300.12.20
dengan BJ-41.
Tentukan kekuatan lentur nominal dan kekuatan
b0=1,10m b0=1,10m lentur rencana penampang komposit.

20cm Diketahui:
BJ-41 :
WF 588.300.12.20 WF 588.300.12.20 fy = 250MPa
Es = 200000MPa
S=b0 S=b0 Data WF588.300.12.20
Io = 118000 cm4
As = 192,5 cm2
Jawab:
Menentukan kuat tekan beton
1
𝐴𝑠_𝑡𝑢𝑙 × 𝑓𝑦_𝑡𝑢𝑙 = 14 × × 𝜋 × (16𝑚𝑚)2 × 390𝑀𝑃𝑎 = 1097241,6𝑁
4
0,85 × 𝑓′𝑐 × 𝑎 × 𝑏𝑒 = 0,85 × 24,9𝑀𝑃𝑎 × 200𝑚𝑚 × 1100𝑚𝑚 = 4656300𝑁
Sehingga,
𝐶 = 0,85 × 𝑓′𝑐 × ℎ𝑐 × 𝑏𝑒 + 𝐴𝑠_𝑡𝑢𝑙 × 𝑓𝑦_𝑡𝑢𝑙 = 5753541,6𝑁

Menentukan kuat tarik baja

𝑇 = 𝐴𝑠 × 𝑓𝑦 = 192,5 × 100 𝑚𝑚2 × 250𝑀𝑃𝑎 = 4812500𝑁 < 𝐶

Maka,

𝑇 − (𝐴𝑠𝑡𝑢𝑙 × 𝑓𝑦𝑡𝑢𝑙 ) 4812500𝑁 − 1097241,6𝑁


𝑎= = = 156,6𝑚𝑚 < 200𝑚𝑚
0,85 × 𝑓′𝑐 × 𝑏𝑒 0,85 × 24,9𝑀𝑃𝑎 × 1100𝑚𝑚

Garis netral plastis berada pada lantai beton, sehingga perhitungan diulangi, tulangan yang
mengalami tekan hanya pada bagian atas sebanyak 7 tulangan.
1
𝐴𝑠_𝑡𝑢𝑙 × 𝑓𝑦_𝑡𝑢𝑙 = 7 × × 𝜋 × (16𝑚𝑚)2 × 390𝑀𝑃𝑎 = 548620,8𝑁
4
0,85 × 𝑓′𝑐 × 𝑎 × 𝑏𝑒 = 0,85 × 24,9𝑀𝑃𝑎 × 200𝑚𝑚 × 1100𝑚𝑚 = 4656300𝑁
Sehingga,
𝐶 = 0,85 × 𝑓′𝑐 × ℎ𝑐 × 𝑏𝑒 + 𝐴𝑠_𝑡𝑢𝑙 × 𝑓𝑦_𝑡𝑢𝑙 = 5204920,8𝑁 > 𝑇

𝑇 − (𝐴𝑠𝑡𝑢𝑙 × 𝑓𝑦𝑡𝑢𝑙 ) 4812500𝑁 − 548620,8𝑁


𝑎= = = 183,1𝑚𝑚 < 200𝑚𝑚
0,85 × 𝑓′𝑐 × 𝑏𝑒 0,85 × 24,9𝑀𝑃𝑎 × 1100𝑚𝑚

𝑑 𝑎 588𝑚𝑚 183,1𝑚𝑚
𝑑1 = + 𝑡𝑠 − = + 200𝑚𝑚 − = 402,5𝑚𝑚
2 2 2 2

Kuat Lentur Nominal


𝑀𝑛 = 𝑇 × 𝑑1 = 4812500𝑁 × 402,5𝑚𝑚 = 1937031250𝑁𝑚𝑚
Kuat Lentur Ultimate yang Bisa Dipikul :
𝑀𝑢 = 𝜙𝑀𝑛 = 0,9 1937031250𝑁𝑚𝑚 = 1743328125𝑁𝑚𝑚
𝑀𝑢 = 1743,3𝑘𝑁𝑚

Anda mungkin juga menyukai