Struktur Baja II

Sambungan Baut

Program Studi Teknik Sipil

Fakultas Teknik
Universitas Perjuangan Tasikmalaya
 Struktur Baja II-Teknik Sipil

pendahuluan

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

 Struktur Baja II-Teknik Sipil

pendahuluan
• Baut mutu normal (A307)
Baut A307 yang memiliki tegangan leleh 24 ksi
• Baut mutu tinggi (A325 dan A490)
Baut A325 memiliki tegangan leleh 81-92 ksi
atau 566-643 MPa, sedangkan A490 memiliki
tegangan leleh 115-130 ksi atau 803-908 MPa

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

 Struktur Baja II-Teknik Sipil

pendahuluan

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

 Struktur Baja II-Teknik Sipil

Kekuatan nominal
Pu < ϕRn
Rn adalah tahanan nominal baut, Pu adalah beban terfaktor, sedangkan ϕ adalah faktor
reduksi yang diambil sebesar 0,75.

Tahanan Geser (Shear Strength)

ϕRn = 0,75.Fnv.Ab
Dimana:
Rn : Tahanan nominal baut
Fnv : Tegangan geser
Ab : Luas penampang baut

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

 Struktur Baja II-Teknik Sipil

Kekuatan nominal
Tahanan Geser (Shear Strength)

Sedangkan klekuatan geser sambungan baut berdasarkan SNI Baja 2002 :

Rn = 0,75 m rt Fu Ab
Dimana
m = jumlah bidang geser
Fu = Tegangan tarik ultimate
rt = o,5 untuk baut tanpa ulir pada bidang geser
= 0,4 untuk baut dengan ulir pada bidang geser
Ab = Luas area baut

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

 Struktur Baja II-Teknik Sipil

Kekuatan nominal
Tahanan Tumpu (Bearing Strength)

• Jika deformasi > 0,25 in

Rn = 1,2 Lc t Fu ≤ 2,4 db t Fu

• Jika deformasi ≤ 0,25 in

Rn = 1,5 Lc t Fu ≤ 3 db t Fu

Dimana :
t = Tebal gusset
Fu = Tegangan ultimate
db = diameter baut
Lc = Jarak bersih antar lubang baut

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

 Struktur Baja II-Teknik Sipil

Kekuatan nominal
Tahanan Tumpu (Bearing Strength)

Sedangkan kekuatan tumpu sambungan baut

berdasarkan SNI Baja 2002 :
• Untuk Le > 1,5 db dan s > 3 db
Rn = 0,75 x 2,4 db t Fu
• Untuk baut dengan ukuran lubang besar
Rn = 0,75 x 2 db t Fu
db = diameter baut
Fu = Tegangan tarik ultimate
tt= Tebal gusset

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

 Struktur Baja II-Teknik Sipil

Kekuatan nominal

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

 Struktur Baja II-Teknik Sipil

Kekuatan nominal
Sebuah sambungan baut A325 seperti pada gambar dibawah
menggunakan mutu baja A36 menahan gaya terfaktor sebesar 80 kips.
Lakukan pengecekan kekuatan sambungan baut tersebut.

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

 Struktur Baja II-Teknik Sipil

Kekuatan nominal

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

 Struktur Baja II-Teknik Sipil

Kekuatan nominal

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

 Struktur Baja II-Teknik Sipil

Kekuatan nominal

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

 Struktur Baja II-Teknik Sipil

SLIP-CRITICAL CONNECTIONS (SCC)

The classification of a connection with high-strength bolts:

1. Slip-critical connections: no slippage is permitted
2. Bearing type connections: slip is acceptable

To prevent slip, the service load “shear” on the fastener, must not exceed:

where
φ = 1.0 for standard, oversized, short-slotted, and long-slotted holes
the long slot is perpendicular to the line of force
φ = 0.85 for long-slotted holes the long slot is parallel to the line of
force
Fv = nominal slip critical shear resistance, ksi

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

 Struktur Baja II-Teknik Sipil

SLIP-CRITICAL CONNECTIONS (SCC)

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

 Struktur Baja II-Teknik Sipil

SLIP-CRITICAL BOLTED CONNECTIONS (SCBC)

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

 Struktur Baja II-Teknik Sipil

SLIP-CRITICAL BOLTED CONNECTIONS (SCBC)

Slip-critical bolted connections can be designed to resist the applied shear forces using
friction.

If the applied shear force is less than the friction that develops between the two
surfaces, then no slip will occur between them.

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

 Struktur Baja II-Teknik Sipil

SLIP-CRITICAL BOLTED CONNECTIONS (SCBC)

A325 Fy=81- 92 ksi or Fy= 566- 643 MPa measured at 0.2% offset.
A490 Fy= 115 - 130 ksi Fy = 803- 908 MPa measured at 0.2% offset.

If an external load P is applied, a friction force will develop between the connected
parts. The maximum possible value of this force is

Where : µ = coefficient of static friction between connected parts, N = the normal compressive
force acting on the inner surfaces.

µ : depend on the surface condition of the steel: Painted or Rusted

(a) For Class A surface (unpainted clean mill scale steel surface or surface with Class A coating
on blast-cleaned steel), µ = 0.33
(b) For Class B (unpainted blast-cleaned steel surface or surface with Class B coating on blast-
cleaned steel), µ = 0.50
(c) For Class C surface (hot-dip galvanized and roughened surface), µ = 0.40

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

 Struktur Baja II-Teknik Sipil

SLIP-CRITICAL BOLTED CONNECTIONS (SCBC)

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

 Struktur Baja II-Teknik Sipil

SLIP-CRITICAL BOLTED CONNECTIONS (SCBC)

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

 Struktur Baja II-Teknik Sipil

SLIP-CRITICAL BOLTED CONNECTIONS (SCBC)

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

 Struktur Baja II-Teknik Sipil

SLIP-CRITICAL BOLTED CONNECTIONS (SCBC)

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

 Struktur Baja II-Teknik Sipil

SLIP-CRITICAL BOLTED CONNECTIONS (SCBC)

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

 Struktur Baja II-Teknik Sipil

SLIP-CRITICAL BOLTED CONNECTIONS (SCBC)

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

 Struktur Baja II-Teknik Sipil

SLIP-CRITICAL BOLTED CONNECTIONS (SCBC)

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

 Struktur Baja II-Teknik Sipil

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

 Struktur Baja I-Teknik Sipil

REFERENSI

Segui, William. Steel Design (fourth Edition). The University of Memphis.

Perancangan Struktur Baja Batang Tarik. 2012. Team Pengajar Perancangan Struktur Departemen
Teknik Sipil FTUI

Universitas Perjuangan Tasikmalaya

End of Session

Thank You