Anda di halaman 1dari 66

KONSTRUKSI KOMPOSIT

(CONSTRUCTION COMPOSITE)

MATA KULIAH : PERANCANGAN STRUKTUR BAJA 2


DOSEN : TRI HANDAYANI, ST.,MT
KELAS : 3TA01 – 3TA06
JURUSAN : TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS : GUNADARMA
PENGERTIAN KONSTRUKSI KOMPOSIT

 Struktur komposit (Composite) merupakan struktur yang terdiri dari


dua material atau lebih dengan sifat bahan yang berbeda dan
membentuk satu kesatuan sehingga menghasilkan sifat gabungan
yang lebih baik.

 Umumnya srtuktur komposit berupa :

1. Kolom baja terbungkus beton / balok baja terbungkus


beton (Gambar 1.a/d).

2. Kolom baja berisi beton/tiang pancang (Gambar 1.b/c).

3. Balok baja yang menahan slab beton (Gambar 1.e).


SISTEM STRUKTUR KOMPOSIT

Karakteristik yang dimiliki struktur baja:


 Kekuatan yang tinggi
 Modulus elastisitas yang tinggi
 Daktilitas yang tinggi

Karakteristik yang dimiliki struktur beton:


 Ketahanan yang tinggi terhadap api
 Mudah dibentuk
 Murah
Kolom baja Kolom baja
Kolom baja
terbungkus berisi beton
berisi beton
beton

Balok baja Balok baja yang


terbungkus menahan slab
beton beton
- Balok komposit memiliki beberapa bentuk.
- Bentuk pertama yaitu balok terbungkus beton (Gambar 1).
- Ini adalah alternatif praktis karena beton adalah sarana utama
untuk struktural tahan api (panas)
- Beton berkontribusi terhadap kekuatan balok.
- Saat ini, tersedia metode fireproofing lebih mudah dan lebih
ekonomis tersedia, dan balok komposit terbungkus jarang
digunakan.

Gambar 1. Balok baja


terbungkus beton
- Perilaku komposit dicapai dengan menghubungkan
balok baja ke beton bertulang yang berfungsi
sebagai support,yang menyebabkan dua
bagian/material berperilaku sebagai satu kesatuan.
- Dalam sistem plat lantai atau atap, sebagian
slab bekerja dengan masing-masing balok baja
untuk membentuk balok komposit yang terdiri dari
bentuk rolled steel ditambah dengan sayap
(flange) beton di bagian atas seperti pada gambar 2

Gambar 2. balok baja


terbungkus beton
- Kesatuan perilaku ini hanya mungkin terjadi jika selip
horizontal antara kedua komponen dapat dicegah.
- Hal Itu bisa dicapai jika geser horizontal pada
permukaan yang berlawanan dengan
menghubungkan komponen yang dikenal sebagai
angkur (anchor) kadang-kadang disebut penghubung
geser (Shear Conector). Seperti pada gambar –
gambar di slide berikut ini:
b

b
- Stud adalah jenis angkur yang paling umum
digunakan, dan dapat digunakan lebih dari satu di
setiap lokasi jika falnge (sayap) cukup lebar
mengakomodasi mereka (yang tergantung pada
jarak yang diijinkan, seperti yang dijelaskan dalam
sub bab “Steel Head Stud Anchor” –
- Salah satu alasan Steel head stud anchor sering
digunakan adalah kemudahan dalam instalasi
(pemasangannya)
Tegangan elastis pada composite beam
(Elastic stresses in Composite Beam)

- Meskipun kekuatan balok komposit yang tersedia biasanya


didasarkan pada kondisi kegagalan (failure), pemahaman tentang
perilaku beban yang bekerja sangat penting karena beberapa
alasan.
- Defleksi selalu diselidiki pada beban yang bekerja, dan dalam
beberapa kasus, kekuatan yang tersedia didasarkan pada batas
tegangan leleh pertama .
Tegangan elastis pada composite beam
(Elastic stresses in Composite Beam)
Rumus tegangan lentur dan tegangan geser dalam
balok homogen:

Mc VQ
fb  dan fv  f
I It
- Balok komposit bukan material yang homogen, sehingga
rumus diatas tidak dapat digunakan, sehingga rumus
tersebut tidak valid.
- Untuk dapat menggunakan rumus tersebut, diperlukan
sebuah penampang transformasi yaitu dengan
mengkonversikan luasan penampang beton ke dalam
penampang baja (steel) yang memberikan efek yang sama
sebagai beton. ( seperti gambar dibawah ini)
strain Stress
(untuk luasan transformasi)

- Gambar tersebut, menunjukkan bahwa untuk


memperoleh luasan transformasi beton menjadi balok
dengan meninjau regangan (strain) atau tegangan (stress)
yang terjadi pada interface beton dan baja.
- Regangan dan tegangan pada interface baja dan beton
menunjukkan besaran yang sama.
regangan steel dan concrete :

c  s atau fc fs

Ec E s
Es
fs  f c  nf c
Ec

dimana
Ec = modulus elastisitas concrete
Es
n = rasio modular (perbandingan antara steel dan concrete)
Ec
- Persamaan diatas di interpretasikan bahwa dibutuhkan n in2
beton untuk dapat memberikan kekuatan yang sama
dengan 1 in2 baja.
- Hal ini berarti luasan transformasi beton ke baja diperoleh
dengan membagi luasan beton dengann
- Cara yang paling mudah dan sering dipakai adalah dengan
membagi lebar efektif dengan n

Luasan
Transformasi
Tegangan pada bagian atas steel

Myt
f st 
I tr
pada bagian bawah steel

Myb
f sb 
I tr
Dimana:
M = momen lentur
Itr = momen inersia penampang komposit
yt = jarak garis netral terhadap serat atas
yb = jarak garis netral terhadap serat bawah
Tegangan pada serat atas concrete (beton)

My
fc 
nI tr

y adalah jarak dari garis netral ke serat atas concrete.

Prosedur diatas valid untuk momen positif dengan serat atas


concrete tertekan dan tarik pada concrete diabaikan.
CONTOH SOAL 1 :

Sebuah balok komposit dengan profil W 16 x36, digunakan


baja A992, dengan plat beton diatasnya memiliki tebal 5 inch
dan lebar 87 inch. Kekuatan beton f’c = 4 ksi. Tentukan
tegangan maksimum baja dan beton hasil dari momen positif
160 ft-kips?

Jawab :

Menetukan
modulus
elastisitas
beton
Kekuatan lentur (Flexural Strength)

- Pada umumnya kekuatan lentur nominal akan dicapai


saat serat terluar baja leleh dan beton mengalami retak
karena tekan
- Pada penampang komposit distribusi tegangan dikenal
dengan distribusi tegangan plastis (Plastic stress
distribution)
AISC memberikan nilai kekuatan rencana untuk momen
positif sebagai b.Mn
- Untuk profil compact, resistance factor = 0,85
dan Mn didapat dari distribusi tegangan
plastis
- Untuk profil noncompact, resistance factor =
0,90 dan Mn didapat
dari distribusi tegangan elastis pada saat steel
mengalami leleh pertama
kapasitas momen nominal didapat dengan
menghitung momen kopel dari resultan gaya tarik
dan tekan terkecil dari nilai:

1. AsFy
2. 0,85 f’cAc
3. .Qn

As = luas penampang steel

Ac = luas penampang concrete = tb

Q n = kekuatan geser total shear connector


- Gambar diatas menunjukkan distribusi tegangan pada saat
seluruh steel mengalami leleh akibat tarik dan sebagian
concrete mengalami tekan dengan sumbu PNA (Plastic
Neutral Axis) pada slab .
- Tegangan tarik concrete kecil dan tidak diperhitungkan
sehingga tidak digambarkan pada distribusi tegangan.
Gambar diatas menunjukkan tegangan tekan
terjadi pada seluruh penampang concrete setebal
slab dan PNA pada sayap steel , sebagian dari
sayap (flange) mengalami tekan
Gambar diatas memperlihatkan PNA (Plastic
Neutral axis ) pada web
Pada setiap kasus yang ditunjukkan pada ketiga

gambar diatas, diketahui bahwa kapasitas momen

nominal didapat dengan menghitung momen kopeel

dari resultan gaya tarik dan tekan karean steel

menyatu dengan concrete maka LTB (Lateral Torsional

Buckling) tidak diperhitungkan


Untuk menentukan tiga kasus diatas, hitung aksi
tekan yang terkecil dari 3 persamaan berikut ini :

As = Luas penampang steel


Ac = Luas penampang concrete = t x b
 Qn=Kekuatan geser total shear connector
CONTOH SOAL 2:

Hitung kekuatan yang dimiliki balok (seperti pada contoh soal


1) . Dengan asumsi stud connectornya cukup untuk menerima
perilaku full composite.

Jawab :
SHORED
VERSUS
UNSHORED CONSTRUCTION

KONSTRUKSI YANG DISANGGA


VERSUS
KONSTRUKSI YANG TIDAK DISANGGA
SHORED VERSUS UNSHORED CONSTRUCTION

- Sampai dengan concrete mengeras dan mencapai kekuatan


rencana paling tidak 75% dari kekuatan rencana pada umur 28
hari konstruksi belum berprilaku komposit dan berat slab harus
di support.
- Setelah concrete mengeras, aksi komposit terjadi dan semua
bahan yang bekerja akan ditahan oleh konstruksi komposit.
- Jika steel disangga di beberapa tempat sebelum concrete
mengeras, berat slab ditahan oleh temporary support
SHORED VERSUS UNSHORED CONSTRUCTION

- Setelah concrete mengeras , support diambil dan semua bahan


ditahan oleh konstruksi komposit.
- Jika tidak di support, steel harus menahan berat sendiri dan
berat slab serta formwork.
- Setelah aksi komposit semua beban mati dan beban hidup serta
tambahan lain diterima oleh konstruksi komposit.
Unshored : Before Concrete cures
(Konstruksi yang tidak disangga: sebelum concrete mengeras
- Jika penyangga tidak diberikan, maka beban-beban yang
bekerja sebelum concrete mengeras ditahan sendiri oleh
steel.
- Kekuatan lentur dihitung dengan cara seperti perhitungan
balok.
- Formwork bisa dianggap memberikan lateral support atau
tidak
- Jika tidak memberikan lateral support, maka panjang yang
tidak disupport (Lb) harus diperhitungkan dan LTB mungkin
menentukan kekuatan lentur.
Unshored : Before Concrete cures
(Konstruksi yang tidak disangga: sebelum concrete mengeras

- Balok juga harus diperhitungkan terhadap beban akibat


pelaksanaan konstruksi yang diambil sebesar 20 lb/ft2
- Meskipun berat beam dan slab diketahui, ada beban hidup
yang harus diperhitungkan.
- Beban pelaksanaan konstruksi sebagai beban hidup,
direkomendasikan untuk dikalikan dengan faktor beban
sebesar 1,2 termasuk berat concrete basah dan formwork.
Shored Construction
(Konstruksi yang disangga)

- Konstruksi yang disangga hanya perlu dicek


sebagai komposit
- Konstruksi yang disangga lebih efisien karena steel
hanya menahan berat sendiri, tetapi banyak
konstruksi yang tidak disangga pada saat
pelaksanaan karena penambahan penyangga akan
menambah biaya pelaksanaan.
CONTOH SOAL 3:

Balok dengan profil W 12 x50 beraksi komposit dengan slab concrete


tebal 4 inch dan lebar efektif slab 72 inch. Penyangga (shoring) tidak
digunakan. Momen lentur yang bekerja akibat berat sendiri balok.
Momen akibat berat balok (M beam) = 13 ft-kips, Mslab = 77 ft-kips
dan momen akibat beban hidup ML= 150 ft-kips. (pada contoh soal
ini tidak dipertimbangkan adanya beban konstruksi tambahan).
Baja yang digunakan A992 dan kuat mutu beton (f’c = 4 ksi).
Tentukan apakah balok tersebut mampu menerima kekuatan lentur.
(Asumsi: balok berprilaku full composite, dan formwork
memberikan dukungan lateral utk steel sebelum concrete
mengeras.
SOAL LATIHAN 1 :

Balok lantai W14 x 22 menopang plat beton setebal 5


inch, dengan lebar efektif b 81 inch, steel anchor yang
digunakan cukup untuk menerima balok berprilaku full
komposit. Kuat tekan beton pada umur 28 hari f’c =4
ksi.
a. Hitung momen inersia dari penampang
transformasi
b. Momen positif yang bekerja 135 ft-kips. Hitung
tegangan pada bagian atas steel (tentukan apakah
tarik atau tekan). Hitung tegangan pada bagian
bawah steel dan hitung tegangan pada bagian atas
concrete.
SOAL LATIHAN 2 :

Sistem lantai komposit terdiri dari steel W12 × 22 , di topang dengan


balok dengan tebal concrete 4 inch, lebar efektif 90 inch. Panjang
bentang balok 90 ft dengan spasi balok berjarak 9 ft. Selain terdapat
berat sendiri balok,terdapat beban tambahan berupa beban konstruksi
20 psf dan beban merata berupa beban hidup 100 psf. Tentukan
apakah kekuatan lenturnya mencukupi. Asumsi nya tidak ada lateral
support selama konstruksi, digunakan baja A992 dan kuat tekan beton
f’c = 4 ksi.
a. Gunakan LRFD
b. Gunakan ASD
TERIMAKASIH
b 0,85fc’

t a
PNA

fy
0,85fc’

a=t
PNA

fy fy
0,85fc’

a=t

PNA

fy fy
Lebar Efektif Sayap

•1/8 panjang bentang


• setengah dari jarak antara beam
• jarak centerline beam ke ujung slab

3 2
Shear connector

jumlah shear connector yang diperlukan

Vh
N1 
Qn
kekuatan shear connector

Qn  0,5 Asc f ' c Ec  Asc Fu


Asc = luas penampang stud connector (in2)
f’c = kekuatan tekan concrete pada umur 28 hari (ksi)
Ec = modulus elastisitas concrete (ksi)
Fu = kekuatan tarik minimum stud connector (ksi)
Ketentuan lain yang diperlukan untuk stud connector:

• diameter maksimum = 2,5 x tebal flange


• jarak longitudinal minimum = 6 x diameter stud
• jarak longitudinal maksimum = 8 x diameter stud
• jarak transversal minimum = 4 x diameter stud
• untuk semua tipe shear connector, tebal concrete cover lateral
minimum = 1 inch, tidak ada batasan untuk tebal concrete vertical
Untuk konstruksi yang tidak diberi penyangga, ada 3 nilai momen
inersia yang harus dihitung, yaitu:

• Is, yaitu momen inersia dari profil


• Itr, yaitu momen inersia dari penampang komposit,
dengan menghitung b/n untuk defleksi akibat beban hidup,
dan defleksi awal yang disebabkan oleh beban mati yang
bekerja sesaat setelah concrete mengeras.
3. Itr yang dihitung dengan b/2n untuk defleksi jangka panjang.
Perencanaan

• Hitung beban momen terfaktor Pilih profil untuk trial


• Hitung kekuatan rencana profil dan bandingkan
dengan momen terfaktor
3. Hitung kekuatan rencana penampang komposit
dan bandingkan dengan beban momen terfaktor total.
4. Cek kekuatan geser profil
5. Rencanakan shear connector:
a. Hitung Vh,
b. Bagi gaya tersebut dengan Qn.

6. Cek lendutan
pemilihan profil berdasar luasan perlu
:
kekuatan rencana
b M n  b Ty   b As Fy y 

 b As Fy y  M u

Mu
As 
 b Fy d / 2  t  a / 2
Mu
As 
 b Fy y
pemilihan profil berdasar berat steel :
asumsi setiap panjang 1ft steel mempunyai volume As/144 ft3
dan berat steel 490lb/ft3

w
As
490  3,4 Aslb / ft
144
3,4M u
w lb / ft
 b Fy d / 2  t  a / 2
Kolom komposit

Tipe kolom komposit

concrete filled pipe atau tube


encased shape
kekuatan kolom komposit

“squash load”

Pn  As Fy  Ar Fyr  0,85 f c' Ac


As = luas penampang profil
Ar = luas tulangan vertikal
Fyr = tegangan leleh tulangan
Ac = luas penampang concrete
Tegangan pada kolom komposit

Pn Fyr A
 Fmy  Fy  Ar  0,85 f c' c
As As As

Untuk encased shape

Fyr Ac
Fmy  Fy  0,7 Ar  0,70,85 f c'
As As
Fyr Ac
Fmy  Fy  0,7 Ar  0,595 f c'
As As
Kekuatan rencana dari struktur komposit
dengan nilai-nilai Fy, E, dan r yang dimodifikasi
Ar A
Fmy  Fy  c1 Fyr  c2 f c' c
As As

c1 = 1,0 dan c2 = 0,85 untuk pipe atau tube


c1 = 0,7 dan c2 = 0,6 untuk encased shape
nilai E modifikasi

Em  E  c3 Ec  Ac / As 
E = modulus elastisitas profil
Ec = Modulus elastisitas concrete
c3 = 0,4 untuk pipe atau tube
c3 = 0,2 untuk encased shape
Batasan untuk mendapatkan
struktur komposit yang bermutu:
• Profil harus dinaikkan 4% dari total luas area
• Untuk profil yang dibungkus concrete:
a. Tulangan longitudinal dan transversal harus digunakan.
b. Tebal penutup concrete minimum 1 ½ inches
c. Tulangan bagi harus menerus pada satu lantai
3. Kekuatan concrete fc’ harus diantara 3-8 ksi untuk normal concrete
dan paling kecil 4 ksi untuk concrete ringan.
4. Tegangan leleh profil dan tulangan mmemanjang tidak boleh lebih
dari 55 ksi.
5. Untuk mencegah local buckling pada pipes dan tubes fiiled with
concrete, tebal wall tidak boleh kurang dari:
a. untuk penampang persegi dengan lebar b atau t  b Fy / 3E

b. untuk penampang bulat dengan diameter luar D t  D Fy / 8E

Anda mungkin juga menyukai