Anda di halaman 1dari 83

STRUKTUR BAJA 2

BALOK KOMPOSIT
Oleh :
Indriyani Puluhulawa, ST, M.Eng
PENGERTIAN

Konstruksi komposit adalah sebuah konstruksi yang


bahan-bahannya merupakan perpaduan dari dua jenis
material yang berbeda sifat, yang disatukan sedemikian
rupa, sehingga bekerja sama dalam memikul beban.
Konstruksi seperti ini ditemukan pada struktur
jembatan, yaitu gabungan antara pelat lantai dari
bahan beton dan gelagar dari bahan baja. Gabungan
dari kedua elemen ini diharapkan dapat memikul beban
lentur secara bersama-sama.
PENGERTIAN

Konstruksi komposit bisa merupakan perpaduan


antara baja dengan beton, kayu dengan beton, dan
lain-lain. Konstruksi komposit dibuat sedemikian
rupa dengan memanfaatkan keunggulan dari
masing-masing bahan, dari kedua jenis bahan
yang berbeda tadi, terutama dalam
kemampuannya memikul gaya tarik dan gaya
tekan. Hal ini pada umumnya dijumpai pada baja
dan beton.
Pada mulanya balok baja hanya dipakai sebagai penopang
pelat lantai, sehingga pada balok baja terjadi lendutan yang
besar yang diakibatkan oleh beban yang besar yang harus
dipikul balok baja tersebut.
Pelat beton dan
gelagar baja
mengalami
deformasi sendiri,
dengan besar
deformasi
tergantung dari
kekuatan masing-
masing bahan (baja
dan beton). Pada
pertemuan kedua
bahan akan terjadi
gelincir karena
tidak ada penahan.
Penampang yang
seperti ini
termasuk kategori
non komposit.
Pada awal tahun 1930 kanstruksi komposit dibuat pada
jembatan, dan untuk gedung pada tahun 1960. Semenjak
tahun 1979 yang lalu, aksi komposit selalu dimanfaatkan pada
bangunan gedung terutama pada jembatan, dimana baja dan
beton saling melekat dengan bantuan penghubung geser
(Shear connector).
AKSI KOMPOSIT ("COMPOSITE ACTION").
Aksi komposit terjadi apabila dua batang/bagian struktur
pemikul beban, misalnya konstruksi lantai beton dan
balok profil baja, dihubungkan secara komposit menjadi
satu, sehingga dapat melentur secara bersamaan dan
menyatu, dengan kata lain tidak terjadi gelincir diantara
permukaan beton dan baja. Aksi komposit hanya dapat
terjadi apabila anggapan-anggapan berikut ini dapat
dipenuhi atau mendekati keadaan sebenarnya antara
lain :
a. Lantai beton dengan balok profil baja dihubungkan
dengan penghubung geser secara tepat pada seluruh
bentangnya.
b.Gaya geser pada penghubung geser adalah sebanding
secara proportional dengan beban pada penghubung
geser.
c. Distribusi tegangan adalah linier disetiap penampang.
d. Lantai beton dan balok baja tidak akan terpisah secara
vertikal dibagian manapun sepanjang bentangan.
MANFAAT DAN KEUNTUNGAN STUKTURKOMPOSIT.
Bila dibandingkan dengan konstruksi non komposit,
konstruksi komposit memberikan beberapa keuntungan,
antara lain :
a. Profil baja dapat dihemat dibandingkan dengan balok
non komposit.
b. Penampang atau tinggi profil baja lebih rendah,
sehingga dapat mengurangi atau menghemat tinggi
lantai (storey height) pada bangunan gedung dan tinggi
ruang bebas pada bangunan jembatan.
c. Kekakuan lantai pelat beton bertulang semakin tinggi
karena pengaruh komposit (menyatu dengan gelagar
baja), sehingga pelendutan pelat lantai (komposit)
semakin kecil.
d. Panjang bentang untuk batang tertentu dapat lebih
besar, artinya dengan sistem komposit baja dan beton,
untuk penampang yang sama, mempunyai momen
pikul yang lebih besar.
e. Kapasitas daya pikul beban bertambah dibandingkan
dengan pelat beton yang bebas di atas gelagar baja.
LEBAR EFEKTIF.
Konsep lebar efektif bermanfaat dalam disain bila kekuatan
harus ditentukan untuk suatu elemen yang terkena
distribusi tegangan tidak seragam. Dari gambar diatas
terlihat bahwa tegangan paling ektrim terdapat pada daerah
diatas sayap gelagar, dan terus menurun secara non-liner
sebanding dengan letaknya yang semakin jauh dari sayap
gelagar. Lebar efektif balok komposit dapat dinyatakan
dengan persamaan berikut, bE = bf + 2 b’
TEGANGAN ELASTIS PADA PENAMPANGKOMPOSIT.
Pada balok T yang homogen, bentuk diagram tegangan-
regangan dalam kondisi layan terlihat seperti gambar
berikut,
Pada balok komposit, dengan jenis bahan yang berbeda
(beton – baja) dimana mempunyai modulus elastis yang
berbeda pula, maka diagram tegangannya menjadi tidak
sama dengan balok yang homogen, sekalipun hubungan
baja – beton sangat kaku, dengan kata lain baja – beton
mengalami deformasi serentak Hubungan tegangan dan
regangan baja – beton dapat dilihat pada persamaan
berikut ini,
Bentuk tegangan lentur pada penampang komposit
seperti gambar berikut, dimana slab beton penampang
komposit di transformasikan menjadi baja equivalen,
kalau pada beton bertulang adalah kebalikannya, yaitu
luas tulangan di transformasikan menjadi luas beton
equivalen.
CONTOH SOAL 1
Hitunglah momen inersia (I) dan modulus
tampang (S) untuk penampang komposit berikut
ini, jika diketahui mutu beton untuk pelat adalah
fc’ 25 mpa.
PENYELESAIAN
LATIHAN SOAL 1
Hitunglah momen
inersia (I) dan
modulus tampang
(S) untuk
penampang
komposit berikut
ini, jika diketahui
mutu beton untuk
pelat adalah fc’ 21
mpa, baja BJ 41
CONTOH SOAL 2
Hitunglah tegangan-tegangan dari balok komposit
dalam gambar berikut, jika diketahui mutu beton fc’ =
20 mpa dan E = 200000 mpa dan momen lentur yang
bekerja sebesar 150 kNm.
PENYELESAIAN
SISTEM PELAKSANAAN KOMPONEN
STRUKTUR KOMPOSIT

1. Dengan perancah atau tumpuan sementara,


perancah akan memikul berat akibat beton
yang belum mengeras dan profil baja, sehingga
bisa meminimalisir tegangan yang timbul
selama proses konstruksi.
2. Tanpa perancah, balok baja harus mampu
memikul beban berat sendiri, berat bekesting
pelat dan berat beton yang belum mengeras.
CONTOH SOAL 3
PENYELESAIAN
KUAT LENTUR NOMINAL
Kuat lentur nominal dari suatu komponen struktur
komposit (untuk momen positif) menurut SNI 03-
1729-2002 pasal 12.4.2.1 ditentukan sebagai
berikut :
KUAT LENTUR NOMINAL
Kuat lentur nominal yang dihitung berdasarkan
distribusi tegangan plastis, dapat dikategorikan
menjadi dua kasus sebagai berikut :
CONTOH SOAL 3
Hitunglah kuat lentur rencana dari komponen
struktur balok komposit pada contoh soal 2.
asumsikan terdapat cukup penghubung geser
sehingga balok dapat berperilaku sebagai
komponen struktur komposit penuh.
PENYELESAIAN
PENYELESAIAN
LATIHAN SOAL 2
Hitunglah kuat lentur rencana dari komponen struktur
balok komposit pada latihan soal 1. asumsikan terdapat
cukup penghubung geser sehingga balok dapat
berperilaku sebagai komponen struktur komposit
penuh.
PENGHUBUNG GESER
Gaya geser yang terjadi antara pelat beton dan profil baja harus
dipikul oleh sejumlah penghubung geser, sehingga tidak terjadi
slip pada saat masa layan.
Besarnya gaya geser yang harus dipikul oleh penghubung geser
diatur dalan SNI 03-1729-2002 pasal 12.6.2. pasal ini
menyatakan bahwa untuk aksi komposit dimana beton
mengalami gaya tekan akibat lentur, gaya geser horizontal total
yang bekerja pada daerah yang dibatasi oleh titik-titik momen
positif maksimum dan momen nol yang berdekatan, harus
diambil sebagai nilai terkecil dari As.Fy ; 0,85.fc’.Ac .
Selanjutnya kita notasikan gaya geser horizontal ini dengan Vh.
CONTOH SOAL 4
Hitunglah jumlah penghubung geser yang diperlukan
pada komponen struktur komposit dalam contoh soal 3.
Jawab :
LATIHAN SOAL 3
Hitunglah jumlah penghubung geser yang
diperlukan pada komponen struktur komposit
dalam latihan soal 1.
BALOK KOMPOSIT PADA DAERAH MOMEN NEGATIF
Pada umumnya daerah momen positif pada suatu
struktur balok menerus dapat didesain sebagai suatu
komponen struktur komposit, sedang daerah momen
negatif lebih sering didesain sebagai komponen struktur
non komposit. Namun SNI 03-1729-2002 mengijinkan
penggunaan sistem komposit ini pada daerah momen
negatif. Pada pasal 12.4.2.3 dinyatakan bahwa
penampang komposit dapat didesain untuk memikul
momen negatif sejauh hal-hal berikut dipenuhi :
Tulangan yang diletakkan sejajar dengan sumbu
longitudinal balok baja, dan terletak pada pelat
beton yang memiliki lebar efektif be, dapat
digunakan sebagai bagian dari penampang
komposit efektif.
LENDUTAN

Momen inersia pada komponen struktur komposit lebih


besar dibandingkan dengan momen inersia struktur non
komposit, oleh sebab itu maka lendutan pada struktur
komposit akan lebih kecil dibandingan dengan struktur
non komposit. Namun momen inersia yang besar ini baru
tercapai ketika beton sudah mengeras.
LENDUTAN

Pada konstruksi tanpa perancah, diperlukan sebanyak


tiga buah momen inersia yang berbeda untuk
menentukan lendutan jangka panjang, yaitu :
1. Is, momen inersia dari baja profil yang digunakan
untuk menghitung lendutan yang timbul oleh
beban-beban yang bekerja sebelum beton mengeras.
2. Itr, momen inersia dari penampang komposit yang
dihitung berdasarkan lebar efektif b/n, digunakan
untuk menghitung lendutan yang timbul oleh beban
hidup dan beban mati yang bekerja setelah beton
mengeras.
3. Itr, yang dihitung berdasarkan lebar efektif b/2n,
untuk menentukan besar lendutan jangka panjang
yang disebabkan oleh beban mati yang bekerja
setelah beton mengeras.
CONTOH SOAL

Tentukan lendutan pada saat konstruksi serta


lendutan jangka panjang dari konstruksi komposit
dengan profil WF 300 x 150 x 6,5 x 9 dan data-data
sebagai berikut :
Setelah pelat beton mengeras,
aksi komposit mulai bekerja
sehingga momen inersia
bertambah menjadi Itr, yang
dapat dihitung sebagai berikut :
Untuk menghitung
lendutan jangka panjang
akibat beban rangkak
lebar efektif pelat beton
direduksi sebesar 50%
sehingga :
LATIHAN 4
Tentukan lendutan pada saat konstruksi serta
lendutan jangka panjang dari konstruksi komposit
pada latihan soal 1
DEK BAJA/FLOORDEK/BONDEK/SMARTDEK

Perkembangan struktur
komposit dimulai dengan
digunakannya dek baja
gelombang, yang selain
berfungsi sebagai bekesting
saat pelat beton di cetak, juga
berfungsi sebagai tulangan
positif bagi pelat beton.
Beberapa keuntungan dari penggunaan pelat baja komposit (bondek), antara
lain:
1. Profil Pelat Lantai
Dengan bentuk gelombang yang kokoh dan adanya tonjolan (embossment)
yang terdapat disetiap sisi-sisi rusuk (atas dan miring) memberikan sifat
monolit yang baik antara pelat lantai dengan beton dan juga memiliki
kapasitas yang besar dalam mendukung beban-beban yang bekerja.
2. Efisiensi Beton
Pemakaian pelat lantai baja ini juga dapat menghemat volume beton
sebesar 17 s/d 25%.
3. Transportasi yang Ringkas
Pelat lantai baja ini dapat dipesan sesuai dengan panjang yang diperlukan
diusahakan panjang maksimum 12 m.
4. Cepat dan Mudah Dalam Pemasangan
Pemasangan pelat lantai ini dapat menutupi area yang luas karena
pemasangan lembarannya dapat langsung menutupi 2 sampai 3 bentang
dan dilakukan dengan waktu yang singkat. Dengan begitu dapat
menghemat perancah dan tiang-tiang penyangga.
5. Tiang Penyangga Sementara
Tiang penyangga sementara ini diperlukan untuk meniadakan lendutan
panel pelat lantai pada saat umur beton masih basah. Tiang penyangga
dapat dilepas setelah beton berumur 7 sampai 14 hari. Pembebanan penuh
pada pelat lantai komposit ini dapat diberikan setelah umur beton
mencapai 28 hari dimana kekuatan beton telah tercapai.
6. Ketahanan Terhadap Kebakaran
Berdasarkan pengujian bahwa tingkat ketahanan api pada lantai komposit
ini dapat mencapai 2 jam dengan stabilitas dan integritas yang baik.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat pengecoran beton di atas lantai
decking, antara lain :
1. Selama pengecoran sebaiknya menggunakan papan sebagai jalan untuk para pekerja
ketika meratakan adukan beton yang sudah dituang diatas lantai decking, hal ini
diperlukan supaya lantai decking tidak terlalu banyak menerima beban manusia yang
bekerja diatasnya dan menahan supaya tidak terjadi defleksi/lendutan pada lantai
decking.
2. Ketika adukan beton tertuang diatas cetakan, adukan tersebut harus diratakan kesemua
bagian pelat agar tidak terjadi penumpukan adukan beton disuatu tempat saja dan
pemadatan beton bisa rata di semua bagian. bila terjadi penumpukan, akan
menyebabkan beban beton tidak bisa merata diseluruh bagian pelat lantai , bisa
menggunakan vibrator untuk meratakan adukan yang sudah dituang.
3. Untuk meratakan adukan sebaiknya dimulai dari ujung balok kemudian diratakan
hingga tengah bentang pelat. Ada 2 arah yang bisa digunakan untuk meratakannya,
bisa searah atau juga bisa tegak lurus dengan rusuk lantai decking.
4. Pada saat meratakan dan memadatkan beton selama pengecoran, posisi tulangan susut
harus tetap berada kurang lebih 2 cm dari bagian bawah permukaan pelat lantai. untuk
menjaga jarak ini bisa menggunakan tahu beton yg diletakkan antara tulangan dengan
floor decking.
5. Mutu beton yang digunakan minimal 21 Mpa atau 210 kg/cm2, hal ini untuk mendukung
kekuatan pemakaian floor decking.
6. Bila akan menggunakan zat additif untuk beton, sebaiknya gunakan zat aditif yang
tidak mengandung zat – zat yang dapat merusak lapisan galvanis. Terdapat berbagai
jenis floordek yang dapat digunakan dalam pembuatan pelat lantai, antara lain:
Smartdek, Combideck, M-Decking, Bondek, Ribdeck, Steel Decking1000. Beberapa
produk tersebut memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai pengganti bekisting dan
tulangan bawah. Dalam hal ini hanya dimensi, mutu baja dan pabrikan penghasil
material yang membedakan produk yang satu dengan produk yang lainnya.
SYARAT-SYARAT
Sesuai dengan SNI 03-1729-2002 pasal 12.4.5.1,
struktur lantai komposit haruslah memenuhi syarat-
syarat berikut.
1. tinggi maksimum dek baja, hr ≤ 75 mm
2. lebar rata-rata minimum dari gelombang dek, wr >
50 mm, lebar ini tidak boleh lebih besar dari lebar
bersih minimum pada tepi atas dek baja
3. tebal pelat minimum diukur dari tepi atas dek baja
= 50 mm
4. diameter maksimum stud yang dipakai = 20 mm,
dan dilas langsung pada flens balok baja
5. tinggi minimum stud diukur dari sisi dek baja
paling atas = 40 mm
Untuk lebih
jelasnya,
persyaratan
tersebut dapat
dilihat pada
gambar-gambar
yang bersumber
dari SNI 03-1729-
2002 berikut ini.
CONTOH SOAL
Konstruksi balok lantai digunakan bersama dengan dek baja
gelombang dan beton membentuk suatu struktur komposit.
Gelombang dari dek baja diletakkan tegak lurus balok. Panjang
bentang balok adalah 10 m dan jarak antar balok 3 m (as ke as).
Tebal total pelat beton adalah 12 cm. Mutu baja BJ 37, fc’ 20 mpa.
Berat pelat dan dek adalah 240 kg/m2, beban hidup 250 kg/m2,
beban partisi 50 kg/m2. tidak ada perancah selama konstruksi dan
beban hidup adalah 100 kg/m2. desainlah balok tersebut hitung pula
kebutuhan penghubung geser yang diperlukan.
PENYELESAIAN
Sehingga untuk keseluruhan bentang dibutuhkan 44 stud
agar terjadi aksi komposit penuh. Jika tiap 2 gelombang
dipasang 1 stud , maka jarak antara stud adalah 2x200 =
400 mm, sehingga jumlah stud yang dipakai adalah
sebanyak (10000/400) + 1 = 26 stud, atau 13 buah tiap ½
bentang.

Anda mungkin juga menyukai