Komponen Struktur
Komposit
hubung geser s.hingga yang dihasilkan adalah suatu PenamPang non komposit. Pada
p.n"rrr-p"ig .o., ko-lorit, pelat beton akan mengalami lendutan yang cukup besar yang
air.lrut rri oleh besarnya b.b"., yr.rg harus dipikul oleh pelat beton tersebut. Seiring
berkembangnya metode pengelasan yang baik serta ditemukannya alat-alat penghubung
g.r". y*g"*.nahan gaya geser horirontal, maka lekatan antara pelat beton dan balok
it1" i"pi ditingkatka*n. pala akhirnya kedua material ini (baja dan beton) akan menjadi
.r,r, k r"a.r", lio-por,.., struktur yang disebut dengan komponen struktur komposit.
Komponen rt.'.rktrriko-posit ini dafat menahan beban sekitar 33 hingga 50% lebih besar
daripada beban yang dapat dipikul oleh balok baja saja tanpa adanya perilaku komposit.
Pada awal tahun 1i30 konstruksi jembatan juga sudah mulai menggunakan penam-
pang komposit, namun baru pada tahun 1944 dikeluarkan Peratufan oleh AASHTO
(Arierican'A,sociation of State Highuay and Tiansportation Oficials) tentang spesifikasi jem-
batan jalan .ry" d..rgm struktur komposit. Pada sekitar tahun 1950 penggunaan lantai
jembaian komposit ,*rl"i b..k -bang dengan pesat (terutama di Amerika). Pada jembatan
'ini bertulang dengan
gaya ge.er iongitudinal ditransfer dari balok baja kepada pelat beton
Hal ini mengakibatkan pelat beton tersebut akan turut
-.rigirr;rkr, peighubrrng geser. ini dapat
,.ra"L.r.rb".ri,, *.*ik rf -o-.., lentur yang timbul. Penampang komposit
dilihat dalam Gambar 12.1.a.
12.1 STRUKTUR KOMPOSIT 281
Gambar 12.1 (a) lantai Jembatan Komposit dengan Penghubung Geser, (b) Balok Ba.ja yang Diselubungi Beton,
(c) lantai Komposit Gedung dengan Penghubung Geser
Pada awal tahun 1960 mulai dikembangkan pula penggunaan komponen struktur
komposit untuk bangunan gedung yang menganut pada spesifikasi yang dikeluarkan oleh
AISC (American Institute of Srcel Construction) pada tahun 1952. Komponen struktur
komposit yang digunakan dapat berupa balok baja yang diselubungi dengan beton (Gam-
bar 12.1.b) atau berupa balok baja yang menopang pelat beton tanpa penghubung geser
(Gambar 12.1.c). Namun sekarang struktur balok baja yang diselubungi dengan beton
sudah jarang digunakan, dan hampir seluruh struktur komposit untuk bangunan gedung
mempunyai penampang seperti pada Gambar 12.1.c.
Perilaku komposit hanya akan terjadi jika potensi terjadinya slip antara kedua material
ini dapat dicegah. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa hal ini dapat teratasi jika gaya geser
horizontal pada kedua permukaan baja dan beton dapat ditahan dengan menggunakan
penghubung geser. Tipe-tipe penghubung geser yang sering digunakan dapat berupa stud,
baja tulangan spiral, atau profil kanal kecil yang pendek. Penghubung geser ini selanjutnya
dihubungkan pada bagian fens atas balok dengan jarak tertentu dan akan memberikan
sambungan secara mekanik melalui mekanisme pengangkuran dalam beton yang telah
mengeras. Penghubung geser tipe stud paling banyak digunakan, dan lebih dari satu buah
stud dapat dipasangkan pada tiap lokasi, jika lebar flens memungkinkannya. Di samping
itu pemasangan stud juga relatif lebih mudah dan hanya membutuhkan tenaga kerja dalam
jumlah yang sedikit.
Sejumlah penghubung geser diperlukan untuk membuat sebuah balok dapat berfungsi
komposit secara penuh. Namun terkadang jumlah penghubung geser dapat dipasang lebih
sedikit daripada yang diperlukan untuk menimbulkan perilaku komposit penuh, hal ini
akan mengakibatkan terjadinya slip antara baja dan beton; balok seperti ini dikatakan
mengalami aksi komposit parsial.
Seiring dengan perkembangan teknologi, mulai ditemukan pula pelat baja gelombang
yang digunakan dalam pembuatan struktur pelat komposit dan terbuat dari bahan yang
mempunyai tegangan tarik tinggi serta dilapisi bahan anti karat. Pelat baja gelombang ini
mempunyai dua macam fungsi yaitu sebagai bekisting tetap dan sebagai penulangan positif
l
satu arah pada lantai beton bangunan gedung bertingkat. Arah gelombang(rib) dari pelat
baja ini dapat diletakkan dalam arah tegak lurus atau sejajar terhadap balok. Namun pada
sistem pelat lanai komposit, umumnya arah rib diletakkan tegak lurus terhadap balok
Ianai dan sejajar dengan arah balok induk. Gambar 12.2 memperlihatkan sistem pelat
lantai yang menggunakan pelat baja gelombang dengan arah rib tegak lurus terhadap
sumbu balok.
Pembahasan awal dalam bab ini akan difokuskan pada komponen struktur komposit
biasa dengan penghubung geser (Gambar 12.1.c) dan akan dilanjutkan dengan pembahasan
mengenai pelat lantai komposit dengan menggunakan pelat baja gelombang.
Dengan menggunakan kontruksi komposit dalam desain suatu komponen struktur
ternyata dapat diperoleh beberapa keuntungan sebagai berikut:
a. dapat mereduksi berat profil baja yang dipakai
b. tinggi profil bqayang dipakai dapat dikurangi
c. meningkatkan kekakuan lantai
d. dapat menambah panjang bentang layan
Reduksi berat sekitar 20-30o/o dapat diperoleh dengan memanftatkan perilaku sistem
komposit penuh. Dengan adanya reduksi berat ini maka secara langsung juga dapat mengu-
rangi tinggi profil baja yang dipakai. Berkurangnya tinggi profil baja yang dipakai akan
mengakibatkan berkurangnya tinggi bangunan secara keseluruhan, dan membawa dampak
pula berupa penghematan material bangunan, terutama untuk dinding luar dan mngga.
Kekakuan dari pelat lantai komposit pada dasarnya lebih besar daripada kekakuan
pelat beton dan balok baja yang beraksi non komposit. Secara normal pelat beton ber-
perilaku sebagai pelat satu arah yang membentang di antara balok-balok penopang. Dalam
desain komposit, momen inersia balok akan bertambah sehingga kekakuan pelat lantai akan
meningkat. Meningkatnya kekakuan ini akan memberikan beberapa keuntungan dalam
pelaksanaan konstruksi, antara lain bahwa lendutan akibat beban hidup akan berkurang,
dan penggunaan perancah selama proses konstruksi struktur komposit akan mampu men-
gurangi lendutan akibat beban mati. Di samping itu dengan menggunakan asumsi desain
komposit, maka kapasitas penampang dalam menahan beban akan jauh lebih besar dari-
pada kapasitas pelat beton atau profil baja yang bekerja sendiri-sendiri. Namun dalam
daerah momen negatif, kekakuan dari sistem komposit harus dihitung kembali karena
dalam daerah ini beton (yang mengalami tarik) harus diabaikan. Dalam daerah momen
negatif biasanya harus disediakan tulangan tekan pada pelat beton.
f,=M'd^n,-vQ
J0 I Jv- 12.1
t,
Balok komposit bukan merupakan suatu balok homogen, sehingga persamaan di
atas tidak dapat digunakan. Untuk dapat menghitung tegangan-tegangan pada suatu
penampang komposit, diperlukan transformasi penampang. Umumnya penampang beton
ditransformasikan menjadi baja, namun mempunyai efek yang sama dengan beton. Gam-
bar 12.3 menunjukkan sebuah segmen dari balok komposit dengan diagram regangan
dan regangannya. Jika pelat beton dihubungkan secara kaku terhadap profil baja, maka
12.2 TEGANGAN ELASTIS DALAM BALOK.-, 283
I 1 Yb
(a) (b)
Gmbr 12.3 (a) Diagram Regangan Balok Komposit, (b) Diagram Tegangan pada Balok Komposit dengan
Penampang Tertransformasi
diagram regangan akan mempunyai bentuk seperti pada gambar tersebut. Hal ini sesuai
dengan teori lendutan kecil, yang menyatakan bahwa penampang melintang akan tetap
datar sebelum atau sesudah terjadi lentur. Namun, distribusi tegangan linear seperti dalam
gambar hanya tepat untuk balok yang homogen. Hubungan antara tegangan dan regangan
baja dan beton dapat dinyatakan sebagai:
gcs=t ff
atau t2.2
E, E,
tr
atau Jsf - "'
E.,
f-=nf t2.3
c
dengan:
E" = modulus elastisitas beton
n = E!E. = rasio modulus
Modulus elastisitas beton diberikan dalam SNI pasal 12.3.2:
r-
E'= 0'041*1''"'l J'' 12.4
Dengan w adalah berat jenis beton (2400 kglms)
f '. adalah kuat tekan beton berumur 28 hari (MPa)
Berat jenis beton normal dapat diambil sebesar 2400 kglm3.
Perhatikan penampang komposit yang ditunjukkan dalam Gambar 12.3 (tata cara per-
hitungan lebar efektif balok komposit akan dijelaskan kemudian). Untuk mentransformasi
luas beton, A", maka lebar efektifpelat beton dapat dibagi dengan dengan z, sedangkan
tebal beton tidak perlu diubah. Hasil proses transformasi ini ditunjukkan dalam Gambar
12.3.b. Untuk menghitung tegangan, maka harus dihitung terlebih dahulu letak garis
netral dan momen inersia dari penampang tersebut. Sehingga selanjutnya dapat dihitung
besarnya tegangan lentur pada bagian atas dan bawah profil baja, dengan menggunakan
persamaan:
r _ M.l,
-
Jt, 12.5
J,
, -- M'yt
Jrb 12.6
,
t
dengan:
M adalah momen ientur yang harus dipikul
ItI adalah momen inersia terhadap sumbu netral
1, adalah jarak dari sumbu netral ke serat atas profil baja
It adalah jarak dari sumbu netral ke serat bawah profil baja
iKOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT
Tegangan yang terjadi pada serat atas beton dihitung berdasarkan persamaan
.
f'-
M.tr 12.7
n.1 t
Prosedur ini hanya tepat untuk momen lentur positi(, dengan serat atas penampang
komposit berada dalam tekan, sedangkan untuk momen lentur positif akan mengakibatkan
beton berada dalam kondisi tarik, padahal tegangan tarik beton sangat kecil sehingga tidak
dapat menahan tegangan tarik yang terjadi.
balok eksterior
L,._l_,,_Y_,.__l
Gambar 12.4 LebN Efektif Balok Komposit
I corttog rz.r,
Hitunglah momen inersia (,| dan modulus tampang ($ untuk penampang komposit
berikut ini, jika diketahui mutu beton untuk pelat adalah//.= 25 MPa.
wF 300.300.
12.3 LEBAR EFEKTTF BALOI( KOMpq$T 295
JAVAB:
Lebar efektif pelat beton diambil nilai terkecil dari:
be,= Ll4 = 60014 = 150 cm )
bi= b,= 3oo cm j
bp= l5o cm
Menentukan nilai n:
Eb",oo = 4711..lft .= 4700"'125 = 23500 MPa
Eb^i^= 200000 MPa
E r", 200000
n =____:2:_ =9.51 =g
Eu,,on 23500
Pelat beton ditransformasi ke penampangbaja, sehingga:
bE l5o
n8- = 1g,75 cm
18,75
-l-
1?+
r? -T_
13,2964
+
1
I
T
30
I
28,7036
-L -L
t=#=ffi=r3'2e54cm
f,, = 57575,50754
57575,50754
Ssa =SDala atas = = 44411,8386 cm3
r,2964
S, ,- 57575'50754 = 2005,8636
sD= S,Da,a, .Dawan cm3
2g,7036
I coNton rz.z,
Hitunglah tegangan-regangan dari balok komposit dalam gambar berikut, jika diketahui
mutu beton f = 20 MPa dan E"^i^ = 200000 MPa dan momen lentur yang bekerja
t
"
sebesar 150 kNm.
JAWAB:
Mencari lebar efektif:
wF 30b.150.6,5.9 l
9m
br = Ll4 = 90014 = 225 cmrbz=
'J
b, = b"= 250 cm
225 cm
Menentukan nilai n:
Eb...n= 47}O\lft .= 4700tlZO = 21000 IvIPa
E, - 200000 MPa
bala
E'oio
n = E - 2ooooo
21000
=9,52=9
u,ron
pelat beton ditransformasi ke penampang baja, sehingga:
b" 225
2-_-',r\^r
n9 - -, .,Tl
t 25cm r
T yu=V - t = 8,1525 - 10
101
f - 1,8475 cm
=
yb=t+d-y
= 10 + 30 - 8,1525
= 31,8475 cm
296,78 2419,5
12.3 LEBAR EFEKTIF BALO( KOTIFOSTT 287
- >e'y =-296,78
t=
24191
= g,1525 cm (diukur dari bagian atas pelat)
>A
Momen inersia penampang selanjutnya dihitung dengan menggunakan teori surnbu
sejajar:
I=
tr 25055,818
, _ Mx!, _ 150x106x18,475,,
t = 11,06 MPa (tarik)
Jsa Io - 25055,818x104
(bagra" atas baja terletak di bawah sumbu netral, sehinggaf" adalah tegangan tarik)
Tegangan pada serat bawah baja:
Mltu
f-, =
JsD = 1g0,66 Mpa (tarik)
Io -l50xlo6x318'475
25055,818x104
Mxt _ 150x106x81,525
t= nxI, 9x25051818x104 = 5,42 MPa (tekan)
Jika beton diasunisikan tidak hemikul tegangan tarik, beton di bawah sumbu netral
harus diabaikan. Perhitungan sumbu netral diulangi lagi sebagai berikut:
25 cm -l
-r' A.y
[
Beton 25.1 Vt2 l2,5.ya
Profil 46,78 25 1t69,5
'- 2l - 25r+46,78
V = 7,98 cm
UtZ){l,lS)3
+ 7210 + 45,78(25 - 7,992 = 24995,996 cma
+ BAB 12 KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT
O _ 150x106x(100-79,8) =
Jsa 12.12 Mpa (tarik)
24995,996x104
t= 1 50 x 106 x 79,8
9x24995,996xL04
= 5,32 MPa (tekan)
Perbedaan hasil analisis pertama dan kedua tidak terlalu besar, sehingga dalam prak-
teknya perhitungan kembali letak sumbu netral tidak terlalu perlu dilakukan.
I cotrltou tz.t, ,l
Diketahui suatu penampang komposit dengan jarak antar balok 2,5 *. Muid$eton yang
digunakan adalahf t.= 20 MPa dan mutu baja BJ 41. Beban hidup yang:bekerja sebe-
sar 500 kglmz. Hitunglah tegangan-tegangan yang terjadi pada penampang untuk sistem
pelaksanaan tanpa perancah (unshored) dan untuk sistem pelaksanaan dengan perancah
(shored)!
F_6 m_____l
wF 450.200.
Lz,s m J
12.4 SISTEM PELAKSANAAN KOiIPONEN ... 289
JA$IAB:
Menentukan lebar efektif, /r, diambil nilai terkecil dari:
br= Ll4 = 60014 = 150 cm r
bP'= 150 cm
4= b,= 250 cm i
Menentukan nilai n:
Eb.,o. = 470oift ,= 4loo"'lzo = 21000 MPa
Eo^r"= 200000 MPa
E 200000
77 "-,
=----1aL---9
E n*., 21000
150
lebar efektif ,kiu^lrn = !u'
n
=- 9 = 16,67 cm
296,80 4538,45
16,67
rT
;T % -T_
i. 15,29
T +
I45
JL
t1
t
41 ,71
_ Ze.t=ffi
t=Tf 4538,46
= r5,2e cm
88871,524
S,=
SD = 2130,7 cm3
41,71
s-
sa
88871,524
15,29-12
= 27012,62 cm3
STRUKTUR KOMPOSIT
Thhap I: pelat beton belum mengeras, beban seluruhnya dipikul oleh profil baja
mu !OZt)6)'=
M^.-=
8'
4144,5 kg.m = 4,1445 ron.m = 4,1445.107 Nmm
f = M^u -
Jc
5,625x10' - =-1,o75Mpa
nxS, 9x5812,39x10r
5'625x107 - =-2.o8MPa
f =M*-
Jsa S," 27012,62x10'
+54,205 MPa
M^"--
mil = 8'| .q.L'= !Ozr(l)'=
8'
1036,125 kg.- = 1,036125.107 N.mm
12.4 SISTEM PELAKSANAAN KOMPONEN ... 291
M* =9 .qL2
128
M- = 1,8.qL2
o'58282x19'1
Pada M': - f* f-, -
=Jsb = 3,91 MPa
l49ox103
l.O76125xl07
Pada IW : f"= - f,a = -M90;ld = 6,95 MPa
M 10,805625x107
f,t + 50,71MPa
s., 2130,7 xt03
1250 kg/m
, 3/8L,
W 3885,47
kg.m
5180,625
kg.m
BMD akibat R"
W 3885,47
kg.m
5625
kg.m
BMD akibat
q = 1250 kg/m
BAB12 KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT
M 7.3l32xl}'
f -- 5,"= ---*
Jsa = - 2Jl
' MPa
27012,62x10'
M 7.7112x107
f, = -5,,
JsD -=: .
2130,7 xl}' =+34.32MPa
Tegangan total:
t
.f",
-
+6,95-4=+2,95MPa
2'06 MPa
- 3,91
- 1,39 MPa
-
- 2,71 = 6,62 MPa
f"t - 6,95 + 50,71 = + 54,62 MPz + 3,91 + 34,32 = + 38,23 MPa
h <1680
a. Untuk
t* ^tf ,,
Mn kuar momen nominal yang dihitung berdasarkan distribusi tegangan plastis
pada penampang komposit
Qt = 0'85
A.f
" r
b. f]ntuk
0,85.f:b E
h = o'90
Kuat lentur nominal yang dihitung berdasarkan distribusi tegangan plastis, dapat
dikategorikan menjadi dua kasus sebagai berikut:
1. Sumbu netral plastis jatuh pada pelat beton
Dengan mengacu pada Gambar 12.5, maka besar gaya tekan C adalah:
a =&
A, f, DJ4 *
0,85.f:.b E
12.5 KUAT LENTUR NOMINAL 293
lr
0,85.f'c
Jika dari hasil perhitungan persamaan 12.14 rcrnyata A > t,, maka asumsi harus
diubah. Hasilini menyatakan bahwa pelat beton tidak cukup kuat untuk
mengimbangi gaya tarik yang timbul pada profil baja.
? _ ,q,.f;0.85.flbu.t, L2.21
F,**
ry
pt
r contou rz.+,
Hitunglah kuat lentur rencana dari komponen struktur balok komposit pada contoh 12.2.
F 6.umsikan terdapat cukup penghubung geser sehingga balok dapat berperilaku sebagai
komponen struktur komposit penuh.
JAVAB:
Tentukan gaya tekan C dalam beton (gaya geser horizontal pada pertemuan antara beton
dan baja). Karena balok diasumsikan berperilaku sebagai komposit penuh, maka nilai C
diambil dari nilai terkecil antara A,.f dan 0,85.f '".A":
A":f, = 46zgQq0 = 1122720 N
' '".A.
0,85.f = 0,85(20)(100)(2250) = 3825000 N
sehingga C =1122720N
! I
0,85.f'
r- I a
T
I d
Ataua c t122720
= 29,3521 mm
=
o85.ft,.b o$5x20x2250
Gaya tekan resultan C terletak pada jarak al2 dari serat atas beton. Gaya tarik resultan
7 terletak pada titik berat profil:WF, lengan momen dari momen kopel C dan I adalah
sebesar:
I coNtort r2.5,
Hitunglah kuat lentur nominal Mndati PenamPang komposit berikut:
JA$IAB:
Asumsikan sumbu netral plastis jatuh di pelat
beton, sehingga:
tp = 120 mm
A.f
s J] t3440x240
Mutu pelat beton o35.ft,'bE o35x20x15oo
f ,"= 20 MPa
n=9 126,49 rnm > t? (=120 mm)
Karena tebal pelat beton hanya 12 cm, maka pelat beton tidak dapat mengimbangi gaya
arik A.fu yang timbul pada baja, sehingga lokasi sumbu netral pl2stis akan jatuh pada
profil bafu (kasus 2).
C" = 0,85.f '".b2.1, = 0,8!(20)(1500)(120) = 3060000 N
Tinggi blok tekan pada sayap profil baja dihitung sebagai berikut:
c 82800
br'f , =:Z
d, = ;::;
--r = 1,725 mm < ,r (= 17 mm)
2oox24o
Lokasi titik berat dari bagian tarik profil baja diukur dari serat bawah profil adalah
Gaya geser yang terjadi antara pelat beton dan profil baja harus dipikul oleh sejumlah
penghubung geser, sehingga tidak terjadi slip pada saat masa layan'
il; BAB 12 KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT
Besarnya gaya geser horizontal yang harus dipikul oleh penghubung geser diatur
dalam SNI 03-1729-2002 pasal 12.6.2. Pasal ini menyatakan bahwa untuk alsi kom-
posit di mana beton mengalami gaya tekan akibat lentur, gaya geser horizontal total yang
bekerja pada daerah yang dibatasi oleh titik-titik momen positif maksimum dan momen
nol yang berdekatan, harus diambil sebagai nilai terkecil dad : A,'fn 0,85'f'"'A, atau XQ'
Selanjutnya kita notasikan gaya geser horizontal ini dengan 7n.
Jika besarnya 7, ditentukan oleh A"'f atau 0,85'f ','A", maka yang terjadi adalah
perilaku aksi komposit penuh, dan jumlah fenghubung geser yang diperlukan antara dtik
momen nol dan momen malsimum adalah:
N.,Q,=Yn t2.23
Dengan Q adalah kuat geser nominal satu buah penghubung geser. Jenis penghubung
geser yang disyaratkan dalam SNI 03-1729'2002 pasal 12.6.1 adalah berupa jenis paku
berkepala (stud) dengan panjang dalam kondisi terpasang tidak kurang dari 4 kali dia-
meternya, atau berupa profil baja kanal hasil gilas panas.
Kuat nominal penghubung geser jenis paku yang ditanam di dalam pelat beton masif
ditentukan sesuai pasal 12.6.3, yutu:
Dengan:
A". adalah luas penampang penghubung geser jenis paku, mm2
f" adalah tegangan putus penghubung geser jenis paku, MPa
q adalah kuat geser nominal untuk penghubung geser, N
Kuat nominal penghubung geser jenis kanal yang ditanam dalam pelat beton masif,
diatur sesuai pasal 12.6.4, yirtul. 'r'
Dengan:
L" adalah panjang penghubung geser jenis kanal, mm
tr adalah tebal pelat sayap, mm
t* adalah tebal pelat badan, mm
Persamaan 12.23 memberikan jumlah penghubung geser antara titik dengan momen
nol dan momen maksimum, sehingga untuk sebuah balok yang tertumpu sederhana, di-
perlukan penghubung geser sejumlah 2.N, yang harus diletakkan dengan jarak/spasi yang
sama.
Persyaratan mengenai jarak antar penghubung geser diatur dalam SNI 03-1729-2002
pasal 12.6.6 yang antara lain mensyaratkan:
l. selimut lateral minimum = 25 mm, kecuali ada dek baja
2. diameter maksimum = 2,5 x tebal fens profil baja
3. jarak longitudinal minimum = 6 x diameter penghubung geser
4. jarak longitudinal maksimum = 8 x tebal pelat beton
5. jarak minimum dalam arah tegak lurus sumbu longitudinal = 4 x diameter
6. jika digunakan dek baja gelombang, jarak minimum penghubung geser dapat
diperkecil menjadi 4 x diameter
12.6 PENGHUBUNG GESER 297
Jika jumlah penghubung geser tidak cukup banyak untuk mencegah terjadinr-a slip
antara pelat beton dan balok baja, maka analisis harus didasarkan pada perilaku alsi
komposit parsial. Untuk komponen struktur komposit yang dianggap berperilaku sebagai
komposit parsial, maka momen inersia efektif Ieff balok komposit harus dihitung sebagai
berikut:
I eno = Is + (1"--
'tr
I) >,qtcf 12.26
Dengan:
q adalah gaya tekan pada pelat beton untuk kondisi komposit penuh, N
I, adalah momen inersia penampang baja, mma
I* adalah momen inersia penampang balok komposit penuh yang belum retak,
mmn
XQ adalahjumlah kekuatan penghubung geser di sepanjang daerah yang dibatasi
oleh momen positif dan momen nol, N
Rasio XQ/C, minimal adalah 0,25 agar tidak terjadi slip berlebihan pada balok.
I coNtort rz.e,
Hitunglah jumlah penghubung geser yang diperlukan pada komponen suuktur komposit
dalam contoh 12.4!
JASIAB:
Data yang ada: \fF 300.150.6,5.9 BJ37
f '"= 2o MP^
tebal pelat beton, r = 10 cm
panjangbentang, L=9m
Gunakan stud connector V; " x 5 cm. Diameter maksimum stud yang diizinkan:
2,5'tr= 2,5(9) = 22,5 mm,'/r " (= 12,7 mm)
Luas penampang melintang satu buah stud connecton
.
.=
1lSC/
lt x12.72
= 726,73 mmz
4
E. = 0,041.*,.t
-f,' = 0,041(240Ut.5 = 2l 550 M pa
^l "6
Kuat geser satu buah stud connecton
N=
v, rr22720
t= qrSgg = 26,98= 28 buah
Gunakan minimum 28 stud untuk 7z benang balok, atau 56 buah untuk keseluruhan
bentang. Jika satu buah stud dipasang tiap penampang melintang, jarak anrar stud
adalah:
s = SOOO/ = 320 mm
/ 5612
Gunakan 58 buah stud dengan penempatan seperti pada gambar berikut ini:
2x(1l2"x5cmstud)
28@32cm
f courou rz.z,
Desainlah sebuah balok komposit interior pada denah lantai berikut. Asumsikan bahwa
selama konstruksi ddak digunakan perancah (unshored). Gunakan mutu baja BJ 37, f '.
= 20 MPa (n = 9) dan tebal pelat lantai adalah l0 cm.
rT
e,oo m (4@2,25 m)
t --l ffi
8,5 m
l
12.6 PENGHUBUNG GESER 299
JA\ffAB:
a. perhitungan beban
beban mati: O,lx24OO = 240 k1lmz^
pelat beton =
tekisting = 15 kgtmz
mekanikal = 20 kglm2
plafond = 28 kglm2
partisi = qs kg/mi
beban hidup
A; =='^Tliffi.*
M"
L =
'
^sPerlu-
Qx
^ ll/-.-o/\
J,"\72*r- 7z)
/_
/7
s Perlu
2270998x108
= 4240,89 mmz (untuk \fF 350)
0,85(240)(175+87,5)
2,27o998x108 \fF
As = 3872,11 mm2 (untuk 400)
Perlu 0,85Q40)(200+87,5)
-tiAil'te KoMpoNEN srRUKruR KoMpostr
P'
4,
Dicoba \7F 350.175 (1- = 11100 . Z,= 689,12 . 3, A = 52,68 cmz)
M-n - e+(4*,-!-\
sJy[2..2)
= 5268(240) [i4*,oo-i2)
2)
\2
= 323033760 Nmm
fu'M, = o'85(323033760)
= 274578696 Nmm > M.(2,3247.108 Nmm) OK
(M dirwisi setelah ditambahkan berat sendiri balok)
Ambilq=41599N
Jurnlah stud yang dibutuhkan:
Untuk keseluruhan bentang dipasang 64buahstud, jika pada dap penampang melin-
tang dipasang 2 buah stud, maka jarak antar stud adalah:
8500
5 = ir:i = 274,2 mm = 27,5 cm
31
r-i, = 6d = 7,52 cm
. J-o=8t=80cm
12.6 PENGHT'BUNG GESER 30,
36 @ 23,5 cm
I coNtoH rz.a,
Desainlah sebuah balok komposit interior dengan bentang 9 m dan jarak antar balok
2,4 m. Gunakan jumlah minimum satds/s," -7,5 cm. Tebal pelat beton adalah 12 cm.
Tidak digunakan perancah selama konstruksi, dan mutu bqa yang digunakan adalah BJ
41, f '"= 20 MPa, n = 9.
12 cm
t
-t
F- L=em
| 2,a 6)
JASIAB:
a. perhitungan beban
beban mati : pelat beton = 0,12(2400) = 288 kglmz
bekisting = 15 kglmz
mekan{<al = 20 l<gtmz
plafond = 28 kglmz
partisi = 100 ks/m2
Qo = 451kglm2
beban hidup I 4, = 4O0 kglm2
STRUKTUR KOMPOSIT
u = !.q...t,
M,.
g'u = g'
!gzSe,e+)e)z = 12723,48 kgm
- 5x7.272x90OO4
l-,=-=72424.9cm"
Perru 3B4x2ooooox25
u = !.q,..t,
M,,
8"
= !1zt34,sa)O)2
g' = 28703,16 kgm
= 28703,15. lOa Nmm
Mo
A,=
s perlu
o f,(t.,-;)
Untuk t= 120mm &. a=25 mm -+ t - al2 = 120 - 2512 = 107,5 mm
28703,16xr04
A ,=
s peilu = 4687,3 mmz (untuk \fF 300)
0,85(240)(150 +r07,5)
28703,16x104
A ,=
s Perlu = 4781,37 mm2 (untuk \7F 350)
0,85(240)(175 +t07,5)
28703,t6xt}4
As pedu = 3872,L1 mmz (untuk \(rF 400)
0,85(240)(200 + 87,5)
d. untuk mendapatkan jumlah minimum penghubung geser maka jarak antar peng-
hubung geser harus dibuat maksimal:
.r = 8 x t,t^r=
Pe
8(12) = 96 .rn
)O =
jumlah penghubung geser = = 10,375 = 12 btah
)t
dipasang toal 12 buah penghubung geser, sehingga untuk /z bentang terdapat 6
buah penghubung geser.
Kuat geser nominal 6 buah penghubung geser tipe stud adalah:
Iq =6x(0,5 xAs,x7'-ql
=6 x (0,5 xlxnx252x"{ixztsnl = 957170 N
T =A xf
mex s Jv =5314x250= 1578500 N
Karena I Q . 7-* rnaka sumbu netral plastis jatuh pada penampang baja.
25,285
T*
* fr*
Letak garis kerja T diukur dari tepi bawah fens baja dihitung sebagai berikut
50,92 68t,527
II BAB 12 KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT
_ 681,527
, = ffi= 13'384 cm = 133'84 mm
A = 2Q'
0,85x20x2250
= 25,285 mm
QnM, =0,85x377895430,7
= 32l2Llll6,l Nmm = 32,12 ton.m > Mu ( = 29,3056 ton.m)
Mu yang diperhitungkan adalah 11 setelah ditambahkan berat sendiri balok, yaitu
- 28703,16 kg.m + /E
y'0,2){+';,e)(9)2 = 29305,8 kg.m = 29,3055 ton.m
Pada umumnya daerah momen positif pada suatu struktur balok menerus dapat didesain
sebagai suatu komponen struktur komposit, sedangkan daerah momen negatif lebih sering
didesain sebagai komponen struktur non komposit. Namun SNI 03-1729'2002 mengi-
jinkan penggunaan sistem komposit ini pada daerah momen negatif. Pada pasal 12.4.2.3
dinyatakan bahwa penampang komposit dapat didesain untuk memikul momen negatif
sejauh hal-hal berikut dipenuhi:
1. balok baja mempunyai penampang kompak yang diberi pengaku memadai
2. pelat beton dan balok baja di daerah momen negatif harus disatukan dengan
penghubung geser
3. tulangan pelat yang sejajar dengan balok baja di sepanjang daerah lebar efektif
pelat beton harus diangker dengan baik
Tulangan yang diletakkan sejajar dengan sumbu longitudinal balok baja, dan terle-
tak pada pelat beton yang memiliki lebar efektif b, dapat digunakan sebagai bagian dari
penampang komposit efektif. Hal ini dapat digunakan pada daerah momen positif maupun
negatif. Namun pada daerah momen positif, tulangan hanya memberikan kontribusi yang
sedikit. Hal yang sebaliknya terjadi pada pelat beton, di daerah momen negatif pelat beton
. berada dalam keadaan tarik, padahal beton tidak memiliki kemampuan yang cukup dalam
menahan gaya tarik, sehingga pada daerah momen negatif pelat beton dapat diabaikan.
Jika tulangan yang dipasang pada pelat beton hendak diperhitungkan kontribusinya
pada penampang komposit, maka gay^ yang timbul pada tulangan harus ditransfer oleh
penghubung geser. Kuat nominal yang timbul pada tulangan dapat dihitung sebesar:
12.7 BALOK KOMPOSTT PADA DAERAH -.. 305
Dengan:
A* adalah luas total tulangan longitudinal pada tumpuan interior yang terletak di
dalam lebar efektif fens D,
A,' adalah luas total tulangan tekan, pada lokasi momen positif malaimum dan
terletak di dalam lebar efektif Du
f* adalah tegangan leleh minimum dari tulangan longitudinal
I cortton rz.g'
Tentukan letak sumbu netral plastis dan hitung kuat lentur nominal M^ dari suatu balok
komposit yang memikul momen negatif. Profil \i7F 300x150x6,5x9 dengan mutu baja
BJ 37 serta tulangan berdiameter 16 mm = 400 MPa). 6,
JAWAB:
a. menentukan letak sumbu netral plastis
Akibat momen negatif pelat beton berada dalam kondisi tarik, sehingga pelat diabai-
kan dalam analisa. Tirlangan memberikan kontribusi berupa tahanan tarik nominal
7,, yan1 besarnya adalah:
7,, = A", x fr, = 1o(
/n" " x 162)(400) = 804247 N
Gaya tekan nominal malsimum dari profil \7I' 300 adalah sebesar:
b. menghitung kuat lentur nominal, M". Grlebih dahulu tentukan letak garis kerja gaya
C,yang diukur dari bagian bawah profil.
40,15 504,265
= 180473026,8 Nmm
T" i Moz = T"(d- )t - (4,4212))
= 159236,5(300 - 125,6 - 2,21)
= 27418932,94 Nmm
Mn= M,t + Mnz = 207891959'7
QiM,= 0,85(207891959,7) = 176708165,8 Nmm = 17,67 ton'm
12.8 LENDUTAN
Komponen struktur komposit memiliki momen inersia yang lebih besar daripada kom-
ponen struktuf non komposit, akibatnya lendutan pada komponen struktur komposit
akan lebih kecil. Momen inersia dari komponen struktur komposit hanya dapat tercapai
setelah beton mengeras, sehingga lendutan yang diakibatkan oleh beban-beban yang bekerja
sebelum beton mengeras, dihitung berdasarkan momen inersia dari profil baja saja.
Pada daerah momen positifi, beton akan mengalami tekan secara berkesinambungan
yang akan mengakibatkan beton mengalami gejala rangkak (creep).Rangkak adalah salah
satu bentuk deformasi struktur yang terjadi akibat beban tekan yang bekerja secara terus
menerus. Setelah deformasi awal tercapai, deformasi tambahan yang diakibatkan rangkak
akan terjadi secara perlahan dan dalam jangka waktu yang cukup lama. Lendutan jangka
panjang yang terjadi pada komponen struktur komposit dapat diperkirakan dengan cara
mengurangi luas pelat beton sehingga momen inersia akan mengecil. Luasan pelat beton
biasanya diredutsi dengan cara membagi lebar pelat dengan angka 2n ata:u 3n, dengan n
adalah rasio modulus.
Pada konstruksi tanpa perancah (unshored), diperlukan sebanyak tiga buah momen
inersia yang berbeda untuk menentukan lendutan jangka panjang, yaitu:
1. {, momen inersia dari profil baja, yang digunakan untuk menghitung lendutan
yang ditimbulkan oleh beban-beban yang bekerja sebelum beton mengeras
2. 1, momen inersia dari penampang komposit yang dihitung berdasarkan lebar
efektif bln, digtnakan untuk menghitung lendutan yang ditimbulkan oleh
beban hidup dan beban mati yang bekerja setelah beton mengeras
3. I* yang dihitung berdasarkan lebar efektif bl2n, unruk menentukan besar len-
dutan jangka panjang yang disebabkan oleh beban mati yang bekerja setelah
beton mengeras
I coN.tog rz.ro,
Gntukan lendutan pada saat konstruksi serta lendutan jangka panjang dari konstruksi
komposit dengan profil'MF 300 x 150 x 6,5 x 9 dan data-data sebagai berikut:
Gbal pelat, t = 12 cm .,
bE = 225 cm
b" =2'5 m
f '. = 27,5 MPa
L =6m
--
ft _o
-o
12.8 LENDUTAN 307
JAWAB:
Perhitungan beban:
Beban mati:
Pelat beton = 0,12(2400)(2,5) = 720 !g/m = 7,2 N/mm
Bekisting = 20(2,5) - 50 kg/m = 0,5 N/mm
Mekanikal = 20(2,5) = 50 kg/m = 0,5 N/mm
Plafond = 28(2,5) = 70 kglm = 0,7 N/mm
Partisi = 100(2,5) = 250 kg/m = 2,5 N/mm
B.s Profil = 36,7 kg/m= 0,367 N/mm
Beban hidup = 400(2,5) = 1000 kg/m = 10 N/mm
T
v
3288,06
1= 384,28
= 8,56 cm
ffiTlIi{E KoMPoNEN STRUKTUR KOMPOSIT
a* = 5'q'Lo - 5xtox6ooo4
= 2.g7 mm
384.E-1, 384x200000x2g378,61.t04
Untuk menghitung lendutan jangka panjang akibat beban rangkak lebar efektif pelat beton
direduksi sebesar 50olo sehingga:
bE 225
2n- 2x8 =
14,0625 cm
*r Ao'ou'u"
TL
30 cm
l_ T
Komponen A(cmz) 7(cm) Axy Io d I"+A.*
Pelat Beton 168,75 6 1012,5 2025 4,56 5533,92
\7F 300 46,78 27 1263,06 7210 16,44 19853,4
_ 2275,56
- 21553
= 10,56 cm
"
RANGKUMAN:
l. Lendutan pada saat konstrulsi (alsi komposit belum bekerja):
A, + A, = 8,85 + 0,58 = 9,43 mm
2. Lendutan j*gk* pendek tanpa beban hidup:
A, + A, = 8,85 + 1,06 = 9,91 mm
3. Lendutan jangka pendek dengan beban hidup:
A, + A, * A4 = 8,85 + 1,06 + 2,87 = 12,78 mm
12.9 DEK.BAJAGB(I3AIG 38
-r,,r
f --.1-(-"
JL -] "F-
Jika gelombang pada dek baja dipasang tegak lurus terhadap balok penopangnya,
maka kuat nominal penghubung geser ienis paku harus direduksi dengan suatu faktor, r,
yang beidtirya ditetapkan sebagai berikut:
ffi(?)tt +)"7
Dengan:
r
s
adalah faktor reduksi
,A/r adalah jumlah penghubung geser jenis paku pada setiap gelombang pada
potongail melintang balok baja
H s
adalah tinggi penghubung geser jenis pak.u < (h, + 75 mm)
hT adalah tinggi nominal gelombang dek baja
wr adalah lebar efektif gelombang dek baja
Jarak antar penghubung geser tersebut dalam arah longitudinal tidak boleh lebih dari
900 mm.
il BAB 12 KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT
I coNtou tz.tt,
Konstruksi balok lantai yang digunakan bersama dengan dek baja gelombang (compodeck)
dan beton membentuk suatu struktur komposit. Gelombang dari compodeck dilerakkan
tegak lurus balok. Panjang bentang balok adalah 10 m dan jarak antar balok 3 m (as ke
as). Tebal total pelat beton adalah 12 cm. Mutu baja BJ 37,f '.= 20 MPa. Berat pelat
dan deck adalah 240 kglm2, beban hidup 250 kglm2, beban partisi 50 kglmz. Tidak ada
perancah selama konstruksi dan beban hidup konstruksi adalah 100 lg/m2. Desainlah
balok tersebut hitung pula kebutuhan penghubung geser yang diperlukan.
Data compodeck adalah sebagai berikut:
t"= 7 cm
II
hr=
JAS[rtB:
a" Desain balok baja
Beban mati: Pelat beton + metal deck = 240(3) = 720 kglm
Partisi = = 150 kg/m
50(3)
Beban hidup: 250(3) = 750 kglm
4u = 1,24o + l,6qt= 1,2(72o + 150) + 1,6(750) = 2244kglm
M,, = !.q...L'= l*ZZ++ x 102 = 28050
- kg.m = 28050.10a Nmm
' 8" 8
Asumsikan a=50 mmdan d=400
t M, 28o5ot04
^s p.,r*
- -
0.85Q40)(200+120-25)
O.fr(%*r_%r-
= 4661 -m2 = 45,61 cmz
Dicoba menggunakan profil \7F 400.200.8.13 (A,= 84,12 cm2)
Sebelum beton mengeras balok baja memikul:
Beban hidup pada saat konstruksi = 3 x 100 = 300 kgim
Beban mati = 3(240 + 66) = 918 kg/m
4u = 1,2(918) + 1,6(300) = 1581,6 kg/m
Mu = .qu.L2 = (1581,5)(10)2 = 19770 kg.- = 19770'lOa Nmm
Karena'\fF 400.200.8.13 termasuk penampang kompak, maka
M-n = M-p = Z.f
xJf = 1285,95.103 x 240 = 308628000 Nmm
=,0,85x f
, ==#*#==47,5mm<rc
!'*^{',x b,
t
0,85 x 20 ><2500
=7omm
Karena a < t.,berarti sumbu netral plastis jatuh pada pelat beton, dan sesuai dengan
asumsi semula.
Kuat lentur nominal balok komposit:
M, =A;4@12 + t-
al2) =8412(240)(200 + 120 (47,512) -
= 598093200 Nmm
Q;M. = 0,85(598093200) = 508379220 Nmm > M, OK
V,,
u = z7 .q,..L
" = 2'
!Qqu,e)(lO) = 12466 kg = 124080 N
h 400-2(13+16) .Lp. = 71
t. - 8 = 42,75.
.,1f,
OK
= 942f?9q)[].9q-,,0-l
r = 3.4 > t,o
Iro.J[ro
ambil r, = f '"= 20 MPa, modulus elastisitas beton adalah:
1,0. Untuk
Sehingga untuk keseluruhan bentang dibutuhkan 44 buah stud agar terjadi alsi
komposit penuh. Jika tiap 2 gelombang dipasang I buah stud, maka jarak antar
stud adalah 2(200) = 400 mm, sehingga jumlah stud yang dipakai adalah sebanyak
(10000/400) + I = 26 stud, atau 13 buah tiap Yz bentang.
>q =1]03550)=1216150N
karena A;f" = 8412(240) = 2018880 N > t Q, maka ada bagian dari pro6l baja
yang berada dalam tekan.
4,18 mm
I 1-EQn
cl
T
r-_..,'
I T
151,4 mm
Letak garis kerja { diukur dari tepi bawah fens baja dihitung sebagai berikut:
67,4 1020,59
12.9 DEK BA,A.GELO]TIEANG 3I3
_ 1020,59
, = ffi= t5,t4 cm
n rq n16150
= o,g5;F,r4 = os5r2or.25oo = 28'61 mm
Tentukan momen internal terhadap garis kerja{:
2Q: M^' ==l*:'r*;;of,n .rliro''.120
- 28,612)
= 430875864,3 Nmm
Cf i Mo2= Cdd- 151,4 - 4,18)
. = 401365(400-151,4 -4,18)
= 96423927,6 Nmm
M,= Mnl + Mo2= 52729979,L9 Nmm
Q;M^
]_-i;::J:::r,iil]] = 44,82,on m > M, ( =31,02 ,on m)
Jadi dapat dipasang 26 buah stvd 3/s,"
- 10 cm dengan jarak 400 mm (tiap
gelombang dek baja)
d. Kontrol lendutan
Sebelum beton mengeras
4o = 3(240 + 66) = 918 lg/m = 9,18 N/mm
5x9,18x100004
a1 = 25,22 mm
384 x200000 x237OOlO4
lendutan akibat beban hidup selama konstrulci
4r = 3 x 100 = 300 kg/m = 3 N/mm
5x3x100004
L2= = 8,24 mm
384x200000x23700.rc!
setelah beton mengeras aksi komposit mulai bekerja, momen inersia penampang kom-
posit, dihitung sebagai berikut:
{,
27,77
r---_-l lz
TU
'=+=ffi=e'28=e
40
+=ry= 277'tmm
m
F*la
-BAB 12 KoMpoNEN
'TRUKTUR
KoMpostr
E-
f:
_ **' ----
3372205
= 12,11 cm
'tr = 278,5r
Karena struktur dianggap sebagai balok komposit parsial, maka momen inersia harus
diredu[si sebagai berikut:
l"tr=1,*(1*-QFq/q
= 23700 + (72183,r - 23700)frr161508018880
= 61327,7 cm4
lendutan i*gk panjang akibat beban mati beruPa partisi dihitung sebagai berikut:
fiYZ
13,88
T:
I _T.r,_I'
l_JL *=x=*88mm
3031,9
1= 181,28
= 15,72 cm
L{ =Is +U'-I\
'u
12.10 KOLOM KOMPOSIT 315
= 52429,2 cma
5xl.5xl0000a
l-\-=--r,ourlllll
' 384 x 200000 x 52429,2.10'
Tata cara perhitungan kuat rencana kolom komposit diatur dalam SNI 03-1729-2002
pasal 12.3.2. Dalam pasal ini dinyatakan bahwa kuat rencana kolom komposit adalah:
Dengan:
Q. = o'85
l/" = A;f,,= If 12.31
0)
Nilai dari ol ditentukan sebagai berikut:
Untuk l"c' < 0,25 maka0=1 12.32.a
F
.' il 'BAE 12 KoMpoNEN STRUKTUR KoMpostr
l'43
Untuk 0,25 < ?\" < 1,2 maka co - t,6-0,67.L"
12.32.b
Dengan:
Em =, - rrr"(+) 12.35
KETERANGAN:
A. adalah luas penampang beton, mm2
A, adalah luas penampang tulangan longitudinal, mm2
A, adalah luas penampang profil baja, mm2
E adalah modulus elastisitas baja, MPa
E. adalah modulus elastisitas beton, MPa
E^ adalah modulus elastisitas kolom komposit, MPa
fi, adalah tegangan tekan kritis, MPa
f,^ adalah tegangan leleh kolom komposit, MPa
fr adalah tegangan leleh profil baja, MPa
-f '. adalah kuat tekan karakteristik beton, MPa
h. adalah faktor panjang efektif kolom
L adalah panjang komponen struktur, mm
/^ adalah jari-jari girasi kolom komposit
w adalah berat jenis beton, kg/m3
\ adalah parameter kelangsingan
0. addah faktor redulsi beban alaial tekan
ol adalah faktor tekuk
Jar4ari girasi kolom komposit diambil lebih besar daripada jari-jari girasi profil
baja dan kolom beton. Pendekatan yang konservatif adalah dengan menggunakan jari-jari
girasi yang terbesar antara profil baja dan kolom beton, yang dapat diambil sebesar 0,3
kali dimensi dalam bidang tekuk.
t* =r>0'3'b 12.37
Dengan
r adalah jarilari girasi profil baja dalam bidang tekuk
b adalah dimensi teduar kolom beton dalam bidang tekuk
12.10 KOLOM KOMPOSIT 317
I coNtou rz.rz'
komposit berikut:
Hitunglah nilai kuat tekan rencana dari kolom
I 4cm kL=3,6m
T f, = 25 MPa
I l.-- so
"* --'l
01
4D22
0-250
fy = 400 MPa
JAIUIAB:
io." b..on, A.= 500 x 500 = 250000 mm2
Luas profil' r4."= 11980 mm2
PeriLm t..hrdrp syarat luas minimum profil
baja:
A, _ 11980 OK
x100% = 4,79o/o > 4o/o
A, 250000
lateral:
Periksa syarat jarak sengkang/pengikat
OK
Jarak sengkan g = 250 L* 5OO = 333'3 mm
^^ ' 3
--
Periksa syarat luas tulangan longitudinal:
longitudinal
,-
- 2(10) - 22
lrrrt "r't*. t,rl"r,g"-i
= 240 +0,7(400)'\e*\
lleso /
+ 0,6(2'.(ztetgg'ts\
"l 11180 ,)
= 571,66 MPa
&ABi,f2 KOMPONEN STRUKTUR KOMPOSIT
E^ =f *rr.Z..(L\
l,q, )
zzeq')'),2 a\
= 2ooooo + 0,2(24too) (
= 295152,66 Mpa \ I1980 )
Jari-jari girasi kolom komposit diambil dari nilai terbesar anrara:
a. 0,3b = 0,3(500) = 150 mm )
b. rr=75,1 mm /- = 150 mm
I
Langkah selanjutnya adalah menghitung kuat tekan kolom komposit:
= 0,336
f = a
rcr
f., - 571,66
= 549.67 Mpa
l,o4
l/, = A"'f., = 11980(549,67) = 6535946,6 N
pN = 0,85(6585046,6) = 5597289,61 = 559,73 tor'
I cotttoH rz.t3'
Perilaalah apakah kolom pipa komposit berikut ini cukup untuk menahan gaya aksial
tekan P, = 20 ton dan Pr= 45 ton. Mutu baja yang digunakan adalahBJ 31 .
Data lain:
T .f ', = 25 MPa
D = 190,7 mm
I
De
t =7 mm.
d =D-2t= 190,7 -2(7) = 176,7 mm
JASIAB:
Hitung gaya tekan aksial perlu, P,:
Pu - l,zPD + l,6Pr= 1,2(20) + 1,6(45) = 96 ton
12.10 KOLOtrt KOMPOSIT 319
= 368,99 MPa
Ec = 0,041.w1'5
^[fl = 0,o41(z4oo)1,t ^[25 = 24100 Mpa
Em =E+c.E(l)
, r\rlr)
= 2ooooo + 0,4(24too)(zqszz'q\
\4039,77 )
= 258517 MPa
rm =r. PrPa
=65mm
tapi tidak kurang dari O,3D = 0,3(190,7) = 57,21 mm OK
^'
I_=_t-=
h.L f7; 4ooo
@ =0,74
r-.t\ E- 65xtt \ 258517
o - l'43 l'43
1,6-0,67 L,
- =1.295
1,6-0,67(0,74) ',
P.12.1 - P.12.3
Hitunglah/tentukan lokasi sumbu netrd penampang (diukur dari sisi atas pelat beton)
dan momen inersia, 1,, untuk masing-masing penampang berikut ini:
P.12.4- P.12.6
Dari soal p.l2.l _p12.3, hitunglah lokasi.sumbu netral plastis diukur dari tepi atas pelat,
tentukan pula besarnya kuat lentur nominal, M^, dari penampang t.rr.buti Asumsikan
penampang berperilaku komposit penuh.
P.12.7 - P.12.9
Agar terjadi perilaku aksi komposit penuh dari penampang pada soal P12.1
- P.12.3
hitunglah jumlah stud (penghubung geser) yang diperlukan, serta tentukan pula jarak antar
stud tersebut! Asumsikan balok mempunyai panjang bentang sebesar 4 x bu. Gunakan
ukuran sttd Yz" x 5 cm, dengan f" = 4OO tvtp".
P-12.10 Sebuah sistem balok komposit interior dari pro6l WF 350.175.7.11 memikul pelat beton
setebal l0 cm. Jarak antar balok adalah sebesar 150 cm dan panjang bentang biok adalah
750 cm (7,5 m). Beban yang harus dipikul mcliputi beban konstruksi 90 kg/m2, beban
partisi 70 kgl^', serta beban hidup 400 kgtm2. Bajayang digunakan adalah-B1 37, serta
asumsikan z = 9. Hitunglah lendutan yang terjadi berikut ini:
Irndutan maksimum sebelum pelat beton mengeras
")
b) Lendutan maksimum jangka pendek setelah terjadi perilaku komposit
c) Lendutan maksimum jangka panjang setelah terjadi perilaku komposit
P-12-11 Suatu sistem pelat lantai komposit terdiri dari balok baja sepanjang 12 m dengan jarak
antar balok adalah 2,5 m, mutu baja BJ 37 dan mutu beronlf , = 25 Mpa. pelai tersebut
"
SOAL-SOAL LATIHAN 321
memikul beban konstruksi sebesar 90 kgtmz dan beban hidup 400 4t^'. Desainlah profil
WI yang mencukupi untuk memikul beban-beban tersebut!
P.12.12 Desainlah profil baja berikut penghubung gesernya berdasarkan kondisi berikut ini:
Jarak antar balok = 1,5m
Panjang balok = 9m
Tebal pelat totd =12cm
Beban konstruksi = 90 kgtmz
Beban hidup konstruksi = 100 kg/m2
Berat pelat & deck = 250 kglm2
Beban partisi = 90 kg/m2
feban plafon = 25 kglmz
Beban hidup = 300 kg/m2
Mutu baia, { = 24O MPa
Mutu beton,'rf'. = 27.5 MPa
Kuat tarik putus stud, { = 400 MPa
Dalam sistem komposit ini digunakan dek baja gelombang dengan ukuran seperti ditun-
jukkan dalam Gambar P.12.12.
I 4cm
T
Gambar P12.12
P.'12.13 Hitunglah kuat tekan rencana dari komponen struktur tekan komposit seperti pada
Gambar P.12.13, dengan menggunakan mutu baja f" = 240 MPa dan mutu beton 1['" =
30 MPa. Profil baja yang digunakan adalah \7F 350.350.12.19, dengan tulangan longi-
tudinal 4D25 dan tulangan sengkang Q l0 - 250 mm'
r2m
T
I
60 cm
t_ l*- oo
". ---*l
Gambar P12. 13