= (2 x 60,3) + 6,5
= 127,1 mm
1 3
Ip = 2 x th
12
3
1
=2x 6,5 x 150
12
= 3656250 mm4
Ip I1
Maka ≥ 10
a L1
3656250 8610000
≥ 10
127,1 596,05
28766,719 ≥ 14445,096………………………(OK)
C. Tegangan Geser
1. Gaya lintang yang dipikul pelat kopel
Du = 0,02 x Pu
= 0,02 x 93854,82 N
= 1877,096 N
2. Tegangan geser yang terjadi
Sprofil = Aprofil x α
= 2371 x 127,1
= 301354,1 m3
Du x S
τ=
Ixb
1877,096 x 301354,1
¿
8610 000 x 6,5
= 10,107 N/mm2
V u = τ x Li
= 10,107 x 596,05
= 6024,277 N
D. Pemeriksaan Pelat Kopel
1. Geser pelat kopel ukuran pelat kopel 60x60x 6
a. Luas penampang pelat kopel
A = 150 x 6,5 = 975 mm2
Vu
τ=
A
6024,277
τ= = 6,179 N/mm2
975
τ ijin =0,58 x fy
τ ijin =0,58 x 210 = 121,8 N/mm2
A. Baut ∅12,7 mm
1. Jarak minimum antar baut = Smin = 3 d b = 3 . 12,7 = 38,1 mm
2. Jarak maksimum antar baut = Smax = 15t p = 15 . 6,5 = 97,5 mm
3. Jarak minimum baut ke tepi = S ' min = 1,5d b = 1,5 . 12,7 = 19,05 mm
4. Jarak maksimun baut ke tepi = S ' max = 12 t p= 12 . 6,5 = 78 mm
B. Baut ∅ 8 mm
1. Jarak minimum antar baut = Smin = 3 d b = 3 . 8 = 24 mm
2. Jarak maksimum antar baut = Smax = 15t p = 15 .6,5= 97,5 mm
3. Jarak minimum baut ke tepi = S ' min = 1,5d b = 1,5 . 8 = 12 mm
4. Jarak maksimun baut ke tepi = S ' max = 12 t p = 12 .6,5 =78 mm
C. Baut ∅ 20 mm
∅ V n=∅ f . m. r 1 . f bu . A b 2
1
= 0,75 . 2 . 0,4 . 825 . ( . 3,14 .12,72 )
4
= 62673,261 N
Kekuatan tumpuan :
Kontrol : Pu≤ n× ∅ V n
33154,92 N < 2 × 50520,6
33154,92N < 101041,2 N………… (OK!)
∅ V n=∅ f . m. r 1 . f ub . Ab 2
1
= 0,75 . 2 . 0,4 . 825 . ( . 3,14 .12,72)
4
= 62673,262 N
Kekuatan tarik :
∅Tn = 0,75 × 0,75×fub×Ab
1
= 0,75×0,75×825× ( × 3,14 × (12,7 ¿ ¿2)
4
= 58756,18 N
Kekuatan tumpuan :
∅ Rn = 0,75 . n . f u p . db .tp
Jumlah
Kekuatan Baut baut yang Kontrol
digunakan
Nomor Tebal
dbaut
Batan Pu (N) Plat
(mm)
g (mm) Kekuatan Kekuatan Kekuatan
Tumpuan
Geser (N) Tarik (N)
(N)
BAB VI
PENUTUP
1.
6.1. Kesimpulan
Struktur rangka atap baja merupakan struktur yang banyak digunakan pada
dewasa ini. Setelah melakukan perencanaan seperti di atas maka perencaan suatu
rangka atap baja haruslah berpatokan pada Tata Cara Perhitungan Struktur Baja
Untuk Bangunan Gedung SNI 1729-2015 untuk mendapatkan suatu struktur yang
baik dan sesuai standar yang berlaku. Dari hasil analisis dan perencanaan di atas
maka didapat kesimpulan :
1. Dalam perencanaan rangka atap baja di atas digunakan baja dengan mutu BJ
34.
2. Rangka kuda-kuda memiliki bentang 15 meter dengan profil Double Chanel
berukuran 150.75.6,5.10 mm.
3. Gording menggunakan profil Chanel berukuran 100.50.5.7,5. mm.
4. Menggunakan penutup atap Seng.
1.
6.2. Saran
Dalam perencanaan suatu rangka atap baja haruslah mengacu pada Tata Cara
Perhitungan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung Gedung SNI 1729-2015. Pada
tahap perencaan juga diarapkan mampu membuat suatu struktur yang baik dan
ekonomis namun juga kuat. Untuk kedepannya diharapkan pula pembebanan yang
direncanakan lebih lengkap seperti penambahan beban gempa, agar struktur yang
didapat lebih baik lagi.