Gambar 1.12. Detail pengaruh eksentrisitas beban satu arah pada pondasi segi empat
Distribusi tekanan dibawah pondasi adalah :
Q
6.M
2
B.L B .L
Q
6.M
2
B.L B .L
q max
(1.21)
q min
(1.22)
Tahapan menghitung beban batas dan faktor keamanan pada pondasi satu arah :
1. Dari Gambar 1.12b. menunjukkan system pembebanan yang sama dengan Gambar 1.12a.,
maka jarak e adalah :
e
M
Q
(1.23)
Memasukkan Rumus 1.23. dalam Rumus 1.21. dan Rumus 1.22., maka :
q max
Q
6.e
1
B.L
B
(1.24)
q min
Q
6.e
1
B.L
B
(1.25)
Jika e > B/6, maka qmin adalah negatif artinya adalah daerah tarik. Karena tanah tidak dapat
menerima gaya tarik, maka terdapat perubahan perhitungan qmax sebagai berikut :
q max
4.Q
3.L.(B 2.e)
(1.26)
B = B 2.ex
; L = L
(1.27)
L = L 2.ey
; B = B
(1.28)
3. Menentukan kapasitas dukung ultimit pondasi (qu), maka Rumus 1.15 menjadi:
qu = c.Nc.Fcs.Fcd.Fci + .Df.Nq.Fqs.Fqd.Fqi + ..B.N.Fs.Fd.Fi
(1.29)
dengan :
Fcs ; Fqs ; Fs gunakan Tabel 1.4.dengan B dan L
Fcd ; Fqd ; Fd gunakan Tabel 1.4. dengan lebar pondasi B
4. Beban batas total yang dapat diterima pondasi adalah:
Qult = qu . A = qu . (B).(L)
(1.30)
Q ult
Q
(1.31)
Gambar 1.13 Analisis momen satu arah dan dua arah dari pondasi dangkal
Jika beban eksentris dua arah (e B dan eL) maka lebar efektif pondasi (B) ditentukan
sedemikian rupa sehingga resultan beban terletak di pusat berat luas efektifnya (A) dengan L
adalah sisi terpanjang pada luas efektif tersebut.
dengan :
eB
My
Q ult
dan
eL
Mx
Q ult
(1.32)
Beban total maksimum (Qult) seperti halnya pada pondasi eksentrisitas satu arah :
Qult = qu . A = qu . (B).(L)
(1.33)
Sedangkan luas, panjang dan lebar efektif (A, L dan B) ditentukan dengan menggunakan
batasan-batasan sebagai berikut:
1. Jika eL/L 1/6 dan eB/B 1/6, seperti pada Gambar 1.14., maka :
A = .B. L
(1.34)
3.e B
B1 B. 1,5
(1.35)
3.e L
L1 L. 1,5
(1.36)
B'
A'
L'
(1.37)
Gambar 1.14 Area efektif untuk kasus eL/L 1/6 dan eB/B 1/6
2. Jika eL/L < dan 0 < eB/B < 1/6, seperti pada Gambar 1.15, maka :
A = .(L1 + L2).B
(1.38)
(1.40)
Gambar 1.15 Area efektif untuk kasus eL/L < dan 0 < eB/B < 1/6
3. Jika eL/L < 1/6 dan 0 < eB/B < , seperti pada Gambar 1.16., maka :
A = .(B1 + B2).L
L = L
B'
(1.41)
(1.42)
A'
L
(1.43)
Gambar 1.16. Area efektif untuk kasus eL/L < 1/6 dan 0 < eB/B <
4. Jika eL/L < 1/6 dan eB/B < 1/6, seperti pada Gambar 1.17., maka :
A = L2.B + .(B + B2).(L L2)
(2.44)
L = L
(2.45)
B'
A'
L
(2.46)
Gambar 1.17. Area efektif untuk kasus eL/L < 1/6 dan eB/B < 1/6
(1.47)
d. Eksentrisitas pada pondasi lingkaran, pada kasus pondasi lingkaran yang menerima
beban eksentris seperti Gambar 1.18, eksestrisitas selalu dalam satu arah dan luasan
efektif (A) dan lebar efektif (B) diberikan seperti pada Tabel 1.5. Bila A dan B salah
satu sudah ditentukan maka panjang efektif adalah: L = A/ B
Tabel 1.5 Variasi nilai A /R2 dan B/R dengan eR/R untuk pondasi lingkaran
eR/R
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1.0
A/R2
2.8
2.4
2.0
1.61
1.23
0.93
0.62
0.35
0.12
0
B/R
1.85
1.32
1.2
0.80
0.67
0.50
0.37
0.23
0.12
0
Bersumber dari MODUL AJAR Politeknik Negeri Malang jurusan teknik sipil.