Anda di halaman 1dari 14

 Ikatan Angin pada Dinding

2
0.4 Angin

0.9
1
Gewel
Angin

Koefisien angin c:
 Pada gewel c = 0.9
 Pada dinding // c = - 0.4
 Angin bertiup pada dinding gewel (garis tidak putus)
 Angin bertiup pada dinding samping (garis putus-putus)
Didalam memperhitungkan beban ikatan angin pada
dinding, kedua arah angin ini harus ditinjau
 Gaya yang bekerja pada Ikatan Angin Dinding
• Contoh

f4 f3 R4
f2 R3 R3
R2 V
R2 Kolom
R1
R1

Ikatan angin
pd dinding
V V L

R 2 1
R = (R1 + R2 + R3 + R4/2)
2 1
Kolom Kolom 2R2 .f2 +2R3 .f3 +R4 .f4
V=
2.L
L/3
L L
Diterima oleh kolom
Dari beban ini, maka dapat dihitung gaya-gaya pada
rangka batang ikatan angin dinding.
- Regel horisontal (2) menerima beban:
1 L 2
 Beban mati qy My = q ( )
8 y 3
 Beban angin c = 0.9; 0.4 dan 0,4; 0.9
1
Beban angin qx Mx = qx (L)2
8
* Regel horisontal (2) menerima Mux, Muy dan N
- Regel horisontal (1) menerima beban:
1 L
 Beban mati qy My = qy ( )2
8 3
 Beban angin c = 0.9
1
Beban angin qx Mx = qx (L)2
8
Regel horisontal (1) menerima Mux, Muy
 Beban Angin pada Ikatan Angin Gewel
• Contoh

Kolom

Angin

Luas bidang yang diperhitungkan ditiup


Angin diterima oleh ikatan angin gewel
Ikatan angin gewel
Pada gudang Terbuka

Angin 1

R
R
Kolom
Kolom

Angin 2

- Angin bertiup pada bidang atap (angin 1) ditahan oleh kuda-kuda


dan kolom
- Angin bertiup pada // bidang atap atau ┴ bidang kuda-kuda (angin 2)
menabrak kuda-kuda ditahan ikatan angin:
* Ikatan angin pada atap
* Ikatan/bracing/pengaku memanjang pada kolom
PERHITUNGAN REGEL
I REGEL DINDING MUKA/REGEL DINDING SAMPING
• Tentukan spesifikasi bahan penutup dinding yang
dipakai :
- Tebal : mm
- Berat : kg/m2
- Lebar efektif : mm

• Tentukan profil regel yang direncanakan misal:


WF 100x50x5x7

 Pembebanan:
• 1. Beban vertikal
Berat Regel
Berat regel: = kg/m2
Berat dinding: = kg/m2
= kg/m2
Alat pengikat 10% = kg/m2
q= kg/m2
qD = jarak regel * q
= kg/m
My = 1/8 *qD * (Ly)2
Mx = 0
2. Beban horisontal (angin)
Tekanan angin W = ………. , c = 0.9
Beban angin = c * W
Beban horisontal (qw ) = beban angin*jarak regel
Mx = 1/8 *qw * (Lx)2
My = 0

Momen berfaktor (Mu)


Mux = 1.3 Mx
Muy = 1.2 My
 Kontrol Penampang Profil
bf bf
= ……. < λp
2.tf 2.tf
170
λp = Jika OK, penampang
fy
kompak
h h
= …… < λp
tw tw
1680
λp =
fy
 Kontrol Lateral Buckling
Tentukan jarak pengekang lateral = ….. cm
E
Lp = 1.76 iy
fy
Jika Lb < Lp bentang pendek
maka Mnx = Mpx
= zx*fy

Mny = zy(1 flens) *fy


= (1/4*tf*bf 2 )*fy
 Persamaan Interaksi
Mux Mu𝑦
+ <1
Фb Mnx Фb Mn𝑦
Фb = faktor reduksi, untuk lentur = 0.9

Kontrol Lendutan Profil


L
Lendutan ijin f =
180
5 (q cos α) 4
fx = L f = fx 2 + fy 2
384 E.Ix
5 (q sin α) L 4
fy = ( ) f<f OK
384 E.Iy 3
 Perhitungan Penggantung Regel Muka
A = (Jarak kuda2)/3 * h
Q = 1.2 ( A*qD ) 200
Tsin β = Q
β
Q
T= Pu 0.83 0.83 0.83
sinβ 0.83

β = arc tg 2/0.83
• Kekuatan Leleh 2m
= 67.5O

Pu = Ф*fy*Ag β
Pu 0.83
Ag perlu =
∅∗fy
• Kontrol Putus:
Pu = Ø*fu*0.75*Ag pakai Ø = 0.75
Pu
Ag perlu =
Ø∗fu∗0.75
2
= ….. cm
Pilih Ag perlu yang lebih besar (menentukan)
𝐴𝑔
d= 1 diameter yang dipakai
∗𝜋
4
Persamaan Interaksi
Mux Muy
+ <1
Фb Mnx Фb Mn𝑦
Фb = faktor reduksi, untuk lentur = 0.9

Kontrol Lendutan Profil


L
Lendutan ijin f =
180
5 (q cos α) 4
fx = L f = fx 2 + fy 2
384 E.Ix
5 (q sin α) L 4
fy = ( ) f<f OK
384 E.Iy 3

Anda mungkin juga menyukai