NAMA KELOMPOK :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah Kewirausahaan ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan tentang badan
usaha bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah
isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
ii
DFTAR ISI
iii
BAB I PENDAHULUAN
Badan usaha dapat didefinisikan sebagai organisasi kesatuan yuridis dan ekonomi
yang terstuktur dalam mengelola faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
dengan tujuan untuk mencari laba ( keuntungan ). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
berdirinya suatu badan usaha antara lain, Krisis ekonomi yang terjadi saat ini, banyaknya
pengangguran, tingkat kesejahteraan masyarakat terhambat, dan krisis kemiskinan. Peranan
badan usaha jelas sangat penting dan berkontribusi terhadap kemakmuran rakyat, dan untuk
menyelesaikan faktor penghambat majunya perekonomian Indonesia. Ada beberapa bentuk
badan usaha antara lain, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta
(BUMS), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan badan usaha campuran.
1
BAB II PEMBAHASAN
Terinspirasi dari dongeng di Eropa tentang harapan dan doa seorang gadis untuk
mendapatkan kebahagiaan yang akhirnya terkabul berkat kebaikan seekor burung
biru, Blue Bird pun lahir lebih dari sekadar jawaban sebuah doa dan harapan. Ia kini telah
berkembang menjadi sebuah perusahaan transportasi terdepan, memenuhi harapan dan
cita-cita bukan hanya bagi pendirinya yaitu, almarhumah Ny. Mutiara Djokosoetono dan
anaknya Chandra Suharto dan Purnomo Prawiro, tetapi juga bagi ribuan karyawan.
Pada tahun 1972, jauh sebelum Jakarta berkembang menjadi kota metropolis yang
berpenduduk sekitar 12 juta orang, Blue Bird telah hadir. Cikal bakal perusahaan ini yaitu
layanan "Golden Bird", yang kemudian dikenal sebagai "Chandra Taksi", sebagai sebuah
perusahaan penyedia jasa sewa mobil yang khusus melayani para jurnalis asing serta
pelanggan lain yang berkunjung ke Jakarta. Berdasarkan pengalaman tersebut, maka tak
perlu waktu lama bagi perusahaan untuk mendapatkan izin usaha mengelola perusahaan
taksi.
Awalnya, "Blue bird" muda didirikan untuk menyediakan alternatif jasa
transportasi berkualitas yang memang belum ada pada waktu itu. Blue bird menjadi
pelopor pengenaan tarif taksi berdasarkan sistem argo, serta melengkapi seluruh
armadanya yang ber-AC dengan radio komunikasi. Untuk mempertahankan kualitas
pelayanan, perusahaan pun membangun sejumlah bengkel khusus untuk merawat
armadanya.
Setelah sukses berbisnis di layanan taksi reguler Blue Bird, dan
taksi limousine "Golden Bird", serta usaha sewa mobil. Perusahaan kemudian
mengembangkan usaha bus carter "Big Bird" pada tahun 1979. Pada tahun 1993 Blue
bird pun menghadirkan layanan taksi eksekutif "Silver Bird". Setelah lebih dari satu
dekade, Blue Bird Group kini memiliki empat divisi utama.
2
Pengalaman panjang mengelola bisnis transportasi mendukung upaya perusahaan
mengembangkan teknologi baru dan mengelola sumber daya manusia agar tetap unggul.
Dari kantor pusatnya di Jakarta, perusahaan ini telah berkembang pesat merambah bisnis
lainnya dengan tetap memperhatikan layanan pelanggan sebagai pedoman.
Silver Bird
Untuk memenuhi kebutuhan pasar akan taksi yang lebih ekslusif Blue Bird Group
menghadirkan Silver Bird. Jenis taksi eksekutif ini, terkenal dengan warna hitamnya
dengan kelas tersendiri yang mulai beroperasi pada 1993. Sebuah makna baru dalam
transportasi eksekutif. Armada Silver Bird saat ini berjumlah 900 unit (Mercedes Benz C
3
dan E class, Toyota Alphard, Toyota Vellfire dan Toyota Camry). Tersedia juga
sejumlah kenyamanan yang didambakan penumpang, termasuk interior yang luas dan
ruang kabin yang mewah. Setiap mobil dilengkapi perangkat GPS dan EDC yang
memungkinkan para pengguna jasa dapat membayar dengan kartu Flazz, debit BCA,
kartu kredit BCA, Citibank, Visa dan MasterCard.
Penumpang diuntungkan dengan tersedianya pengemudi yang andal dalam
berbahasa Indonesia maupun Inggris yang selalu siap melayani. Layanan Silver Bird
bertujuan terutama untuk mengakomodasi seluruh kebutuhan eksekutif, mulai dari
mengantar dari atau ke bandara tujuan hingga membawa tamu-tamu VIP dan pejabat.
Taksi Silver Bird bisa ditemui di hotel-hotel bintang empat dan lima di Jakarta dan
Surabaya termasuk di bandara internasional Soekarno-Hatta dan Juanda.
Golden Bird
Golden Bird menawarkan sebuah kepraktisan. Kita dapat menikmati
kenyamanan berkendara pribadi tanpa harus repot memikirkan perawatan berkala serta
biaya asuransi. Golden Bird memiliki sejumlah pilihan kendaraan standar dan mewah
dengan sistem sewa jangka pendek dan panjang untuk berbagai keperluan dengan atau
tanpa pengemudi. Golden Bird siap melayani setiap kebutuhan pelanggan di Indonesia.
Outlet Golden Bird tersebar di sebagian besar hotel dan terminal kedatangan
bandara di Indonesia. Di antara keistimewaan yang ditawarkan adalah pengemudi yang
dilatih untuk memberi keamanan, kenyamanan, kemudahan, dan layanan personal.
Kendaraan berasuransi penuh dan tersedia armada pengganti setiap saat.
Blue Bird Group juga telah mendirikan Pusaka Prima Transport untuk melayani
pelanggan korporat dengan kontrak jangka panjang. Pusaka Prima Transport
menawarkan layanan Total Fleet Management untuk menjamin setiap kendaraan
digunakan seefektif mungkin sesuai kebutuhan Anda. Sementara itu, layanan Blue Bird
Group di Bali hadir dengan pilihan limousine dan mobil van untuk disewa mengelilingi
pulau Bali. Blue Bird kini bekerjasama dengan perusahaan penyewa mobil "Thrifty"
untuk menyediakan layanan self-driving di Bali.
4
2.3 MODAL DAN KEPEMILIKAN MODAL
No. Nama Pemilik Saham Jumlah Saham Total Modal Disetor Persentase
1. PT. Pusaka Citra Djokosoetono 930.000.000 IDR 93.000.000.000 37,17 %
2. Public (each below 5%) 402.450.900 IDR 40.245.000.000 16,09 %
3. Purnomo Prawiro 239.120.000 IDR 23.912.000.000 9,56 %
4. Bayu Priawan Djokosoetono 145.200.000 IDR 14.520.000.000 5,80 %
5. Indra Priawan Djokosoetono 149.450.000 IDR 14.945.000.000 5,97 %
6. Kresna Priawan Djokosoetono 149.450.000 IDR 14.945.000.000 5,97 %
7. Sigit Priawan Djokosoetono 149.450.000 IDR 14.945.000.000 5,97 %
8. Adrianto Djokosoetono 119.560.000 IDR 11.956.000.000 4,78 %
9. Noni Sri Ayati Purnomo 119.560.000 IDR 11.956.000.000 4,78 %
10. Sri Adriyani Lestar 97.859.100 IDR 9.786.000.000 3,91 %
5
2.4 TENAGA KERJA
Perusahaan Bluebird memiliki tenaga kerja yang sangat banyak dan tersebar luas di
berbagai wilayah, dan kami mengkategorikan PT. Bluebird sebagai perusahaan besar karena
badan usaha ini memiliki kurang lebih 40 ribu karyawan termasuk driver yang tersebar ke
seluruh wilayah . adapun data armada dari badan usaha ini dimana setiap armada dapat
memiliki satu atau lebih pengurus (driver) sebagai berikut;.
6
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari makalah ini kita dapat mengkategorikan PT. Bluebird merupakan Bahan usaha
besar yang bergerak dalam bidang jasa transportasi dan termasuk badan usaha milik
swasta (BUMS)
3.2 PENUTUP
Demikianlah isi makalah kami, atas kekurangan dan kesalahan kami dalam penulian
atau hal lain dalam makalah ini, kami memohon maaf yang sebesar –besarnya. Atas kritik
dan saran kami ucapkan terimakasih.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bluebirdgroup.com/id/
https://www.wikipedia.org/
https://www.google.co.id/?hl=id