Anda di halaman 1dari 24

 

Laporan marketing

“Analisis Marketing PT Blue Bird” 


Bird” 

 Anggota :

1.Irfan Rakhman Hidayat (1101001014)


 

Blue Bird didirikan pada tahun 1972 oleh Nyonya Mutiara Djokosoetono, SH. Saat itu namanya

belumlah Blue Bird, melainkan Chandra Taksi dan target pasar yang dibidik adalah rental mobil

khusus untuk para jurnalis dan pengunjung dari/ke hotel dan airport. Saat itu hanya terdapat 25

mobil yang digunakan untuk beroperasi. Chandra Taksi inilah yang kemudian dikenal sebagai

salah satu dari Blue Bird Group, yaitu Golden Bird.

Dari embrio taksi inilah berkembang sebuah perusahaan besar yang sekarang membawahi

sekitar 20 anak perusahaan yang bergerak tidak hanya di bidang transportasi, tetapi juga

merambah usaha manufacture, properti, dan support services. Khusus untuk bidang

transportasi sendiri, Blue Bird Group telah mengakuisisi beberapa perusahaan taksi, beberapa

di antaranya berada di bawah payung Pusaka Group.

Untuk usaha transportasi khusus penumpang, Blue Bird mengkategorikan jasanya ke dalam

beberapa anak perusahaan untuk target market yang berbeda. Secara umum, taksi yang

memiliki warna biru atau biru metalic ditargetkan untuk segmen masyarakat umum. Dalam
kategori ini, ada beberapa anak perusahaan dimana setiap anak perusahaan memiliki nama

dan logo yang berbeda. Anak perusahaan tersebut antara lain Pusaka Satria, Pusaka Nuri,

Pusaka Biru, Pusaka Citra, Pusaka Lintas, Pusaka Prima, Morante Jaya, Lintas Buana,

Cendrawasih, dan Blue Bird sendiri. Mengapa semuanya tidak memiliki satu nama Blue Bird

saja? Masalah sebenarnya bukannya tidak bisa, melainkan terkait dengan masalah perijinan

yang menyebabkan sebuah perusahaan taksi tidak bisa menjalankan banyak armadanya

sekaligus.
 

Di segmen Eksekutif, Blue Bird menyediakan Silver Bird dengan armadanya yang berwarna

hitam. Jauh berbeda dengan taksi reguler yang berwarna biru, taksi eksekutif ini memberikan 3

keistimewaan utama, yaitu Comfort, Convenience, dan Safety. Mobil yang dipergunakan pun

terbilang lebih mewah dari taksi reguler, tapi tentu saja masih ada lampu tanda taksi di atasnya.

Dan yang terakhir untuk segmen transportasi penumpang, yaitu kategori limousine yang di

dalam group ini dikenal dengan Golden Bird. Masuk dalam kategori ini adalah mobil-mobil

mewah seperti Toyota Twin Cam, Opel Vectra, Corona Absolute, Volvo 740, 960, Mercedes

C180, E220, E230 dan New Eyes, hingga van mewah Mazda E2000. Berbeda dengan dua

kategori taksi sebelumnya, taksi ini menggunakan plat nomor kendaraan berwarna hitam, yang

artinya tentu saja mobil pribadi. Taksi ini ditujukan untuk orang-orang kelas atas atau VIP.

Selain itu, dengan keisitimewaan plat nomor hitam, taksi ini disewakan kepada perorangan

ataupun perusahaan, baik untuk jangka pendek atau jangka panjang. Golden Bird yang

disewakan ini sangat tepat bagi perusahaan yang menginginkan mobil mewah dalam

operasional kantornya, mengingat biaya operasional dan depresiasi akan bisa diminimalkan.

Taksi Golden Bird ini memang tidak tampak seperti taksi pada umumnya. Hanya ada tambahan

label / stiker logo Blue Bird di bagian kaca depan sopir. Jadi bila anda melihat sebuah mobil

Mercy di depan anda, perhatikanlah dengan teliti sebelum anda menilai penumpang yang ada

di dalamnya, karena barangkali mobil yang dinaiki bukanlah mobil miliknya sendiri, melainkan

mobil Golden Bird.

Selain taksi, untuk jasa angkutan penumpang Blue Bird juga menyediakan sarana angkutan

masal berupa bis charter, yaitu Big Bird. Dengan area pelayanan transportasi meliputi Jawa,

Bali, dan Sumatera. Big Bird juga melayani transportasi bagi anak sekolah, di antaranya adalah

British International School, Jakarta Japanese School, Korean Internacional School dan

German International School.

Mengembangkan sayap, merambah segmen non-penumpang

Perkembangan Blue Bird tidak cukup hanya di kota Jakarta dan sekitarnya saja, melainkan di

kota-kota besar lain di Indonesia. Di Bali, sejak tahun 1989 Blue Bird Group telah menempatkan
 

armada Golden Bird-nya, yang diikuti dengan armada taksi regular Bali Taksi pada tahun 1994.

Kemudian berturut-turut pada tahun 1996 dan 1997, taksi regular memasuki Lombok dengan

nama Lombok Taksi dan kota Surabaya dengan nama Surabaya taksi.

Sekitar bulan November 2005, Blue Bird mulai menjamah kota Bandung dengan 75 armada

taksi regulernya. Meskipun dengan jumlah armada yang masih sedikit, Bandung Taksi ini

mendapatkan pertentangan yang cukup keras dari operator-operator taksi lainnya di Bandung.

Harus diakui jika reputasi dan brand image yang telah diposisikan oleh Blue Bird Group, cukup

menjadi ancaman terhadap operator taksi lainnya.

Gebrakan bisnis Blue Bird sepertinya tak cukup di jalur angkutan penumpang saja. Jasa

angkutan non-penumpang pun telah digeluti Blue Bird dengan menyediakan jasa Truk

Container, yaitu Iron Bird dan Angkutan Kontenindo Antarmoda. Di luar usaha transportasi

primer, Blue Bird juga telah mendirikan Holiday Resort Lombok, dan perusahaan manufacture
otomotif seperti Everlite, Restu Ibu, Ziegler Indonesia, serta usaha service lain seperti Jasa

 Alam, Gas Biru,


Biru, dan Ritra
Ritra Konnas
Konnas Freight Centre.
Centre.

Menjadi perusahaan yang langgeng dan berorientasi pada mutu sehingga menjamin

keberkelanjutan kesejahteraan seluruh stakeholder.

Tujuan kami adalah memuaskan pelanggan, membangun dan mempertahankan


posisi market leader di setiap bidang yang kami terjuni.Di sektor transportasi darat,
kami menyiapkan layanan terpercaya, bermutu tinggi, dan terbaik dengan
pemanfaatan sumber daya secara efisien. Kami melakukan hal tersebut sebagai
sebuah tim.
 

Berikut kami mencoba mencantumkan secara singkat mengenai susunan direksi


dari PT.Blue Bird

Strength : armada yang sangat besar, sudah terkenal kenyamanan dan


keamanannya, pelayanannya baik, Karyawannya ramah dan bersahaja, inovasi taxi
mobile reservation bagi pengguna android dan blackberry.

Weakness : Kurang Promosi dan diskon.

Opportunities : dengan kebutuhan transportasi yang mobile bisa kemana saja,


Peluang bluebird sangat lebar di indonesia karena para konsumen sudah percaya
dengan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan, oleh karena itu perusahaan
sangat terkenal di indonesia.

Threat : Adapun ancaman dari pihak luar yang sangat meresahkan

perusahaan seperti adanya penipuan yang mengatasnamakan perusahaan dan

pemalsuan mobil yang mengatasnamakan perusahaan bluebird, dan juga ancaman

perusahaan berasal dari perusahaan yang serupa seperti perusahaan taksi yang

mengecet warna mobilnya seperti taksi bluebird.  


 

Menurut Vice President Central Operation Blue Bird Group, Sigit Priawan

Djokosoetono, seperti dikutip dari 


dari Okezone,
Okezone, pelanggan Blue Bird yang

biasanya hanya melakukan 200 pemesanan per harinya kini melonjak hingga

500-600 pemesanan per hari. Jumlah tersebut dihitung setelah implementasi

aplikasi di platform BlackBerry, sehingga setelah peluncuran aplikasi Blue Bird

untuk Android dan iPhone

Selama beberapa tahun nama Blue Bird sinonim dengan standar tinggi

layanan taksi penumpang, mengangkut lebih dari 8,5 juta orang di seluruh

Indonesia per bulan.

Salah satu kunci keunggulan Blue Bird adalah kejelianya dalam


menggunakan teknologi.pada tahun 1972,Blue Bird adalah perusahaan
pertama yang menggunakan system radio untuk memudahkan penentuan
posisi armada dan penerapan system argo yang ketat bagi setiap arma armada
yang dimiliki.

Ketika teknologi GPS mulai masuk


masuk kalangan umum di Indonesia (sekitar 
tahun 2003),Blue Bird merespon dengan cepat dengan mengganti system
radionya dengan GPS.Tidak puas dengan inovasi itu,Blue Bird menyediakan
system order taxi melalui sms untuk mempermudah akses pelanggan Blue
Bird.

Innovasi terbaru Blue Bird taxi adalah penyediaan semacam software order 
taxi yang telah dapat digunakan lewat operating system android dan
 

iPhone.Innovasi ini nampaknya yang membuat Blue Bird semakin sulit dikejar 
oleh para pesaingnya.

PEMBAHASAN

Dalam kompetisi memperoleh pasar,Bird melakukan segmentasi pasar,alih


alih menggunakan
menggunakan mass production Blue Bird taxi membagi
membagi pasar dari layanan
yang diberikan.misalkan untuk masyrakat umum Blue Bird group menawarkan Taxi
Blue Bird.sedangkan untuk kalangan eksekutif PT Blue Bird menawarkan
menawarkan Taxi
Silver Bird dan untuk VIP,Blue Bird memiliki taxi Golden Bird,ditambah dengan
penawaran untuk penumpang skala besar maka ditawarkanlah Big Bird.dari
pembagian tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa Blue Bird bergerak di segment
market.

Namun,segment market ini tidak fleksible,karena Blue Bird memilih untuk


mendiffrensiasi armadanya bukan mendeferensiasi layanan yang diberikan.dalam
hal ini tentu saja kita tidak dapat menyalahkan Blue Bird,mengingat resiko yang
mungkin akan timbul apabila Blue Bird mendeferensiasi layanan,yaitu market
confusetion

Dalam segmentasi Blue Bird ini kami juga melihat Blue Bird mencoba untuk
mempertahankan Brand image yang dimiliki dan mempertahankan Brand
loyalty.walaupun tidak mendeferensiasi layanan,Blue Bird mencoba memaksimalkan
layanan yang diberikan,hal ini dengan kebijakan kebijakan perusahaan seperti

mentraining para driver agar terlihat ramah,rapid an sopan.


 

Secara demografi kami mengamit bahwa kota kota yang menjadi pasar 
Blue Bird adalah kota kota besar di Indonesia semisal :
Jakarta,Bali,Bandung,Surabaya dan Semarang.hal ini tidak terlalu
mengherankan,karena logikanya kota kota besar memiliki tingkat mobilitas yang
tinggi sehingga merupakan sasaran tepat untuk perkembangan jasa transportasi di
Indonesia.

Kami menemukan fakta yang menarik ketika mengamati cara Blue Bird
mengekspansi pasarnya.seperti yang kita tahu,bahwa Blue Bird pertama kali ada di
Jakarta,logika kita akan mengatakan jika Blue Bird akan berekpansi maka kota
terdekat yang paling potensial adalah Bandung,namun asumsi kami salah,kota
kedua yang dituju oleh Blue Bird adalah Bali.terdapat beberapa kemungkinan yang
mungkin mendasari kenapa bali menjadi kota yang lebih dahulu dituju oleh Blue Bird
dibandingkan Bandung,kemungkinan pertama Blue Bird ingin memaksimalkan
keuntungan dengan mencari kostumer yang ingin membeli jasa Blue Bird dengan
harga premium,kemungkinan kami ini didasari fakta bahwa Bali merupakan tourist
centre yang telah lama dikenal,dan banyak turist asing yang rela membayar dengan
harga premium.

Dengan memilih Bali,Blue Bird juga memperoleh keuntungan melalui

kerjasama dengan hotel hotel setempat.afiliasi ini nampaknya merupakan salah satu
opportunity yang dikejar oleh Blue Bird,terbukti dengan pembangunan holiday resort
di Lombok yang dimiliki oleh Blue Bird atau dengan kata lain Blue Bird melihat hotel
atau resort sebagai sumber yang menguntungkan dalam memperoleh kostumer.

Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan

perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat. Hal ini menuntut para pengambil

kebijakan untuk mengembangkan suatu strategi yang mampu mancapai sasaran


 

pertumbuhan penjualan. Adapun menurut Buku Terbitan penulis Kotler, bahwa salah satu

strategi jitu perusahaan dalam memasarkan produknya perusahaan harus melakukan tiga

langkah yaitu 1). Segmentasi pasar yaitu mengidentifikasi dan membentuk kelompok

pelanggan yang berbeda yang mungkin meminta produk(Segmentasi 


produk( Segmentasi ).
). 2). Penerapan pasar 

sasaran yaitu memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki( Pemilihan Pasar 

Sasaran ) dan 3). Penepatan posisi pasar yaitu membedakan, mengkomunikasikan manfaat

utama yang membedakan produk dalam pasar(Positioning) 


pasar(Positioning) .

Dan sebagai sebuah perusahaan yang bergerak diantara iklim persaingan usaha

yang ketat. Blue Bird Group telah menjalani 3 langkah yang di sarankan oleh Kotler. Berikut

adalah penjelasan mengenai bagaimana PT Blue Bird Pusaka melakukan Segmentasi,

Pemilihan Pasar sasaran dan positioning  produk-produknya di pangsa pasar indonesia,

khususnya kota-kota besar.

Jika dilihat secara seksama, Blue Bird Pusaka telah melakukan segmentasi

geografi, karena pada saat ini, perusahaan yang bergerak di dalam bidang jasa pelayanan

taksi ini hanya melayani beberapa daerah yang “mungkin” dianggap memiliki pangsa pasar 

yang baik dan bagus. Adapun beberapa kota yang di layani oleh Blue Bird Pusaka adalah :  

Jakarta, Bali, Bandung, Banten, Manado , Medan, Lombok, Semarang, Surabaya and Yogyakarta  

Sedangkan untuk Segmentasi Produk yang dilakukan oleh Blue Bird Pusaka adalah

membagi jenis armadanya menjadi 3 jenis produk yaitu :


 

1.  Blue Bird / Pusaka Taksi

Taksi Regular dari Join 2 Perusahaan, yaitu Blue Bird Group dan Pusaka Transport.

Taksi ini merupakan Taksi Regular yang di sediakan oleh Blue Bird Group

2.  Silver Bird

Taksi Eksekutif yang diusung oleh Blue Bird Group sendiri. Taksi ini merupakan

taksi yang memiliki tingkat kenyamanan yang paling tinggi di antara beberapa jenis

taksi lain yang disediakan Blue Bird.

3.  Golden Bird

Golden Bird adalah aplikasi pemakaian kendaraan PT Blue Bird Group dengan

sistem Rental.

Jika di lihat dari segi ketiga produk yang disediakan oleh PT Blue Bird Group maka

Blue Bird / Pusaka taksi berada pada tingkatan segmentasi terendah di antara dua produk

lainnya. Maka dapat dikatakan bahwa Blue Bird/Pusaka Taksi memiliki pangsa pasar untuk

penumpang yang memiliki budget menengah dan ke atas. Jika dilihat secara seksama dari

ketiga produk tesebut, PT Blue Bird Group telah menentukan jenis pangsa pasar tersendiri

bagi ketiga Produk tersebut. tersebut adalah sebagai berikut :

Menengah Ke Atas
 

Eksekutif 

Menengah Ke Atas dan Eksekutif 

Sebagai sedikit tambahan penjelesanan bagaimana Blue Bird Pusaka mengatur 

segmentasi sasaran pasarnya adalah tarif dari masing-masing produknya:

1.  Blue Bird / Pusaka transport

  Tarif awal/buka pintu/flag


pintu/flag fall Rp
fall Rp 6.000,-

  Berjalan: Rp 3.000,- per kilometer 

2.  Silver Bird

   Tarif awal/buka pintu/Flag


pintu/Flag fall : Rp 15.000,-

   Berjalan: Rp 6.000,- per kilometer 

3.  Golden Bird

   Sesuai dengan kesepakatan dan deal yang ditentukan oleh pihak Peminjam

dan Blue Bird Pusaka.

Dari ketiga penjelasan diatas, didapatkan bahwa Blue Bird / Pusaka Transport taksi

merupakan produk dari Blue Bird Pusaka yang memiliki segmentasi harga untuk

penumpang dengan budget menengah.


 

Jika perbandingan segmentasi harga yang diterapkan Blue Bird Pusaka dibandingkan

dengan pesaing usaha taksi yang sejenis terdapat sedikit perbedaan harga antara Blue Bird

dengan taksi-taksi lainnya. Adapun 3 perbedaan mendasar dari tarif persaingan antar 

usaha taksi adalah sebagai berikut:

1.  Tarif Atas

  Tarif awal/buka pintu/flag


pintu/flag fall Rp
fall Rp 6.000,-

  Berjalan: Rp 3.000,- per kilometer 

  Menunggu: Rp 30.000,- per jam


  Blue Bird Group : Blue Bird, Morante, Cendrawasih, Pusaka, Pusaka Prima,

Pusaka Sentra, Pusaka Satria, Pusaka Biru, Pusaka Lintas.

2.  Tarif Bawah

   Tarif awal/buka pintu/flag


pintu/flag fall  Rp 5.000,-

   Berjalan: Rp 2.500,- per kilometer 

   Menunggu: Rp 25.000,- per jam

   Express, Taxiku, Gamya, Silvera, Kosti Jaya, Link, Primajasa, Taksi Putra,

Pratama, Cipaganti

3.  Premium Cab

   Tarif awal/buka pintu/Flag


pintu/Flag fall : Rp 7.500,-
 

  Berjalan: Rp 4.400,- per kilometer 

  White Horse

Penjelasan di atas memgambarkan bahwa Taksi Blue Bird / Pusaka Transport

memiliki segmentasi pasar bagi penumpang yang memiliki budget sedikit lebih jika

dibandingkan dengan taksi taksi yang lain, dan sebagai tambahan bahwa terdapat dua

 jenis tarif yang diterapkan oleh perusahaan taksi


taksi yang ada di Indonesia, yaitu Tarif Atas dan

Tarif Bawah. Perbedaan antara kedua tarif tersebut sebenarnya adalah penentuan harga

yang di campuri oleh kebijakan kebijakan dari pemerintah setempat, perbedaannya terletak

di harga yang ditentukan oleh masing-masing perusahaan taksi, yaitu tarif atas ditentukan

secara mandiri oleh perusahaan dengan cara mengambil harga batas atas dari kebijakan

pemerintah daerah dan begitu juga sebaliknya.

Dengan segmentasi yang diterapkan seperti yang dijelaskan diatas, diharapkan

bahwa Angkutan Blue Bird / Pusaka Transport dapat menjadi Taksi utama yang digunakan

masyarakat, walau terkadang Blue Bird tersandung dengan perbedaan penggunaan tarif 

dasar yang diterapkan, yangmana tarif yang digunakan oleh Blue Bird dan Pusaka dapat

dikatakan “memberatkan” penumpang jika dibanding dengan taksi taksi lainnya


l ainnya yang

menggunakan tarif bawah. Walau demikian, dengan tarif atas yang diterapkan blue bird dan

pusaka, kami merasakan bahwa tarif atas yang digunakan blue bird dan pusaka sangat
 

worth it dengan apa yang mereka sediakan, karena selama ini blue bird dan pusaka

menyuguhkan fitur fitur yang baik dan seimbang untuk para penumpangnya.

Ketika di pertanyakan seberapa efektifnya segmentasi target yang di tetapkan oleh

Blue Bird terhadap produknya, maka didapatkan bahwa tingkat efektifitas dari produk Taksi

Regulernya a.k.a Blue Bird dan pusaka sudah sangat sesuai, karena mencapai target

sasaran yang mana sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Karena sesuai dengan

pemilihan pasar sasaran yang ditentukan oleh Blue Bird yang mana target dari Blue Bird /

Pusaka transport akan digunakan oleh seluruh kalangan dan silver bird untuk kalangan

dengan kelas eksekutif.

Setelah melihat bagaimana sistem pemberian harga dan penetapan pasar sasaran

yang diterapkan oleh Blue Bird Pusaka dapat diambil kesimpulan bagaimana segmentasi

yang digunakan oleh Blue Bird Pusaka, yaitu Blue Bird Pusaka menargetkan pangsa pasar 

kelas menengah untuk produk Blue Bird / Pusaka Transport yang merupakan taksi

regulernya.

Sebagai perusahaan taxi yang telah lama ada di Indonesia,Blue selalu


berusaha menanamkan pencitraan yang baik pada masyarakat.Kamimelihat bahwa
Blue Bird ingin menempatkan dirinya sebagai sebuah Brand yang
 

berkelas,aman,nyaman dan dapat diandalkan.hal ini dapat terlihat dari visi Blue Bird
yaitu menyelenggarakan jasa tranportasi yang berkualitas serta dari motto blue Blue
Bird yaitu ANDAL (aman,nyaman,mudah dan personalize)

Blue Bird Taksi menyadari benar arti pentingnya kualitas layanan yang
diberikan.Secara garis besar menurut Wirasasmita et al (1999) ada empat unsur 
dalam

konsep ini, yaitu:

1. Kecepatan
2. Ketepatan
3. Keramahan

4. Kenyamanan

Keempat komponen tersebut merupakan satu pelayanan yang terintegrasi,


maksudnya pelayanan atau jasa menjadi tidak unggul, bila ada komponen yang
kurang. Untuk itu karyawan Blue Bird Taksi Diharuskan berpakaian rapi dan
bersikap ramah kepada konsumen.Dengan teknologi GPS yang sekarang dipakai
maka diharapkan dapat memberikan pelayanan dengan cepat dan tepat.
Sebagai market leader, mempertahankan reputasi sebagai “Partner Transportasi
yang Handal” memang tidak mudah.Oleh sebabitu, untuk membentuk brand 
loyalty para
loyalty  para konsumen, Blue Bird menerapkan quality control terhadap seluruh lini
usahanya, dari technical support hingga customer service.
Basis usaha Blue Bird terletak pada jasa transportasi, khusus
khusus nya adalah taksi dan
alat angkutan / kendaraan. Secara langsung yang menjadi penggerak utama usaha ini
adalah para pengemudi-nya. Selain berfungsi utama sebagai driver , pengemudi juga
menjalankan fungsi sebagai customer service dan
service dan sales force , karena mau tidak mau,
para pengemudi inilah yang akan berhadapan langsung dengan penumpang
/ customer . Para pengemudi di Blue Bird dilatih secara khusus dalam berbagai tahapan
 

training. Dari para pengemudi inilah image  Blue Bird dibangun. Sehingga tidak heran
bila masyarakat mengenal Blue Bird karena para pengemudinya yang baik dan jujur.
Selain pengemudi, ada pula Call Center yang harus bekerja keras merespon setiap
permintaan pelanggan. Beruntung dengan adanya teknologi radio, GPS, MDT, Internet,

dan kinidengan SMS, order dari pelanggan dapat ditangani dengan cepat dan mudah.
Keistimewaan lainnya dari pelayanan transportasi Blue Bird taksi ini adalah
ketersediaan 24 jam sehari, 7 hari seminggu, sehingga jalanan tidak pernah sepi dari
armada taksi. Dengan model kerja shift karyawan, taksi  – 
– taksi
taksi yang beredar di jalanan
ibu kota ini diharapkanakan ada baik siang maupun malam hari, dari hari kerja biasa
hingga hari libur sekalipun.
Dari segi pricing , Blue Bird bukanlah perusahaan yang bermain-main di strategi ini.Tarif 
yang dikenakanoleh Blue Bird mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah
daerah setempat. Bahkan untuk menjaga image -nya,
-nya, setiap kali ada perubahan tarif,
Blue Bird langsung aktif merespon. Berbeda dengan operator taksi lainnya yang
argometernya dikenakan tariff sesuai kehendak pengemudi-nya.
Mungkin kebijakan mengenai tariff ini akan mengurangi jumlah konsumen yang
menggunakan Blue Bird. Namun justru dengan menerapkan tarif yang berlaku, Blue
Bird menjadi teladan dalam urusan pricing , dan tentunya tidakakan kebingungan
dengan biaya operasional. Bahkan, penerapan pricing 
pricing ini
ini bagi konsumen Blue Bird
akan menjadikannya sebagai operator taksi yang konsisten sehingga positioning 
positioning Blue
Blue
Bird tetap terjaga. Apa jadiny abila Blue Bird menempelkantulisanTarif Lama di kaca

depan mobilnya? Pasti yang terkesan adalah Blue Bird sebagai taksi murahan yang
rela menurunkan tarifnya untuk menggaet para penumpangnya

Positioningnyasegmen costumernya untuk kalangan menengah. Kenapa?Karena


blue bird taksi menjaga eksklusiifitas armadanya agar imagenya di mata customer tidak
terlihat murahan. Dengan dia mengambil segmen menengah, blue bird dapat
mencangkup segmenatasi dan segmen bawah yang menginginkan eksklusifitas tetapi
tidak mengeluarkan uang yang terlalu mahal. Dan untuk pricingnya, selain mengikuti
standar yang ditetapkan pemerintah, blue bird sendiri menggunakan uangnya tersebut
 

untuk melakukan maintenance berkala armada dan training supir armadanya. Berbeda
dengan group taksi lain yang menggunakan tariff lama, blue bird group melakukan
maintenance armadany asetiap 6 bulan sekali, dan spare part yang rusak bukan di
perbaiki, melainkan di ganti. Sehingga kemungkinan untuk rusak kembali pun

kecil.Training supirnya pun tidak setengah-setengah, blue bird group memberikan


training dari mengemudi hingga customer care pengemudinya, karena supirnya
merupakan front-linernya bisnis taksi ini.

Pengaturan tarif argo hanya oleh team teknisi Bluebird group yang besaranya tarif 
ditentukan oleh pemerintah daerah yakni yakni tarif batas atas Rp5.000 dengan setiap
per 100 meter naik Rp275 dan masa tunggu selama satu jam Rp27.500. Sementara
tarif batas bawah yakni Rp4.000 dengan setiap per 100 meter Rp250 dan masa tunggu
selama satu jam Rp25.000 dengan argo selalu tersegel dan ditera setiap setahun
sekali. Seperti yang kita ketahui bahwa penetapan tarif taksi blue bird sangat
menyesuaikan dengan tarif yang ditentukan pemerintah daerah setempat. Namun pada
umunya tariff pada taksi blue bird berkisar :

Selain itu ada juga tariff tunggu yang di bandara-bandara lokasi taksi blue bird. Dari
data yang ada kami mendapat biaya tunggu di Bandara Soekarno Hatta dengan :

Untuk taksi resmi Bandara Soekarno Hatta, penumpang dikenakan biaya tunggu
(surcharge ) yang besarnya sesuai zona tujuan. Semakin jauh tujuan, biaya tunggunya
semakin murah. Ini dia:

1.  Zona I (Rp 10.500): Tangerang, Kalideres, Teluk Naga, Cipondoh, Pantai Indah
Kapuk, Cengkareng, Grogol, Kebon Jeruk.
 

2.  Zona II (Rp 9.000): Penjaringan, Pademangan, Tanjung Priok, Kemayoran,


Cempaka Putih, Tambora, Tanah Abang, Jatinegara, Tebet, Mampang,
Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Ciledug, Pondok Aren, Bumi Serpong
Damai.
 
3. Zona III (Rp 7.500): Koja, Kelapa Gading, Cilincing, Pulogadung, Cakung, Duren
Sawit, Pondok Gede, Kampung Makasar, Kodya Bekasi, Kramat Jati, Pasar 
Minggu, Pasar Rebo, Ciracas, Cipayung, Limo, Jati Sampurna, Cilandak,
Jagakarsa, Ciputat, Pamulang, Sawangan, Kodya Bogor, Kab. Bogor, Kodya
Depok.

 Ada hal yang unik dari promsi pada Blue Bird Taksi. Blue Bird ini tidak
menggunakan konvensional advertising untuk promosi. Mereka menggunakan kekuatan
market of mind yang dilakukan dengan meningkatkan kualitas dan melekatkan “Blue
Bird” sebagai satu-satunya taksi dengan kualitas yang sangat baik. Dua cara utama
yang digunakan sebagai proses dari market of mind adalah :
1.  No-Lower Price
Mungkin kita akan mengerutkan dahi dengan no-low price yang
diterapkan oleh blue bird. Blue Bird mengetahui bahwa hal utama
yang harus dijaga dari jasa transportasi adalah keamanan dan
kenyamanan. Dengan tidak mengurangi harga tetapi meningkatkan
keamanan dan kenyamana pada penumpang akan memberi mind
set pada penumpang bahwa taksi bluebird merupakan taksi yang
tidak murahan dan bersifat eksklusif.
2.  High Quality
Dengan tidak menerapkan low price maka blue bird dapat
meningkatkan kualitasnya. Peningkatan kualitas (terutama dalam
bentuk savety) akan membuat Blue Bird eksklusif dan menjadi
 

leader dalam marketnya. Orang-orang memiliki kepercayaan dan


mind set yang kuat terhadap kualitas blue bird yang eksklusif.
Dengan adanya dua hal tersebut dapat kita simpulkan bahwa dengan konsep market of 
mind secara tidak langsung member pengaruh promosi yang kuat terhadap eksistensi

Blue Bird taksi. Apalagi dengan maraknya kasus-kasus yang dilakukan oleh supir taksi
kepada penumpang memberikan kekuatan promosi yang besar terhadap Blue Bird
dengan konsep pelayanan eksklusif dan harga yang wajar.

Lokasi pemasaran taksi Blue Bird adalah Jakarta, Bali, Bandung, Banten,
Lombok, Menado, Medan,Semarang,Surabaya, Jogjakarta, Palembang(baru masuk)

 
Usaha taksi di Indonesia kini semakin berkembang , usaha-usaha di bidang

transportasi kini dilihat memiliki potensi yang besar utamanya dilingkungan

perkotaaan. Hal ini menyebabkan tingginya animo pesaing blue Bird di

Indonesia.Beberapa pesaing di Blue Bird taksi adalah Ekspress , Bossowa , dan

Putera Taksi. Namun nampaknya , Blue Bird memiliki strategi yang sangat baik i
 

dalam menghadapi
menghadapi persaingan bisnis taksi
taksi di Indonesia. Terbukti dengan hasil

survey yang dilakukan oleh TOP Brand pada tahun 2011 yang menyatakan bahwa

kepuasan pelanggan terhadap taksi Blue Bird masih sangat mendominasi dengan

angka 56.2 % diikuti Ekspress, Bossowa , dan Putra taksi dengan angka yg cukup

 jauh yaitu 8.7%, 4.1%, dan 3.4%.


3 .4%. Melihat jauhnya pilihan customer kepada blue bird

Taksi, kita dapat melihat bahwa taksi blue Bird memiliki strategi yang baik dalam

menyikapi persaingan di Pasar Indonesia. Beberapa hal yang sangat menonjol

dalam strategy yang dilakukan oleh blue bird Taksi adalah :

1. Mobil yang digunakan sebagai fasilitas pelayanan.


 Armada Bluebird taxi menggunakan sedan limo
limo dengan usia pemakaian

maksimal 8 tahun, bahkan dalam 5 tahun sudah dilakukan peremajaan


armada.
2. Kebersihan Mobil.
 Armada Bluebird mewajibkan kepada sopir agar menjaga kebersihan armada
dengan cara melakukan pengecekan kebersihan didalam kabin
sebelum ataupun sesudah mendapat penumpang (SOP). Didalam pool juga
tersedia bengkel cuci yang dapat digunakan untuk pencucian armada yang
kotor.
3. Penampilan sopir / karyawan.
Seluruh sopir dan karyawan Bluebird diwajibkan
di wajibkan memakai seragam
karyawan pada saat bekerja antara lain; Memakai sepatu, celana bahan
gelap, baju khusus bertuliskan Bluebird dan dimasukan kedalam celana.
4. Fasilitas didalam mobil sebagai fasilitas pelayanan.
Disetiap armada taksi Bluebird dilengkapi dengan heat unit standar toyota
limo yang dapat dinyalakan sesuai dengan permintaan penumpang.

5. Ketepatan waktu penyediaan taksi bila ada pemesanan melalui telepon


Operator penerima pesanan telepon dan sopir diberikan fasilitas radio
panggil frekuensi khusus (HT) agar dapat berkomunikasi dua arah apabila
 

ada permintaan taksi oleh penumpang. Supir yang terdekat


menginformasikan kederadaanya dan butuh waktu berapa untuk sampai
kepada penumpang.
6. Ketersediaan waktu untuk menanggapi keluhan penumpang.
penumpan g.
Bluebird menyediakan no telepon khusus untuk menerima keluhan dari
penumpang. Nomer telepon tersebut ditempelkan ditempat yang mudah
dibaca oleh penumpang. Dan manajemen memerintahkan sopir untuk
mendengarkan keluhan penumpang (apabila terjadi kesalahpahaman)
sampai penumpang selesai memberikan keluhan serta tidak lupa meminta
identitas dari penumpang untuk dilaporkan kepada pihak manajemen supaya
keluhan tersebut dapat ditanggapi lebih lanjut.
7. Ketepatan waktu untuk mengantarkan penumpang ke tempat tujuan
Para sopir Bluebird mayoritas adalah berasal dari semarang, sehingga

mereka hapal seluk beluk wilayah semarang. Sehingga dapat mencapai


waktu tempuh dan jarak tempuh yang paling efisien..
8. Kemudahan bagi penumpang untuk mendapatkan taksi dimana saja dan
kapan saja.
Bluebird selain memiliki pool taksi didaerah pedurungan, perusahaan juga
memiliki pool-pool bayangan yang terletak disegala penjuru
penjur u semarang
sebagai tempat istirahat dan menunggu penumpang agar waktu tunggu dan
 jarak tempuh untuk menghampiri penumpang semakin
semakin kecil. Perusahaan
 juga bekerja sama dengan tempat-tempat pelayanan umum seperti hotel,

stasiun dan pelabuhan dengan cara menempatkan beberapa armadanya


ditempat tersebut untuk melayani parapenumpang dari tempat tersebut.

9. Kemampuan karyawan untuk menepati janji kapan pelayanan


pe layanan akan
diberikan.
Setiap armada taksi Bluebird memiliki nomor armada yang berbeda-beda.
Pada setiap pemesanan taksi, operator memberikan nomor taksi yang akan
menjemput dan berapa waktu tunggu yang harus diperlukan untuk
mendapatkan pelayanan taksi bluebird.
10. Kemampuan sopir / karyawan untuk memberikan pelayanan
pel ayanan secara cepat
 

dan tepat kepada penumpang.


Sopir dan karyawan Bluebird diwajibkan untuk mematuhi standar prosedur 
pelayanan yang telah ditetapkan. Apabila ada pelanggaran yang dilakukan
dengan sengaja, maka akan diberikan sangsi yang tegas oleh karena itu sopir 
atau karyawan akan memperlakukan penumpang sesuai dengan prosedur 
dan standart pelayanan.
11. Kemampuan sopir / karyawan untuk menolong penumpang.
Standar pelayanan dari perusahaan mewajibkan sopir membukakan pintu
apabila ada penumpang mau masuk (apabila sopir berada diluar) dan
mengangkat barang penumbang kedalam atau keluar dari begasi.
12. Kemauan sopir / karyawan untuk menanggapi permintaan penumpang.
Manajemen selalu menekankan untuk menganggap penumpang adalah
“raja” apapun dan kemanapun permintaan penumpang minta diantarkan 
diantarkan  

supir wajib untuk melaksanakanya asalkan masih dalam standar pelayanan


dan jenis pelayanan taksi Bluebird.
13. Argo untuk pembayaran harus sesuai dengan jarak yang ditempuh dan tidak
merugikan penumpang.
Pengaturan tarif argo hanya oleh team teknisi Bluebird group yang
besaranya tarif ditentukan oleh pemerintah daerah yakni yakni tarif batas
atas Rp5.000 dengan setiap per 100 meter naik Rp275 dan masa tunggu
selama satu jam Rp27.500. Sementara tarif batas bawah yakni Rp4.000
dengan setiap per 100 meter Rp250 dan masa tunggu selama satu jam

Rp25.000 dengan argo selalu tersegel dan ditera setiap setahun sekali.
14. Kejujuran sopir / karyawan untuk mengembalikan barang bawaan
penumpang yang tertinggal.
Manajemen mewajibkan sopir untuk segera melaporkan kepada operator 
apabila ada barang penumpang tertinggal dimobil. Sehingga apabila ada
laporan barang penumpang tertinggal maka pihak operator akan
menginformasikan kepada pemilik barang tersebut bahwa barang tersebut
aman berada dipihak bluebird. Apabila armada masih dekat maka sopir 
disararankan untuk mengembalikan kepada penumpang tersebut. Akan
tetapi apabila sudah lebih dari 12 jam maka akan disimpan dikantor 
 

Bluebird agar sewaktu-waktu pemilik dapat mengambilnya tanpa dipungut


biaya apapun.
15. Rasa aman yang didapat penumpang terhadap tindak kejahatan.
Pada saat training para calon sopir diberi keterampilan standart dalam
antisipasi tindak kejahatan. Bekerja sama dengan pihak training profesional
ataupun aparat kepolisian. Selain itu para supir juga sudah dibekali standart
langkah-langkah antisipasi apabila terjadi tindak kejahatan terhadap
armadanya.
16. Keramahan dan kesopanan sopir / karyawan.
Standar prosedur pelayanan taksi bluebird adalah pemberian salam selamat
pagi,siang/malam kepada penumpang, kemudian baru menanyakan
mena nyakan tujuan
penumpang.sopir dan karyawan dilarang keras mengeluarkan kata-kata
kasar, ataupun mengeluh. Standar layanan ini juga berlaku untuk operator 

penerima pesanan taksi.


17. Pengetahuan yang dimiliki sopir atau karyawan.
Para sopir Blubird minimal berpendidikan SMA dengan umur maksimal 35
tahun (pelamar) bahkan beberapa diantaranya berpendidikan D3 dan
sarjana. Pada saat menunggu mendapat penumpang mereka disarankan
untuk membaca koran atau buku sehingga mereka akan lebih tau
perkembangan terkini untuk melayani penumpang ngobrol disepanjang

18. Perhatian secara khusus bila ada keluhan dari penumpang


Bluebird memberikan pelayanan khusus untuk melayani penumpang yang
akan menyampaikan keluhan baik pelayanan, sopir maupun ketidakpuasan
yang lain. Tak lupa pihak manajemen memberikan bingkisan atau sekedar 
cinderamata kepada pihak yang merasa dirugikan sebagai rasa permintaan
maaf ataupun ucapan terima kasih kepada pelanggan yang telah
berkontribusi demi kebaikan perusahaan.
19. Ketersediaan staff khusus untuk menangani keluhan penumpang
Pihak bluebird akan menindaklanjuti segera keluhan bahkan bluebird

memiliki team manajemen yang akan segera meluncur untuk merespon


 

keluhan dari konsumen apabila memang diperlukan


20. Kepedulian untuk selalu berusaha mempunyai reputasi yang terbaik di mata
penumpang
Pihak Bluebird selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada setiap
penumpang demi menjaga reputasi dan nama baik perusahaan dimata
konsumen.
21. Kepedulian sopir/ karyawan untuk memahami suasana hati penumpang
Pihak manajemen menyarankan kepada sopir agar melihat kondisi dari
suasana hati penumpang. Apabila sopir merasa suasana hati penumpang
sedang tidak baik maka supir disarankan untuk mengajak bicara seperlunya
saja dan tidak terlalu mencampuri dan membahas masalah tersebut
22. Kepedulian untuk memberikan saran kepada penumpang mengenai rute
perjalanan yang terbaik bagi penumpang.

Para sopir Bluebird mayoritas adalah berasal dari semarang, sehingga


mereka hapal seluk beluk wilayah semarang. Para sopir dapat menyarankan
penumpang tentang jalur yang akan ditempuh sehingga dapat mencapai
waktu tempuh dan jarak tempuh yang paling efisien.

Anda mungkin juga menyukai