Anda di halaman 1dari 8

Analisis Balance Scorecard

Di
BRI
Pendahuluan
• Bank Rakyat Indonesia (BRI) pertama kali didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah
oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja tanggal 16 Desember 1895, Dengan nama De
Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau “Bank
Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto”.
• Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1
tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah
pertama di Republik Indonesia
• Pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat.
• Pada 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992
dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi
perseroan terbatas
• Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham
bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Balance Scorecard
• Balanced scorecard adalah sistem manajemen strategik yang
menerjemahkan misi dan strategi suatu organisasi dalam tujuan dan
ukuran operasional. Tujuan dan ukuran dikembangkan untuk empat
perspektif yaitu: perspektif keuangan, perspektif konsumen, perspektif
proses bisnis, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
• Tujuan utama dari penggunaan Balance scorecard adalah untuk
membentuk organisasi yang berfokus pada strategi (strategy focused
organization). Jika disarikan lebih lanjut, maka kekuatan utama dari BSC
dalam konteks harmonisasi adalah:
Fokus pada apa yang penting bagi pelanggan (internal dan eksternal)
Memperhatikan peluang terjadinya variasi dari setiap proses
Memperhatikan ukuran utama dari sebuah kiner
Kerangka Balance Scorecard BRI
Perspektif Financial Perspektif Pelanggan
Goals Measures Goals Measures
Rasio Liquiditas 1. Cash Ratio Service terhadap 1. Penampilan dan sambutan
2. Reserve Requirement pelanggan 2. Ketanggapan dalam menjawab pertanyaan
3. Kenyaman dan Kebersihan
Rasio Rentabilitas 1. Return On Asset (ROA) 4. Profesional dalam praktek-praktek menejemen
2. Return On Equity (ROE) penjualan

Kepercayaan 1. Keamanan transaksi


Rasio Solvabilitas 1. Debt to Equity Ratio
(DER)
Perspektif Bisnis Internal Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Goals Measures
Inovasi 1. Jaringan Usaha Goals Measures
2. Kelengkapan Produk
yang di sediakan
Motivasi dan Trinning 1. Kualitas pelayanan
3. Kemudahan mendapat
2. Kelebihan dan kekurangan dibanding
informasi
kompetitor
Operasi 1. Lama proses Pelayanan 3. Employee Turnover
Analisis Perspektif Financial
• Prespektif Finansial Bank Rakyat Indonesia mempunyai 3 goals yaitu rasio Liquiditas, rasio Rentabilitas, dan
rasio Solvabilitas.
a) Liquiditas dapat diukur dari Cash Ratio dan Reserve Requirement
• Cash Ratio merupakan Likuiditas minimum yang harus dipelihara oleh Bank dalam membayar kembali
pinjaman jangka pendek bank. Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi pula kemampuan likuiditas bank yang
bersangkutan,sehingga dalam prakteknya akan dapat mempengaruhi profitabilitas.
• Reserve requirement merupakan ketentuan bagi setiap bank umum untuk menyisihkan sebagian dari dana
pihak ketiga yang berhasil dihimpunnya dalam bentuk giro wajib minimum yang berupa rekening bank yang
bersangkutan pada Bank Indonesia.
b) Rentabilitas merupakan analisis untuk mengukur tingkat efesiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai
oleh Bank yang bersangkutan dapat diukur dengan ROA dan ROE, ROA merupakan kemampuan Bank
untuk memperoleh profit secara keseluruhan, dan ROE merupakan berbandingan antara profit
perusahaan dengan modal sendiri.
c) Sedangkan Solvabilitas merupakan analisis yang digunakan untuk mengukur kemampuan Bank dalam
memenuhi kewajiban jangka panjangnya, atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban-
kewajibannya jika terjadi likuiditasi.
Analisis Perspektif Pelanggan
• Perspektif Pelanggan di Bank BRI digunakan untuk menganalisis
kinerja perusahaan, parameter yang digunakan yaitu tingkan
pelayanan dan kepercayaan atas jasa yang di berikan dari BRI.
• Tingkat pelayanan dan kepercayaan dapat dilihat dari adanya
penambahan pelanggan baru dan peningkatan pangsa pasar yang
direbut oeh BRI.
Analisis Persepktif Proses Bisnis Internal
• Analisis Proses bisnis internal bersangkutan dengan Inovasi dilihat dari
parameter
1. Jaringan Usaha
2. Kelengkapan Produk yang di sediakan
3. Kemudahan mendapat informasi
• Untuk proses operasi dapat di ukur dengan tingkat lama pelayanan.
• Dilihat dari perspektif ini, secara umum kinerja proses internal perusahan
dapat dikatakan baik, karena perusahaan terus melaksanakan inovasi,
memaksimalkan proses operasi sehingga waktu tunggu nasabah menurun,
dan memberikan layanan purna jual yang memadai sehingga kepusaan
pelanggan dapat terpenuhi.
Analisis Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

• Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan, kinerja perusahaan dapat


dikatakan baik apabila perusahaan mempunyai nilai tambah
dibandingkan kompetitor dan kualitas pelayanan perusahaan tinggi.
Selain itu karena perusahaan sudah cukup memperoleh pegawai yang
produktif dan cukup termotivasi, sudah memiliki informasi dan data
base yang cukup baik bagi pegawai. Dari initisari diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
secara umum adalah cukup baik.

Anda mungkin juga menyukai