BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tabel 1
Penelitian pada berbagai Jenis Organisasi Jasa
dengan Mengadopsi SERVQUAL
Peneliti Tahun Obyek Penelitian
Babakus and Mangold 1989 Hospital (rumah sakit)
Carma 1990 A dental school patient clinic,
business school placement center,
tire store and acute care hospital
Bojonic 1991 CPA Firm (perusahaan akuntan publik)
Cronin dan Taylor 1992 Dry cleaning and Fast Food
Spreng dan Singh 1993 Banking
Cronin dan Taylor 1992
Finn danLamb 1991 Departement Store
Teas 1993
Dabholkar et al. 1996
Sumber : Subhash C. Mehta et .al.,2000.International Journal Of Retail and Distribution
Management
Dengan analisis tujuh gap Shahin, Arash (2005) meneliti SERVQUAL yang
pernah dikembangkan oleh Parasuraman, et al (1985;1988), Brooks, et.al (1999),
Chaston (1994), Edvardsson, et.al (1997), Reynoso and Moore (1995), Young and
Varble (1997), dan Sahney, et.al (2004). Menurutnya, servqual merupakan
pendekatan yang efektif untuk dipelajari dan perannya terhadap analisis perbedaan
antara harapan dan persepsi pelanggan.
6
kepuasan kerja secara individual daripada mengukur kepuasan kerja secara umum.
MSQ digunakan untuk keperluan mengeksplorasi kebutuhan klien, kepentingan
studi, dan informasi umum untuk memberi penguatan dalam kerja.
Sementara itu teori-teori yang membahas kualitas layanan ekternal telah
dilakukan oleh Zeithaml, Parasuraman, Berry (1990) dalam Delivering Quality
Service, New york : The Free Press (Lihat juga Subhash et al.,2000, International
Journal Of Retail and Distribution Management). Dimensi yang dikembangkan
dalam penelitian ini adalah aspek tangibles (meliputi fasilitas fisik perlengkapan,
karyawan dan sarana komunikasi) , reliability (yaitu kemampuan memberikan
layanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan), responsiveness
(yaitu keinginan para staf untuk membantu pelanggan dan memberikan layanan
dengan tanggap), assurance (mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan dan
sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf) , dan empathy (meliputi kemudahan
dalam menjalin relasi, komunikasi yang baik , perhatian secara personal, dan
pemahaman atas kebutuhan individual para pelanggan). Selanjutnya dari masing-
masing dimensi tersebut dapat diuraikan lebih lanjut kedalam beberapa atribut.
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
BAB IV
METODE PENELITIAN
dalam suatu populasi karena akan memerlukan waktu, tenaga dan biaya
yang besar. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mahasiswa D3 akuntansi Politeknik Negeri Malang.
2. Sampel
Sampel menurut Palte dalam Masri Singarimbun (1995:149) adalah
bagian kecil dari suatu populasi. Agar sampel yang diambil dapat
representatif atau mewakili populasi, maka pengambilan sampelnya
harus tepat. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode accidental sampling adalah pemilihan sampel
berdasarkan obyek yang ditemui secara kebetulan oleh peneliti pada
waktu peneliti mengadakan penelitian. Untuk menentukan ukuran
sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin dalam Iqbal Hasan
(2002:61) sebagai berikut :
N
n=
1 + N (e) 2
356
N=
1 + 356(0,1) 2
356
N=
4,56
N = 78,07 atau dibulatkan menjadi 78 orang.
Dimana :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e= persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir atau diinginkan (10 %)
Dimana :
r = Korelasi product moment
N = Jumlah responden
X = Skor nilai total
Y = Skor nilai total item
Bila probabilitas hasil korelasi lebih besar dari 0,05 (5%) maka
dinyatakan valid dan bila kurang dari 0,05 (5%) maka dinyatakan tidak
valid. Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji
kevalidan item-item pertanyaan dalam kuesioner. Pengujian validitas
menggunakan program aplikasi komputer yaitu SPSS 13 for windows.
2. Uji Reliabiltas
Uji Reliabilitas menurut Singarimbun (1995:140) adalah indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau
dapat diandalkan. Dengan kata lain reliabilitas menunjukkan
konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama.
Instrumen yang reliabel mengandung arti bahwa instrument tersebut
cukup baik sehingga mengungkap data yang bisa dipercaya. (Arikunto,
1998:154). Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
rumus Cronbach’s Alpha (Arikunto,1998:171) yaitu :
16
r11 =
Dimana:
rtt = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
= varians total
Untuk mengetahui reliabel atau tidaknya suatu instrumen pengambil
data dari suatu penelitian dapat dilakukan dengan melihat nilai
koefisien reliabilitas (coefficient of reliability). Nilai koefisien
reliability berkisar antara 0 sampai 1. Apabila nilai koefesien tersebut
mendekati 1 ( <1 ), maka instrumen tersebut semakin reliabel. Ukuran
yang dipakai untuk menunjukan pernyataan tersebut reliabel, apabila
nilai Cronbach’s Alpha diatas 0,6 ( >0,6 ) (Arikunto, 1998:171). Uji
Reliabiltas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji konsistensi
jawaban yang diberikan responden terhadap pertanyaan dalam
kuesioner, yang pada akhirnya dapat mengungkap kehandalan suatu alat
ukur. Pengujian reliabilitas menggunakan program aplikasi komputer
yaitu SPSS 13 for windows.
3. Uji Asumsi klasik
1. Uji autokorelasi adalah Untuk mengetahui apakah terdapat korelasi
yang sempurna antara anggota-anggota observasi. Pendeteksiannya
dengan menggunakan Durbin Watson Test (Gujarati 1991: 201).
Jika nilai Durbin Watson di antara du (Durbin Watson maksimal)
dan 4-dl (Durbin Watson minimal) maka tidak terjadi autokorelasi.
2. Uji multikolinearitas. Multikolinearitas merupakan suatu keadaan
dimana terdapat hubungan yang sempurna antara beberapa/semua
independent variable dalam model regresi. Pendeteksiannya
dilakukan dengan menggunakan tolerance value dan VIF
17
(Variance Inflation Factor). Jika nilai tolerance value > 0,10 dan
VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.
3. Uji heterokedastisitas. Heterokedastisitas berarti terdapat varian
yang tidak sama dalam kesalahan pengganggu. Pendeteksiannya
dilakukan dengan metode Glejser demikian menurut Arief (1992 :
134) yaitu dengan meregresikan nilai absolut residuals. Jika t-
hitung berada diantara ± t-tabel, maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
4. Uji Normalitas. Supaya data berdistribusi normal maka outliers
(data yang mempunyai nilai di luar batas normal) dihilangkan.
Metode ini disebut dengan trimming. Nilai statistiknya dapat
diketahui dengan Kolmogorof-Smirnov test (liliefors). Jika nilai
liliefors-hitung < nilai liliefors-tabel maka data berdistribusi
normal Hair, (1998;134).
4. Uji Hipotesis
1. Uji t
Uji t dilakukan untuk uji parameter secara parsial dan untuk
mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap
table. Uji t juga dapat dilakukan untuk menguji variabel bebas
mana yang paling dominan mempengaruhi variabel terikat.
2. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
18
BAB V
JADUAL PELAKSANAAN
Minggu
No KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8
I Pembuatan Proposal
II Pengumpulan Data
V Pelaporan
20
DAFTAR PUSTAKA