Anda di halaman 1dari 2

Savita Ika Sari

0241 15 40000 004

Rangkuman SCOR (Supply Chain Operations Reference)


SCOR atau Supply Chain Operations Reference merupakan model yang digunakan untuk
mengembangkan suatu bisnis dalam memahami, menstrukturisasikan, dan mengevaluasi performansi
dari rantai pasok. Dimana didalamnya akan menjelaskan aktivitas bisnis yang berhubungan untuk
memenuhi permintaan pelanggan, seperti perencanaan, sumber yang digunakan perusahaan, prosesnya,
pengirimannya, dan returnnya.

1. SCOR (Framework Process)


Berikut merupakan kombinasi 4 teknik yang digunakan menjadi pendekatan yang terintegrasi
dalam framework SCOR ini.

Gambar 1 SCOR (Framework Process)


Berikut merupakan Model Referensi Proses SCOR tersebut
1. Pengukuran performansi yang merupakan standar pengukuran untuk mengukur
performansi proses
2. Proses merupakan deskripsi standar dalam manajemen proses dan sebuah framework dari
hubungan proses
3. Practices merupakan manajemen praktis yang dapat menghasilkan performansi terbaik
4. People atau manusia yang dimaksud adalah mengenai pelatihan dan keterampilan yang
dibutuhkan sesuai dengan proses, praktik terbaik, dan pengukuran

2. Tujuan Performansi SCOR


Berikut merupakan tujuan dari perfromansi SCOR
 Menghubungkan antara strategi bisnis dengan strategi dari rantai pasok
 Mengukur performansi ranta pasok
 Membandingkan performansi dengan kompetitor agar mengetahui strategi rantai pasok
sebaiknya diterapkan
 Mengidentifikasi dan melakukan pengawasan terhadap proses yang dapat menimbulkan
kesenjangann performansi

3. Atribut Performansi SCOR


Atribut performansi ini merupakan parameter yang digunakan untuk menunjukkan strategi
yang ada, dimana atribut tersebut tidak dapat diukur, namun digunakan sebagai arahan strategi. Berikut
merupakan 5 atribut performansi pada rantai pasok.
1. Reliability ini lebih kepada kemampuan untuk melakukan tugas sesuai dengan apa yang
diharapkan
2. Responsiveness mengacu pada kecepatan dalam melakukan dan menghadapi sesuatu
3. Agility ini berupa kemampuan dalam merespon dan menghadapi perubahan dan pengaruh
eksternal
Savita Ika Sari
0241 15 40000 004

4. Cost ditujukan kepada biaya operasi yang digunakan dalam proses tersebut
5. Assets merupakan kemampuan untuk memanfaatkan aset yang ada secara efisien

4. Metric SCOR
Berikut ini akan dibahas mengenai sebuah ukuran yang merupakan standar pengukuran dari
performansi sebuah proses. Dimana terdapat 3 level untuk menggambarkan ukuran atau metric tersebut,
dengan 3 level tersebut saling berhubungan satu sama lain.
- Level 1
Level ini akan memberikan diagnosa mengenai baik buruknya kondisi dari rantai pasok.
Ukuran ini dapat disebut sebagai ukuran strategi dan key performance indicators (KPIs).
Dengan melakukan benchmarking pengukuran level 1 dapat membantu dalam membuat
target yang realistis dan mendukung tujuan strategi
- Level 2
Berfungsi sebagai diagnosa untuk metric level 1. Dimana memudahkan untuk
mengidentifikasi akar masalah atau penyebab dari kesenjangan pada metric level 1.
- Level 3
Berfungsi sebagai diagnosa untuk metric level 2.

5. Keuntungan Penggunaan SCOR Model


Berikut merupakan keuntungan yang didapatkan oleh organisasi apabila menerapkan SCOR
model tersebut:
- Penilaian kinerja rantai pasok yang lebih cepat dan tepat
- Identifikasi dari kesenjangan performansi lebih jelas
- Perancangan ulang dan optimasi pada jaringan rantai pasok lebih efisien
- Meningkatkan kontrol operasional dari standar proses inti yang ada
- Mengefesiensikan pelaporan manajemen dan struktur organisasi
- Menyelaraskan kemampuan dari tim rantai pasok dengan strategic objectives yang ada
- Memberikan perencanaan yang lebih detail untuk peluncuran bisnis dan produk baru
- Penggabungan rantai pasok yang sistematik untuk penghematan

6. 5 Tantangan Rantai Pasok yang dapat Diselesaikan dengan SCOR Model


Model SCOR akan membantu dalam menyelesaikan 5 tantangan dalam rantai pasok, yaitu:
1. Superior Customer Service
SCOR model memberikan pengukuran dan info terkini mengenai kondisi rantai pasok,
performansinya, dan memberikan perbaikan. Sehingga dapat menghadapi berbagai macam
kondisi, customer expectations, dan respon pada pertumbuhan pasar domestik dan global.
2. Kontrol Biaya
Rantai pasok memiliki beberapa biaya operasi yang perlu dikontrol, karena dapat menghabiskan
biaya yang besar. SCOR model akan membantu manager dalam menentukan biaya mana yang
paling penting dalam rantai pasok
3. Perencanaan dan Manajemen Risiko
Rantai pasok harus dinilai dan dirancang ulang secara berkala mengikuti perubahan yang
terjadi. Risiko rantai pasok harus dapat diidentifikasi dan terukur. SCOR dapat membantu
dalam menerapkan perancangan, koordinasi, dan pemantauan terhadap kondisi rantai pasok.
4. Manajemen Hubungan Supplier / Partner
SCOR menyediakan bahasa yang mudah dipahami dalam klasifikasi dan analisis rantai pasok.
Sehingga akan memudahkan dalam komunikasi yang akan dijalin dalam rantai pasok.
5. Talent
Pada SCOR skills management framework terdapat referensi, proses, pengukuran, dan praktik
mengenai keterampilan dasar, pengalaman, bakat, dan pelatihan, yang dapat digunakan untuk
meningkatkan bakat dan kemampuan dari tim rantai pasok.

Anda mungkin juga menyukai